Istri Untuk Alan

Istri Untuk Alan

Mengawali

🌹VOTE🌹

AUTHOR POV

"Saya kan sudah bilang, kamu itu ga usah masak kalau saya gak nyuruh. Lihat sekarang, gosong kan semua. Masak aja ga becuh, Dasar Bodoh."

Seketika air mata Inanti jatuh, menunduk menatap jemari tangan yang bergetar. 

"Ingat, area kamu itu hanya kamar itu saja, jangan sok sok-an masak atau bersih-bersih. Kerjaan kamu gak kepake sama saya."

Inanti memberanikan diri mengangkat wajah menatap manik hitam suaminya yang indah. "Maaf, Kak."

"Maaf, maaf, kamu kira maaf bisa ganti kerugian saya? Gimana kalau kebakaran?"

Tangisan Inanti semakin menjadi jadi, satu satunya cara menghentikannya dengan cara menggigit bibir bawah. 

"Saya mau berangkat, kamu diem di kamar. Jangan nyentuh barang barang saya."

Dan ketika Inanti mengulurkan tangan hendak mencium tangannya, Alan mengabaikan. Kemudian disusul oleh suara pintu terbanting.

Pagi ini, Alan sang suami kembali pergi dengan penuh amarah. Suami? Entah Inanti pantas menyebutnya seperti itu atau tidak, karena kenyataannya Inanti tidak pernah diperlakukan sebagai istrinya.

Alan Praja Diwangsa, pria yang kini menjadi suaminya, suami yang tidak menginginkannya. Pernikahan ini hanyalah kesialan bagi Alan. Padahal, seharusnya Inanti yang merasa dirugikan. Inanti diperkosa oleh kakak seniornya sendiri, hamil, lalu dinikahi oleh Alan secara terpaksa. 

Setelah menikah, Inanti diperlakukan layaknya sampah. Dibuang di kamar bekas pembantunya, seringkali tidak diperhatikan. Bahkan, kehamilannya yang sudah menginjak usia dua bulan ini tidak pernah dia pertanyakan. Uang saja tidak pernah dia berikan, yang mana membuat Inanti  harus segera bersiap untuk bekerja.

Pagi ini Alan marah karena Inanti memasak nasi goreng gosong. Bukan kesengajaan, tapi rasa mual ini membuatnya harus berlama lama di kamar mandi. Dan jika Alan sudah memperingatkan, Inanti tidak berani menyentuh dapur lagi. 

Jika Alan menyuruh istrinya masak, maka Inanti akan masak dan memakan sisa makanannya. Sayangnya, pagi ini Inanti harus sarapan dengan nasi goreng gosong.

"Berangkat, Bu?"

Kepala Inanti menengok, Mang Asep supir Alan belum berangkat. Membuat Inanti bertanya tanya.

"Kok Mang belum pergi?"

"Tuan bawa mobil sendiri, dia bilang ada acara."

"Oh iya." Inanti mengangguk angguk mengerti sambil melangkah mendekati sepeda yang tersimpan di pekarangan belakang.

"Ibu mau pergi? Mari saya antar."

"Ga usah, Mang, cuma mau ke depan kok."

"Ibu kan lagi hamil, jangan kecapean, naik sepeda nguras tenaga. Saya antar naik mobil, Bu, lagian inikan mobil ibu juga."

Sebenarnya Inanti mau, tapi Inanti yakin kalau Alan tahu dia akan marah besar. "Ga papa, Mang, sekalian olahraga."

"Baik kalau begitu, Bu, kalau ada apa apa telpon saja saya."

"Iya, Mang, siap. Jangan 'Ibu-Ibu.' mulu, Mang, panggil aja Inanti, serasa ibu-ibu saya."

Mang Asep tertawa. "Bukan begitu, Bu, Ibu kan majikan saya."

"Haha, iya deh, Mang. Saya berangkat, Assalamualikum."

"Waalaikum salam."

Kakinya mengayuh sepeda sekitar lima belas menit sebelum akhirnya sampai di tempatku bekerja. Sebagai pelayan warung makan kecil, gajinya cukup memenuhi perut Inanti sehari-hari.

🌹🌹🌹

"Inanti, hari ini kamu kerja sampai sore ya, soalnya Mba Marni sakit."

