Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23. "Untuk Gadis yang aku cintai"
Kian masih berdiri dihadapan Karina dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa kau pernah menyukaiku?" Tanya Kian
Karina hanya terdiam, lalu tersenyum pada Kian.
"Aku selalu menyukaimu, saat pertama kali kita bertemu dan sampai detik ini, Aku masih menyukaimu" Ujar Karina
"Kalau begitu kita tidak perlu bercer—“
"Aku pernah mengatakan sesuatu padamu sebelum kita menikah" Ujar Karina seraya menghapus Air mata Kian.
"Aku tidak ingin menikah, dan tidak ingin Jatuh Cinta" Ujar Karina
"Tapi—“
"Pernikahan Kita hanya sandiwara kau ingat, aku menikah denganmu karena Aku harus bertanggung jawab atas batalnya pernikahan mu dengan Suran" Ujar Karina
"Karina..."
"Ako mohon hormatilah keputusan ku ini" ujar Karina seraya menatap mata Kian
Kian menarik Nafasnya panjang.
"Baiklah Jika itu keputusanmu, Aku akan menghormatinya" Ujar Kian
"Terima kasih. Hubungan Kita dimulai dengan baik jadi kita harus mengakhirinya dengan baik Juga" Ujar Karina Seraya tersenyum
"baiklah" Ujar Kian seraya tersenyum.
...○...
Ke esokan Harinya
Theo yang baru saja keluar dari kamarnya Sangat terkejut ketika melihat Kian dan Karina sedang berada di ruang makan, menyiapkan Sarapan bersama.
"Apa ini? Apakah perang dunia ke 3 sudah berakhir?" Ujar Theo seraya bertepuk tangan
"Perang dunia apa maksudmu?"ujar Karina seraya duduk di kursi
"Sudahlah, Cepat makan" Ujar Kian
Mereka bertiga pun makan bersama.
"Bagaimana Kuliahmu?" Tanya Kian
"Berjalan dengan lancar" Ujar Theo seraya makan
"Kenapa sekarang kau jarang pulang? Kau menginap dimana?" Tanya Karina
Kian dan Karina terlihat menatap Theo.
"Apa kau sudah punya pacar?" Tanya Karina
Theo terlihat menelan makanannya dengan kasar, lalu tersenyum pahit.
"Tidak, A-aku sedang fokus dengan Kuliahku Hyung" Ujar Kian Gugup
"Baguslah, setelah lulus kuliah nanti kau harus memegang perusahaan" Ujar Kian
"Tentu saja" Ujar Theo
#Inha University
Saat Kian tengah berjalan menelusuri Koridor tiba-tiba saja Yeong min merangkul Theo dari belakang.
"THEO-YA " Teriak Yeong min
"Telingaku tidak tuli kawan" Ujar Theo dengan wajah datarnya
"Ehh ada apa dengan wajah tampanmu ini? Kau terlihat seperti tembok yang rata" ujar Yeong min
"Kau ini sahabatku bukan? kau harus menghiburku saat sedang sedih seperti ini" ujar Theo
"Baiklah ada apa? cerita padaku" Ujar yeong min
"Aku sedang bingung" Ujar Theo
"Bingung kenapa?"
"Aku tidak tau harus menjelaskan apa pada kakakku tentang hubunganku dengan Yubi" Ujar Theo
"kakak mu tidak mengetahuinya?" Tanya Yeong min
"Tidak" Ujar Theo
"Menurutku kau harus segera mengatakannya, Jika tidak akan menjadi masalah besar. Jangan sampai kakakmu tau hubunganmu dari mulut orang lain" Ujar Yeong min
"Terima kasih kawan" Ujar Theo
" Sama-sama " Ujar Yeong min
"Oh ya, kau bisa membantuku?" Tanya Theo
"Apa pun itu" Ujar Yeong min
...○...
Sore pun tiba Theo dan Yeong min pergi kesebuah Toko pakaian, dan terlihat Theo yang memakai Kostum Sapi yang masih berada didalam mobil.
"Yeong Min, Kau sahabat yang Jahat" Ujar Theo
"Kenapa?" tanya Yeong min
"Aku yang memintamu untuk memakai kostum ini, Lalu aku yang akan memberikan bunga dan hadiahnya" Protes Theo dengan penuh penekanan disetiap perkataannya
"Kawan, Dia akan sangat bahagia jika dia melihat pengorbananmu" Ujar Yeong min
"Berisik" gerutu Theo
"Pergilah, Buat hari ulang tahunnya menjadi indah" ujar Yeong min
"Baiklah"
Theo mulai memakai kostum sapinya dan keluar dari mobil.
Didepan toko pakaian itu Theo terlihat mulai menari-nari sampai mengundang banyak Orang. Sampai beberapa karyawan toko itu keluar dan berniat mengusir Theo.
"Permisi, Anda tidak boleh mengamen didepan toko kami, pergilah" Ujar karyawan toko itu.
