Kalendra Eleo White, Adalah seorang duda tampan dan kaya raya. nasibnya yang harus menjadi Duda di usianya yang masih terbilang muda membuatnya harus memilih menikahi wanita pilihan orang tuanya atau mencari wanita yang bersedia menjadi istrinya secara sukarela!
Bisakah Liliana menaklukkan hati sang duda? akankah gadis yang baru lulus SMA dan berusia 18 tahun itu menyerah dengan cintanya?
ikuti kisah kami!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akur
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hey kau gadis nakal, apa kau tidak sadar jika ini semua karena ulahmu?"Bentak Leo dengan suara tertahan, jujur saja kedua kakinya masih terasa nyeri akibat di injak Lili tadi.
"Aku.memangnya apa salahku?" Lili masih saja tidak mau mengakui kesalahannya.
Sementara itu Leo nampak memutar bola matanya dengan malas. Andai saja hari ini ia tidak sibuk, pasti ia tidak akan segan-segan menghukum gadis itu.
"Ayo aku bantu!!" Felix menawarkan tangannya untuk membantu Leo yang terlihat ingin berdiri.
"Ck. manja sekali." Cibir Lili sesaat sebelum berlari meninggalkan Leo yang nampak mengepalkan kedua tangannya seraya mengumpat dalam hati.
"Dasar gadis nakal, awas saja jika nanti bertemu kembali. aku tidak akan segan-segan menjewer telingamu lagi jika berani menginjak kakiku lagi!!" Umpat Leo yang kesal setengah mati.
Sementara Felix nampak menahan tawanya karena tau jika sepupunya itu pasti sedang mengumpat dalam hatinya."Benar-benar Gadis ya unik." Gumam Felix seraya tersenyum Smirk.
"Hei jangan memujinya!!" Leo nampak mendesah panjang seraya masuk ke dalam Mobil.
*
*
PT. White tea.company
Ting
Sore harinya di saat Leo dan Felix baru saja keluar dari Pintu Lift yang terbuka.
"Apa agendaku setelah ini?" Tanya Leo pada sang asisten Pribadi yang tengah memeriksa jadwal Leo di Ponselnya.
"Sore ini anda ada meeting di hotel Ritz-Carlton Jakarta dengan Pihak Perusahaan Holland.Grup Tuan!!" Tutur Felix seraya memasukkan ponselnya ke dalam Saku jas."LILIANA".Teriak Felix spontan."Upppss" Felix langsung menutup mulutnya mengunakan tangan, ia lupa jika saat ini dia bersama Leo. dan sepupunya itu tidak pernah suka dengan kehadiran Gadis itu.
"Lili, mana?" Tanpa di duga, leo malah mencari keberadaan Liliana. Dan saat menemukannya ia nampak mengerutkan keningnya karena mendapati jika di sana juga ada sang adik sepupu Felicia yang nampak begitu akur dengan Liliana."Lix apa yang aku lihat itu benar? bukannya itu Felicia? sejak kapan Feli dan Lili akur?" Gumam Leo seraya menatap sang adik sepupu.
"Entahlah, aku juga tidak tau!! setauku Feli begitu tidak suka dengan Lili. tapi entah sejak kapan mereka mulai berdamai satu sama lain??" Felix sendiri mulai bingung dengan sikap adiknya yang jadi akrab dengan Liliana.
"Om" Teriak Liliana
"Kak" Teriak Felicia
"Ck. kenapa kau tidak langsung berlari saja kesana seperti biasanya? cepat sana, aku mendukungmu kali ini!!" Felicia nampak mendorong tubuh Lili untuk menemui Leo."Semangat" Teriak Felicia menyemangati lili.
"Hai Om" Sapa Lili dengan tersenyum malu-malu setelah sampai di depan Leo .
"Sedang apa kau di sini?" Tanya Leo dengan raut wajah yang dingin, leo juga nampak memijat pangkal hidungnya.
"Tentu saja untuk bertemu denganmu, masak untuk bertemu dengan Kak Felix?" Seloroh Lili sembari menatap Asisten Pribadi Tunangannya.
Leo mengikuti arah pandang Lili yang menatap ke arah asisten Pribadi sekaligus Sepupunya itu dengan tatapan tajam. ia tidak suka melihat Felix yang nampak tersenyum manis ke arah Lili ."Lix kau mau di potong gaji ya?"
Gelek
"Ck. Salah lagi!!" Gumam Felix dalam hati sembari menelan ludahnya dengan sangat kasar.
