NovelToon NovelToon
War Of The Gods

War Of The Gods

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Misteri / Fantasi Timur
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang pria misterius menggunakan 2 sumber kehidupan untuk membentuk klon Dao yang sempurna. tapi tidak seperti klon pada umumnya, klon yang dia buat dari dua sumber kehidupan berubah menjadi bola cahaya bewarna biru yang isinya sebuah jiwa janin. apa yang akan dia lakukan dengan itu?

jika penasaran langsung saja baca novelnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Roh Pedang Tianxu!?

Pagi hari di kamar Chen Yu...

Chen Yu masih duduk di tempat tidur, termenung memikirkan mimpi anehnya malam tadi. Wajahnya tampak serius, namun tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Chen Yu, aku masuk ya!" suara lembut Xining terdengar dari balik pintu.

Chen Yu spontan tersenyum dan berseru dengan nada menggoda,

"Kakak senior, ayo cepat naik ke tempat tidur. Mari kita berkultivasi ganda. Agar kekuatan kita meningkat pesat!"

Begitu pintu terbuka, wajah Xining langsung memerah.

"Astaga, kau ini!" katanya sambil menutup wajahnya dengan kipas kecil di tangannya. "Aku ke sini bukan untuk urusan itu!"

Chen Yu tertawa kecil, "Aku hanya bercanda, kakak senior. Tapi kalau kau serius aku tidak menolak." ucapnya sambil menaikkan alis satu.

Note: ber kultivasi ganda yang dimaksud Chen Yu adalah menyatukan energi seperti yang dilakukan nya dengan MuWan. Bukan sesuatu yang intim. Karena Chen Yu belum tau hal itu.

Lanjutkan...

Xining mendengus, menahan senyum.

"Ketua sekte mengirim perintah, Chen Yu. Kita dapat misi."

Chen Yu langsung duduk tegak, berubah serius.

“Misi? Ke mana?”

Xining menjawab.

"Di pegunungan timur dekat perbatasan desa di Kekaisaran Bizou, muncul aura iblis dari luar angkasa. Ketua sekte telah menugaskan kita bertiga. aku, kau, dan Puyou, untuk bergabung dengan tujuh murid inti dan menyelidiki ancaman itu."

Chen Yu mengangguk pelan.

"Jadi ini akan menjadi ujian kekuatan sebelum pertarungan antar sekte dimulai, ya?"

Xining menatapnya serius, lalu tersenyum.

"Anggap saja ini ajang pemanasan."

Chen Yu bangkit dari tempat tidur, meregangkan badan dan berkata santai,

“Kalau begitu, aku akan siapkan pedangku dan mental.”

Xining menatapnya dan berkata pelan, “Kali ini hati-hati ya Chen Yu. Misi ini tidak mudah.”

Chen Yu menoleh, tersenyum percaya diri. “Tenang saja, selama ada Kakak Senior Xining dan kambing bakar dari Puyou. aku pasti selamat.”

Xining tertawa geli sambil berjalan pergi.

"Dasar kau ini benar-benar tak berubah."

Setelah Xining keluar dari kamar...

Chen Yu berdiri sebentar di depan pintu, menatap punggung Xining yang perlahan menghilang di kejauhan.

Dia menghela napas dan berjalan kembali ke dalam kamar.

Dengan gerakan tenang, ia mengeluarkan kotak pedang dari cincin penyimpanannya. Kotak itu terlihat tua namun penuh dengan aura kuno yang misterius. Pola-pola emas seperti hidup di permukaannya.

Chen Yu menatap kotak itu dan berkata pelan,

“Dengan adanya Tianxu di tanganku. apa lagi yang perlu kutakutkan?”

Namun saat ia hendak membuka kotak tersebut, tiba-tiba terdengar suara.

“Jangan gunakan pedang itu, bodoh!”

Chen Yu terlonjak kaget. Tangannya refleks menjatuhkan kotak pedang itu ke tempat tidur.