"Mengamen? Berani sekali" batin Theo
Yubi selaku pemilik toko itu langsung keluar.
"Ada apa ini?" Ujar Yubi
Saat Yubi keluar, dengan Cepat Theo mengambil sebuah sketch book, Theo mengisyaratkan Yubi untuk memperhatikan setiap Tulisan dalam Sketch book itu.
Theo mulai membuka halaman pertama sketch book itu yang Tertulis
" Hallo sayangku,"
Halaman ke 2
"Selamat Ulang Tahun"
Halaman ke 3
"Dirimu sangat berarti untukku, kehadiranmu memberi warna dalam hidupku"
Halaman ke 4
"Kau banyak memberikan aku pelajaran tentang kesetiaan dan juga Arti kehidupan"
Halaman ke 5
"Seperti Malam yang berganti siang, Kita berjalan beriringan untuk sebuah Tujuan"
Halaman ke 6
"Untukmu yang berulang Tahun, Cintaku akan terus ada disisimu"
Halaman ke 7
"Aku tidak akan pernah Bosan melintasi Tahun demi tahun menyambut ulang tahunmu"
Halaman ke 8
"Dengan ungkapan ' Aku menyayangimu ' "
Theo pun membuka kostum itu, Yu bi langsung menghampiri Theo yang dipenuhi keringat itu.
"Kau pasti sangat kepanasan" ujar Yubi seraya menyeka keringat Theo
Theo terlihat menatap Yubi dengan sendu.
"Terima kasih, Aku sangat bahagia" Ujar Yubi
"Ayo kita pulang, Aku sudah menyiapkan kejutan untukmu" Ujar Theo bersemangat
...○...
#Apartemen Yubi
Theo menutup mata Yubi ketika memasuki Apartemen.
"TARAAAAAA" Ujar Theo
Yubi yang melihat kejutan Theo hanya diam mematung seraya menutup mulutnya.
"Woahh indah sekali, Kau yang mendekorasi ini semua?" Tanya Yubi
"Tentu saja" Ujar Theo
Yubi pun mencium pipi Theo, dan Theo hanya tersenyum malu.
Mereka berdua mulai pesta kecil dengan dimulai bernyanyi selamat ulang tahun sampai memotong Kue.
Setelah beberapa lama kemudian pesta kecil pun selesai. Yubi pergi kekamarnya untuk mengganti pakaian, Tapi saat ia kembali ia mendapati Theo sedang tertidur karena kelelahan.
Yubi terlihat memandangi Theo yang tertidur.
"Dia pasti sangat Kelelahan" Gumam Yubi
...○...
#Rumah Theo
Suara bel rumah pun berbunyi, Karina yang sedang fokus menonton Tv langsung beranjak dan membukakan pintu.
"Kau sudah pulang" Ujar Karina
" emmh, Apa Theo sudah pulang?" Tanya Kian
"Tidak, Dia tidak pulang" ujar Karina
"Gantilah pakaianmu, aku akan menghangatkan makanan untukmu" Ujar Karina
"emmh" Gumam Kian
Saat kian melihat Televisi, Kian mulai tertarik dengan Film yang sedang Karina putar itu.
Setelah mengganti pakaian nya Kian langsung duduk di Sofa dan menonton Film.
"Oppa, Kau ingin makan disitu?" tanya Karina
"iya" Ujar Kian yang tak teralihkan pandangannya dari film itu
Karina pun membawa makanan Kian, dan Kian pun makan sambil menonton Tv.
Karina yang melihat itu Hanya tersenyum kecil.
1 Jam kemudian
Setelah Makan Kian duduk disamping Karina yang Juga serius menonton film Action itu.
Tapi tiba-tiba Karina beranjak dan mematikan Televisinya, Sontak Kian langsung menatap Karina.
"Kenapa kau mematikan Televisinya?" Tanya Kian
"Kau sudah kelelahan, kau harus istirahat" Ujar Karina
"Tapi—“
"Dokter Hwang Kian, banyak Pasien yang harus kau rawat besok. Jadi istirahatlah" Ujar Karina
"Baiklah" Ujar Kian patuh
Karina pun membawa piring kotor bekas Kian kedapur.
"Kau akan pergi tidur juga? kau tidak akan menonton film itu diam-diam kan" Ujar Kian
" Aku akan tidur" Ujar Karina
...○...
#Kamar Kian
Setelah membereskan dapur, Karina pun menuju kamar dan mendapati Kian yang sudah tertidur tanpa selimut. Karina pun menyelimuti Kian.
"Aku harus menjaga dokter yang sangat berharga ini, Dia adalah malaikat yang banyak menolong nyawa manusia. Aku harus menjaganya dengan baik sebelum aku berpisah dengannya" Ujar Karina seraya tersenyum Simpul
...○...
#Apartemen Yubi
Theo yang masih tidur mulai terbangun ketika ia mencium aroma makanan yang begitu harum dan menusuk hidungnya.