"Maaf Tuan." Felix menundukkan pandangannya seraya ingin menahan tawa. Kali ini ia yakin jika Leo mulai tertarik dengan Lili, di lihat dari sikapnya yang mulai sensitif saat melihat Lili lebih fokus kepadanya.
"Kakak" Teriak Felicia seraya menghambur memeluk Felix dan juga Leo.
"Hei jangan memeluknya!!" Bentak Liliana seraya melerai pelukan Feli kepada Leo, dan setelah itu dirinya malah berbalik memeluk pria pujaan hatinya itu dengan posesif."Kau di larang memeluknya!! dia ini milikku!''' Ucap Liliana seraya merapatkan tubuhnya ke pada leo yang nampak terbengong bingung.
"Ck. iya-iya dasar posesif!!" Sejujurnya hati Feli sangat kesal, namun demi misinya agar berjalan dengan lancar. maka Felicia siap melakukan apa saja walau harus mengalah dengan Lili.
Ehem
Beberapa detik kemudian Leo nampak berdehem guna menetralkan detak jantungnya. entah kenapa setiap gadis nakal itu memeluknya seperti itu membuat Leo berdebar tak karuan. ada rasa nyaman di hatinya namun Leo seakan menafikkan rasa itu.
"Menjauh dariku!!" leo nampak melerai pelukan Lili seraya menatap sekelilingnya yang nampak ramai. ia baru ingat jika saat ini tengah berada di kantor dan tentu saja saat ini mereka berdua tengah menjadi tontonan seluruh karyawan walau tidak terang-terangan.
"Feli apa kau sakit?" Tiba-tiba Felix memeriksa tubuh Felicia dengan tangannya yang di tempelkan ke kening sang adik.
Plak
"Ck. apa-apaan sih kak?" Sewot Feli seraya memukul tangan sang kakak.
"Kenapa kau aneh sekali? sejak kapan kau akur dengan Lili?" Tentu saja perubahan sikap Feli yang sangat drastis membuat Felix nampak curiga!! tak biasanya sang adik mau mengalah semudah itu pada orang lain.
"Memangnya apa yang salah, apa kami tidak boleh jadi sahabat? ya kan Lili??" Ujar Felicia mencari dukungan.
Liliana nampak tersenyum canggung, ia tak pernah merasa jika hubungannya bisa sedekat itu dengan Felicia. entah kenapa tadi saat di sekolah tiba-tiba Felicia bersikap sangat baik padanya, gadis itu datang mendekat padanya dengan membawa coklat dan juga kotak makan untuk nya.
Flashback On
"Hay Lili, kau baru datang ya? kau tadi di antar siapa?" Sapa Felicia yang baru saja datang dengan menenteng satu kotak makan dan 1 kotak hadiah. entah apa isinya Lili sama sekali tidak tertarik ingin bertanya."Ini untukmu!" tiba-tiba saja Feli menyodorkan bekal makan itu tepat di hadapan Lili. tentu saja sikap Felicia yang berubah 180° derajat membuat Liliana nampak mengerutkan keningnya.
"Apa kau sedang kesurupan? " Celetuk Lili seraya memicingkan keningnya.
" Apa maksudmu?" Tentu saja ucapan Liliana membuat Felicia bingung.
"Kau memberiku hadiah, sejak kapan kita sedekat itu? bukankah kau membenciku?" Seloroh Lili seraya bangkit dari duduknya menatap Felicia dengan tajam.
"Ohh itu, siapa bilang kado itu untuk mu? kado itu ku khusus aku siapkan untuk kakakmu. tolong kau berikan padanya ya!!!" Ucap Felicia dengan menaik turunkan alisnya.
"Tidak mau, kau kasihkan saja sendiri" Ucap lili sembari menggeser kembali kotak kado dari Feli tadi.
"Kau yakin tidak mau membantuku? padahal aku tadi ingin sekali barter denganmu untuk membantumu mendapatkan cinta kak Leo!! tapi jika kau tidak mau apa boleh buat, aku akan pergi saja!" Felicia nampak mengambil kado itu kembali .
" Baiklah aku SETUJU". Ucap Lili tanpa pikir panjang.
" Kenak Kau." Gumam Felicia dalam hati.
Flashback Off.
"Ayo kita pergi" Leo langsung melangkahkan kakinya melewati Liliana yang asik melamun.
Sementara Felix langsung membungkam Felicia agar tak berteriak menyadarkan Lili.
