NovelToon NovelToon
3 Benih Dalam 1 Rahim

3 Benih Dalam 1 Rahim

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Cinta Murni
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Erdin

Linda menjalin hubungan dengan tiga orang pria sekaligus. Hingga ia tidak mengetahui bayi yang ada dalam kandungannya. Siapakah pria yang akan dipilih Linda untuk bertanggung jawab atas kehamilannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erdin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat

Beruntung bagi Farhan, dia masih menyisakan uang di saku celananya. Tidak besar, tetapi itu cukup untuk membeli segelas kopi di kantin. Farhan pun segera pergi ke kantin untuk membeli kopi hitam favoritnya. Farhan merasa kegelisahan yang sedang di alami olehnya. Bisa di netralisir oleh segelas kopi hitam yang hangat.

Selain beruntung mendapatkan uang di saku celananya. Farhan juga beruntung bisa bertemu dengan Linda. Apalagi Linda saat ini sedang sendirian. Tidak ada orang yang akan mungkin mengganggu obrolan mereka berdua. Sehingga Farhan langsung mendatangi Linda untuk berbincang dengan dirinya.

"Dari tadi kamu di sini?" Tanya Farhan duduk di hadapan Linda.

Linda yang kaget dengan kedatangan Farhan yang tiba-tiba. Sempat tersendat oleh makanan yang di makannya. Untung Farhan segera memberikan Linda segelas air putih. Sehingga Linda pun bisa tertolong oleh air putih tersebut.

"Gue nganggetin yah." Ucap Farhan membakar batang rokok.

"Banget. Untung gue langsung minum. Coba gue tidak minum. Bisa-bisa gue sudah di lain alam sekarang." Ucap Linda dengan raut wajah kesalnya.

"Loe kok jadi lebay gini. Tidak mungkinlah, jadi gak usah lebay seperti itu juga." Ucap Farhan dengan santainya.

Linda melanjutkan menyantap bakso di mangkuk. Dia tidak peduli Farhan yang terus menghirup rokok di hadapannya. Ini sudah biasa terjadi pada Linda. Deni seorang perokok aktif. Sama seperti Farhan, Deni pun kerap membakar rokok di hadapan Linda. Tidak heran Linda sudah merasa biasa saja saat Farhan merokok di hadapannya.

"Habis ini loe mau langsung pulang?" Tanya Farhan.

"Mau ngapain lagi. Gue langsung pulang ke kontrakan. Gue udah gak sabar buat tiduran di kontrakan gue. Enak sepertinya kalau langsung tidur." Jawab Linda dengan wajah sumringah.

Farhan tiba-tiba menatap wajah Linda dengan begitu tajam. Di matanya seperti ada sedikit harapan yang di berikan pada Linda. Farhan seolah berharap sesuatu yang lebih pada Linda di hari ini.

"Kenapa Loe natap wajah gue seperti itu?" Tanya Linda dengan bingung.

"Loe gak mau temenin gue ngopi hari ini. Gue jujur mumet banget. Gue cuman pengen cerita sama orang. Mungkin ini masalah yang cukup rumit. Sehingga gue pengen ada orang yang mau dengerin cerita gue saja. Itu saja cukup. Apa loe mau dengerin cerita gue?" Pinta Farhan.

Melihat wajah Farhan yang memelas. Linda merasa tidak enak hati. Padahal Linda sudah cukup lelah di hari ini. Dia berhadapan dengan kerasnya dunia. Itu cukup membuat Linda merasa begitu lelah. Namun ia juga tidak tega melihat wajah memelas yang di tunjukkan oleh Farhan. Sehingga ia membuang rasa lelahnya. Siap untuk mendengarkan keluh kesah yang ada pada Farhan di hari ini.

"Jadi apa yang ingin kamu ceritakan?" Tanya Linda dengan wajah penasaran.

Sebelum menjelaskan apa yang ingin di ceritakan. Farhan meminta Linda untuk menunggu sejenak. Sebab Farhan ingin memesan kopi terlebih dahulu. Ia ingin meminum kopi hitam seperti biasanya.

Linda sedikit kecewa. Tetapi ia tetap berusaha meyakinkan itu adalah hal yang wajar. Sehingga Linda pun menunggu Farhan kembali untuk menceritakan apa yang menjadi masalah terbaru dalam hidupnya saat ini.

Hampir 3 menit menunggu. Farhan Akhirnya datang dengan segelas kopi hitam yang panas. Farhan terlihat begitu antusias untuk segera bercerita akan masalah yang sedang di hadapinya saat ini.

"Jadi apa masalahmu?" Tanya Linda.

