NovelToon NovelToon
11:12 - Rooks Stand Sentinel

11:12 - Rooks Stand Sentinel

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Suryavajra

Trust-issue bukanlah kelainan jiwa. Semua orang dapat mengalaminya.

Di saat ekspektasi kita terlalu tinggi dan ternyata tidak tercapai, maka kekecewaan bisa saja terjadi.

Cerita fiksi dengan latar belakang kota London, Inggris di tahun 2019. Semua karakter, nama, tempat, maupun organisasi adalah bagian dari cerita, bukan mewakili kondisi sebenarnya di dunia nyata.

Disarankan berusia di atas 18 tahun untuk membaca cerita fiksi ini karena mengandung adegan kekerasan, pembunuhan, perkataan kasar, penyalahgunaan obat, dan aktivitas merokok.

Cerita mengandung beberapa ungkapan yang ditulis dalam bahasa asing dan istilah keuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryavajra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 - Kent, Folkestone International Station - 11/12/2019 1023 HRS

The Riddle and The News.

Hujan di awal bulan Desember baru saja berhenti. Cuaca tidak lebih baik daripada kemarin di Folkestone, perbedaannya adalah kemarin ketiga gadis muda ini menyaksikan bagaimana bahagianya Ann bisa menyaksikan pelabuhan Folkestone di sore hari bersama Dayton.

Folkestone adalah kota resor tepi laut yang terletak di Kent, Inggris - memiliki populasi sekitar 50.000 orang, terletak di selat yang memisahkan Inggris dengan Perancis.

Scarlett Corbyn, Charlotte Alison, dan Amisha Catterson tampak sedang masuk ke stasiun kereta Folkestone International. Suhu hari itu mencapai 1ºC - berbeda dengan kemarin sore yang lebih hangat karena percikan kebahagiaan Ann Loughty diiringi tawa canda teman-temannya.

“Ann belum bangun.” Charlotte menutup sambungan telepon genggamnya.

Scarlett dan Amisha yang membawa ransel berisi pakaian untuk menginap beberapa hari di punggungnya masing-masing, duduk bersamaan di kursi dekat platform stasiun.

“Kalian sementara tinggal di kantor WEE dulu sampai kondisi aman ya!” kata Charlotte, “Tempatnya tidak mewah, tapi bisa lah kalian tidur bertiga di sana bersama Ann. Kadang Bibi Elara juga menginap di sana. Kau belum pernah bertemu ya Scarlett?”

Scarlett menggelengkan kepala.

“Aku pernah bertemu sekali.” jawab Amisha, “Er.. Char.. apakah kita benar-benar aman saat ini ke London?”

“Percayalah pada Dayton..” jawab Charlotte, “Setidaknya jika semua ada di satu tempat, kita bisa saling jaga..”

Charlotte memandang Scarlett.

Ia merasa kasihan melihat wajah Scarlett yang kemarin pagi tampak cantik berseri kali pertama bertemu, pagi ini lebih mirip seperti pemabuk tua yang jatuh dari tangga.

Charlotte sebetulnya senang, kemarin sore di Folkestone mereka terbahak-bahak karena Ann. Termasuk Scarlett tertawa bahagia walau dengan luka memar dan beberapa luka robek.

“Er.. Char..” kata Scarlett, “Maaf jika pertanyaanku aneh..”

“Kenapa?”

“Apakah Dayton bagian dari WEE?” tanya Scarlett.

“Mengapa kau bertanya begitu Scar?”

“Er.. tidak apa-apa.. Setahuku Dayton bekerja untuk TfL, tapi kemarin sepertinya dia bagian dari WEE,” kata Scarlett pelan.

Charlotte diam-diam merasa pertanyaan Scarlett ada benarnya, tapi sebetulnya pun ia tidak bisa menjawab. Keberadaan Dayton di WEE sejak dulu memang menjadi teka-teki.

“Atau..” Amisha berseri cekikikan, “Atau Dayton memang suka Ann, sehingga dia sering mampir ke WEE?”

