NovelToon NovelToon
Gelora Cinta Sahabatku

Gelora Cinta Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Karim

Kisah dua orang sahabat Mikhail dan Ashenda yang 'laksana bayangan' antara satu dan lainnya tak bisa terpisahkan. Namun orang bijak pernah berkata, tidak akan menjadi sahabat antara laki-laki dan perempuan melainkan akan tumbuh rasa yang lain, karena telah terlanjur merasa nyaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Karim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Sebuah Dendam Baru

Bab 30

.

Sebuah amplop coklat tersodor di atas meja. Dua orang siswa menatap amplop itu penuh semangat lantas berebutan untuk melihat isinya.

" Gi_la banyak banget! Beneran ini buat gue?!." sambut Si A tak percaya sambil mengeluarkan sebagian isi amplop tersebut.

" Buat gue juga kali, enak aja buat lo doang!." Celetuk Si B seraya merebut amplop itu dari tangan si A.

" Liat duit aja mata lo-lo pada ijo. Lakuin tugas dengan benar. Kalo kerja kalian bagus entar gue tambah lagi." Sang misterius mengiming-imingi.

" Gampang kerja gitu doang mah, asal ada fulus semua pasti bakalan lancar. Iya gak?!." Si A menyikut lengan si B meminta dukungan.

" Betul, betul, betul!." Sahut si B bersemangat. Bergantian keduanya menimang-nimang amplop berisi uang tersebut.

" Oke. Buktikan. Jangan cuma ngomong doang." Tantang sang misterius.

" Tenang aja boss. Beres pokoknya." Janji si A yang diamini oleh si B.

***

" Ada apa ibu manggil aku sama Ashen?." Tanya Mikhail penuh rasa curiga begitu menjumpai Bu Vanya di ruangannya. Tatap matanya menyiratkan protes karena tidak merasa melakukan kesalahan.

Bu Vanya tak langsung menjawab, ia menanggalkan kacamatanya dan berusaha untuk tenang meskipun nampaknya akan menuai aksi protes dari siswa terbaik sekolah itu.

" Mikhail ..." Bu Vanya berucap pelan demi ciptakan suasana yang santai karena khawatir Mikhail akan mengamuk atau semacamnya karena tidak mau disalahkan.

" Ashen mana?." Tanya Bu Vanya karena Mikhail hanya datang sendiri.

" Dia lagi istirahat di ruang kesehatan, bu. Kondisinya drop." Jawab Mikhail.

" Memangnya dia sakit apa? Dan apa sudah diupayakan pengobatan untuknya?." Selidik Bu Vanya.

" Dia demam bu, terus agak kepikiran soal ujian juga. Makanya agak drop." Jawab Mikhail tanpa terbata, seperti telah merancang kebohongan itu dengan sedemikian rupa.

" Hmm ... Kasian juga dia ya. Jadi kamu yang anter jemput dia tiap hari?." Lanjut Bu Vanya tanpa alihkan pandangan dari wajah kelimis Mikhail.

" Iya bu." Sahut Mikhail singkat, ia mulai menangkap sinyal bahwa sang guru BK mencoba menggali informasi lebih dalam tentang hubungannya dengan Ashen.

" Oh ya, biasanya Ashen kalo malam tidur jam berapa dan bangun jam berapa?." Lanjut Bu Vanya.

" Maaf bu, kalo ibu panggil saya kemari cuma untuk ngobrol kosong doang, sebaiknya saya kembali ke kelas olahraga. Mister Darren sudah menunggu." Mikhail mulai merasa dipermainkan oleh pertanyaan-pertanyaan Bu Vanya yang kedengaran menjebak.

Wanita berusia lima puluhan itu manggut-manggut. Ia dapat membaca rona emosi yang mulai nampak di wajah siswa berdarah campuran Rusia dan borneo tersebut.

" Baiklah, ibu langsung ke inti permasalahan saja ya." Bu Vanya memulai dialog yang serius kali ini.

" Seharusnya udah dari tadi kali bu." Celetuk Mikhail.

" Oh ya, kamu sama Ashen adalah idol bagi semua siswa dan siwi di seluruh antero sekolah ini. Itu sebabnya semua tindak tanduk kalian akan diawasi bahkan lebih jauh akan dijadikan panutan oleh mereka." Lanjut Bu Vanya.

Mikhail diam, menyimak.

" Ibu tau kalian pacaran, dan sedang dalam masa-masa indah memadu kasih. Tapi, kalian juga harus ingat, akan ada norma yang berlaku untuk setiap tindakan. Ibu hanya tidak mau kalau kalian berdua akan menuai kritik. Ibu sangat menjunjung tinggi reputasi kalian berdua sebagai duta terbaik di seluruh kelas Edelweiss. Kalian adalah aset berharga yang kami miliki. Kamu mengerti kan maksud ibu?."

Mikhail menghela nafas panjang.

" Saya ngerti bu." Sahut Mikhail meski dengan wajah yang agak memerah menahan emosi.

Bu Vanya mengusap wajahnya dengan penuh rasa kesyukuran. Ternyata dialog itu berlangsung tak sesengit yang ia bayangkan mengingat saat-saat menjelang olimpiade sains kemarin Mikhail mengalami sedikit gangguan emosional hingga harus bergantung pada seorang ahli kejiwaan.

" Terima kasih, Mikhail. Ibu sangat senang mendengarnya." Ucap bu Vanya.

" Ya bu. Dan jika memungkinkan saya akan mengungkap siapa dalang dari semua ini." Cetus Mikhail yang membaca indikasi bahwa ada yang coba menghasud bu Vanya untuk memojokkan dirinya dan Ashen.

Kening bu Vanya berkerut. Mikhail bangkit dari kursinya pertanda akhiri dialog di siang itu.

" Terima kasih." Ucap Mikhail sebelum berlalu.

Ada sebuah dendam baru yang terbit di benaknya. Entah kepada siapa itu ia pun belum mengetahuinya.

YuKa/ 100424

1
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim: iyaa 🥰
Deni Saputra: maaf ya/Silent/
total 2 replies
Deni Saputra
mantap ni ceritanya🤭
Yunita Karim
makasih😀
Deni Saputra
serunya
Deni Saputra
klau istriku enggak marah tapi istriku cari peganti diriku😭
Yunita Karim: Ya kan kalo sama2 suka ngapain dipertahankan😛
total 1 replies
Deni Saputra
menarik bangat ceritanya😍😍😍
Yunita Karim: thanks🥰
total 1 replies
Deni Saputra
siip
Deni Saputra
keren ni😘🥰
Deni Saputra
seru banget ceritanya 😍😘
Deni Saputra
seru
Deni Saputra
next/Drool/
Yunita Karim
🔥
Yunita Karim
Makasih supportnya kka🙏😍
Shoot2Kill
Karakternya juara banget. 🏆
Yunita Karim: Makasih kka 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!