NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Konfrontasi

Seharian itu Sassy di buat naik darah, setelah mendengar betapa Kinan merendahkan martabatnya. Ia yang biasanya bisa meredam emosinya, kini meledak seperti bom waktu. Sambil menunggu kedatangan Kinan, Sassy memilih duduk di kursi yang biasa di duduki Kinan. Tidak berapa lama, orang di tunggunya muncul bersama dengan Wiwit. Terlihat wajah mereka agak kaget, mendapati tunangan sang bos seolah sedang menanti. Wiwit menyadari ruangan seakan menjadi panas, padahal AC menyala.

Sambil melipat kedua tangannya di dada, Sassy memutar-mutar kursi yang di dudukinya. Ia ingin membuat jera para penggosip di kantor, mereka harus lebih bisa menahan diri. Matanya tajam menatap wajah mereka berdua, seolah sedang menguliti para netizen julid. Wiwit segera menyadari keadaan, ia segera pamit untuk membantu di dapur yang kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung. Sedangkan Kinan, begitu Wiwit pergi segera menampakkan taringnya. Ia tidak takut pada Sassy, walaupun tunangan sang bos. Baginya sebelum janur melengkung, Bian masih seorang laki-laki bebas.

"Bu bos betah sekali, menduduki tempat saya" sindir Kinan, yang melihat Sassy tidak beranjak dari tempat duduknya.

"Saya bisa saja, menguasai sepenuhnya pekerjaan Mbak Kinan" balasnya mencibir. "Tokh ini usaha calon suami saya, jadi saya bebas duduk di mana saja" lanjut sedikit sombong.

"Baru calon, kan!?" ucap Kinan, penuh penekanan. "Bisa aja, di tengah jalan putus. Jodoh, gak ada yang bisa memprediksi. Hari ini Bian mungkin milik kamu? tapi esok hari bisa saja jadi milik ku" tuturnya meyakinkan.

"Terus saja berharap, selagi masih ada hari. Tetapi sang pemenang, akan mendapatkan segalanya" ucap Sassy, dengan senyum mengejek.

"Oke! Kita lihat saja, siapa yang di percaya Bian? Tunangannya yang sok polos, atau aku yang mendampinginya sejak awal."

"Mbak Kinan, mbak Kinan...sepertinya bernafsu sekali mendapatkan Pak bos" ujar Sassy, sembari berdiri dari kursi. "Kita bisa bersaing secara sehat, untuk mendapat simpati Pak Bian" lanjutnya menantang.

"Tapi kamu yang bermain curang" tuduh Kinan berani.

"Darimana datangnya, pemikiran seperti itu?"

"Bukan rahasia lagi, kalo kamu memanfaatkan tubuh mu untuk memikat hati Bian. Dasar perempuan murahan!" pekik Kinan, dengan telunjuk yang teracung. "Seharusnya, kamu gak hadir diantara kami. Sudah sejak lama aku mendambakan memiliki Bian, seperti sakit rasanya ketika lelaki yang kita incar memilih yang lain."

"Hati-hati Mbak, ucapan mu bisa menjadi bumerang. Menuduh tanpa bukti yang kuat, namanya julid. Ada pasal yang bisa menjerat, setiap perbuatan yang tidak menyenangkan" ucap Sassy, menepis telunjuk Kinan. "Jangan merasa kenal dekat, lalu menghalalkan segala cara untuk menyingkirkan saya. Bersainglah dengan bersih, tanpa menggunakan cara-cara kotor. Dengan menyebarkan informasi yang menyesatkan, dan menjelek-jelekkan nama saya. Bagaimana seandainya? Bian mendengar bila kekasihnya di fitnah. Tentunya ia akan mencari, siapa penyebar berita menyesatkan itu?"

Wajah Kinan sedikit pucat mendapat ancaman dari Sassy, ia sedikit khawatir bila perempuan muda itu mengambil tindakan hukum. Dan mengadukan pada Bian, tentang kelakuannya terhadap Sassy. Namun sifat sombongnya kembali muncul, ia yakin sahabatnya itu tidak akan menelan mentah-mentah segala aduan tunangannya. Karena ia hafal dengan pemikiran Bian, yang selalu mempercayai logika dibandingkan hanya mengikuti kata hati.

"Kita lihat saja nanti!" mereka berdua saling beradu pandang, seolah tengah mengukur kekuatan masing-masing. Tetapi kemudian ke duanya membuang muka, ketika Tiwi mendatangi mereka. Gadis muda itu memberitahu Sassy, ada tamu yang sedang mencarinya.

"Sassy! Ada yang nyariin kamu" ucapnya terengah, rupanya ia berlari ketika mencari keberadaan atasannya.

"Siapa?" tanya Sassy bingung. Pasalnya, ia tidak membuat janji dengan siapa pun untuk bertemu.