Theo langsung terbangun dan menuju Dapur.
"Kau sudah bangun? duduklah, Aku membuatkan sarapan untukmu" ujar Yubi
Ketika Yubi selesai menyajikan makanan, dengan cepat Theo memeluk Yubi, Tak hanya itu Theo pun mencium kening Yubi dan kedua pipi Yubi.
"Rasanya hari ini aku hanya ingin memelukmu saja, tidak ada hal lain yang ingin aku lakukan" Ujar Theo seraya memeluk Yubi
"Jangan seperti ini, Nanti Virus malasmu itu akan menular padaku" Ujar Yubi
"Yubi" Ujar Theo seraya melepaskan pelukannya dan menatap Yubi
"Emmh?"
"Berkencanlah malam ini denganku" Ujar Theo
"Emmhh, bagaimana ya?" pikir Yubi
"Ayolah" Ujar Theo
"Baiklah, Jemput aku pukul 8 malam " Ujar Yubi
"Baik nyonya" Ujar Theo
Yubi pun mencium bibir Theo sekilas Lalu pergi.
"Aku pergi" Pamit Yubi
Theo masih diam mematung.
"Aku benar-benar tergila-gila padanya ya tuhan" Gumam Theo
...○...
#Restoran
Karina yang saat itu sedang membersihkan meja dikejutkan dengan Jun yang tiba-tiba datang.
"Nuna" Panggil Jun
"Eo?"
"Miya ingin bicara denganmu." Ujar Jun
Mendengar itu Karina pun langsung pergi kerumahnya.
#Rumah Karina
Saat sampai dirumah Karina melihat Miya dan Juga Moon jin yang sedang bicara dengan ibu Karina.
"Karina" Ujar Miya
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Karina
"Karina, duduk dan bicara baik-baik " Ujar ibunya
Karina pun duduk disamping Ibunya.
"Karina, Aku datang kesini untuk minta maaf. Selama ini aku sudah merebut segalanya darimu. Aku benar-benar minta maaf atas segalanya" Ujar Miya seraya menangis
"Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" Tanya Karina
"Aku sudah menyadarinya, Aku merasakan bagaimana rasanya perasaanmu saat aku mengambil Moon jin darimu. Dan sekarang aku sudah mencintainya, aku tidak ingin kehilangannya, aku tidak ingin bercerai dengannya"Ujar Miya
Karina menatap Moon jin.
"Kalau begitu jangan bercerai" Ujar Karina
"Tapi Moon jin tetap ingin berpisah denganku" Ujar Miya
"Kau tau alasanku, kenapa aku ingin berpisah denganku" Ujar moon jin
"Karena kau masih mencintai Karina" Ujar Miya
"Aku sudah melepaskannya, dia sudah bertemu dengan lelaki yang pantas untuknya. Miya aku hanya ingin kau berubah" Ujar Moon jin
"Miya, Semuanya berada ditanganmu. jika kau tidak ingin kehilangannya kau harus berubah sedikit demi sedikit" Ujar Karina
"Aku berjanji aku akan berubah" Ujar Miya seraya terisak
"Terima kasih Karina, Kau sudah memaafkan aku. meskipun kesalahanku ini sulit untuk dimaafkan" Ujar Miya
"Sudahlah, sekarang kau sudah menemukan kebahagiaanmu, dan begitu juga dengan aku" Ujar Karina
#Rumah sakit
Kian yang sedang beristirahat saat itu, menerima sebuah berkas dari ayahnya yang dikirim dari Sanghai.
Berkas itu berisi tentang Daftar Para dokter yang akan dikirim kan ke Timur tengah yang kekurangan medis karena perang.
dan disitu tertulis Nama Kian. Kian hanya terdiam kebingungan.
Pukul 22.30
#Rumah Theo
Malam itu seperti biasa Karina menemani Kian makan malam, tapi Kian saat itu terlihat Canggung ia hanya terdiam.
"ada apa? kau tidak seperti biasanya?" Tanya Karina seraya mengunyah makanannya
"Sepertinya perceraian kita harus ditunda" Ujar Kian
"Kenapa?" tanya Karina seraya menatap Kian
"Aku dipilih sebagai relawan untuk pergi ketimur tengah, disana mereka sedang kekurangan medis" ujar Kian
Karina langsung menundukan kepalanya.
"Kapan?" Tanya Karina
"Minggu depan, dan Liburan yang sudah kita rencanakan, sepertinya harus tertunda" Ujar Kian
"emmh" Gumam Karina
"Maafkan Aku" ujar Kian
"tidak. Kau adalah seorang dokter kau dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia, Kau harus menjaga dirimu disana dan kau harus kembali dengan selamat karena kita harus menjalani sidang perceraian" ujar Karina
"Kau tidak perlu khawatir, Aku akan menjaga diriku dan kembali padamu" Ujar Kian
Karina pun menatap Kian dan tersenyum simpul dengan mata yang berkaca-kaca.
To Be Countinue...