NovelToon NovelToon
Dia Milikku Bukan Milikmu

Dia Milikku Bukan Milikmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Lari Saat Hamil
Popularitas:113.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.

Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.

Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.

Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23- Nyawa Ibu Atau Anaknya??

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Annisa sama sekali tidak peduli dengan keselamatan anaknya. Dia tidak peduli apakah tindakannya itu berakibat baik atau buruk bagi anak itu!

Tentu saja, karena sejak awal dia tidak pernah menginginkan kehadiran bayi itu. Dan hal itu membuat Wisnu semakin berambisi untuk menguasai bayi itu!

Dan dia tidak akan pernah menyerahkannya pada perempuan itu! Karena dia tidak percaya wanita itu bisa merawatnya dengan baik. Anaknya harus hidup bahagia bersamanya!

Debby mengelus-elus pundak ibu mertuanya dan berkata dengan lembut. Mencoba meredakan emosinya yang sedang meluap-luap.

"Sudah Ma sabar. Jangan emosi. Yang pentingkan sekarang dia sudah ditemukan. Kita doakan saja, semoga kondisi dia dan bayinya baik-baik saja. Dan semoga saja setelah ini, dia tidak akan berbuat aneh-aneh lagi"

"Memangnya apa urusan kita, kalau setelah ini dia masih berbuat ulah? Kalau malam ini dia melahirkan, semua masalah selesai. Sesuai perjanjian kan, setelah anaknya lahir, urusannya dengan Wisnu berakhir" Jawab Deani ketus dan melirik Wisnu dengan tatapan tajam. Seolah mengingatkannya pada perjanjian yang mereka buat tempo hari.

Pintu ruang UGD pun terbuka. Dengan nafas memburu, Wisnu berlari menghampiri dokter wanita yang muncul dibalik pintu ruangan itu.

"Dokter. Bagaimana kondisinya? Apa mereka berdua baik-baik saja? Apa bayinya akan lahir sekarang?" Tanya Wisnu tidak sabaran.

"Maaf Pak sebelumnya, apa saya bisa bicara dengan suami Ibu Annisa? Ada masalah serius yang perlu saya bicarakan dengan keluarga, terutama suami pasien"

"Dokter bisa katakan saja pada saya" Jawab Wisnu dingin.

"Tapi Pak...."

"Katakan saja Dok. Saya yang bertanggung jawab terhadapnya. Apa dia dan bayinya baik-baik saja?" Tukas Wisnu tegas dan mulai kesal. Membuat dokter itu tidak berani lagi untuk membantah, karena saat ini dia sedang berhadapan dengan pemilik rumah sakit itu.

"Baiklah Pak kalau begitu. Jadi begini, air ketubannya sudah pecah. Jadi bayinya harus dilahirkan sekarang. Tapi ada masalah yang cukup serius?"

"Masalah apa Dok? Bayinya tidak kenapa-kenapa kan? Pokoknya dokter harus selamatkan bayinya, bagaimanapun caranya?" Tanya Wisnu yang semakin merasa cemas dengan keselamatan anaknya. Namun dia tidak merasa cemas sedikitpun dengan keselamatan ibu dari anak itu.

"Jadi begini Pak, posisi bayinya sungsang. Pembukaannya juga cukup lambat. Ditambah lagi dengan kondisi ibunya yang memiliki komplikasi kehamilan, berupa tekanan darah tinggi. Jadi kita harus melakukan operasi Caesar sekarang juga"

"Lakukan apapun, yang penting bayinya bisa selamat" Titah Wisnu tanpa pikir panjang.

"Tapi masalahnya tidak berhenti sampai disitu saja Pak" Dokter kembali berkata dengan ragu.

"Lalu apalagi masalahnya?" Tanya Wisnu yang semakin tidak sabaran, hingga dia sedikit meninggikan nada suaranya.

"Kondisi ibu dan bayinya tidak baik-baik saja Pak. Kemungkinan kami hanya bisa menyelamatkan salah satunya. Jadi silahkan Bapak ambil keputusan, siapa diantara mereka berdua, yang harus kami selamatkan?" Jelas dokter yang sukses membuat semua orang terbelalak dan ternganga.

