NovelToon NovelToon
Istri Untuk Alan

Istri Untuk Alan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:85M
Nilai: 4.9
Nama Author: Red Lily

🌹Alan Praja Diwangsa & Inanti Faradiya🌹

Ini hanya sepenggal cerita tentang gadis miskin yang diperkosa seorang pengusaha kaya, menjadi istrinya namun tidak dianggap. Bahkan, anaknya yang ada dalam kandungannya tidak diinginkan.

Inanti tersiksa dengan sikap Alan, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain berdoa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjauh pergi

🌹VOTE🌹

Inanti benar benar merasakan bagaimana perbedaan Alan. Meskipun terlihat dia agak gugup, dan  sedikit memiliki mata jenaka, Inanti memilih untuk membalasnya dengan kesinisan. Untuk Inanti lebih baik seperti itu, daripada dipendam dan merusak diri sendiri secara perlahan.

Seperti yang sedang Alan lakukan sekarang, dia sedang bermain game dengan gadget. Sementara Inanti tidak sabaran menunggu Nadia keluar dari inkubator, karena sekarang lah harinya.

"Nan, Mama bilang dia nunggu di apartemen saya. Nanti jika dokter sudah mengizinkan, kita langsung pulang ya. Untuk peralatan bayi udah dibeli kok sama Mama, jadi tidak usah khawatir."

"Pulang? Siapa bilang saya mau pulang ke rumah kamu?"

"Apartemen, Nan. Bukan rumah."

"Terserah, saya gak akan balikan lagi sama kamu."

"Nan." Alan menyimpan gadgetnya. "Dulu kamu udah bilang iya."

"Kapan? Saya gak pernah bilang iya. Saya gak akan pernah mau balikan sama kamu lagi."

"Tapi kamu watu itu diem aja."

"Bukan berarti saya menerima kamu lagi kan?"

"Saya anggap itu jawaban iya."

Inanti terkekeh tidak percaya. "Setelah semua yang kamu lakukan, kamu pikir saya mau balikan lagi sama kamu? Enggak, saya mau pergi, saya mau bawa Nadia biar jauh dari orang kaya kamu."

"Nan." Alan mendekati ranjang, hingga dia duduk di sampingnya. Inanti yang kesal memalingkan wajah. "Saya tau saya salah, saya butuh kesempatan kedua."

"Kenapa gak dari dulu nyadar salah, hah?"

"Anggap saja dulu saya kerasukan setan."

"Yang saya lihat kamu masih kayak setan."

Alan diam. "Yaudah terserah kamu mau anggap saya bagaimana, tapi beri saya kesempatan kedua. Saya janji akan bahagiain kamu, bahagiain Nadia."

"Harusnya kamu ngomong itu sejak dulu, waktu Adam masih ada."

Seketika wajah Alan terlihat mendung, dia menarik napas dalam. "Apa yang harus saya lakukan supaya kamu memaafkan saya?"

"Saya gak akan pernah maafin kamu." Inanti berucap sambil menahan napas, demi menahan air mata. Sakitnya tidak terhingga, semuanya menusuk sampai ke hati terdalam atas apa yang Alan lakukan selama ini.

Hingga seorang perawat datang. "Permisi, mohon maaf mengganggu. Tuan Alan dan Nyonya Inanti, bayi anda diperbolehkan keluar dan pulang."

Mata Alan berbinar tatkala seorang perawat lainnya mendorong sebuah box bayi yang selama ini tidak bisa dia sentuh.

"Terima kasih, Sus," ucap Alan mengambil alih dari sana.

Dia menggendong bayinya yang terlelap dengan pipi yang merah.

Membuat Inanti yang ada di sana merentangkan tangannya. "Aku ingin menggendongnya."

Alan segera berjalan mendekat, dia mencium kening putrinya lama sebelum menyerahkannya pada sang istri.

Inanti tersenyum lebar, air mata keluar dari pelupuk mata. Apalagi saat bayi mungilnya membuka mata. "Lihat, dia membuka matanya."

Alan yang sedari tadi di sana ikut tersenyum, dia mengusap pipi bayinya penuh kasih sayang.

🌹🌹🌹

"Iya, Ma. Sekarang pulang kok."

"Inanti gimana? Dia mau?"

"Alan maksa. Yaudah ya, tutup dulu telponnya. Assalamualaikum."

"Waalailumsalam."

Alan segera masuk kembali menemui Inanti dan bayi mereka yang sedang disusui.

Inanti yang menyadari kedatangan Alan segera menutup dadanya dengan kerudung.

Saat bayi mereka melepaskan p*ting Inanti, baru Alan berkata,

"Kita pulang sekarang ya."

Inanti tidak menolak ataupun mengangguk. Dia hanya berdiri dan hendak mengikuti Alan yang membawa barang barang.

Menggendong bayi kecilnya membuat Inanti ingat apa yang telah Alan lakukan, dia masih belum memaafkannya, tapi… jika dia pergi sekarang, harus ke mana? Siapa yang akan membiayai bayinya?

Sampai di luar rumah sakit, Alan berkata, "Tunggu sebentar, saya ambil mobil. Jangan ke mana mana, hujan, udah malem juga. Du--"

"Sana ambil mobil," ucap Inanti kesal.

"I--iya."

Dan ketika Inanti hendak duduk, tiba tiba sebuah mobil bak berhenti di depannya. Kening Inanti berkerut, apalagi saat sosok pria berpayung keluar dari sana.

"Ayah?"

"Ayo masuk, Nan. Ayah punya tempat untuk kamu, untuk anak kamu. Ayo."

"Tapi, Alan….."

"Dia udah nyakitin kamu, Nan. Dia yang bikin Adam pergi, ayo masuk. Jangan khawatir, Ayah menyiapkan tempat dan kebutuhan bayi kamu."

"Itu mobil siapa, Yah?"

"Mobil Ayah, ayo duduk di depan. Kasihan anak kamu, ayo, Nan."

Didesak oleh sang Ayah, Inanti ditarik pelan oleh pria itu agar masuk ke dalam mobil kolbak. 

Inanti memeluk Nadia, bersamaan dengan melajunya mobil, bayinya menangis kencang tanpa sebab.

🌹🌹🌹

TBC.

1
Lidya
Luar biasa
Nuryati Yati
ngiler aq thor 🤤🤤
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Anonymous
keren
Nuryati Yati
wow itu duit apa daun 😆
Nuryati Yati
wis koplak kabeh 😁
Nuryati Yati
😂😂😂
Nuryati Yati
lama2 Alan sedeng 🤣🤣
Nuryati Yati
mau dong ma sabun nya 😄
Nuryati Yati
ciiee.. Inan mau anu 😆
Nuryati Yati
mendadak baik dan peduli
Nuryati Yati
lama2 aq ikutan gesrek kyk mereka🤣🤣
Nuryati Yati
siAlan jd gesrek 😂😂
Nuryati Yati
Inanti jd galak
Nuryati Yati
Vanessa di ruqyah aja Jud biar setan nya kabur😂😂
Nuryati Yati
dasar Vanesa pengennya wik wik aja
Nuryati Yati
semoga bapak nya Inan beneran tobat
Nuryati Yati
gk tau ny dia sendiri simpenan om2 dasar Vanesa
Nuryati Yati
😭😭😭
Nuryati Yati
nasibmu Inan😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!