NovelToon NovelToon
AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga / Tamat
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BIMBANG & RAGU

Brian nampak sedang berpikir sejenak, ia tidak ingin salah dalam mengambil keputusan. Jujur, akan sangat sulit untuk melepas Dera, namun lebih sulit lagi jika ia mempertahankannya. Bagaimana ia bisa hidup bersama dengan wanita yang pernah mengkhianatinya? Bagaimana ia bisa menerima anak dalam kandungan Dera menjadi anaknya sendiri? Sungguh ini sebuah pilihan yang sulit. Brian tidak mau semakin membuat Dera menderita. Biarlah ia terima takdir Tuhan yang telah di berikan kepadanya.

" Meskipun sangat sulit bagiku, aku akan melakukannya demi kamu. Aku rela melepasmu untuk Zavran. Aku sendiri melihat cinta di matamu untuknya, bukan untukku lagi. Aku tidak bisa memaksa seseorang untuk tetap berada di sampingku. Aku akan mengurus surat perceraian. Setelah ini, aku berharap kita tidak akan bertemu lagi. Aku akan menetap di kota J agar kita tidak sering bertemu. Karena jika aku melihat wajahmu yang ada hanya rasa sakit di dalam hatiku. Tapi perlu kamu ingat, meskipun aku telah melepaskanmu tapi aku berharap hidupmu kelak sama tidak bahagianya denganku. Aku pergi."

Setelah mengatakan itu Brian beranjak dari kursinya lalu meninggalkan Dera yang masih menatapnya dengan air mata berlinang.

Melihat Dera mau menangis, Zavran segera mendekat lalu menarik Dera dalam pelukannya.

" Menangislah jika itu bisa membuat hatimu lega." Ucap Zavran mengelus lembut kepala Dera.

" Hiks.. Hiks... Hiks.. Mas Brian." Akhirnya tangisan Dera pecah. Ia begitu sedih mendengar setiap ucapan yang keluar dari bibir Brian. Brian telah mengutuknya, lalu apakah ia bisa bahagia hidup bersama Zavran? Pikir Dera.

" Tidak perlu memikirkan ucapannya. Semua yang dia katakan hanya untuk membela dirinya. Dia ingin membuatmu menyesal dan merasa bersalah padanya. Namun dia melupakan sesuatu, jika kebersamaan dan hubungan kita terjalin akibat sikapnya kepadamu." Ujar Zavran.

Dera masih betah dengan tangisannya. Ia benar benar merasa bersalah kepada Brian.

" Sudah cukup menangisnya! Ingat anak kita sayang. Jangan celakai dia hanya karena masalah ini! Aku mohon!" Pinta Zavran, namun sepertinya Dera belum bisa menghentikan tangisannya sampai suara bu Ranti mengagetkan mereka.

" Ya Tuhan... Kamu apakan calon menantu ibu, Zavran?"

Dera mengusap air matanya, ia takut bu Ranti salah paham kepada Zavran.

" Sayang, apa anak ibu memarahimu sampai sampai kamu menangis seperti ini?" Tanya bu Ranti mendekati Dera di ranjangnya lalu memeluk Dera dengan penuh kasih sayang. Baru kali ini Dera merasakan dekapan seorang ibu setelah sekian lama ibunya tiada. Sedangkan mertuanya? Mertuanya hanya tahu datang meminta uang. Tidak peduli uang yang di berikan Brian cukup atau tidak.

" Apa yang kamu lakukan pada calon membantu ibu hah?" Tanya bu Ranti sambil memelototi Zavran.

" Aku tidak melakukan apa pun bu, Dera menangis karena terharu dengan lamaranku." Kilah Zavran. Rupanya bu Ranti tidak tahu kalau tadi Brian masuk ke dalam.

" Apa??? Lamaran?" Ucap bu Ranti dengan mata berbinar penuh kebahagiaan.

" Iya bu, aku melamar Dera untuk menjadi menantu ibu. Tapi tunggu proses perceraian kami selesai dulu baru kami bisa menikah." Ujar Zavran.

" Benarkah itu Dera?" Tanya bu Ranti memastikan sambil menatap Dera.

