NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Kapten

Jerat Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Menikahi tentara
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: keipouloe

Jhonatan Wijaya, seorang Kapten TNI yang dikenal kaku dan dingin, menyimpan rahasia tentang cinta pandangan pertamanya. Sembilan tahun lalu, ia bertemu dengan seorang gadis di sebuah acara Akmil dan langsung jatuh cinta, namun kehilangan jejaknya. Pencariannya selama bertahun-tahun sia-sia, dan ia pasrah.

Hidup Jhonatan kembali bergejolak saat ia bertemu kembali dengan gadis itu di rumah sahabatnya, Alvino Alfarisi, di sebuah batalyon di Jakarta. Gadis itu adalah Aresa, sepupu Alvino, seorang ahli telemetri dengan bayaran puluhan miliar yang kini ingin membangun bisnis kafe. Aresa, yang sama sekali tidak mengenal Jhonatan, terkejut dengan tatapan intensnya dan berusaha menghindar.

Jhonatan, yang telah menemukan takdirnya, tidak menyerah. Ia menggunakan dalih bisnis kafe untuk mendekati Aresa. Ketegangan memuncak saat mereka bertemu kembali. Aresa yang profesional dan dingin, berhadapan dengan Jhonatan yang tenang namun penuh dominasi. Dan kisah mereka berlanjut secara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keipouloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Pagi itu, Jhonatan, Alvino, dan Alif sudah berada di jalan, meninjau dua lokasi strategis yang potensial untuk didirikan kafe. Udara segar dan pemandangan hijau Banjarnegara seharusnya mendukung fokus mereka, tetapi pikiran Jhonatan terus berkeliaran.

"Gimana, Jo? Lokasi pertama ini view-nya bagus, dekat dengan kampus baru," kata Alvino, menunjuk ke sebuah lahan kosong.

"Bagus, Vin. Tapi aksesnya masih sulit," jawab Jhonatan, mencoba berkonsentrasi.

Pikirannya melompat kembali ke rumah. Aresa yang tersenyum saat berbagi mi instan, lalu Aresa yang canggung saat menyetrika, dan Aresa yang dingin saat menolak ikut proyek kafe. Kemudian, Alif yang masuk kamar tanpa permisi, tatapannya penuh curiga.

"Jo! Dengar aku enggak sih?" tegur Alvino, menyadarkan Jhonatan.

"Maaf, Vin. Lagi kepikiran soal desain," Jhonatan berbohong.

Alif, yang sejak tadi diam, akhirnya bersuara. "Kalian fokus saja. Nggak usah mikir yang aneh-aneh. Kalau urusan bisnis kafe ini gagal, yang rugi kita semua. Dan yang paling repot, adikku, Aresa, akan jadi omongan di kampung nanti, dikira dia bawa laki-laki buat dijadikan suami."

Peringatan Alif langsung menusuk Jhonatan. Ia tahu, kehadirannya di sini menempatkan Aresa dalam risiko sosial.

****

Di Jakarta, Arian sedang berada di kantor. Ponselnya berdering, menampilkan nama Azzam.

"Kenapa, Zam?" tanya Arian.

Suara Azzam terdengar tegang. "Yan, rencanamu berhasil, tapi Wanita itu sudah bergerak lebih cepat."

"Maksudmu?"

"Berita sudah naik. Bukan berita bisnis, tapi berita skandal. Wanita itu menyebarkan foto Aresa di kafe bersama Kapten Jhonatan. Tapi narasi yang dia pakai... kacau," lapor Azzam.

Jantung Arian mencelos. "Apa narasinya?"

"Judulnya kurang lebih 'TEREKAM! Wanita Misterius Diduga Menggoda Perwira TNI AD Kaya Raya untuk Membatalkan Pertunangan Sang Perwira'. Mereka memutarbalikkan fakta, Yan. Mereka bilang Aresa yang mengejar dan menggoda Jhonatan. Foto Aresa yang cuma pakai baju mahal di kafe disebar sebagai bukti 'wanita penggoda'."

Arian mengepalkan tangan di balik meja. Ia sudah menduga wanita itu akan bermain kotor, tetapi ia tak menyangka serangannya akan secepat dan sekeji ini.

"Sialan. Berarti kita tidak punya banyak waktu. Jhonatan harus segera tahu," putus Arian. "Zam, kamu lacak siapa yang memuat berita ini, kita harus serang balik. Fokus pada setting up Sella."

"Siap, Yan," jawab Azzam.

****

Arian segera menghubungi Jhonatan. Ponsel Jhonatan berdering saat mereka sedang melihat-lihat kondisi pasar tradisional di lokasi kedua.

"Halo," jawab Jhonatan penasaran karena panggilan dari nomor asing.

"Jhonatan, dengar aku baik-baik. Wanita itu sudah menyerang." Suara Arian terdengar tajam dan tanpa basa-basi.

Alvino dan Alif berhenti berjalan. Jhonatan menjauh sedikit, raut wajahnya berubah tegang.

"Apa maksudmu? Kami sedang survei lokasi kafe," tanya Jhonatan.

"Dia tidak menyerang bisnismu, Jhonatan. Dia menyerang Aresa. Berita sudah naik. Wanita itu memutarbalikkan cerita. Dia menyebar foto-foto Aresa saat di kafe bersama mu dan memuat berita bahwa Aresa menggoda perwira TNI untuk merusak pertunanganmu."

Jhonatan terdiam. Kata-kata itu terasa seperti tinju di perutnya. "Apa?!"

"Ya. Sekarang Aresa bukan lagi 'orang yang melarikan diri', tapi 'wanita penggoda'. Ini adalah skandal yang akan menghancurkan nama baiknya baik dikampung ataupun di pekerjaannya. Ini yang aku khawatirkan. Jhonatan, Wanita itu akan terus menggunakan Aresa sebagai tameng sampai dia mendapatkan mu."

Jhonatan mengepalkan tangan. Ia menoleh ke arah Alvino dan Alif, yang menatapnya penuh tanya.

"Aku akan mengurusnya, Yan. Aku janji," ucap Jhonatan, suaranya dipenuhi amarah.

"Jangan hanya berjanji. Lindungi Aresa. Jangan biarkan dia terlibat lebih jauh dalam dramamu," desak Arian, lalu menutup telepon.

****

Jhonatan berdiri mematung. Alvino dan Alif segera menghampirinya.

"Ada apa, Jo? Wajahmu pucat sekali," tanya Alvino.

Jhonatan menelan ludah. Ia tahu ia tidak bisa berbohong lagi. Ia harus mengklarifikasi situasinya kepada Alif, yang sudah sangat protektif terhadap adiknya.

"Lif, Vin. Ini tentang Aresa. Wanita itu sudah bergerak." Jhonatan menceritakan singkat tentang berita yang beredar: bahwa Aresa dituduh sebagai wanita yang menggoda dan merusak pertunangannya.

Wajah Alif langsung mengeras, jauh lebih dingin dari pada tatapan Adnan kepadanya.

"Jadi, benar. Adikku yang lugu itu benar-benar hanya kau jadikan tameng!" desis Alif.

"Bukan, Mas. Awalnya iya. Tapi sekarang situasinya berbeda. Aku akan melindunginya," Jhonatan mencoba meyakinkan.

"Melindungi? Kau membawa masalah besar dari Jakarta ke rumah kami! Kau membawanya ke depan Bapakku!" Mas Alif frustrasi. "Sekarang, bereskan ini. Aku tidak mau nama baik Aresa hancur karena masalah perwira manja sepertimu!"

Alvino segera melerai. "Lif, tenang dulu. Jo tidak akan lari. Kita atur strategi. Tugas kita sekarang adalah menjaga Aresa agar tidak tahu berita ini dan meyakinkan ayah mu bahwa ini hanya ulah musuh bisnis."

Mendengar nama Aresa disebut, Jhonatan merasa sakit. Ia teringat betapa kerasnya Aresa membangun kehidupannya yang tenang.

"Aku harus menghentikan ini. Aresa tidak pantas menerima fitnah ini," batin Jhonatan. Tekadnya untuk menolak Sella dan melindungi Aresa, yang kini dituduh sebagai wanita penggoda, semakin membara.

Mereka membatalkan survei. Prioritas kini beralih dari bisnis kafe ke strategi penyelamatan nama baik Aresa.

****

Sementara nasibnya sedang diputarbalikkan di media sosial Jakarta, Aresa menikmati kesibukannya. Ia berada di pasar tradisional Banjarnegara, berbaur di antara keramaian ibu-ibu dan penjual sayur. Ia pergi bersama dua santri putri untuk mengisi kembali stok dapur besar.

Ponselnya mati sejak semalam, dan Aresa sengaja belum mengecas nya. Ia menikmati ketenangan dari layar digital.

"Mbak, sayur bayamnya segar sekali ya hari ini," ujar Aresa pada salah satu santri.

"Iya, Ning. Pilihan Ning Ares selalu yang terbaik," jawab santri itu sambil tersenyum.

Aresa dengan teliti memilih sayuran segar, menawar harga beberapa jenis bumbu, dan memilah buah-buahan. Ia terlihat benar-benar fokus pada peran barunya sebagai putri ndalem yang bertanggung jawab penuh atas urusan dapur. Aktivitas fisik dan interaksi sederhana ini adalah pelarian yang sempurna dari rumitnya drama perwira di ibu kota.

Setelah selesai berbelanja, Aresa dan para santri segera kembali ke rumah. Tanpa sempat beristirahat, Aresa langsung sibuk di dapur membantu para santri masak makan siang. Ia terlalu sibuk dengan resep dan bumbu, sehingga ia tidak menyadari sedikit pun kegaduhan yang sedang terjadi di luar pagar pesantren.

*****

Di Jakarta, Sella sedang berada di sebuah kafe mewah, bersantai sambil menyesap kopi mahalnya. Di depannya terbentang tablet yang menampilkan berita online yang menjadi trending topik. Judulnya menyala: "TEREKAM! Wanita Misterius Diduga Menggoda Perwira TNI AD Kaya Raya untuk Membatalkan Pertunangan Sang perwira."

Sella menyeringai puas. Rencananya berhasil. Ia tidak perlu memalsukan foto atau berita palsu; ia hanya perlu memutarbalikkan narasi dari fakta yang ada. Foto Aresa yang polos dan kaku di kafe, kini menjadi bukti 'kegigihan' Aresa menggoda Jhonatan.

"Bagus sekali. Akhirnya, Aresa merasakan neraka kecil," bisik Sella pada dirinya sendiri, tawanya terdengar kecil, dingin, dan penuh kemenangan. "Dia pikir dia bisa bermain-main dengan statusku? Sekarang pasti dia bukan lagi gadis polos yang dipuja puja Jhonatan. Dia hanyalah wanita penggoda dari kampung."

Sella tahu, serangan ini tidak hanya memojokkan Aresa, tetapi juga menekan Jhonatan secara moral. Jhonatan, yang sangat menjaga citranya di TNI, pasti akan terpaksa menikahinya untuk meredam skandal ini.

1
Embhul82
💪 semangat 👍
Embhul82
menarik Thor
yu kak saling sapa mampir beri dukungN ke karyaku juga
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor moga konfliknya nggak trlalu berat
rokhatii: hehe tunggu aja kak🤭. konfliknya santai kok
total 1 replies
aisssssss
💪
aisssssss
👍
rokhatii
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!