Charlotte tertawa. Scarlett tersenyum.

Scarlett bertanya demikian karena Ia kemarin melihat bekas tembakan di CCTV yang dipasang oleh Jorg. Tapi ia tidak berani berspekulasi dan bertanya lebih lanjut.

“Eh keretanya datang!” seru Charlotte.

Mereka bertiga berdiri menyambut kedatangan kereta Southeastern.

Sekitar 100 km dari stasiun kereta Ashford, Asher Thompson menepikan mobilnya di pinggir Grosvenor Street, “Wah sudah ramai!”

“Ini tempatnya?” tanya Seraphine Meadows.

“Sepertinya begitu..” jawab Oliver Ravenscroft, “The Velvet Palate! Sepertinya mewah sekali.”

Beberapa awak media juga sudah siap dengan tripod dan kamera di seberang The Velvet Palate. Para penyiar beritanya pun sudah menyiapkan microphone. Beberapa dari mereka memeriksa make up. Di belakang awak media ada beberapa orang membawa papan bertuliskan penolakan atas kebijakan wajib militer dari Lord Glenn R. McCloskey.

Lord McCloskey adalah ketua partai Reformis yang menolak Brexit dan merancang undang-undang wajib militer bagi warga Inggris.

Menurutnya, langkah Britania Raya keluar dari Uni Eropa merenggangkan hubungan kerajaan ini dengan Irlandia, dan memperbesar kemungkinan terlibat perang dengan Rusia di kemudian hari.

Melihat jumlah personel militer Inggris tidak sepadan dan kemungkinan tidak lagi ada dukungan Uni Eropa setelah Brexit nanti, maka McCloskey memandang perlunya RUU Wajib Militer.

Beberapa masyarakat dan anggota parlemen dari partai lain menganggap RUU wajib militer merupakan bentuk ketakutan berlebihan dari Lord McCloskey terhadap hasil polling Brexit yang sudah dipastikan. Tapi McCloskey bersikeras bahwa RUU tersebut penting karena setelah Brexit, hubungan Inggris Raya dengan Republik Irlandia yang awalnya menjadi satu Uni Eropa, akan pecah kembali seperti era The Troubles (era 1960-an sampai 1998).

Padraig Cuinneagáin, ex-IRA yang kini menjadi pemimpin Partai Buruh Irlandia dalam kutipan terakhirnya di media sosial, menyarankan agar Lord McCloskey mengurangi konsumsi menonton film fiksi berlebihan. Menurutnya, sungguh konyol jika The Troubles mempunyai sequel, karena kedua belah pihak sudah merasakan dampak kerusakan dari perang berkepanjangan di masa lampau.

“Oke!” Seraphina gugup mengeluarkan kartu tarot yang diterima Asher, “Seperti yang aku katakan kemarin, ini kartu bangsawan, menandakan Lord Glenn R. McCloskey, yang mana memang benar dia bangsawan.. Dan kebetulan kita, tanpa disangka..”

Oliver dan Asher menatap Seraphina yang makin gugup.

“Yah, ini mencurigakan tentu saja.. Mengapa hanya The Royal Morning Times saja yang diundang masuk ke dalam The Velvet Palate, media lain tidak.. Dan boss juga heran mengapa kita yang bertiga mendapatkan undangannya bukannya dia,”

“Phina, kau mau minum dulu?” Oliver menguatirkan kondisi Seraphina yang mulai bertutur tidak teratur.

“Oh yes, please!” jawab Seraphina, “Aku membutuhkannya!”

Oliver membukakan tumbler-nya, dan Seraphina langsung meminumnya.

“Apa ini?” tanya Seraphina kaget, “Air mineral?”

“Apa yang kau harapkan?” tanya balik Oliver.

