NovelToon NovelToon
Trapped In Revenge

Trapped In Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: GraceAnastasia

Rocella gadis berusia 24 tahun, yang dijual oleh ayahnya sendiri pada seorang mafia berpengaruh di dataran Amerika dan Eropa. Kehadiran orang ketiga dalam keharmonisan keluarga menghancurkan semuanya, hidupnya hancur seketika kala ayahnya berselingkuh. Ibunya meninggal dunia karena syok dan kakak laki-laki yang tiba-tiba menghilang dihari kematian ibunya, dan demi membalaskan rasa sakit itu Roce mulai bersekutu dengan mafia yang telah membelinya. Bertekad untuk membalaskan semua dendamnya kepada ayah dan wanita selingkuhannya.

"Aku punya segalanya maka manfaatkan aku yang hanya bisa kamu miliki." ~Killian Leonardo Dextor (Killian Victorious Leonardo De Dextor)

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Latar cerita Eropa dan Amerika kalau emang nggak suka budaya mereka skip aja ya guys ya, love you all♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GraceAnastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nona Brutal Sekali

Paginya mereka sudah bersiap untuk pergi ke markas utama, disana nanti Roce akan mulai pelatihannya.

"Nanti aku latihan apa?" Tanya Roce pada Killian, mereka saat ini sudah berada di mobil dan sedang dalam perjalanan.

"Seminggu kedepan fokuslah pada fisik dahulu, setelahnya kamu bebas memilih ingin berlatih senjata, hacker, membuat racun, atau sekedar bersenang-senang." Jelasnya, Roce mengangguk.

Benar juga kata Killian latihan fisik yang utama agar dirinya kuat, meskipun kini ada Killian disisinya dirinya tidak boleh lemah.

"Berlatihlah semampumu, jangan memaksan dirimu. Aku tidak mau kamu sampai terluka, ingat aku selalu ada bersamamu." Ujar Killian sambil mengusap tangan Roce dan menciumnya.

Cup

Killian menoleh merasakan pipinya di cium oleh Roce, sedangkan pelaku hanya tersenyum menampilkan giginya.

"Nakal hm?" Ujar Killian menyeringai, Roce menatap wajah tampan Killian sambil mengigit bibir bawahnya menggoda.

"Emang, kenapa kamu tergoda?" Ujarnya sambil memainkan jari lentiknya di jakun Killian yang tampak naik turun.

"Enggak," Roce semakin berani menggoda Killian, bahkan dia melepaskan sabuk pengaman dan mendekatkan dirinya pada Killian.

"Masa sih? Tapi Leo aja udah bangun." Goda Roce mengecup tengkuk leher Killian.

"Ah" Killian memejamkan mata menikmati sentuhan sensual Roce.

Saat mobil memasuki area hutan Killian menghentikan mobilnya, dia harus menghukum Roce terlebih dahulu karena sudah bermain dengan nafsunya.

"Roce! Nakal banget yah kamu, kamu harus dihukum!" Desis Killian langsung mengangkat Roce kepangkuannya.

"Mau dong, dihukum yang enak." Bisik Roce setelah itu dia menyesap leher Killian sampai meninggalkan jejak.

Killian mengerang frustasi, Killian baru tahu jika perempuan sedang haid begitu sangat menggoda bahkan Roce terlihat sangat bernafsu padanya.

"Ah, Roce!" Erangnya, tangannya mencengkram pinggang Roce yang terus bergoyang di atas miliknya.

"Kenapa, enak kan?" Ujar Roce semakin menyerang sepanjang leher Killian, membuat banyak tanda sehingga orang lain akan mengetahui bahwa Killian hanya miliknya.

"Ah, fuck!" Umpatnya, Killian langsung menjauhkan Roce darinya mendudukkan kembali di kursinya.

Roce hanya memandang Killian yang dengan cepat membuka celananya, tahu maksud Killian Roce langsung mengambil dan memainkannya. Killian hanya bisa mendesah di buatnya, tangannya mengenggam rambut Roce agar tak menghalangi aksinya. Dengan wajah memerah Killian memandangi Roce yang terlihat begitu seksi memainkan Leo dengan mulut kecilnya.

Sementara itu Roce memandangi Killian yang sedang memejamkan mata menikmati permainannya, dalam hatinya Roce menyeringai pria kuat sekalipun seperti Killian bahkan bisa kalah karena nafsunya.

Sementara itu di markas, keempat Dominic sudah ada disana setelah pergi ke Roma untuk menculik tuan Gerry dan keluarganya. Mereka sudah menunggu tuannya yang tak kunjung datang, karena mereka sudah bersiap untuk latihan bersama bahkan semua Mafioso di sana juga turut serta.

"Ini tuan kemana sih?" Ujar Aaron, mereka bahkan sudah menunggu di luar sejak setengah jam lalu namun Killian tak kunjung datang.

"Pablo segera lacak lokasi tuan, aku takut sesuatu hal terjadi." Ujar Gerald, dengan cepat mereka masuk ke ruang kerja mereka.

Dengan cekatan Pablo memainkan komputernya, mendapatkan lokasi tuannya yang ternyata sudah memasuki hutan tak jauh dari markas. Tapi herannya mobilnya sudah berhenti di sana sekitar 2 jam dan belum menunjukkan pergerakan, saat akan mencari tahu lebih lanjut mobil Killian sudah melaju dengan kecepatan tinggi menuju markas.

