Terjebak Cinta Om Duda
...****************...
Kalendra Eleo White baru saja pulang di antar oleh Sang Asisten Pribadi yang selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi.
Brak
Tubuh Kalendra Eleo White pun limbung hingga tersungkur di atas lantai marmer yang dingin.
"Ya ampun Tuan, Anda baik-baik saja?" Pekik Pria muda yang bernama Felix . Ia adalah asisten pribadi Leo yang sangat setia. Buru-buru felix membantu Leo untuk berdiri, tapi suara bentakan yang baru saja terdengar membuatnya mengurungkan niatnya untuk membantu Tuan mudanya.
"Lepaskan Dia!"Ucap Tuan Kalandra White.
Tup Tup Tup
Suara derap langkah kaki seseorang Tuan Kalandra White menggema di halaman Mansion Utama keluarga White."Bangun Pria muda!"Kalandra membangunkan Putra semata wayangnya dengan menendangnya menggunakan kaki.
Glek
Felix menelan ludahnya dengan sangat kasar, ia terjebak dalam situasi yang tidak memungkinkan dirinya untuk bebas kali ini.
Nyatanya Leo tak bergeming sedikitpun dari posisinya yang terkapar tak berdaya karena sangat mabuk parah.
"Kenapa kau diam saja? Cepat ambilkan Air dan siram dia di sini!"Ucap Tuan Kalandra tidak main-main.
Felix yang paham, menganggukkan kepalanya dan langsung berlari untuk melaksanakan Tugas dari Mantan atasan Sang Daddy (Asisten Lee). Di sepanjang jalan Felix hanya Menggerutu karena berfikir apakah nasibnya juga sama saja dengan yang di alami Ayahnya dulu? "Apa Daddy dulu juga di perlakukan seperti ini?Kenapa Tuan kalandra Itu menyebalkan sekali sama dengan Putranya?"
Setelah mengambil selang dari dalam Garasi mobil, buru-buru Felix berlari memberikan selang itu pada Tuan Kalandra yang sudah menunggu dirinya."Ini Tuan!"Ucap Felix dengan menyodorkan selang ke arah Tuan besar.
"Untuk apa?"Kalandra malah bertanya balik ke pada bawahan Putranya tentang fungsi Selang air itu.
"Nah bukannya Tuan tadi menyuruh saya untuk mengambil Air? Nah ini airnya!"Ucap Felix yang lagi-lagi menyodorkan Selang itu semakin dekat pada Tuan Kalandra.
"Ck. Kau ini sama saja dengan Daddy mu!"Kalandra memijit keningnya yang terasa nyeri, kejadian seperti ini bukan hanya kali ini saja terjadi, tapi sudah untuk kesekian kalinya setelah perceraian yang terjadi antara Putranya dengan sang mantan istri, yang memilih kabur bersama Pria lain yang menurutnya lebih kaya. "Lix aku memintamu untuk mengambil Air bukan selang airnya kau gotong kemari! Kau pikir aku mau mencuci mobil hingga selang kau tarik kesini?"Omel kalandra kesal setengah mati.
"Tapi Tuan, apa bedanya? bukanya ini juga penghasil air? Kita bisa menancapkannya ke kran air dan Crot muncrat lah air dari dalamnya! Aku benar Kan Tuan?
Gubrak
Kalandra sampai oleng karena perbuatan Putra mantan Asistennya itu. Sumpah demi apapun, kalandra ingin sekali tertawa melihat tingkah konyol Putra Asisten Lee yang sudah di anggapnya seperti anaknya sendiri. "Ya ampun Lix, jika Daddy mu tau kerjaan mu tidak jelas seperti ini, aku yakin dia akan menarik mu kembali ke Korea!"
"Jangan!"Felix merentangkan kedua tangannya kedepan dadanya dan tidak sengaja melepaskan Selang yang tadi ia bawa, hingga terjatuh tepat mengenai Kakinya.
Buk
"Auuuuuuuu"Pekik Felix sembari berjingkrak-jingkrak memegangi kakinya yang terasa Linu.