“Siapa itu?!” Chen Yu memandang ke sekeliling ruangan dengan waspada.

Tapi tak ada siapa pun.

Chen Yu mengambil kotak pedang Tianxu lagi.

Lalu suara itu terdengar lagi,

“Aku di sini, bodoh! Di dalam kotak yang kau pegang!”

Chen Yu membatu.

Perlahan dia mendekat dan menatap kotak pedang itu dengan ekspresi bingung,

“Jangan bilang kotak ini bisa bicara?”

Tiba-tiba, sinar lembut muncul dari permukaan kotak. Di udara, muncul sosok mungil seorang anak perempuan. tak lebih tinggi dari lutut orang dewasa. Rambutnya perak terang, matanya jernih berkilau seperti bintang, dan pakaian kecilnya mirip peri langit.

Sambil bertolak pinggang, anak kecil itu menatap Chen Yu dengan kesal.

“Aku bukan kotak biasa. Aku penjaga Tianxu. Dan kau, manusia bodoh, nyaris membangunkannya tanpa tahu akibatnya.”

Chen Yu melongo.

“Jadi kau ini siapa?”

“Namaku Xiaotian! Aku adalah roh artefak dari Tianxu!” katanya dengan bangga.

Chen Yu mengedipkan mata.

“Roh artefak? Kau lucu sekali.”

Wajah Xiaotian langsung memerah karena kesal.

“Bukan lucu! Aku suci dan agung! Dan aku akan menghukummu kalau kau mengacaukan Tianxu!”

Chen Yu mengangkat tangan, mencoba menenangkan.

“Baik, baik, tenanglah. Tapi kenapa tidak boleh kugunakan?”

Xiaotian menjawab dengan serius,

“Tianxu bukan pedang biasa. Jika kau menggunakannya saat kultivasimu belum cukup kuat, tubuhmu bisa meledak. Gunakan hanya saat hidup dan mati, saat benar-benar diperlukan. Ingat itu!”

Chen Yu terdiam, lalu tersenyum dan mengangguk.

“Baiklah, Xiaotian. Aku akan hati-hati.”

Xiaotian masih cemberut.

“Kalau kau sembarangan, aku sendiri yang akan menempelengmu dalam tidurmu.”

Chen Yu terkekeh,

“Kau benar-benar lucu.”

“Huh!” Xiaotian menghilang dengan cahaya lembut, kembali ke kotak pedang.

Chen Yu menatap kotak itu lama dan bergumam,

“Ternyata senjata ini lebih hidup dari yang kukira.”

Lalu Chen Yu berjalan keluar kamarnya dan pergi ke halaman utama untuk berkumpul.

Di halaman utama Sekte Langit Cerah, aura para kultivator kuat terasa memenuhi udara.

Chen Yu berdiri di samping Puyou dan Xining, menatap tujuh orang berpakaian khas murid inti yang berdiri berjejer di hadapan mereka. Masing-masing memancarkan aura tahap akhir Hunjing, tanda betapa luar biasanya kekuatan mereka.

Di atas paviliun utama, Ketua Sekte Langit Cerah, lelaki paruh baya dengan jubah putih keemasan, menatap mereka dengan penuh wibawa.

Ketua Sekte berkata dengan tegas:

“Misi kalian bukanlah misi biasa. Maka, untuk menghindari konflik atau salah paham selama misi. kalian harus saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu.”

“Sekarang, satu per satu, sebutkan nama kalian dan beritahu sedikit tentang dirimu.”

Suasana menjadi tenang. Salah satu murid maju selangkah.

Zhao Feng

Pria berambut pendek dan bermata tajam, suaranya tenang:

“Zhao Feng. Spesialisasi dalam teknik pedang ringan dan pengintaian. Jika kalian butuh serangan cepat atau pembuka formasi, andalkan aku.”

Chen Yu berbisik ke Puyou.

“Dia sepertinya bisa menebas lalat sebelum sempat mengepakkan sayapnya.”

Puyou tertawa diam-diam.

