Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Masuk Rumah Sakit
Secara diam-diam Arsen sudah membelikan gaun untuk dipakai ke pesta pernikahan Tika. Arsen juga sudah menyiapkan hadiahnya.
"Sayang ini untuk kamu pakai ke acara pernikahan adik kamu," ujar Arsen seraya menyerahkan beberapa paper bag ke tangan istrinya.
"Ini apa Mas?" Tanya Dela.
"Itu adalah gaun untuk kamu pakai ke acaranya adik kamu," jawabnya. "Sudah sana buruan kamu pakai nanti kita bisa terlambat," lanjutnya.
"Iya Mas tungguin ya."
Dela segera pergi ke kamar lalu membuka paper bag yang diberikan oleh suaminya. Setelah ia buka ternyata gaunnya sangat cantik.
"Wah gaunnya cantik sekali." Gaun itu berwarna merah marun yang panjangnya sampai semata kaki dengan belahan sampai di atas lutut, bagian atasnya tanpa lengan, gaun yang sangat mempesona.
Dela segera memakai gaun berwarna merah marun itu lalu mengenakan riasan yang natural. Walaupun Dela tidak sering memakai make up, Dela bisa mengaplikasikan riasan itu ke wajahnya. Sebelumnya Dela sudah sering melihat tutorial make up di YouTube jadi sedikit banyak Dela bisa memakai make up yang benar.
Apalagi alat make up yang Arsen belikan adalah alat make up mahal, sehingga terlihat cantik di wajah Dela, padahal Dela hanya memakai riasan yang tipis dan natural. Tapi itu sudah membuat Dela jadi cantik alami. Skincare dari salon elit kemarin juga sangat cocok Dela kenakan, terbukti kulit wajah dan tubuh Dela sekarang jadi lebih putih, glowing dan bersinar. Untuk rambutnya dibiarkan terurai sehingga Dela terlihat sangat cantik dan anggun.
Di dalam paper bag yang diberikan suaminya tadi ternyata ada sepatu dan tasnya juga, sehingga Dela bisa memakainya. Setelah dirasa sudah siap, Dela langsung keluar dari kamar. Sedangkan Arsen lagi-lagi dibuat terpana oleh pesona seorang Dela yang semakin hari bertambah semakin cantik.
"Wah kamu cantik sekali Dela," puji Mira yang saat itu tengah bersama dengan Arsen.
"Iya Sayang kamu cantik sekali," puji Arsen juga.
"Terima kasih Oma, terima kasih juga Mas."
"Ini kalian mau pada ke mana kok sudah pada rapi begini?" Tanya Mira.
"Kami mau mendatangi pernikahan adiknya Dela Oma," jawab Arsen.
"Kenapa kalian tidak bilang kalau adikmu mau menikah, tau begitu Oma titip kadonya," ujar Mira.
Umur Mira sudah sangat tua, bahkan Mira lebih sering menggunakan kursi roda dibandingkan berjalan. Ke mana-mana dan mau apa saja Mira selalu didampingi oleh seorang pelayan. Dalam kondisi begitu tidak mungkin Arsen akan membawa serta Neneknya.
"Tidak usah juga tidak apa-apa Oma, ini Arsen sudah bawa kadonya," jawab Arsen.
"Ya sudah kalian hati-hati ya," Arsen dan Dela langsung berpamitan dengan Mira seraya mencium tangannya. Arsen dan Dela pergi dengan menaiki mobil yang dikendarai oleh Adi selaku asisten pribadinya Arsen.
"Silakan Tuan dan Nyonya," dengan sigap Adi langsung membukakan pintu mobil untuk majikannya.
"Katanya Adi itu teman kamu, bohong banget sih kamu Mas," cibir Dela sewaktu Adi selesai menutup pintu mobilnya.
"Loh dia memang temanku Sayang. Hanya saja aku pekerjakan dia sebagai asistenku," jelas Arsen.
"Jadi aku tidak bohong," lanjutnya. Karena Adi sudah masuk ke bagian kemudi, sehingga Dela tidak menimpali perkataan dari suaminya lagi. Dela tidak tau jika acara pernikahan adiknya gagal, karena tidak ada seorangpun yang memberitahukannya. Eka juga tidak memberitahukan soal itu ke Dela.
Dela merasa seperti mimpi, dirinya sudah seperti Nyonya besar yang bisa bepergian dengan menaiki mobil mewah pakai sopir pribadi. Sungguh Dela tidak pernah punya khayalan begitu, membayangkannya juga tidak berani. Tapi, sekarang dirinya memang benar-benar telah menjadi istri dari seorang Arsen Mahendra. Seorang pengusaha kaya yang perusahaannya sudah ada di mana-mana, dan ia orang terkaya nomor 2 se-Indonesia.
Sesampainya di rumah orang tuanya, suasananya tampak begitu sepi, tidak terlihat ada persiapan pesta apa pun di sana.
"Kok rumahnya terlihat sepi Mas?" Tanya Dela.
"Iya kok sepi begini Sayang. Apa acaranya tidak di rumah, atau acaranya di gedung?" Ujar Arsen.
"Aku juga tidak tau, Tika tidak ada bilang kalau acaranya di gedung. Lagian kalau di gedung bukannya biayanya akan semakin membengkak ya."
Mobil yang Adi kendarai mulai masuk ke dalam halaman rumah yang tampak sepi. Kebetulan pada waktu yang bersamaan ada Eka dan Rian yang keluar hendak berangkat kerja.