" I.. Iya bu." Sahut Dera.

" Alhamdulillah akhirnya keinginan ayah dan ibu menjadikanmu menanti menjadi kenyataan. Kami sangat senang sayang, semoga kau bahagia menjadi bagian dari keluarga kami." Ucap bu Ranti.

" Terima kasih bu." Ucap Dera.

" Sama sama sayang, ibu dan Zavran akan menjaga kamu dan anak kalian dengan baik. Jadi segeralah menikah dengan Zavran." Ujar bu Ranti.

" In sya Allah bu." Sahut Dera.

Zavran tersenyum bahagia Dera tidak menolaknya.

**

Hari ini Dera pulang dari rumah sakit. Zavran memaksanya membawanya pulang ke rumahnya karena mulai sekarang, Dera akan menjadi tanggung jawabnya. Kemarin surat perceraian Zavran dan Yulia sudah turun. Dan tadi pagi, Dera telah menandatangi surat perjanjian cerainya dengan Brian. Tinggal menunggu beberapa hari, ia akan resmi bercerai dengan Brian.

" Sayang selama kamu tinggal di sini, kamu tinggal di ruang tamu dulu ya. Rencananya aku mau mengubah kamar yang pernah aku tempati dengan Yulia menjadi kamar tamu, dan kamar utamanya di sini. Aku benar benar ingin mengukir kenangan baru bersamamu. Dan semuanya akan kita awali di sini." Ucap Zavran menggandeng tangan Dera masuk ke kamarnya.

" Terserah kamu saja Vran. Aku juga tidak punya pilihan." Sahut Dera duduk di tepi ranjang.

" Jangan ngomong gitu donk say! Kamu berhak memutuskan sesuatu. Atau kamu sebenarnya terpaksa tinggal di sini dan menerimaku sebagai calon suamimu? Apa kamu menyesal pernah menjalin hubungan denganku?" Zavran berjongkok di bawah kaki Dera lalu menggenggam tangannya. Entah mengapa ia merasa Dera tidak bahagia bersamanya.

Dera menunduk menatap Zavran.

" Aku tidak terpaksa, dan aku tidak pernah menyesali apapun yang telah terjadi. Menjalin hubungan denganmu itu pilihanku. Dan mengandung anakmu itu konsekuensi dari apa yang telah aku lakukan. Aku senang, aku bahagia bisa bersatu bersamamu. Pria yang telah mengisi kekosongan hatiku selama ini. Tapi entah mengapa, ada rasa bersalah di hati yang paling dalam. Bagaimana pun aku telah mengkhianati mas Brian. Kata kata mas Brian waktu itu begitu mempengaruhi suasana hatiku Vran. Setelah apa yang aku lakukan padanya, apakah aku berhak bahagia di atas penderitaannya?" Tanya Dera.

Zavran tersenyum menanggapinya.

" Tidak perlu bimbang, bisa saja Brian pernah melakukan kesalahan yang tidak kamu ketahui di sana. Sudah aku bilang padaku waktu itu, Brian hanya ingin membuatmu merasa bersalah untuk menutupi kesalahannya. Sudah ya jangan di pikirkan lagi! Lihat lah wajahmu! Wajahmu terlihat begitu pucat seperti tanpa darah. Nafsu makanmu juga terganggu. Kamu tidak makan dengan baik, kamu terlihat lebih kurus sekarang, kalau begini terus bagaimana anak kita tidak menerima akibatnya? Kamu di perbolehkan pulang dari rumah sakit karena kamu memaksa. Jika tidak, kamu masih butuh observasi lebih lama." Tutur Zavran dengan lembut dan penuh kasih sayang.

" Tolong jangan mementingkan diri sendiri Dera! Pikirkan juga kesehatan anak kita. Kita harus menjaganya dengan baik." Imbuh Zavran.

" Iya, maafkan aku yang terlalu egois. Aku mau pulang ke rumah mas Brian, ada sesuatu yang ingin aku ambil di sana. Apakah boleh?" Tanya Dera.

" Boleh, apa kamu masih memegang kuncinya?" Tanya Zavran karena ia tahu kalau Brian sudah kembali ke kota J.