Seraphina tidak menjawab, ia sibuk menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

“Kita sedang bekerja,” kata Oliver menepuk dan memijat pelan bahu Seraphina, menenangkan rekan kerjanya, “Pulang dari sini mari kita ke Knight’s Tavern, dan kau boleh pesan minuman apa saja,”

“Oke oke!” kata Seraphina, “Aku ulang ya! Kartu Bangsawan menandakan Lord Glenn R. McCloskey, yang mengundang kita. Kartu gandum.. Er.. maksudku kartu gandum dan matahari mungkin maksudnya makan siang, yang mana benar sekali kita diundang ke jamuan makan siang.. Lalu kartu terakhir..”

Asher dan Oliver terdiam. Mereka bertiga saling berpandangan.

“Kartu gandum ini sangat konyol!” Seraphina kesal sambil membanting kartu tarot itu karena tidak bisa menebak apa-apa, “Sepertinya kontakmu ini mempermainkan kita, Asher!”

“Apakah Lord McCloskey dibunuh siang ini?” tanya Asher sambil berbisik menunjuk kartu Grim Reaper, sang pencabut nyawa.

“Blimey, Asher!” seru Oliver sambil menempelkan telunjuk di bibirnya, “Lihat itu ada banyak AFO bertugas bersama SPC di sana. Mustahil ada pembunuh yang bisa menyelundup ke acara itu.”

Asher mengangkat bahunya, “Bagiku, ini teka-teki sulit!”

“Jangan berspekulasi!” kata Seraphina sambil menghela nafas, “Lupakan teka-teki sialan ini! Ayo bekerja seperti biasa! Anggap kartu itu tidak ada, yang penting kita diundang masuk menyiarkan langsung!”

Seraphina dan Oliver keluar dari OB Van The Royal Morning Times.

“Good luck!” kata Asher sambil menutup pintu mobil, “Aku menunggu di sini seperti biasa.”

Seraphina merapatkan overcoatnya, lalu bersama Oliver yang menenteng kamera, bersiap menyeberang jalan.

“Seraphina!” panggil Achary Budds dari The 46 News, “Kau dapat akses masuk? Ayolah, usahakan kami juga masuk! Jangan begitu, mate!”

Awak media yang lain juga mengungkapkan hal yang sama kepada awak The Royal Morning Times.

“Maaf Achary,” kata Seraphina menunjukkan kartu undangan kepada awak The 46 News dan media lainnya, “Maaf teman-teman, kami pun tidak tahu mengapa kami dapat undangan! Maaf ya! Cheers!”

Oliver dan Seraphina menuju The Velvet Palate sambil diteriaki ungkapan kekecewaan dari awak media lainnya.

“Benarkah The Royal Morning Times dimiliki The Royal Family, sehingga mereka punya akses spesial dibandingkan kita?” tanya Achary ke awak media lain, “Tidak mungkin bukan?”

“Ya,” teriak salah satu awak media yang lain, “The Royal Family of Ukraine!”

Yang lain tertawa, karena yang dimaksud adalah Chief Editor dari The Royal Morning Times, Nikolai Vladislavovich yang kebetulan keturunan Ukraina.

“Blimey, matey!” seru Achary sambil tertawa, “Kalian semua rasis!”

Beberapa anggota AFO atau Authorized Firearm Officer dari MPS (Metropolitan Police Service) mencegat Oliver dan Seraphina di depan restoran The Velvet Palate, untuk memeriksa undangan dan kamera Oliver.

Seorang SPC (Specialist Protection Command), mendekat dan bertanya “Nona Seraphina Meadows, tuan Oliver Ravenscroft, dan tuan Asher Thompson?”

Seraphina dan Oliver masing-masing mengangkat salah satu tangan, “Hadir, officer!”

SPC tersebut memeriksa kartu pers mereka dan memindai kode QR di kartu tersebut, “Di mana tuan Asher Thompson?”

“Er.. Asher Thompson bertugas di OB Van, officer..” kata Seraphina.

“PS Falcon, status 10-36! Kameranya aman! Good to go!” kata seorang petugas AFO kepada anggota SPC yang baru saja bertanya kepada Seraphina.