"Namanya Clara, kelihatannya ia membutuhkan pertolongan kamu."

"Kenapa kamu ngomong kayak gitu?"

"Dari dandanannya, seperti orang yang sedang menanggung beban berat" ujar Tiwi, menganalisa penampilan tamu Sassy.

"Dimana sekarang orangnya?"

"Aku suruh tunggu, di tempat yang lebih privat."

"Oke, makasih Wi" Sassy menepuk pundak Tiwi dengan hangat, ia lalu bergegas menghampiri tempat yang di tunjukkan karyawannya. Tak lupa juga, ia berpesan agar mengantarkan dua cangkir susu coklat.

Di bukanya perlahan pintu yang sedikit tertutup, ia melihat betapa kacaunya penampilan Clara. Wanita dewasa yang selalu terlihat paripurna itu, sedang duduk sambil mempermainkan sebatang rokok di tangannya.

"Hai Clara!" sapa Sassy. "Gimana kabar kamu?" tanyanya basa-basi. Karena ia tahu maksud sebenarnya kedatangan Clara, apalagi kalau bukan masalah Aidan. Hah, kenapa laki-laki itu betah mengganggu hidupnya.

"Seperti yang kamu lihat, aku gak baik-baik saja" balasnya, sambil memegangi pelipisnya dengan rokok yang masih menempel di sela jemarinya. "Kenapa kamu harus kembali, Sassy?" tanyanya, dengan tatapan terluka ke arahnya.

"Aku gak ngerti, ada apa sebenarnya Clara?"

"Jangan pura-pura bodoh, kamu tau apa yang ku maksud?"

"Kalo itu masalah Aidan, kamu salah mencari ku. Kami sudah lama selesai, dan gak ada sangkut-pautnya dengan ku" ucap Sassy tegas.

"Huh!" dengus Clara jengkel. "Mana ada maling ngaku? Yang pasti penjara penuh" tuduhnya sarkas.

Sassy memejamkan matanya letih, selalu berputar dengan masalah yang itu-itu saja.

"Clara please, buka mata kamu lebar-lebar. Tolong beritahu, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Aidan memutuskan pertunangan, dan ingin kembali pada mu" ucapnya dengan suara bergetar.

"Astaghfirullah!" pekik Sassy mengusap dadanya terkejut, ia pikir Aidan berbohong waktu mengatakan putus dengan Clara.

"Jangan pura-pura kaget, seperti itu, Sassy. Akting kamu, patut mendapat piala citra" gumam Clara, sembari menyalakan rokok dengan pematik. "Aku pernah berharap memiliki sahabat seperti diri mu, lembut juga menyenangkan. Tetapi semua yang kamu tampilkan hanyalah topeng, untuk menutupi sifat culas mu. Kamu merebut perhatian Aidan- ku, dengan kepolosan mu" suara Clara terdengar getir, makin lama semakin tak terkendali. Ia tertawa, sambil menangisi laki-laki brengsek yang telah mencampakkannya. "Hu hu hu!" tangisannya terdengar pilu. Wajahnya sembab, dengan jejak-jejak bekas maskara yang luntur.

Sungguh menyedihkan keadaan Clara, karena cinta membuatnya merana.

"Bantulah aku, untuk mendapatkan perhatian Aidan lagi" ucapnya memelas, tangan Clara terulur menggenggam tangan Sassy yang berada di atas meja.

"Sorry Clara, aku gak bisa janji. Dengan aku menghubungi Aidan kembali, sama saja memberi peluang dia untuk mendekati ku kembali" tolak Sassy lembut. "Lagipula, aku akan segera menikah" lanjutnya, sembari melepaskan genggaman tangan Clara.

"Tok... tok...tok!"

"Masuk!"

Seorang waiters membawa pesanan Sassy, dua cangkir susu coklat yang masih mengepulkan asapnya.

"Terimakasih, Ria!"

"Sama-sama Bu" gadis muda yang bername tag Ria undur diri sambil menggangguk hormat.

"Di minum dulu, selagi hangat" tawar Sassy pada tamunya.

"Aku gak butuh coklat hangat, yang ku butuhkan hanya Aidan" tolaknya. Clara menyesap rokoknya dalam-dalam, sambil menerawang jauh.

     ****

1
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
skyvanita iriani
bian laki2 yg plin plan tdk bisa tegas sama diana.
Duwi Rosadah
males dengan karakter bian.. jadi males baca
Putu Suciptawati
kapok kamu bian🤭🤭
Putu Suciptawati
aidan sama diana aja deh😂😂
Putu Suciptawati
betul thu sassy jangan terlalu mencinta ntar pas dia pergi ga terlalu sakit rasanya
Titin Hartanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!