NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Stp 23

Wajah Hiera meringis sambilmenggigit bibirnya, merasakan kegusaran dalam nada bicara pangeran Drake. Dia merasakan tatap mata tajam sang pangeran yang menghujam.

"Baiklah nona Hiera kita langsung ke pokok masalah. Kau tahu samudera ini sedang sekarat, terumbu terumbu karang mulai mati, ikan ikan dan mikroorganisme sangat berkurang, dan dampaknya pun bisa dirasakan oleh manusia.

Hiera menganggukkan kepala, dia sedikit tahu tentang keadaan lautan yang tidak baik baik saja. Dia kemudian diam, menyimak dengan seksama setiap ucapan pangeran Drake.

"Itu terjadi karena ocean heart ada yang mencurinya ratusan tahun lalu"

"Ocean heart?" Kedua alis Hiera bertaut. Dia baru mendengar nama benda asing itu.

"Ocean heart adalah hati Dewi Laut. Kini Dewi penguasa lautan terang itu sedang sekarat. Aku butuh seorang manusia untuk mencari hati adikku itu. Dan kau lah manusia yang terpilih".

"Apakah saya sanggup?" Hiera bergumam nyaris tak terdengar.

"Kau telah memakan buah Dewa laut, kekuatan yang diberikan buah itu dapat diandalkan. Hanya saja kekuatanmu itu belum besar. Kau harus punya senjata pasangan kekuatan buah dewa laut". Terang pangeran Drake

"Senjata? Senjata apakah itu?" Tanya Hiera penasaran.

Pangeran Drake turun dari Singgasananya. Melangkah mendekati Hiera. Yang didekati hatinya mengkerut, takut.

"Berdirilah!" Perintah pangeran Drake yang langsung dituruti Hiera.

Berdiri begitu dekat dengan pangeran Drake, tinggi badan Hiera hanya sebatas pundaknya saja.

Tubuh pangeran itu begitu gagah sempura. Atletis dengan lekukan otot yang menggoda. Dan dada bidang itu benar benar membuat Hiera ingin bersandar padanya.

"Astaga apa sih yang ada dalam pikiranku". Rutuk hati Hiersa. Dia segera menepis pikiran kotornya.

Sang pangeran mendekatkannya bibirnya ke telinga Hiera, hembusan nafasnya membuat tubuh gadis itu membeku seketika. Kini detak jantung gadis sudah di atas batas normal.

"Hiera.., sang pangeran berbisik laksana hembusan angin. "Kau harus mencari pedang inti Samudera. Jika pedang itu disatukan dengan kekuatan buah dewa laut, maka kekuatan yang dihasilkannya sangat kuat". Ucap pangeran Drake mendayu dan menggoda.

Berada sedekat itu dengan sang pangeran membuat Hiera tak fokus. Dia menelan ludahnya yang mendadak kelat.

"Kau harus mencari keberadaan pedang itu, terakhir beredar kabar pedang itu berada di hutan Larangan, di bawah kekuasaan naga api".

Pangeran Drake menjeda ucapannya, melirik sekilas wajah Hiera matanya terpejam.

"Setelah kau berhasil mengambil pedang itu dari Naga Api, kau bawalah ke sini. Aku akan menyatukannya dengan jiwamu". Bisik sang pangeran lagi.

Hiera mencerna setiap ucapan pangeran Drake dalam benaknya. Pangeran Drake telah memerintahkan dirinya untuk mencari keberadaan ocean heart yang entah berada dimana, dan bagaimana bentuknya. Juga memintanya mencari pedang inti Samudera. Sepertinya dia tidak bisa menolak takdir yang diberikan padanya.

Pangeran Drake memandang intens wajah jelita di hadapannya. Dia tidak mampu menahan godaan ingin menyentuh wajah itu. Kini tanpa bisa dicegah jari tangannya menyentuh lembut pipi Hiera, membuat gadis itu membuka kelopak matanya dengan pupil melebar.

Tatapan mata Hiera membentur iris matalaksana Jade itu. Tatapan tajam sang pangeran begitu mengintimidasi namun juga begitu memabukkan.

Seolah terhipnotis, tatapan mata Hiera tidak bisa terlepas dari obsidian sewarna jade itu. Tubuhnya membeku, jantungnya bertalu dengan nafas memburu.

Pangeran Drake menyapu lembut bibir sewarna ceri milik gadis itu dengan ibu jarinya. Bibir Hiera memang sangat menggoda, siapapun yang melihatnya pasti ingin merasakan rasa manisnya.

Sang pangeran mendekatkannya wajahnya, mengikis jarak diantara mereka.

Tubuh Hiera gemetar hebat, seperti ada ribuan kupu kupu yang mengepakkan sayapnya di dalam tubuhnya. Bibir Semerah ceri itu terbuka bersiap menyambut bibir sang pangeran.

Bibir sang pangeran bersiap akan melumat habis bibir Semerah ceri itu, namun sebuah kekuatan seperti menahan gerakannya.

Pangeran Drake tertegun, kemudian segera membuat jarak dengan gadis itu.

Hiera seolah baru tersadar dari hal hipnotis yang memabukkan, dia memandang bingung wajah pangeran Drake.

"Kau pergilah, laksanakan tugasmu!" Usir pangeran Drake.

Tanpa berkata apa apa Hiera membungkukkan badannya, kemudian melangkahkan kakinya berlalu dari hadapan pangeran Drake.

"Hiera!" Panggil Pangeran Drake ketika tubuh gadis itu sudah berada di ambang pintu Aula.

Hiera menghentikan langkahnya, membalikkan tubuhnya ke arah pangeran.

"Berhati hatilah, Hiera!"

Hiera menganggukan kepalanya, kemudian buru buru pergi dari tempat itu. Dia tidak ingin kembali terpesona oleh tatapan sang pangeran yang membiusnya itu.

Pangeran Drake mendengus marah ketika tubuh Hiera telah hilang dari pandangannya.

"Kenapa kau menghalangiku untuk mendapatkan gadis itu, dia harus jadi milikku!" Hardiknya entah pada siapa. Sementara itu seorang  mermaid mengantarkan Hiera keluar dari istana itu. Mermaid itu kemudian membuat suara memanggil.

Fang datang terburu buru dengan Ale.

"Antarkan Nona Hiera pulang!" Ucap mermaid itu, kemudian berlalu kembali ke istana meninggalkan mereka.

"Baiklah nona Hiera, mari kami antar sampai ke perbatasan". Ucap Fang.

Tanpa banyak bicara Hiera berenang mengikuti kedua ikan monster berwajah seram itu. Memasuki tempat gelap Ale menyalakan cahaya yang tergantung di atas kepalanya itu, membuat terang jalan yang mereka lewati.

Setelah mencapai perbatasan, kedua ikan itu berhenti, " nona Hiera, kami hanya bisa mengantarkan mu sampai sini, selamat jalan." Ucap Fang dan Ale berbarengan. Mereka memandang kagum dunia terang di atas sana yang tidak bisa mereka tempati.

Hiera membungkukkan badannya, "terimakasih Fang, dan Ale lain kali hati hati saat berburu". Ucapnya sambil menyindir ikan angler fish itu. Ale hanya mengedipkan matanya, dia malu.

Kemudian gadis itu melanjutkan perjalanan.

Setelah memasuki area perbatasan yang temaram itu, Hiera melihat Fuso masih berada di tempat tadi. Paus biru super besar itu menepati janjinya.

"Fuso, kau masih menungguku."

"Tentu saja Nona, aku tidak pernah mengingkari janjiku". Ucap Fuso sambil mengedipkan mata raksasanya.

"Terimakasih Fuso". Ucap Hiera tulus.

"Tak masalah, ayo ku antar pulang." Ucap Fuso. Mereka pun berlalu dari tempat itu.

Di sepanjang perairan mereka mengobrol serius tentang tugas Hiera yang harus mencari pedang inti Samudera.

"Nona Hiera, setahu aku naga api itu tinggal di dalam sebuah goa di hutan larangan itu. Dan untuk masuk ke dalam sana dibutuhkan sebuah kunci".

"Sebuah kunci?" Tanya Hiera penasaran.

"Kunci itu terbuat dari batu Rubi berbentuk bintang. Dan telah hilang ratusan tahun lalu". Fuso menjeda ucapannya, mata raksasanya menatap Hiera.

Hiera menghentikan tubuhnya tepat di depan mata Fuso. dia tampak berpikir, memikirkan cincin miliknya yang hilang setelah malam naaa itu. cincin dengan batu rubi berbentuk bintang warisan dari ibunya. konon kata ibunya, cincin itu diwariskan turun temurun dari nenek moyang mereka.

"Kau tahu Nona Hiera, aku menyimpan sebuah rahasia..."

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!