"Eh Mas. Itu kok ada mobil mewah yang datang ke rumah kita siapa? Ya Tuhan mobilnya mewah banget, itu mobil langka loh tidak sembarang orang bisa memilikinya?" Tanya Eka yang langsung terpana akan mobil mewah itu.
"Iya gila keren banget mobilnya Sayang. Kapan ya kita bisa punya mobil yang seperti itu," ujar Rian.
"Bu, Ibu," panggil Eka dengan berteriak, sedangkan Rena langsung datang ke depan begitu mendengar teriakan dari Eka.
"Aduh ada apa sih Ka. Kok kamu sampai teriak-teriak begitu?" Tanya Rena.
"Lihat deh itu ada mobil mewah yang datang ke rumah kita. Kira-kira siapa ya," beritahu Eka.
"Eh iya. Kira-kira siapa itu Ka?" Tanya Rena sedangkan Eka hanya mengangkat bahunya tidak tau.
Terlihat ada seorang laki-laki muda yang turun dari mobil mewah itu, laki-laki itu membukakan pintu mobil bagian penumpang.
"Silakan Tuan dan Nyonya," ujarnya.
Setelah itu terlihatlah sepasang laki-laki dan perempuan yang turun dari mobil mewah itu. Laki-lakinya terlihat sangat tampan dan yang perempuan itu sangat cantik.
"Wow tampan sekali dia. Wanitanya juga sangat cantik," ujar Rena.
"Loh tapi kok itu seperti Dela ya Bu," Eka melihat sosok cantik itu seperti adiknya.
"Eh tapi tidak mungkin Dela bisa secantik itu," elaknya kemudian.
Sedangkan Rian yang melihat sosok cantik itu malah melongo tanpa berkedip, Rian sangat terpesona akan kecantikan dari wanita itu.
"Ibu katanya hari ini Tika akan menikah. Kok masih sepi? Bukannya hari ini dia menikah?" Tanya Dela setelah berada di hadapan mereka.
Eka jadi semakin jelas melihat sosok adiknya dari jarak yang begitu dekat. Ternyata itu benar-benar adiknya dalam versi yang cantik dan glowing.
"Dela ini benar-benar kamu Dela?" Tanya Eka seraya melihat penampilan adiknya dari atas sampai bawah. Semuanya tampak mewah dan sangat elegan.
"Iya ini aku Dela memangnya kenapa sih?"
"Tidak, tidak mungkin kamu itu Dela. Dela itu orangnya kucel dan jelek, tidak secantik ini," ujar Rena.
"Dia kan Arsen Bu. Suaminya Dela ya ampun kalian sampai berdandan sebegitu megahnya untuk datang acara pernikahan Tika," ucap Rian yang melihat Arsen dengan penampilan yang ganteng dan gagah mengenakan setelan jas. Sudah persis seperti bos-bos besar menurut Rian.
"Ini kamu beneran Dela?" Tanya Rena seraya memutar-mutar tubuh Dela.
“Kamu kenapa pakai baju sebagus ini segala, baju ini pasti sengaja kamu sewa untuk datang ke pernikahan Tika ya," tebak Rena.
"Tidak kok Bu. Dela tidak menyewa baju," ujar Dela.
"Halah bohong, mana mungkin kamu bisa membelinya. Baju bermerek ini itu mahal, pasti semua ini hasil dari menyewa. Mobil yang kamu pakai itu juga mobil rental kan, gila habis berapa duit kamu untuk menyewa semua ini. Kalau tidak mampu beli tidak usah pakai bergaya segala, biar apa coba kamu datang dengan dandanan seperti ini? Biar pada disanjung semua orang kalau kamu sekarang itu kaya begitu," tuduh Eka.
Sedangkan Dela dan Arsen yang mendengar tuduhan dari Ibu mertua dan iparnya langsung mengelus dada.
"Dari pada uangnya buat kamu menyewa semua ini mending juga uangnya buat biaya rumah sakit Bapak," ujar Rian. Sementara Tika masih mengunci dirinya di dalam kamar.
"Biaya rumah sakit Bapak maksudnya?" Tanya Dela.
"Ya ampun, kamu belum tau ya kalau pernikahan Tika itu dibatalkan karena calon suaminya ketahuan selingkuh. Dan Bapak masuk rumah sakit semalam karena penyakit jantungnya kambuh," beritahu Rian yang membuat Arsen dan Dela amat terkejut.
"Apa, pernikahan Tika batal? Calon suaminya selingkuh? Dan Bapak masuk rumah sakit. Kenapa kalian tidak ada yang memberitahuku?" Ujar Dela.
"Ini juga tadi mau dikasih tau, tapi kamu sudah terlanjur datang kemari," balas Rian.
"Mas ayo kita sekarang ke rumah sakit Mas," ajak Dela yang merasa panik saat mengetahui Bapaknya masuk ke rumah sakit.
"Iya Sayang ayo," saat itu juga Dela dan Arsen langsung pergi ke rumah sakit di mana Bapaknya dirawat.
"Ck, baguslah kalau mereka mengurus Bapak kamu di rumah sakit. Jadi kita tidak perlu repot lagi buat bolak balik rumah sakit, soalnya Ibu juga harus buat kue, kalau tidak Ibu tidak akan punya pemasukan," ujar Rena yang harus bekerja keras untuk mengembalikan uang pinjamannya itu.