" Masih." Sahut Dera.

" Baiklah, ayo aku temani." Ucap Zavran.

" Hmm." Dera menganggukkan kepalanya.

Dera dan Zavran segera menuju rumah Brian dengan berjalan kaki. Sampai di rumah yang pernah Dera tempati bersama Brian, Dera segera membuka pintunya dengan kunci yang ada bersamanya. Brian memang tidak meminta kunci rumah yang di pegang oleh Dera, karena ia berencana memberikan rumah itu pada Dera sebagai hadiah perpisahan.

Dera menginjakkan kaki di rumahnya, ia menatap ke sekeliling membayangkan momen saat ia pertama kali memasuki rumah ini bersama Brian. Momen momen indah bahkan sampai momen terburuk berputar di kepala Dera. Momen dimana ia selalu kesepian dan sendiri.

" Katanya mau ambil sesuatu, kenapa malah melamun di sini hmm?" Ujar Zavran membuyarkan lamunan Dera.

" Ah iya maaf."

Dera melangkahkan kakinya menuju kamarnya di ikuti Zavran di belakangnya. Sampai di kamar, ia segera mengambil barang yang menurutnya penting baginya. Ia membuka laci yang ada di nakas kamarnya, tanpa sengaja ia melihat ponsel lama milik Brian. Tiba tiba ia penasaran dengan isi di dalam ponsel tersebut karena selama ini ia tidak pernah membuka ponsel Brian, baik yang lama maupun yang baru.

Teringat dengan ucapan Zavran yang mengatakan jika Dera tidak tahu dengan apa yang di lakukan Brian di luar sana, ia pun mengecash ponsel Brian sampai bisa di hidupkan. Ponsel pun menyala, Dera bisa membukanya karena ponsel tersebut tidak di kunci atau kata sandi. Dera membuka aplikasi whatsapp, banyak pesan memenuhi aplikasi hijau tersebut sampai pada beberapa nomer yang tidak Dera kenal. Ia semakin penasaran, ia pun membukanya dan...

Jeduarrr....

TBC

1
Rismawati Damhoeri
serba cepat aja ya thor....
VANESHA ANDRIANI: hh iya makasih suportnya
total 1 replies
Rismawati Damhoeri
nggak sah itu pernikahan thor, ...
Rismawati Damhoeri
ya iyalah/Casual//Casual//Casual/mana ada doa ku harap kau bahagia bersamanya, sementara kita di tinggalkan.../Facepalm//Facepalm/
VANESHA ANDRIANI: hhhh bisa aja sih kakcan.. makasih suportnya
total 1 replies
niktut ugis
waduh ternyata akang Brian lebih rusak mental nya
VANESHA ANDRIANI: hooh ya hhh makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
di tunggu cerita baru nya kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... kenapa kadang komentnya kak cindy g muncul ya.. jadi nggak bisa balas
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Nur Adam
lniyt
Cindy
lanjut
Nur Adam
lnjur
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Nur Adam
lnju
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
next
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya kak cindy
total 1 replies
Daulat Pasaribu
terlambat suami bodoh,klo tau kau istrimu selingkuh,pasti reaksimu macam monster.makanya klo punya istri jgn di abaikan,salahkan dirimu sendiri.ngapain kau perduli org lain ketimbang istrimu.pasti kau menyesal kalao tau istrimu uda main api di belakangmu
VANESHA ANDRIANI: bener banget makasih suportnya.. maaf telat balas
total 1 replies
Ma Em
Derra daripada berbuat Dosa terus lbh baik bercerai dgn Brian dan menikahlah dgn Zafran, Dera kan sdh diberi lampu hijau sama orang tua Zafran mungkin kalau sikap istri Zafran msh cuek dan tdk bisa mengurus suami kelakuan Yulia sama dgn kelakuan Brian mungkin Zafran juga lama2 akan bosan sama seperti Sera pada Brian..
VANESHA ANDRIANI: iya bener banget ya.. tapi kuncinya ada di zavran.. zavran belum mau menceraikan istrinya hhh makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!