Mereka berempat bergegas pergi kedepan, dan benar saja Killian muncul dengan keadaan acak-acakan serta bercak merah disepanjang lehernya. Sementara itu Roce keluar dengan wajah penuh semangat, gadis bergaun hitam itu bahkan dengan semangat menyapa mereka.

"Selamat siang semua." Sapanya sambil menggandeng manja tangan Killian, mereka berdua berlalu masuk meninggalkan empat Dominic yang sedang mencerna kejadian itu.

"Hah?" Cengo mereka secara bersama.

"Apa tuan habis diperkosa?" Ujar Aaron polos, dengan cepat Felix membungkam mulut Aaron yang selalu ceplas ceplos.

"Jangan katakan itu bisa mati kita jika tuan mendengarnya!" Ujar Felix penuh peringatan, Aaron dengan cepat melepaskan tangan Felix.

"Cuh! Tanganmu bau sekali!" Ujar Aaron sambil mengelap bibirnya, tanpa mempedulikan Aaron Felix langsung masuk di ikuti Gerald dan Pablo.

Aaron hanya mengendus kesal mendapatkan teman seperti mereka.

Killian dan Roce berada diruangan pribadi Killian untuk mengganti baju mereka, Roce mengganti baju karena dia menggunakan dress sedangkan Killian karena bajunya sudah sangat lusuh bisa-bisa bawahnya berpikir macam-macam padanya. Killian tetap menggunakan pakaian serba hitam dengan baju polo dan celana training, begitu pula dengan Roce karena mereka menggunakan baju couple.

"Ayok." Dengan cepat Killian menggenggam tangan Roce menggandeng sepanjang jalan.

Sampailah mereka di halaman belakang yang benar-benar luas seperti lapangan golf, mereka semua sudah berbaris rapi siap untuk melakukan latihan. Banyak pasang mata yang memandang mereka saat memasuki lapangan, apalagi memandangi Killian karena selain memiliki aura yang begitu dominan penampilan yang tidak pernah lihat adalah banyaknya tanda di lehernya seperti tato.

"Hm!" Dengan cepat mereka langsung mengalihkan pandangan dari pemimpin mereka, pemanasan di mulai dipimpin oleh Killian dengan Roce melakukannya di sampingnya.

Setelah pemanas mereka harus lari mengelilingi lapangan luas itu sebanyak 10 kali, tanpa berhenti.

"Jangan memaksakan diri, jika tidak kuat serahkan padaku." Ujar Killian memandangi wajah Roce yang mulai berkeringat diputaran kedua.

"Aku kuat kok." Ujar Roce mencoba meyakinkan diri, dirinya yang sangat jarang olahraga tiba-tiba harus berlari sejauh itu membuat sedikit keteteran.

Killian terkekeh melihat ambisi Roce, wajah tampan itu bahkan terlihat biasa saja bahkan belum ada keringat sedikitpun. Tepat di putaran kelima kaki Roce mulai bergetar dia tidak kuat lagi, menyadari hal itu Killian dengan cepat menggendong Roce dipunggungnya melanjutkan larinya tanpa merasa kesusahan.

"Ian turunkan aku, aku berat." Ujar Roce merasa kasihan pada Killian yang mungkin nanti akan kewalahan karenanya.

"Tidak." Balas Killian, suaranya bahkan sangat stabil untuk orang yang sedang berlari.

Roce sendiri bertanya-tanya bagimana Killian bisa dengan santainya menggendong dirinya sambil berlari tanpa merasa kelelahan.

Pantas saja diranjang dia sangat brutal, batin Roce.

Roce perlahan meletakkan kepalanya di atas pundak Killian, tangannya sudah dikalungkan di leher Killian.

Lari selesai dilanjut dengan push up, sit up, dan pull up. Saat push up Killian hanya menyuruhnya untuk duduk bersila di punggungnya, Killian melakukan push up dengan Roce diatasnya. Saat sit up Roce memegangi kaki Killian, saat melakukan gerakan naik Killian melabuhkan ciuman di bibir Roce. Sedangkan saat pull up Killian melepaskan bajunya, dengan keadaan toples memperlihatkan tubuh kekar yang di penuhi tato dan karya Roce membuatnya begitu seksi.

Wah gila, nona brutal sekali. Batin mereka yang melihat tubuh kekar Killian.

Roce merasa malu karena dengan pedenya Killian memamerkan karyanya di tubuh Killian, pasti mereka sudah berpikir macam-macam pada Roce.

Killian yang melihat Roce malu hanya tersenyum kecil, dia sengaja memamerkan itu agar semua orang tahu bahwa Roce itu adalah miliknya.

1
So
Yang semangat yang semangat/Determined/
Browniecat: okey say, thanks dah mampir. Love sekebon ❤
total 1 replies
An
/Doge/
An
Hidung
Browniecat
NOTE:

Guys latar cerita ini budaya barat ya, kalau emang kalian merasa ini melenceng dari budaya kita it's okey emang ini faktanya. Jadi kalau emang nggak suka bisa langsung skip ya say, see you guys.
Bian cha
*Kalian?
So
jadi di up nih?
Browniecat: iya👉🏻👈🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!