Sedangkan Agnes justru merasa senang dengan situasi buruk itu. Dia berharap ibu dan anak itu bisa lenyap dua-duanya, agar tidak ada lagi benalu dalam kehidupannya dan Wisnu.

Nicko dan Dion mendekati Wisnu dan memegang pundaknya.

"Wis, bagaimana menurutmu? Kamu akan memilih menyelamatkan ibu, atau anaknya?" Tanya Nicko pelan.

Wisnu tidak menjawab. Ini adalah situasi yang sulit baginya. Dia merasa terjepit. Meski dia sangat ingin menyelamatkan anaknya, namun apa harus dengan mengorbankan ibu dari anak itu sendiri? Meski wanita itu tidak memiliki arti apapun baginya, tapi bukan berarti dia ingin wanita itu meninggal. Dia tidak sekejam itu.

"Kenapa kamu harus bingung Wis? Bukankah sejak awal kamu hanya menginginkan anaknya? Ya sudah, selamatkan saja anaknya. Setelah itu kita tidak akan ada urusan apapun lagi dengan perempuan itu" Deani menimpali tanpa menggunakan perasaannya sedikitpun. Seakan-akan nyawa Annisa tidak ada artinya baginya.

Sebenarnya tidak masalah baginya, siapa diantara ibu dan anak itu yang selamat atau tiada. Toh mereka berdua sama-sama tidak berarti baginya. Dia juga menerima anak itu hanya demi Wisnu.

Bukan karena menyayangi atau menganggapnya sebagai cucu. Karena sampai kapanpun, dia tidak akan sudi menerima cucu dari perempuan kampung dan tidak tau diri itu.

"Tapi Ma, kita tidak bisa bersikap egois dengan mengorbankan nyawa seorang wanita muda, yang masa depannya masih panjang. Kita tidak punya hak untuk merenggut hidup Annisa, demi melahirkan anaknya Wisnu" Timpal Chintya dengan bijaknya. Melihat sikap keluarganya terhadap Annisa membuat hati nuraninya meronta-ronta.

Dia merasa iba dan prihatin dengan nasib perempuan malang yang keberadaannya tidak diinginkan ditempat ini. Yang hanya dijadikan sebagai mesin pembuat anak, yang bila rusak setelah itu maka tidak akan ada lagi yang peduli.

"Jika memang dia wanita baik-baik dan memiliki hati seorang ibu, tentu dia akan lebih memilih menyelamatkan nyawa anaknya, ketimbang nyawanya sendiri" Jawab Deani dengan entengnya.

"Tapi Tante, menurutku Kak Chintya benar. Annisa juga berhak untuk tetap hidup. Jangan sampai karena keegoisan kita, gadis malang itu sampai kehilangan nyawanya" Timpal Agnes yang berlagak sok bijak dan simpati terhadap Annisa.

Padahal dia sudah berpikir dengan matang, akan lebih baik kalau bayinya saja yang tidak selamat. Karena mau perempuan itu hidup atau mati, toh tidak ada untung rugi apapun baginya. Dia tidak akan diterima di keluarga Kurniawan. Dan Wisnu juga tidak pernah mencintainya. Jadi posisinya akan aman-aman saja.

Lain halnya jika anak itu yang selamat. Seumur hidupnya bisa dia habiskan untuk mengurus anak perempuan murahan itu. Bukan hanya itu saja, anak itu juga bisa dijadikan princess pewaris Wisnu group.

Jadi akan lebih baik baginya kalau anak itu saja yang tidak perlu datang kedunia ini. Karena kehadirannya bisa menjadi masalah besar baginya.

"Agnes, Tante tidak salah dengar? Sejak kapan kamu membela wanita itu?" Deani menatap Agnes dengan alis bertaut.

Bukan tanpa alasan dia berpikir seperti itu. Sebagai tunangan Wisnu, semua orang tau kalau Agnes sangat membenci Annisa yang menurutnya telah berani berselingkuh dengan pria itu. Dan sekarang tiba-tiba saja dia membela wanita itu?

