Duo Joker

“Dia pria yang baik. Sepertinya kamu cocok dengannya. Tapi kamu tidak keberatan kalau dia menjadi teman kencanku selama 24 jam?”

“Tentu saja,” jawab Keira sambil tersenyum.

Dipa yang tidak mengerti dengan pembicaraan kedua wanita itu hanya bisa diam. Namun dia yakin kalau mereka tengah membicarakan dirinya. Pria itu terjaga dri lamunannya ketika Poonam menarik tangannya. Untuk makan malam kali ini, Keira mengajak anggota turnya menikmati menu seafood di sebuah restoran yang ada di pantai Kuta.

Kajol hanya tersenyum saja melihat Poonam yang selalu menempel pada Dipa selama makan malam. Dengan manja dia meminta Dipa membukakan cangkang kepiting untuknya kemudian menyuapinya. Dipa tidak punya pilihan kecuali mengikuti apa yang diinginkan oleh Poonam.

“Dipa, apa kamu sudah punya kekasih?” tanya Poonam.

“Belum.”

“Ah baguslah. Kalau begitu aku tidak akan segan bersikap mesra padamu.”

Poonan tersenyum bahagia seraya merebahkan kepalanya di bahu pria itu. Dipa tidak mampu menolak dan mendiamkan saja ketika Poonam melakukan itu. Di matanya dia tidak lebih seperti sang mama karena usia Poonam hanya berbeda dua tahun saja dari Anya.

Usai menikmati makan malam, Poonam beranjak dari tempatnya. Wanita itu bergegas menuju toilet. Hal ini dimanfaatkan Dipa untuk berbincang dengan Keira. Dia juga ingin tahu lebih banyak tentang wanita yang dipilihkan Abi untuknya.

“Kei.. apa kamu selalu mengantar sendiri para turis yang memakai jasa perusahaanmu?”

“Tidak juga. Kalau aku senggang, aku melakukannya sendiri. Tapi kalau tidak, ada tour guide lain yang melakukannya.”

“Kamu mendirikan perusahaan ini dengan siapa saja?”

“Dengan tiga temanku, satu perempuan dan dua laki-laki. Mereka adalah teman baikku semasa kuliah dan kami memiliki visi misi yang sama dan akhirnya sepakat mendirikan perusahaan bersama.”

“Apa teman-temanmu sudah menikah?”

“Indri dan Yoga sudah menikah, mereka adalah pasangan sejak jaman kuliah dan akhirnya menikah setelah mendirikan perusahaan ini. Sementara aku dan Fahril masih jomblo.”

“Sebentar lagi kamu bukan jomblo lagi.”

“Sok tahu.”

“Ya tahu dong. Kan aku udah datang sebagai calon imammu.”

“Cih pede gila.”

Dipa hanya tergelak saja mendengar cibiran Keira untuknya. Dari sekian wanita yang dikenalkan para tetua padanya minus Yolanda, hanya Keira yang bisa langsung memikat hatinya. Sikapnya yang jinak-jinak merpati membuatnya penasaran dan ingin terus menggodanya.

Pembicaraan keduanya terhenti ketika Poonam kembali dari toilet. Wanita itu langsung duduk di samping Dipa dan kembali memeluk lengannya. Keira tak bisa menahan senyumnya melihat wajah kecut Dipa.

Setelah menyelesaikan makan malam, Keira mengajak anggota turnya berjalan-jalan di seputar Kuta. Mereka mengunjungi tugu peringatan bom Bali. Peristiwa mengenaskan yang memakan banyak korban dan akhirnya membuat pemerintah setempat berinisiatif mengenangnya dengan mendirikan tugu peringatan.

Keira dan Dipa tiba-tiba saja menjadi fotografer dadakan. Semua turis asal Pakistan itu meminta berfoto di depan tugu. Mereka tidak hanya berfoto sendiri-sendiri, tetapi juga bersama seluruh rombongan. Dipa mengajak Keira untuk melakukan foto selfie.

“Foto yuk.”

“Males.”

“Oke kalau kamu ngga mau, aku bakal teriak di sini kalau kamu itu calon istriku.”

“Coba aja kalau berani.”

“Kamu pikir aku cuma gertak sambal doang?”

Dipa berdehem beberapa kali. Keira masih mendiamkan, dia ingin melihat sampai sejauh mana sepak terjang Dipa. Pria itu menaruh kedua tangannya di dekat mulutnya. Dia menarik narik nafas dalam-dalam sebelum berteriak.

“KEIRA IS MY FUTURE WIFE!!! SHE’S MY DESTINY!!!”

Teriakan Dipa tentu saja mengejutkan semua anggota tur. Bukan hanya mereka, tapi juga orang-orang yang berlalu lalang di sana. Keira segera menghentikan aksi Dipa yang kembali ingin berteriak. Dia cukup malu ketika semua anggota tur melihat padanya sambil mengulum senyum.

“Kamu tuh malu-maluin aja!” kesal Keira.

“Kan kamu yang nantangin.”