Qin Yue

Wanita berpakaian merah elegan, rambutnya terikat tinggi.

“Qin Yue. Fokus pada formasi ilusi dan seni racun. Hati-hati kalau membuatku kesal.”

Chen Yu menatapnya dan bergumam.

“Formasi ilusi dan racun. aku harus jaga sikap.”

Puyou menjawab lirih.

“Dan jaga makananmu.”

Bai Jingshu

Pria tinggi besar dengan mata teduh dan aura keadilan.

“Bai Jingshu. Aku menggunakan tombak naga dan ahli dalam pertahanan kelompok. Aku tidak suka bertengkar. tapi aku juga tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh rekan satu timku.”

Chen Yu mengangguk kagum.

“Dia seperti perisai hidup.”

Mu Qingyin

Wanita berpakaian kuning emas, wajahnya angkuh namun luar biasa cantik.

“Mu Qingyin. Kultivasi ku condong ke teknik petir. Aku tidak suka orang cerewet.”

Chen Yu tersenyum polos.

“Kalau aku cerewet, apa aku akan disambar petir Senior itu?”

Mu Qingyin menatap tajam, membuat Chen Yu mundur setengah langkah.

Puyou menepuk pundaknya.

“Itu bukan tindakan yang bijak…”

Yan Luo

Pria berpakaian hitam pekat, rambut panjang tergerai, aura gelap menguar:

“Yan Luo. Seni bayangan. Aku muncul saat musuh tak sadar. Dan hilang sebelum mereka sempat menjerit.”

Chen Yu berbisik.

“Seram sekali. Seperti mimpi buruk berjalan…”

Liuying

Wanita berpakaian biru langit, wajahnya tenang dan senyum lembut:

“Liuying. Aku seorang penyembuh dan pengendali energi spiritual. Jika kalian lelah atau sekarat, datanglah padaku. kalau kau masih bisa jalan.”

Chen Yu langsung berkata dengan semangat:

“Senior Liuying, aku suka kau! Eh maksudku, suka teknikmu!”

Wajah Chen Yu malu malu.

Puyou: “Terlambat. Seluruh halaman sudah dengar.”

He Mingye

Pria bermata satu, tubuhnya kurus tapi aura membara.

“He Mingye. Api adalah temanku, dan kehancuran adalah tugas suciku. Jangan berdiri terlalu dekat, atau kau jadi makanan panggang gratis.”

Chen Yu tersenyum kaku.

“Sepertinya aku akan berdiri di belakang Puyou saja.”

Puyou: “Eh?! Kenapa aku jadi tamengmu?”

Setelah mereka semua memperkenalkan diri, Ketua Sekte mengangguk puas.

“Baik. Mulai besok pagi, kalian akan berangkat menuju Gunung Runtuh Langit di Timur Kekaisaran Bizou. Di sana, energi iblis luar angkasa semakin aktif. Kerja sama adalah kunci.”

“Jaga nama baik Sekte Langit Cerah. Bawa pulang kemenangan.”

Semua murid menjawab serentak.

“Baik, Ketua Sekte!”

Chen Yu berbisik ke Puyou.

“Aku hanya berharap tidak dibakar, disambar petir, diracun, atau dijadikan eksperimen sepanjang misi ini.”

Xining di sampingnya tertawa kecil.

“Tapi kalau sampai dibunuh karena mulutmu, itu salahmu sendiri.”

1
wasiah miska nartim
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
April Lia
kereeen ceritanya makin mantap /Hey/
Wiji Lestari
lumayan..lanjoot
teguh andriyanto
singkat padat, OP, berkarakter, humor.. menyatu dengan baik di novel ini.. patut disimak sampe tamat.
إندر فرتما
MC GHOBLOK,🤣🤣🤣
dusah GHOBLOK lembek lagi,
mendingan gak usah di lanjutkan lagi ini alur ceritanya
Emma
Gak sabar lanjutin.
Type2Diabetes
Gak kecewa! 👍
douwataxx
Karakternya juara banget. 🏆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!