"Iya, Mbo," ucapnya pada sang pemilik warung nasi.

Sambil duduk menunggu pelanggan, mata Inanti melihat gedung kampus yang ada di sebrang jalan. Di sanalah dulu Inanti menimba ilmu, dengan percaya diri mengingat Inanti masuk ke perguruan tinggi dengan beasiswa. 

Namun, entah mengapa Inanti merasa Allah belum mengizinkannya bahagia. Tiga bulan Inanti masuk kuliah, harus dikeluarkan karena membuat kesalahan. Sebenarnya yang salah di sini adalah Alan, Inanti korban yang dia perkosa, Inanti yang mendapat kerugian olehnya. 

Dan berita menyebar dengan cepat, bahwa Inanti menggoda seorang senior S-2 tingkat akhir hingga Inanti hamil. Kenyataan yang benar benar terbalik, padahal mereka tahu Inanti diperkosa, tapi mereka terus saja mengatai Inanti ******. Apalagi teman temannya Alan, sindiran mereka mampu membuatnya menangis berjam jam di setiap sujud sholatku.

"Mba, ada goreng jengkol?"

"Ada, Mas."

"Bungkus ya, Mba, pake sambel sama nasi."

"Lauknya ada yang lain, Mas?"

Pria yang memakai helm itu mengangguk, menunjuk sesuatu yang ada di depan Inanti. "Tahu goreng sama tumis kangkung, Mba. Tapi saya ga mau pake tempenya, bisa?"

"Bisa, Mas, tunggu sebentar, silahkan duduk."

"Sip."

"Pake nasi, Mas?"

"Iya, Mba, yang banyak ya, porsi dua orang."

"Iya siap."

Warung nasi ini memang tidak terlalu ramai, mengingat di samping sana sini adalah caffe dan rumah makan bergengsi. Dan Mbo Maemunah mempertahankan lahannya, menolak semua tawaran pembeli tanah.

"Ini, Mas, jadi 15 ribu. Makasih."

Tidak banyak yang Inanti lakukan, kembali duduk menunggu pelanggan, bersih bersih dan melakukan apa yang disuruh Mbo Maemunah. "Inan, tolong bawa rempah rempah di rumah Ibu Lanti, ya, Mbo sudah pesan kemarin."

"Iya, Mbo, mau sekalian beli tahu tempe?"

"Masih ada, ambil aja rempahnya."

"Baik, Mbo."

Bergegas Inanti pergi kesana. Panas terik, sambil jalan kaki sungguh sempurna bagi ibu hamil sepertinya. Rumahnya tidak terlalu jauh. 

Dan satu kesialan, pulang dari perumahan Bu Lanti, Inanti melihat Alan bersama teman temannya sedang makan siang di Caffe pinggir jalan. Inanti panik, hanya itu jalan Inanti kembali, sialnya lagi Alan dan teman temannya makan di bagian luar caffe. 

"Ya Allah, aku harus bagaimana?" 

Alan tidak tahu Inanti bekerja. Entah dia akan peduli atau tidak, tapi Inanti pasti membuatnya marah karena mempermalukannya di depan teman temannya.

"Eh, ya engga lah, emangnya gue si Alan, cewe hotel dipake."

Ketakutan Inanti berhenti saat sadar mereka membicarakannya. Di sana ada Alan, Rizki, Andria dan Delisa. Satu geng yang selalu menjadi idaman para mahasiswa lain. Delisa, wanita bermulut cabai yang selalu membuat Inanti menangis.

"Hahaha, iya, gue juga engga. Senakal nakalnya gue, gue ga pernah tuh mainin cewe hotel." Rizki menambahkan. "Lagian lo ga jijik pas nyoblos, Lan? Ternyata…. Tipe lo yang kaya gitu."

Andria tertawa. "Engga kali, Alan kan abis ditolak sama Vanesa, jadi buta ga bisa liat mana yang berkualitas."

"Udah si jangan goda dia mulu," ucap Delisa ikut menggoda. "Lo pada mau bisnis bisnis lo kandas? Udah diam, jangan goda boss kita, lagian dia emang suka sama itu cewe, cewe yang doyan keluar malam."

"Mulut lu mau pada gue bogem?"