“Oke, nona Meadows dan tuan Ravenscroft silakan ikut aku!”

Mereka bertiga beranjak masuk ke dalam restoran, seorang AFO membukakan pintu sambil berbicara di radio, “9-8, PS Daniel Falcon bersama Newshound memasuki restoran.”

“Roger that, 10-4-LDN!” jawab seseorang di komunikasi radio.

“Dengar Phina..” bisik Oliver, “Code name kita adalah Newshound! Keren kan?”

Seraphina menaruh telunjuk di bibirnya dan mengisyaratkan Oliver untuk jangan banyak bicara, cukup mengikuti PS (Police Sergeant) Daniel Falcon saja. Sementara itu Asher hanya tertawa sambil menggelengkan kepala ketika mendengar komentar Oliver di komunikasi radio internal media mereka.

Ketika mereka memasuki restoran, Seraphina dan Oliver disambut oleh lampu gantung kristal yang indah, juga suasana yang hangat dan ramah.

“Tidak heran jika The Velvet Palate dikenal banyak orang penting, termasuk keluarga bangsawan Inggris, pejabat pemerintah, dan pengusaha!” kata Seraphina kagum.

Restoran ini memiliki tiga lantai dengan ruang makan yang luas dan nyaman. Setiap ruangan memiliki dekorasi yang unik dan menarik, dengan perabotan bergaya Victorian yang indah dan lukisan-lukisan klasik yang menghiasi dinding.

Di ujung tampak beberapa pengusaha yang dikenal Seraphina sebagai para whales atau ikan paus karena kekayaannya yang terlalu besar, berkumpul di sebuah bar yang megah dan indah, tempat mereka menikmati anggur berkualitas tinggi dan koktail yang lezat.

Rupanya siang ini adalah acara pesta pribadi Lord McCloskey menjelang pemilu untuk memilih anggota Dewan Rakyat atau Member of Parliament (MP) besok. Keunikan pemilu di Inggris adalah selalu diadakan di hari Kamis sejak zaman dahulu.

“Di sini pos kalian berdua, tepat jam 11 nanti Lord McCloskey akan berpidato 15 menit, kemudian kalian akan silakan menikmati hidangan makan siang di meja yang itu, dekat PS Sophia Harper, seorang SPC seperti aku.”

Seraphina menoleh ke arah yang ditunjuk Daniel Falcon, tampak seorang SPC wanita dengan pandangan awas bersiaga di meja kosong dengan tiga tempat duduk.

“Ini siaran langsung kan?” tanya Daniel Falcon.

“Iya!” jawab Seraphina, “Di TV dan channel YouTube The Royal Morning Times, tentu saja..”

Daniel Falcon mengangguk dan meninggalkan mereka berdua, “Cheers!”

Sophia Harper, seorang wanita muda dengan pakaian setelan resmi, rambut diikat, salah satu telinganya dipasang alat komunikasi. Pandangannya mengintai semua orang seperti radar.

“Lihat gadis itu..” kata Seraphina, “Kasihan masih muda sudah kesepian..”

“Dari mana kau tahu ia kesepian?” tanya Oliver sambil memeriksa kembali semua baterai kamera dan pemancar wifi kameranya ke mobil yang ditumpangi Asher.

“Lihatlah sendiri!” jawab Seraphina, “Pekerjaannya menuntut konsentrasi tinggi, bahkan jika saat ini pacarnya mengalami kecelakaan lalu lintas, ia tidak bisa menerima telepon dan pergi ke rumah sakit. Bekerja sebagai bodyguard tidak bisa punya pacar.”

“Benarkah?” Oliver memasang kameranya di tripod dan berkoordinasi dengan Asher yang menyiarkan langsung dari OB Van-nya.

“Kau pikirkan sendiri lah..” jawab Seraphina, “Seseorang yang tidak bisa menjawab telepon pacarnya, apakah bisa menjadi pacar yang baik?”