Bukan hanya Deani saja yang menatap Agnes dengan heran dan bingung. Tapi semua orang yang ada disana juga merasa begitu.

"Tante, aku memang tidak menyukai Annisa, karena dia sudah berani hamil dengan Wisnu. Tapi bukan berarti aku ingin dia mati. Aku tidak sekejam itu" Jawab Agnes lirih dan lemah, seakan dia berhati malaikat.

"Tapi menurutku, kali ini Mama benar Nes. Annisa juga pasti akan lebih memilih menyelamatkan anaknya ketimbang dirinya sendiri, jika memang dia memiliki hati dan naluri seorang ibu" Jawab Wisnu yang akhirnya bersuara setelah mengambil keputusan.

"Maksudmu apa Wis?" Tanya Chintya yang mulai merasakan feeling tidak enak setelah mendengar ucapan Wisnu yang sependapat dengan mamanya.

BERSAMBUNG

1
Oktav
Luar biasaa
Bilqies
segampang itu dia menukarnya dengan sebuah uang tanpa memikirkan perasaan Anisah sedikit pun
Bilqies
kejam sekali Wisnu..
Bilqies
gampang sekali dia bicara seperti itu...
sudah salah tapi tetap menyangkal nya 😡😡😡
geram banget aku sama Wisnu
Bilqies
kan salah orang...
mangkanya dilihat dulu jangan asal masukin aja 😁
Bilqies
jangan pura pura lupa dehh...
padahal kan barusan aja loo ngelakuin itu ke anisa
Bilqies
cepat tutup mata Alan gak baik ngeliat kek gituan 😁
Bilqies
salah orang
Bilqies
sadarlah Wisnu jangan lakukan itu kasihan Anisah
Bilqies
kurang ajar banget sih Wisnu 😡
Bilqies
kasihan banget Anisa...
pliis semoga ada yg nolongin Anisa 🥺
blecky
terlambat sudah nes
Yuli Ana
🤣🤣🤣 rasain agnes...
A Yes
gantian ancam dong Nes, kamu bakalan mengumbar ke khalayak ramai, bagaimana bobroknya Wisnu dan Keluarganya🤪🤣💃💃💃💃💃💃
A Yes
wes wes wes sadar mas bro, situ dulu cinta mentooogggg ama agnes, lagjan mana ada sih istri mau mengalah terus sementara suami memaksakan kehendak tuh istri buat ngurus anak mu dg wanita lain ckckckck
A Yes
kamu aja yg gak paham hati wanita, sejelek2nya dan sejahat2nya Agnes oantas lah dia ogah buat rawat Starla, secara "anak hasil diluar nikah" dan bukan anak kandung Agnes, hanya 1 dari banyaknya wanita yg sudi merawat anak dari "kesalahan suaminya" mas bro #dari sudut posisi Agnes
A Yes
sama aku juga muak, padahal Starla "bukan anak laki laki yg bakalan jadi pewaris tunggal", bahkan terlahir dari Wisnu yh notabene nya anak bungsu, dan Starla jg punya sepupu2 lain kan, bahkan ada yg laki2 tuh🥱🥱🥱🥱🥱🥱
A Yes
huuu gue getok pake palu juga loe🤣🤣🤣🤣🤣
A Yes
tapi aenyum itu tidak mengebalikan hancurnya pesta Maak, dah bagus kamu hilang ingatan, timbang inget jadi stress lagi mau bunuh diri kaya dulu💃💃💃💃💃💃
A Yes
makanya punya mulut "ngomong" dong mbak, jangan banyakan mikir muluk, rmangnya Starla ama Rachel malaikat yg tanpankamu jelasin bakal ngerti tuh bocah, apa susahnya bilang klo Rachel jg lagi ngadain pesta diruangan sebelah, lagian nimbrung di Ultah bukan anaknya (klo masih hilang ingatan yak kamu) sampai lamaaa gitu, emang gak jadi kebelet nau ke toilet🤭🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!