Cloud And Sky

Hai jumpa lagi, jangan lupa tap like ya kakak, terimakasih, 🙏🙏🙏

________________________________________

Arjuna mendekati Sky yang kala itu terlihat bingung, lelaki itu hanya bisa menatap wajah gadis yang ada di sampingnya.

"Apa bener yang barusan aku dengar? Kalian berdua pacaran?" tanya Arjuna memastikan, karena keingintahuannya yang besar, ia mendesak Sky dengan sorot mata tajam tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun.

"Kenapa malah kamu yang heboh begitu, Juna? Tadi aku cuma bercanda kok, Sky biasa aja loh. Ada apa nih sebenarnya? Jangan - jangan ada rahasia yang aku nggak boleh tahu tentang kalian?" kini pertanyaan Senja seolah menyudutkan Arjuna hingga membuat lelaki itu tak mampu menjawabnya.

"Nggak! Aku juga cuma tanya aja kok, lagipula kamu kenapa bisa ngomong seperti itu sama mereka?" kilah Arjuna mencoba menutupi kekesalannya. Kesal yang ia sendiri pun tahu karena apa. Cemburukah dirinya mendengar hal itu?

"Karena aku lihat mereka memakai gelang yang sama. Coba kamu lihat!" titah Senja pada Arjuna, seketika pandangan mereka yang ada disana tertuju pada gelang yang dipakai Sky dan Claudya.

Claudya dan Sky saling menatap satu sama lain, sedikit bingung kemudian memalingkan muka secara bersamaan. Senja mulai menepuk pipinya dengan telunjuknya sedangkan satu tangannya menjadi penopang. Ia pura - pura berpikir.

"Claudya! Kamu lama banget sih ke toiletnya! Ayo buruan masuk bus, nanti kita bisa ketinggalan loh!" seru Mega yang datang secara tiba - tiba dan langsung menarik pergelangan tangan Claudya. Ada Dewa juga yang ikut menyusul.

Dewa melihat Sky dan Arjuna bergantian. Ada hawa aneh yang tercipta saat itu, ia memilih pergi meninggalkan para seniornya.

🌺 🌺 🌺 🌺

"Sekarang jawab pertanyaanku, apa kalian berdua memiliki perasaan sama Claudya?" tanya Senja sembari bersedekap dengan mimik wajah serius.

Sky menatap langit yang mulai gelap.

"Nanti aja kita bahas lagi, ayo kita pulang. Sudah mau malam. Kalau kelamaan kita bisa ketinggalan bus. Aku duluan," pamit Sky. Ia memilih mengulur waktu untuk menjawab pertanyaan Senja. Arjuna mengedikan bahu dan memilih mengikuti Sky.

Tinggal Senja yang masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Ia menyusul Sky beserta Arjuna dan menyimpan lagi pertanyaan yang amat membuat ia penasaran dan harus ia dapatkan nanti jawabannya.

🌺 🌺 🌺 🌺

Sepanjang perjalanan kurang lebih memakan waktu dua jam, Sky memilih bungkam tak berbicara sama sekali. Ia berpura - pura tidur, padahal kenyataannya ia hanya menghindari pertanyaan yang akan diajukan para sahabatnya. Ia merasa menjadi seorang pengecut dalam hal ini.

Akhirnya sampai juga di kampus Pelita. Semua mahasiswa junior atau senior berhamburan keluar dari bus. Sky membuka matanya perlahan dan mengamati keadaan sekitar yang sudah kosong tanpa penumpang. Sky berjalan dengan gontai sambil memegangi sandaran kursi penumpang satu per satu.

"Sky ada yang harus kita omongin?" ucap Arjuna saat melihat Sky sudah turun dari bus.

Sky mendesah kemudian menghela nafas panjang.

"Apa yang mau kamu omongin? Claudya? Gelang? Apa?" seru Sky beruntun membuat Arjuna menatapnya tajam.

"Iya, ada hubungan apa di antara kalian berdua?"

"Ada hubungan atau nggak, nggak ada urusan sama kamu kan, Juna. Sorry, aku capek banget. Aku mau buruan sampai rumah," pamit Sky namun segera dicegah Arjuna.

"Ada, karena aku suka sama dia," seru Arjuna dengan lantang.

Senja dan Surya yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka segera mendekat.

"Itu bukan suka, tapi karena kamu nggak bisa menjadikan dia pacar kamu maka dari itu kamu tertantang untuk memilikinya kan? Aku tahu sifat kamu, Juna," ucap Sky menahan kesal, ia bertindak tidak seperti biasanya yang selalu santai, kali ini dia mulai menyuarakan apa yang mengganjal di pikirannya.

"Ini cinta, Sky!" kekeuh Arjuna.

"Itu obsesi bukan cinta, kamu nggak benar - benar menyukainya. Dan satu lagi, dia masih polos, jangan pernah kamu sakiti dia, karena dia berbeda dari semua mantanmu," ucap Sky mengingatkan.

"Ayo kita bersaing secara sehat siapa yang akan dipilihnya, kamu atau aku?" tantang Arjuna.

Senja yang merasa ini tak benar adanya, segera melerai kedua sahabatnya yang sedang bersitegang. Senja menarik tubuh Sky menjauh dari Arjuna dan Surya menarik Arjuna.

"Kamu ngomong apa sih, Juna? Sepertinya otak kamu harus diperbaiki supaya tidak sembarang mengucapkan kata - kata. Aku pulang," Sky akan beranjak dari posisinya. Baru beberapa langkah, ucapan Arjuna membuatnya mau tak mau berhenti.

"Aku tahu kamu suka sama dia, Sky. Kenapa kamu nggak mau jujur? Aku jadi tahu sekarang, Claudya yang dimaksud oleh Raina adalah junior itu kan? Kamu juga kan yang diam - diam membantu Claudya mendapatkan tanda tangan dari pak Prayoga! Jawab, Sky! Jangan jadi pengecut!" teriak Arjuna membabi buta. Ia melancarkan aksinya tepat di hadapan sahabatnya yang lain.

"Arjuna!" pekik Sky.

"Kenapa? Apa aku salah? Kenapa susah sekali untuk kamu mengakui perasaanmu sendiri, Sky? Aku tahu kamu menyukainya, dan aku pun begitu. Biarlah dia memilih antara kamu dan aku. Bagaimana?" seru Arjuna.

Sky menggelengkan kepalanya, terlihat jengah dengan ucapan tak masuk akal dari Arjuna.

"Biarlah perasaan ini berjalan sebagaimana mestinya, kalaupun aku memang menyukainya biar aku saja yang memendamnya tanpa harus memiliki dia. Kalau kamu mau menyatakan cinta dan ternyata perasaan kalian berbalas, aku ucapkan selamat pada kalian," ucap Sky serius.

"Apa kamu lupa dengan ucapanmu beberapa waktu yang lalu, Sky?" tanya Arjuna seraya tersenyum getir.

"Yang pasti di saat aku mulai menyukai seorang gadis, aku akan berusaha untuk membahagiakannya. Tapi kembali lagi, dia lebih memilih kamu atau aku, karena aku nggak mau dia terluka dan menjalani suatu hubungan dengan terpaksa. Hati seorang perempuan itu berharga, Juna. Jangan untuk disakiti atau dipermainkan,"

Sky terdiam saat Arjuna mengingatkan ucapannya beberapa waktu yang lalu.

"Sudah ingat? Bagaimana dengan ucapanmu waktu itu?" desak Arjuna membuat Sky berbalik badan dan menatapnya bimbang.

"Tapi aku nggak yakin dengan perasaan dia ke aku. Lagipula aku memang menyukainya, tapi aku tidak berharap untuk melanjutkan hubungan apapun. Kami juga baru beberapa hari mengenal itu pun juga tidak disengaja. Masih banyak hal yang menjadi pertimbanganku, Jun," Sky menjelaskan, Senja dan Surya yang baru saja ingin ikut nimbrung hanya saling melirik dan mendengarkan.

"Kalau kamu suka, kejar dia, tapi kalau kamu nggak mau memperjuangkan, maka lepaskan dia pada orang yang tepat. Dan orang itu adalah aku. Aku akan menjaganya, tidak seperti kamu yang pengecut!" hardik Arjuna. "Dan ingatlah, aku tidak akan melepaskannya, aku akan mengejar cintanya! Atau kamu takut dia lebih memilih aku daripada kamu? Hah?" imbuh Arjuna, Sky mengabaikan perkataannya dan segera meninggalkan tempat itu dengan hati yang panas.

Ada apa denganmu, Sky?

🌺 🌺 🌺 🌺

"Claudya!" panggil Dewa dan segera mendekatinya.

"Ada apa, Wa?" tanya Claudya yang tampak letih, ia mengedarkan pandangan mencari pak Gun yang belum juga terlihat.

"Nggak perlu menunggu, karena orang yang kamu tunggu tidak bisa menjemputmu. Sebentar lagi akan ada yang menjemput kita," jelas Dewa.

"Kita?" beo Claudya dengan keheranan.

"Iya, kita!" Dewa mempertegas ucapannya dan tak perlu menunggu lama sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka.

"Om Ricko?" seru Claudya.

Dari balik kaca jendela mobil yang diturunkan terlihat Om Ricko dengan senyuman yang melengkung indah menambah kesan wibawa dan tampan tengah menatap Claudya.

🌺 🌺 🌺 🌺