“Oke Asher, kamera siap! Cek visual, cek audio!” kata Oliver melalui komunikasi radio.

“Cek, semuanya safe, aman.. bagus, Ollie!” jawab Asher, “Hei Ollie, sepertinya kita mulai harus menciptakan kode sendiri seperti 5-1 untuk cek visual, dan 5-2 untuk cek audio, bagaimana menurutmu?”

Oliver tertawa, “Kode pintu rumahmu sendiri saja kau sering lupa, apalagi pakai kode yang tidak umum kita gunakan!”

“Bisa kita coba bruv, supaya keren kan kedengarannya!”

“Konsentrasi saja pada siaran, Asher. Setelah pidato, kita dijamu makan siang oleh Lord McCloskey?”

Benarkah?” tanya Asher, “Apakah ada sate ayam madura seperti yang kita lihat di YouTube kemarin di Carnaby Street?”

“Sssttt.. Hentikan, ayo bekerja dengan baik,” bisik Seraphina di radio komunikasi, “Banyak keluarga bangsawan datang,”

“Ya,” jawab Oliver, “Aku bisa melihatnya! By the way di OB Van kita juga ada Lord Bloomsbury!”

Seraphina tidak bisa menahan tawanya, tapi ia sontak menutup mulutnya supaya tidak terdengar tamu lain.

“Oh hentikan gurauan tidak berkelas itu, matey!” keluh Asher dari komunikasi radio.

Tapi dari radio masih terdengar suara cekikikan Seraphina dan Oliver. Beberapa detik kemudian, Asher kaget. Ia sadar bahwa kemarin Lisa Chukwuemeka juga memanggilnya “Lord Bloomsbury”, padahal hanya mereka bertiga yang mengerti candaan tersebut.

“Oh ini tentu nona Meadows dari The Royal Morning Times bukan?” tiba-tiba seorang pria tegap berusia lebih dari 60 tahun menyalami Seraphina, “Dan ini tuan…”

“Ravenscroft, Sir.. Oliver Ravenscroft..” jawab Oliver sambil mengangguk sedikit ke arah Lord McCloskey.

“Splendid!” sahut Lord McCloskey, “Aku tidak tahu mengapa C merekomendasikan kalian sebagai satu-satunya media yang meliput, tapi aku percaya kalian memiliki keistimewaan, bukan?”

“Terima kasih atas kepercayaan yang sangat berarti bagi kami, Lord McCloskey!” jawab Seraphina.

Lord McCloskey mengangguk, kemudian PS Daniel Falcon menunjukkan jalan ke meja depan.

Seraphina merenungkan kata-kata Lord McCloskey. Ia memikirkan soal satu-satunya media yang meliput dan kaitannya dengan kartu tarot yang diterima Asher kemarin.

“C itu siapa?” tanya Oliver berbisik kepada Seraphina.

“Control,”

“Hah? Siapa itu?”

“Kepala MI6 dipanggil C, Henry Koshwickin adalah C..” jawab Seraphina berbisik juga.

“Lah, bukannya M?”

“Itu kan di film James Bond!”

Tiba-tiba dari samping kamera muncul asap tebal tertangkap di lensa kamera Oliver.

“Ollie Ollie!!!” teriak Asher panik melihat monitor video di mobilnya, “Asap apa itu? Apakah ada yang terbakar? Atau ada hidangan sate ayam Madura yang kita lihat di YouTube kemarin?”

Oliver dan Seraphina kaget melihat ke arah asal asap.

Tampak seseorang dengan setelan rapi menghampiri seorang pria berusia 30 tahun-an yang sepertinya merokok di dekat kamera Oliver, “Dengan sangat menyesal, tuan.. Saya harus informasikan kepada anda bahwa ruangan ini bebas asap rokok. Anda bisa merokok di luar nanti setelah acara makan siang selesai nanti,”

Pria muda itu tampak tidak senang, “Ini bukan rokok, mate.. Ini Flamerz!” Ia memperlihatkan rokok elektrik baru yang sedang viral di Inggris kepada orang yang baru saja menghardiknya.

Rokok elektrik tersebut berbentuk seperti USB drive dengan logo Flamerz dan pesan marketing di bawahnya tentang tidak perlu korek api untuk menyalakan rokok.

“Tapi maaf Sir..”

“Dan jangan katakan bahwa kau tidak tahu bahwa Lord McCloskey adalah penggemar berat cerutu Kuba. Acara apa ini jika tidak boleh ada asap?”

“Saya yakin bahwa manajer restoran ini benar, tuan Roger Kirchmann!” Tiba-tiba PS Shopia Harper mendekat, “Setelah acara selesai boleh merokok, tuan Kirchmann. Jadi apakah anda mengizinkan aku membantu mencari tempat duduk anda?”

Pria yang dipanggil Roger Kirchmann itu tampak tidak senang, “Aku tahu tempat duduknya, sersan..”

Kemudian ia duduk tidak jauh di depan Seraphina. Ia meletakkan Flamerz nya di meja.

PS Sophia Harper mengangguk kepada manajer restoran, lalu kembali ke posnya.

“Siapa dia?” tanya Oliver.

“Tidak tahu,” jawab Seraphina.

“Coba aku cari!” komentar Asher di komunikasi radio, “Roger Kirchmann ya? Coba aku cari di internet!”

Asher mencoba mencari informasi dari internet. Diam-diam Asher memikirkan hal yang lain, ia masih belum menemukan jawaban mengapa Lisa Chukwuemeka bisa mengetahui julukan gurauan teman-temannya.

1
Suryavajra
ini kelewatan ga riset dulu kak.. semoga ada.. pas ngetik episode ini, pas baru pulang dari Alfamart. Dekat kasir ada Chupa Chups hahahaha 🤣🤣🤣🤣
Suryavajra
wahahahahahahaha.. itu yang di profile picture namanya Bumbung kak.. tadinya mau dibikin cerita fabel tapi takutnya boring, karena kerjaan kucing cuma tidur, makan, kejar cicak, tangkap lalat, mengamati laba-laba.. ga ada plot twist 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa
ibaratnya angan film romantis kenyataan kocak kayak film domba... yah pertanda bertepuk sebelah tangan kalau begini 😂
Suryavajra: wkwkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: lah emang tanda-tandanya sejelas mendung mau hujan 😂😂😂
total 3 replies
Rona Risa
kayak fifty shades of grey gitu? 😂
Suryavajra: wkwowkwowkwowkwowkwowk
total 1 replies
Rona Risa
ditangkap lalu disiksa sampai amnesia?
Suryavajra: nyaris kirim 3 batang coklat almond hahahahahaha 🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: haha bagus saya masih manusia, bisa keliru 😆
total 3 replies
Rona Risa
bau ya? 🤣🤣🤣
Suryavajra: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Rona Risa
hai pus 🐱 apa itu kamu yang di profil picture author? 😂
Rona Risa
oh di london juga ada chupa chups ya? 😂
Rona Risa
sugar rush. awas lompat-lompat dalam mobil nanti 🤣
Rona Risa
jangan kebanyakan melamun ann 😂
Rona Risa
hmmm menarik
Rona Risa
true 😅😁
Rona Risa
interesting... kakek buyutku juga panjang umur walau perokok berat. tapi dulu dia merokok dengan rokok organik--tembakau yang dilinting pakai klobot (daun jagung kering kalau gak salah). sementara rokok buatan pabrik sekarang kan ada zat kimianya. bukankah benar jadi ada resiko membunuh? 🙃
Rona Risa
ini sudah setara mafia sih
Rona Risa
sekolahin dulu makanya biar pintar 🤣
Rona Risa
junior kalah sama senior 😂
Rona Risa
wah dapat istilah baru... 😯
Rona Risa
mix feelings ya ann 😅🥲
Rona Risa
😂😂😂😂😂😂😂
Rona Risa
olok-olok khas untuk polisi 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!