Bukan bercerita. Farhan justru malah kembali menghirup rokoknya. Dia menghela napas sejenak. Sebelum meminum kopi panas miliknya. Pandangannya terlihat begitu datar. Membayangkan semua persoalan hidup yang datang pada dirinya.

"Jadi suami dan ayah itu ternyata berat juga yah." Ucap Farhan.

"Makanya jangan nikah kalau memang seperti itu." Jawab Linda.

"Kalau tidak nikah, kita tidak tahu enaknya berhubungan badan dong." Ucap Farhan sembari tertawa.

"Otak manusia. Kenapa isinya tentang begituan. Kalau semua orang nikah cuman buat begituan. Sepertinya tidak akan ada rumah tangga yang akan bertahan lama. Sebab semakin lama bakal semakin bosan." Ucap Linda.

"Sebenarnya gue tidak bosan. Cuman, entah kenapa. Bini gue sepertinya sudah tidak merasakan sensasi berhubungan badan lagi. Setiap gue ajak dia berhubungan badan. Dia selalu menolak. Padahal  beberapa menit saja. Tetapi dia selalu beralasan capek. Ngurus tiga anak capek. Apalagi gue yang harus banting tulang buat cari nafkah. Terus harus bantu dia juga di rumah. Sepertinya itu gak adil, dia selalu beralasan sama. Padahal itu kewajiban dari dia." Ucap Farhan sembari menyeruput kopi miliknya.

Mendengar curhatan dari Farhan. Tentunya ini semakin membuat Linda khawatir tidak akan menjadi seorang yang baik untuk Deni saat sudah menikah nantinya. Dia khawatir Deni akan kecewa dengan dirinya. Satu hal yang membuat Linda takut.

"Apa menikah itu sebuah penyesalan buat loe?" Tanya Linda.

"Tidak. Gue sama sekali tidak menyesal. Hanya saja, ada beberapa hal yang gue rasa tidak sesuai dengan apa yang gue harapkan. Semuanya tentang istri gue yang gagal dalam memberikan pelayanan terbaik untuk gue." Jawab Farhan.

"Tapi kamu tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada istri kamu. Dia punya tiga anak yang harus di urus. Mungkin itu terdengar gila. Tapi seharusnya kamu memahami hal itu. Tidak melakukan tindakan seperti itu. Apalagi berpikir demikian. Aku rasa itu tidak wajar untuk di lakukan. Kamu tidak seharusnya melakukan pemikiran seperti itu. Dia mungkin, bukan tidak ingin melayanimu. Tetapi dia lelah dengan aktivitas yang sudah di jalani. Kamu seharusnya bisa memahami dia. Bukan menuduh dia dengan cara seperti itu." Ucap Linda dengan bijak.

Farhan menatap Linda dengan tatapan serius. Dia sebenarnya berpikir demikian. Tetapi pikiran jahat lainnya, menciptakan sebuah pemikiran yang cukup kotor. Farhan selalu merasa istri sudah mulai tidak mencintai dirinya lagi. Sehingga selalu menolak setiap di ajak berhubungan badan. Padahal itu adalah kewajiban yang seharusnya di lakukan oleh istrinya. Bukan menolak setiap permintaan yang Farhan harapkan.

"Kamu benar. Mungkin aku harus melawan pemikiran burukku saja. Aku tidak seharusnya berpikir sejauh itu. Aku seharusnya memahami rasa lelah yang di alami olehnya. Tidak seharusnya aku berpikir seperti ini. Aku memang pria tidak tahu di untung. Aku rasa, memang aku yang terlalu bernapsu untuk melakukan semuanya. Tidak seharusnya aku berpikir demikian." Ucap Farhan dengan raut wajah sedih.

Linda mencoba menghibur dan menenangkan Farhan. Dia mengusap tangan Farhan dengan begitu lembutnya. Memberikan sedikit cinta kasih pada Farhan. Mungkin itu cara yang paling ampuh yang di lakukan oleh Linda untuk Farhan. Menenangkan Farhan yang sedang dalam keadaan bersedih.

Namun dari kejauhan, Fikri yang mulai merasa Farhan mencoba untuk menjauhkan Linda dari dirinya. Mulai mengambil gambar saat Linda memegang tangan Farhan di atas meja. Mungkin gambar ini akan viral di restoran. Dengan sedikit fitnah yang akan di buat oleh Fikri. Mungkin saja, Farhan akan mengalami hal yang tidak pernah di duga sebelumnya.

1
Nur Adam
lnjjt
Nur Adam
linda2 cantik kok apem di ksih siapa,,ga tkt kena penyakit ckck jiwa muda menggelora sm cmpur doyan hehe
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!