"Tepat."Ucap Kalandra sembari memutar bola matanya malas. Ia lebih memilih berbalik badan dan ingin kembali ke dalam kamarnya guna menemui sang istri yang sejak tadi marah padanya."Lebih baik aku menemui Areta saja dari pada menghadapi Dua bocah tidak jelas itu."batin kalandra bergumam sendiri. Namun sebelum langkahnya menjauh, Kalandra menyuruh pria muda yang berstatus sebagai Asisten pribadi putranya, sekaligus Keponakannya itu untuk membangunkan Putranya dan segera menemuinya di Ruang keluarga.
"Ku beri kau waktu 10 menit, ambil air dari ember dan siram ke wajahnya! Ucap Kalandra menginterupsi sembari menunjuk tepat di wajah sang Putra.
"Apa?"Pekik Felix yang merasa sudah di kerjain. Ia langsung buru-buru melihat ke arah Jam tangannya guna melihat sudah jam berapa ini?"What? Gila, mana mungkin aku bisa membangunkannya secepat ini? Namun karena sudah terlanjur Paranoid dengan sikap Unclenya membuat Felix buru-buru ingin menyelesaikan Tugas."CK, menyusahkan saja!"Gerutunya kesal.
Melihat Tuan Felix yang tengah sibuk menunggu kran air yang mengisi sebuah bak kosong, membuat salah satu pengawal di rumah besar itu penasaran dan mulai bertanya. "Kenapa Tuan? Mabok lagi?"Ucapnya dengan menahan tawa. Buru-buru ia menutup mulutnya agar tidak keceplosan hingga membuatnya mendapat hukuman dari atasannya.
"Kau mau mati ya?"Umpat Felix dengan nada mengintimidasi. Ia sedang memperagakan gerakan sedang menyembelih korban dengan memotong lehernya saat ini.
Deg
Pengawal itu terbelalak lebar, ia tau Atasannya itu paling tidak suka di ajak bercanda ataupun main-main. Sikapnya yang cenderung kaku membuatnya sangat di takuti dan di segani. Beda dengan Tuan Kalendra Eleo White yang sangatlah manja dan Juga Arogansi. "Ti___Tidak Tuan, jangan!"Ucapnya sembari menyengir kuda.ia Bergidik ngeri dengan ancaman Atasannya yang ingin memotong leher tadi. Pengawal itu langsung mengambil langkah seribu karena takut dengan ancaman Tuannya.
"Ck. Sial harga diriku benar-benar sudah jatuh di mata anak buahku sendiri!"Ucap Felix sembari memijit keningnya yang terasa pening.
Felix mengangkat bak air dengan expresi wajah di tekuk, namun tetap saja ia melaksanakan perintah Unclenya bila tidak ingin di laporkan ke pada Daddynya.
Byurrr
Felix menyiram Tubuh Leo tepat di atas kepalanya, hingga membuat sepupunya itu gelagapan karena ulahnya.
"Mampus!"Umpat Felix dengan wajah puas. Hanya di saat sepupu sekaligus Atasnya itu mabuk saja ia bisa bebas melakukan sesuka hatinya. "Bangunlah Leo, sampai kapan kau akan mabuk terus seperti ini?"Sindir Felix dengan nada kesal. Ia menarik tangan Leo ke atas dan menaruh tangan kekar itu di pundaknya untuk dia bopong masuk ke dalam Mansion.
"Rara kau kah itu?"Ucap Leo yang masih juga belum sadar.
"Ck. Menyusahkan saja. Lagi-lagi kau mengingat wanita rendahan itu! Memangnya apa kelebihannya hingga kau begitu mencintai nya? wanita yang hanya bisa mengangkangkan kakinya saja kau sampai tergila-gila?"Sindir Leo kesal.lalu dengan sedikit kasar Felix mendorong Sepupunya itu kedepan hingga tersungkur ke lantai, tepat di bawah kaki Unclenya yang sedang berdiri menatap mereka.
Brukk
"Ada apa ini?"Tiba-tiba saja Nyonya Areta muncul dari atas tangga dengan menatap Ke arah mereka ber 3 nyalang.
Glek
Kali ini ketiganya menelan ludahnya bersamaan, bahkan Leo tadi yang sempat linglung, kini sudah sadar karena mendengar suara Momnya yang menggema di seluruh ruangan.
"Tamatlah riwayatku kali ini?"Batin Leo.
Tidak beda jauh dari Leo. Felix dan juga Tuan Kalandra pun juga meratapi nasibnya setelah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments