NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah Awas Sebuah Pembalasan

Aira akhirnya nya selesai melakukan olahraganya, ia sudah sangat lelah sekali. Ia duduk diruang ganti sebentar sebelum pulang. Tapi tiba-tiba ada pesan masuk ke ponselnya.

(Nyonya Aira, saya ingin memberikan bukti video jika Pak Irwan sudah menikahi wanita lain tadi pagi, dan mereka juga tinggal dirumah ini beserta Bu Dewi juga.)

"Rupanya kamu semakin senang setelah aku pergi, Mas. Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia diatas penderitaanku, Mas. Kamu lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan untuk bisa membalasmu. Sekarang, kamu nikmati saja sisa hidupmu itu untuk bahagia," ucap Aira dengan tatapan penuh kebencian.

(Makasih, Pak, Bapak tetap disana untuk memantau mereka. Saya akan kembali setelah tiba saatnya nanti.)

Aira segera mengambil barang-barangnya dan bergegas untuk pulang. Untunglah ada taksi yang kebetulan lewat, hingga Aira juga langsung memberhentikannya dan naik ke dalam mobil taksi.

"Sudah malam begini Syifa pasti sudah tidur. Maafin Bunda ya Sayang, Bunda kerja keras begini juga untuk kita. Agar nanti kita berdua bisa bahagia Nak," ucap Aira dengan lirih sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran mobil.

Rindu sudah pasti, tapi Aira harus tetap kuat dan berbuat. Ada Bu Melati yang bisa Aira percaya untuk bisa menjaga Syifa.

*****

Damian sengaja pulang ke rumah hari ini. Ia sudah mendapatkan kabar dari Dokter Virgo jika Dokter Virgo sudah menjalankan misi bohong pada Papanya. Damian juga sudah mentransfer sejumlah uang pada Dokter Virgo yang sudah mau membantunya.

"Tumben Mama masak banyak?" tanya Damian saat melihat Mamanya sedang masak di dapur.

"Damian, ya ampun kamu ini ya! Kenapa coba datang nggak pake salam dulu, Mama kaget tau!" ucap Bu Asha sambil memegangi dadanya yang berdetak dengan kencang karena kaget.

"Ya maaf Ma, tadi nggak ada orang di depan, jadi aku langsung masuk aja kesini. Aku yakin kalau tempat favorit Mama itu di dapur," jawab Damian.

Damian mencium tangan Mamanya dengan cepat karena sudah satu minggu tidak pernah bertemu.

"Kamu nggak minta Dani pulang juga? Udah lama kakak kamu itu nggak pulang, Mama jadi kangen," ucap Bu Asha.

"Mama kayak nggak tau kak Dani aja. Dia kan lagi sibuk bolak-balik luar negeri buat ngembangin bisnisnya. Tapi nanti aku coba bilang deh, kali aja dia bakalan langsung pulang setelah mendengar Mama kangen," jawab Damian.

"Yang penting kakak kamu itu sehat, Damian. Mama selalu doain yang terbaik untuk kalian berdua, terutama soal jodoh agar dipertemukan dengan jodoh yang baik dan juga Sholehah," ucap Bu Asha dengan tulus.

"Aamiin, Ma. Walaupun sebenarnya belum ada hilal jodoh, Mama tumben masak banyak? Padahal aku nggak bilang lho kalau aku mau pulang. Mungkin ikatan batin kali ya?" tanya Damian sambil terkekeh.

"Tadi Papa kamu udah pulang sore, jadi Mama inisiatif aja masakin makanan kesukaan Papa kamu. Biasanya dia kalau pulang kan selalu larut," jawab Bu Asha.

"Apa ada hal yang Papa katakan? Kelihatannya wajah Mama sangat bahagia?" tanya Damian.

"Kamu nggak perlu tau," jawab Bu Asha sambil memindahkan masakannya ke dalam mangkuk.

"Aku udah besar kali, Ma. Umurku sudah 28 tahun. Nggak apa-apa kali kalau aku tau," ucap Damian.

"Baiklah baiklah, tadi Papa kamu bilang, dia ingin minta maaf sama Mama karena kelakuannya selama ini. Mama juga nggak tau apa yang membuat Papa kamu itu tiba-tiba sadar. Tapi Mama harap, ini bukan hanya sandiwara Papa aja," jawab Bu Asha. Ada harapan besar di matanya yang membuat Damian ikut terhanyut.

"Pasti Mama langsung memaafkan dengan mudah deh. Harusnya Mama biarin Papa aja dulu, aku tuh masih kesel aja kalau inget perbuatan Papa selama ini sama Mama," ucap Damian.

Damian sudah berkali-kali menasehati Mamanya, hanya saja Mamanya itu terlalu pasrah dan juga terlalu bucin.