“Siapa juga yang mau jadi calon istri kamu?”

“Yakin? Jangan buru-buru nolak, nanti kamu nyesal loh. Aku tuh cowok limited edition.”

“Iya limited edition gilanya!” kesal Keira.

Hanya kekehan saja yang keluar dari mulut Dipa. Aksinya menjahili Keira terhenti ketika Poonam mendekati mereka. Dia kembali berdiri diri di samping Dipa sambil memeluk lengannya.

“Aku juga ingin mendengar penyataan cintamu, sayang,” seru Poonam.

“Pernyataan cinta apa?” tanya Dipa bingung.

“Seperti yang kamu lakukan tadi. Berteriak kalau kamu mencintaiku juga.”

“Hahaha..”

Terdengar tawa keras Keira mendengar permintaan Poonam. Dipa hanya bisa melongo saja. Pria itu langsung menggelengkan kepalanya. Namun Poonam tidak menyerah dan terus membujuk Dipa. Bukan hanya Poonam, tapi Kajol dan Keira ikutan membujuk. Tentu saja Keira senang melihat Dipa mati kutu seperti sekarang. Dipa pun menyerah setelah diserang dari berbagai penjuru.

“Poonam, I Love you!” ujar Dipa dengan suara yang tidak terlalu keras.

“No.. aku mau kamu berteriak lebih kencang lagi seperti tadi.”

“Tenggorokanku kering.”

“Nanti aku belikan minuman. Ayo teriak yang kencang,” desak Poonam.

“POONAM, I LOVEYOU!!!”

“Oh thank you so much, Dipa.”

Sebuah kecupan mendarat di pipi Dipa. Pria itu refleks memegangi pipinya yang terkena ciuman Poonam. Setelah Sandrina, sekarang Poonam yang sudah menodai pipinya. Apes benar Dipa ini. Setelah dinistakan oleh bocil, sekarang dia kembali dinistakan oleh emak-emak, begitulah pikirnya.

“Aku tunggu undangan kalian untuk menikah, hahaha..” sahut Keira sambil tertawa.

Wanita itu kemudian mengajak anggota turnya untuk kembali berjalan-jalan. Poonam masih belum mau melepas Dipa dan tetap memeluk lengannya erat.

Nasib.. nasib.. gini amat ya mau dapet jodoh.

🌵🌵🌵

Waktu kencan semalam dihitung selama tiga jam oleh Poonam. Itu artinya masih tersisa waktu 21 jam lagi baginya berkencan dengan Dipa. Poonam berencana tidak menghabiskan seluruh waktu kencannya di Bali. Dia juga ingin berkencan dengan Dipa selama di Lombok dan wanita itu sudah mengatakannya pada Dipa. Tidak ada pilihan bagi Dipa kecuali pasrah menerima nasib sialnya.

Hari kedua, Keira mengajak anggota turnya berjalan-jalan di Bali. Pagi-pagi sekali mereka menuju pantai Kuta untuk menikmati sunrise. Lalu setelah sarapan mereka bersiap untuk berkeliling. Keira akan mengajak anggota turnya mengunjungi pantai Pandawa dan Garuda Wastu Kencana.

Pantai Pandawa adalah salah satu pantai di daerah Kuta Selatan. Pantai ini sering disebut sebagai Pantai Rahasia dan kerap dijadikan lokasi syuting FTV. Di sekitar pantai itu terdapat dua tebing yang sangat besar. Dan di salah satunya terdapat pahatan lima pandawa, yakni Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

 Keira membawa anggota turnya berjalan-jalan menikmati keindahan pantai. Poonam berjalan sambil bertelanjang kaki di atas pasir putih. Tangannya masih memeluk erat tangan Dipa. Sementara Keira berjalan tak jauh di depan mereka. Terlintas ide di kepala Dipa untuk menggoda Keira lagi. Dia pun mulai bernyanyi.

“Senangnya dalam hati, kalau beristri dua. Dunia serasa ana yang punya.”

Nyanyian Dipa sukses menarik perhatian Keira. Wanita itu menolehkan kepalanya. Dipa mempercepat langkahnya lalu mendekati Keira. Dia langsung menggandeng tangan wanita itu. Keira berusaha melepaskan namun Dipa menggenggam tangannya erat.

“Kepada istri tua, kanda sayang padamu,” Dipa melihat pada Poonam dan wanita itu hanya melemparkan senyum manisnya tanpa tahu apa arti lirik lagu yang dinyanyikan Dipa.

“Kepada istri muda, I said I Love you,” Dipa melihat pada Keira sambil mengedipkan matanya.

“Aaaaaaa…”

Nyanyian Dipa dilanjut dengan teriakannya ketika Keira menjewer telinganya. Melihat itu, Poonam malah ikutan menjewer telinga Dipa. Teriakan pria itu terdengar oleh anggota tur yang lain. Mereka justru tertawa melihat Dipa yang tengah dijewer oleh dua orang wanita.

🌵🌵🌵

Dipa limited edition gilanya🤣