NovelToon NovelToon
Pemain 999

Pemain 999

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / TKP / Romansa / Trauma masa lalu / Permainan Kematian
Popularitas:680
Nilai: 5
Nama Author: Halo Haiyo

Marina Yuana Tia, dia menyelesaikan permainan mematikan, dan keluar sendiri dalam waktu sepuluh tahun, tetapi di dunia nyata hanya berlangsung dua minggu saja.

Marina sangat dendam dan dia harus menguak bagaimana dan siapa yang membuat permainan mematikan itu, dia harus memegang teguh janji dia dengan teman-temannya dulu yang sudah mati, tapi tak diingat keluarga mereka.

Apakah Marina bisa? Atau...

ayo baca guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Halo Haiyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Kena sasaran

"Jadi kau berbohong saat mengatakan bisa menggunakan senapan? "

"Jawab! "

Senapan laras panjang (rifle) diarahkan lagi padanya, kali ini mata milik si pemburu lebih serius dan mengecam banyak nyawa.

Tapi gadis muda didepannya seolah berbeda, pemburu itu sampai berpikir dalam. 'Kenapa dia tak takut sama sekali? '

"Aku punya prinsip, dan aku juga tak suka bermain-main, " Kata Marina, dia menatap laras panjang didepannya, jari jemarinya berani mengelus benda berbahaya itu.

"Diam ditempat! Atau kepalamu ku lubangi!! "

"Katakan padaku, darimana kau tau aku mencari karyawan? "

"Dari pasar gelap? "

Gadis itu tertawa, dia menutup bibirnya kecil. "Kalau tau jangan bertanya. "

"DOR! "

Pemburu itu membulat mata tak percaya, tanpa dia ketahui gadis didepannya adalah manusia yang berbeda.

Marina memegang rambut panjangnya yang terpotong, dia menyayangi akan hal itu. Dia tatap tajam pria tua didepannya.

Sampai ketakutan, "ukh-aku tak takut!! " Pria itu mengeluarkan tempat peluru, dan memasangnya kembali, kini didalam senapan ada banyak amunisi.

"Kau gadis yang luar biasa reflek mu cepat. "

"Aku tak butuh pujianmu. "

"DOR! DOR!! "

"Tapi aku juga tak ingin kau marah pada karyawan sendiri pak. Aku hanya mau mencari bekerja dengan damai, itu saja, "

"Eukh-"

'Monster... Ada monster didepanku... '

Marina tersenyum panjang, tangannya berhasil membuat senapan laras panjang mengarahkan lubangnya ke atas atap sampai berlubang.

Gadis itu bersiul gembira, pemburu sampai ketar-ketir sendiri. "Apa aku diterima? "

"Ka-kau... "

"Terima atau tidak? Aku tinggal pulang atau tetap disini. Itu saja pak, "

"Ck, ya sudah kau diterima. "

"Aku tak punya pilihan lain selain menerima monster sepertimu. " Kata si pemburu bersedekap dada, dia mengalihkan wajah tak memerima kekalahan.

"Terimakasih pak, "

.

.

.

"Senapan laras panjang, kalau kau belum tau cara menggunakannya, akan aku beritahu. "

Pria tua itu turun bersembunyi di balik semak, di sampingnya Marina ikut saja. Dia dibelakang keberadaan pria tua itu.

"Kau lihat ada anjing disana? "

'Kau mau membunuhnya? '

"Lalu? " Itu yang Marina tanyakan, dia penasaran apa yang aksi pria ini lakukan setelahnya. Dan dia mengarahkan senapan panjangnya ke depan sambil fokus dengan buruan.

"Kau harus lihat dengan cermat, setiap lawan pasti memiliki kelebihan, kalau lawan itu diam saja belum tentu dia lemah, "

"Mengerti? "

Marina mengangguk, dia ikut melihat dengan teropong yang baru dia beli di pasar gelap.

Dia dekatkan lensanya, "tapi anjing itu diam saja? Kapan kau membunuhnya? "

"Aish, ini sebabnya aku tak mau mengajar pemula. Mereka sok petantang-petenteng. "

Marina mengecilkan bibir, dia menekuk alisnya. Maksud pria itu adalah dirinya, oh dia sampai tepuk tangan sendiri menerima pujian tak enak itu.

"Kau harus tau, sampai kapan dia lengah, mengerti? "

"Kalau dia sedang mengawasi sesuatu itu artinya dia sedang waspada, "

Marina mengangguk, dia menawarkan diri untuk mencoba.

"Apa aku boleh coba? Kau bisa menilaiku nanti, mau diterima atau tidak. Bagaimana? "

"Kalau kau membuatnya lolos? "

"Anjing adalah hewan peka, buruanmu itu sangat sulit nona, "

Marina diam, dia tak memberi balasan. Setidaknya tangannya terus meminta, ah~ desah si pemburu tak memiliki alasan lain selain memberikan senjatanya.

Dia lihat keterampilan gadis disampingnya.

Merasa tadi reflek gadis itu sangat cepat, pasti kali ini dia akan mendapatkan buruannya. Walau perbandingan tak lebih dari 10:11.