"Jangan mempengaruhi Mama kamu yang tidak-tidak Damian," ucap Pak Agam tiba-tiba sudah berada dibelakang Damian.

"Bukan ingin mempengaruhi, tapi selama ini Papa emang udah keterlaluan. Nggak ada salahnya kalau Mama juga membalas hal yang sama," ucap Damian.

"Sayangnya Mama kamu bukan orang pedendam seperti kamu," jawab Pak Agam.

"Sudah sudah, semua orang juga berhak berubah Damian. Kita tidak tau kapan Tuhan akan memberikan hidayah, dan kapan Tuhan akan memberikan karma. Tanpa perlu Mama membalas, Mama sangat yakin jika Tuhan akan adil," ucap Bu Asha yang membuat Pak Agam meneguk ludahnya kasar, karena ia merasa jika karma itu sedang menimpa dirinya.

"Iya sih Mama bener juga. Eh ngomong-ngomong Papa keliatan pucat ya, Ma?" tanya Damian dengan sengaja membuat Papanya tambah panik dan yakin dengan penyakitnya.

Bu Asha langsung memperhatikan wajah suaminya. Tapi dia merasa wajah suaminya biasa saja tidak pucat, tapi ia juga takut jika penglihatannya kurang jelas karena sudah tua.

"Mana mungkin Papa pucat. Papa sehat-sehat aja," ucap Pak Agam berusaha mengelak.

"Bener, Pa keliatan pucat. Kalau Papa sakit bilang aja, biar bisa istirahat di rumah. Aku yang bakal bantuin Papa handle kantor. Walaupun aku sibuk, aku juga perhatian kali sama Papa," ucap Damian sok perhatian.

"Bener apa yang dibilang sama Damian, Mas. Kalau kamu merasa nggak enak badan, istirahat aja dulu. Kamu udah sejak muda sudah bekerja keras," ucap Bu Asha.

"Papa masih kuat Damian. Papa buka orang yang lemah," jawab Pak Agam yang tidak mau melepaskan jabatannya pada Damian.

"Ya udah aku ke kamar dulu, Ma. Aku mau mandi dulu sebentar, Mama juga jangan kecapean," ucap Damian.

"Iya sana. Jangan lupa sekalian sholat Damian," jawab Bu Asha agar anaknya itu tidak melupakan kewajibannya.

"Iya, Ma."

Damian buru-buru melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menaiki tangga agar bisa sampai di kamarnya yang berada di lantai dua.

"Aku puas sekali dengan rencana Aira. Baru sehari dia bekerja, sudah membuahkan hasil. Sepertinya aku harus memberinya bonus, ini langkah awal yang bagus. Aku yakin jika Papa tidak akan berani untuk bermain wanita lagi. Aku juga akan segera mengambil alih perusahaan Darma Group agar nanti setelah Papa sadar jika dia di bohongi, Papa tidak akan kembali menyia-nyiakan Mama," monolog Damian.

Damian membuka pintu kamarnya, ia segera masuk kamar dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya.

Damian mencari nomor kakaknya dan segera menghubunginya. Cukup lama Damian menunggu, hingga akhirnya panggilannya tersambung.

"Halo, Assalamualaikum Damian!" ucap Dion.

"Walaikumsalam Kak. Gimana kabarnya, Kak? Lama banget kayaknya kakak nggak pulang kerumah," ucap Damian.

"Kakak baru aja tiba di Indonesia tadi siang. Makannya kakak juga baru bangun tidur, kamu tau kan alesan kakak nggak mau pulang? Itu karena Mama masih tetap kekeh mempertahankan Papa. Kakak nggak bisa melihat Mama memendam kesedihannya, tapi kakak juga udah males ngasih nasehat sama Papa yang nggak pernah mau dengerin dan nggak mau berubah. Kaka capek!" jawab Dion panjang lebar.

"Tadi Mama bilang kangen sama kakak. Kata Mama udah sebulan kakak nggak pernah pulang, apa kakak akan menambah kesedihan Mama? Jika bukan kita sebagai anaknya yang memberikan kebahagiaan pada Mama, lalu siapa lagi?" ucap Damian dengan bijak.

Dion menghela napasnya. Ucapan adiknya itu sama sekali tidak salah. "Kakak akan pulang besok."

"Aku akan bilang sama Mama nanti. Mama pasti bakal seneng banget deh, jangan lupa belikan bunga yang sangat indah buat Mama," ucap Damian dengan senang.

"Iya. Tanpa kamu kasih tau, kakak nggak pernah lupa akan hal itu. Udah ah kakak matikan dulu, kakak mau mandi," jawab Dion langsung mengakhiri panggilannya.

"Sok sibuk banget emang punya kakak satu ini," gerutu Damian. Ia pun segera bergegas ke kamar mandi untuk langsung melaksanakan sholat.

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!