"Wooohooo, boss kita marah. Setelah sekian lama akhirnya berkicau juga." Rizki tertawa keras. "Tapi, Lan, emang lu yakin mau punya istri kaya gitu selamanya?"

"Ya engga lah, ***, kan Alan bilang dia mau cerain tuh cewe kalau udah lahiran," ucap Delisa.

"Serius? Kapan dia bilang gitu?" Tanya Andria.

"Waktu party di klab, mau tau ga dia bilang apa?" Delisa menggoda. "Dia bilang dia tuh jijik sama Inanti, udah miskin, bau, kumal banyak kumannya lagi."

"Tapi cantik, Del, mukanya mulus bersih, kinclong." Andria membayangkan.

Delisa berdecak. "Ya mulus, soalnya digosok mulu sama om om."

Dan setiap tawa mereka, membuat air mata Inanti menetes semakin deras. 

"Hahahahaha, jijik gue, emang sih buah jatuh ga jauh dari pohonnya. Gue denger bokapnya masuk penjara lagi ya? Dia maling kan?"

"Iya, gue liat di berita. Najis, Lan, ternyata mertuamu seorang penjahat. Pantas aja saham lu turun, hahahahaha…."

"Bisa pada diem ga sih lu?"

"Udah sil, Lan, jangan baper." Delisa mengerucutkan bibir. "Tapi, Lan, jawab gue yang jujur. Lu lebih benci atau jijik sama dia?"

Dan keheningan tiba tiba melanda, Inanti terdiam, napasnya terasa tercekat. 

Sampai Alan menjawab, "Gue jijik sama dia, gue nyesel pernah perkosa dia."

'Ya Allah, dosa apa yang telah hamba aku ini buat sampai kau memberikan cobaan yang begitu berat? Kapan aku akan bahagia? Bagaimana nasib anaku nanti?' Batin Inanti.

Dan seseorang tanpa sengaja menyenggol bahunya, membuat Inanti berteriak dan terjatuh. Dan itu menarik perhatian teman teman Alan. Delisa berdiri dan melihat Inanti, dia tertawa, "Oow, Lan, bini lu nyusul nih!"

🌹🌹🌹

TBC...

Terpopuler

Comments

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

hadir

2024-06-02

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

𝙠𝙜𝙣 𝙨𝙢 𝙚𝙢𝙖𝙠. 𝙟𝙙 𝙠𝙚𝙨𝙞𝙣𝙞 𝙡𝙜

2024-05-02

0

Devi Triandani Rahim

Devi Triandani Rahim

baca ulang utk sekian kalinya.