'Lihatlah gadis ini, dia masih muda, keterampilan juga itu-itu saja, mana mungkin langsung dapat kan? '

'Tapi lihat saja dulu, bagaimana dia mengoperasikan senjata. '

"Kau meragukanku kan? " Tanya Marina seolah dia bisa membaca pikiran pemburu tua disampingnya.

Pria itu terkejut, dia sampai meneguk ludah cepat. "Mana mungkin, monster sepertimu pasti bisa, "

"Oh ya? "

"Tapi wajahmu tak memperlihatkan kesenangan, apa hanya pikiranku saja? " Tanyanya menggoda, dia menyiapkan diri untuk bersiap menembak anjing hitam itu.

Dia lihat dengan cermat, bahkan berkali-kali lensa senapan yang dia bawa diputar berkali-kali.

Melihat ketidakprofesionalan gadis itu, pemburu yakin pasti 11:10.

"Sayang, aku akan mendapatkanmu~"

'Hahaha, wajah tak bisa bohong. Tangan juga tak bisa dibohongi, aku tak siapa saja yang tak pernah memegang senjata. Tangan mulus sepertimu hanya bocah ingusan yang sok-sokan.'

Tapi Marina berbeda, dia menarik ujung bibir ke atas. Lipatan mata satunya yang tertutup berkedut sedikit, mata satunya sebagai bagian melihat menatap dengan seksama.

"Apa setelah ini mau ada sup daging anjing? "

"Kau gila? Oh ya, kalau kau sangat lapar sekali. Akan kuberikan padamu, " Kata si pemburu, tapi Marina menggeleng kecil.

Lalu berkata seperti ini, yang tak membuat pria tua itu paham. "Aku akan membiarkannya untukmu, "

DOR!!

"WAH!! APA! KAU! "

Karena senapan peluru mengenai, ada sedikit asap yang mengganggu. Pemburu itu melebarkan mata tak percaya dengan apa yang dilihat.

Peluru kosong jatuh ke tanah. Gadis itu melepas pandangannya dari senapan, lalu mencoba mengistirahatkan leher.

Menoleh ke atas, "sempurna bukan? "

"Ka-kau... "

"Itu bahkan tak kan mengenai siapapun, "

"Ka-kau... "

"GUK! GUK!! "

"ANJINGNYA MASIH HIDUP BODOH! KAU MEMBOHONGIKU!! "

Anjing jadi buruan mereka berlari begitu ada suara senapan, Marina mengendikkan bahu dia menempelkan tangan ke bahu si pemburu.

"Kurang puas, maaf? Aku akan pergi saja. "

Marina melepas senapan dari dirinya, dia berjalan melangkah jauh terlebih dahulu meninggalkan si pemburu diam saja ditempat.

Marina melompati batang besar, saat akan pergi pulang sambil jalan kaki suara senapan langsung membuatnya menutup telinga.

Hal yang dia duga, dia lihat bekas gunpowder berceceran kemana-mana.

"Apa? "

"Aku sudah dipecat kan! "

"Aku tak dibutuhkan lagi. Selamat tinggal, "

"KUBILANG TUNGGU SIALAN!! "

"KAU MAU AKU MENEMBAK KEPALA BELAKANG MU? "

Marina terdiam, dia mengangkat kedua tangan ke atas. Terpaksa menyerah, 'terserah padamu, '

Pria tua itu datang menghampiri menarik kerah kemeja flanel kotak-kotak miliknya. Diseret kembali ke kabin miliknya.

Duar! Pintu ditutup keras.

.

.

.

"Game, akan dimulai. "

Waktu mundur dari hitungan, 3,2,1! Bwush! Ledakan kecil sekali lagi menganggetkan mereka.

Mereka semua sampai terpana dengan semua kejutan yang dibuat oleh manusia dibelakang layar.

"Selamat, misi pertama akan saya sampaikan! "

(Kalian baca dengan baik-baik, tidak boleh sampai tertinggal)

(Ini adalah permainan teka-teki, apa kalian menyukai permainan teka-teki?)

Gevan merogoh sakunya, dia baru sadar kalau kertas yang dia jadikan bola remas tadi sudah dia buang, dan itu seharusnya berisi informasi penting.

William menatap lurus ke depan bersama orang-orang.

Lagu anak-anak diputar.

"Beruang mencari madu~

Madunya hilang dibawa rubah~

Rubah malang harus bertemu~

Buaya yang sedang cari makan~"

"Beruang mencari madu~

Madunya hilang dibawa kancil~

Di kancil melewati rawa~

Oh tidak dia dihisap lumpur~"

Lagu kanak-kanak yang sebagian orang tak hapal, dan sebagian orang kenal. William menepuk pundak Aileen kecil. "Kamu tau lagu ini? Ini lagu masa kecil kita! "

Aileen terdiam, dia pura-pura mengangguk tau. "Eum... Iya... Aku paham, "

"Beruang~beruang~"

Lagu berhenti.

Bersambung...

1
Fanchom
silakan komen atau report kalau ada salah kata penulisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!