2023-12-29

4

lihat semua
Episodes
1 Mengawali
2 Berharap
3 Kehilangan
4 Kepedulian Kecil
5 Untuk Mereka
6 Tetap Mencintainya
7 Pertemuan Pertama
8 Permintaan
9 Makian
10 Ditinggalkan
11 Sang Pelindung
12 Kesakitan Lainnya
13 Tamparan
14 Harus Pergi
15 Jatuh dan Terlelap
16 Dalam pemikirannya
17 Mati Satu
18 Bayi
19 Nadia Praja Diwangsa
20 Kesempatan
21 Keputusan Alan
22 Permohonan
23 Menjauh pergi
24 Tempat Baru
25 Hilang Arah
26 Masih di fase ini
27 Kunjungan
28 Tidak diduga
29 Bingung
30 Setitik Cahaya
31 Keluar jalur
32 Pada Pendirian
33 Ditemukan
34 Permulaan lagi
35 Kesibukan di Malam Hari
36 Keributan
37 Harus Pergi
38 Memulai lagi
39 Semua cara
40 Dibalik kejadian
41 Baju Baru Inanti
42 Dibalik ketengilannya
43 Kalender Maaf
44 Bergadang Malam
45 Mainan untuk Adam
46 Masih Jutek
47 Keluarga Gesrek
48 Video Kuda-kudaan
49 Tameng untuk Inanti
50 Mata tajam Alan
51 Sang Leader
52 Alasan Dibeci
53 Perlindungan yang tidak tersampaikan
54 Terang terangan
55 Kemarahan Alan
56 Lengket pada suami
57 Setelah Kejadian
58 Permintaan Eyang Sekar
59 Flashback part 1
60 Semakin dekat
61 Flashback part 2
62 Masih ada Jarak
63 Mendadak Baik
64 Semanis Madu
65 Perubahan Hati
66 Martabak Berhadiah
67 Minta Bantuan Mamah
68 Mertua Terbaik
69 Persetujuan
70 Dalam gelora Puncak
71 Kehilangan fokus
72 Sepasang Suami Istri
73 Alat tempur
74 Pengganggu
75 Asal Usul Sang Suami
76 Masih jadi pengganggu
77 Buah hati tersayang
78 Saling Menemani
79 Meriam Nadia
80 Tuan Tajir
81 Negoisasi
82 OTW
83 Sekretaris Boss
84 Teman Suami
85 Penangkal Rindu
86 Kekuasaan Alan
87 Tidak Peka
88 Pemimpin keluarga
89 Menuju Kebaikan
90 Teman Lainnya
91 Perpisahan
92 Pelukan Jarak Jauh
93 Ketakutan Alan
94 Petuah yang dilanggar
95 Yang pertama ditemui
96 Mendapatkan secara paksa
97 Petuah yang dipertanyakan
98 Gagal total
99 Merah Seksi
100 Si mungil
101 Peredam suara
102 Luka lama
103 Berdamai dengan Masa Lalu
104 Dibalik semua ini
105 Sisi Buruk
106 Modus lainnya
107 Salah kode
108 Dingin dingin hangat
109 Menjaga dan mengamalkan
110 Melukis kenangan
111 Kenangan Baru
112 Pamer
113 Bimbang
114 Musuh
115 Sebuah Alasan Mengejutkan
116 Kedatangan Seseorang
117 kenyataan yang harus dihadapi
118 Kesalahan pahaman
119 Mengikuti Alur
120 Pertanda
121 Mesraan
122 Semakin Gundah
123 Akhirnya
124 Menua Bersama
125 Menembus Hujan
126 Season 2 : Awal
127 Season 2 : Tidak Direstui
128 Season 2 : Masih ada jarak
129 Season 2 : Anggota Keluarga Baru
130 Season 2 : Mencari Cara
131 Season 2 : Kasih tak Sampai
132 Season 2 : Salah rempah
133 Season 2 : Arang
134 Season 2 : Wahai Ijah
135 Season 2 : Pendekatan Oma Asih
136 Season 2 : Resep Baru
137 Season 2 : Perhatian Mas Judi
138 Season 2 : Jamu singset
139 Season 2 : Suami Impian
140 Season 2 : si Montok
141 Season 2 : Sesak
142 Season 2 : Kenangan terakhir
143 Season 2 : Sebagai Cerminan
144 Season 2 : Wacana
145 Season 2 : Rencana Gagal
146 Season 2 : Keinginan Oma
147 Season 2 : Sebuah Ujian
148 Season 2 : Menghadapi
149 Season 2 : Pergi
150 Season 2 : Menyerah
151 Season 2 : Surat
152 Season 2 : Ditinggalkan
153 Season 2 : Perasaan Judi
154 Season 2 : Perempuan terbuang
155 Season 2 : Menuju tempat lain
156 Season 2 : Surat untuk Suami
157 Season 2 : Ramalan
158 Season 2 : Rencana Judi
159 Season 2 : Tertangkap
160 Season 2 : Pelukan
161 Season 2 : Kejujuran hati
162 Season 2 : Petuah Mas Judi
163 Season 2 : Bibir
164 Season 2 : Keganasan Vanessa
165 Season 2 : Yang Pertama
166 Season 2 : Pasangan gaje
167 Season 2 : Loading
168 Season 2 : Perhatian Mas Judi
169 Season 2 : Kesadaran Diri
170 Season 2 : Menghadapi Bersama
171 Season 2 : Rayuan Maut
172 Season 2 : Menatap
173 Season 2 : Rayuan
174 Season 2 : Para Pengganggu
175 Season 2 : Bucinnya Brondong
176 Season 2 : Kejutan
177 Season 2 : Permintaan
178 Season 2 : Kemungkinan
179 Season 2 : Tujuan Hidup
180 Season 2 : Tidur
181 Season 2 : Gawat
182 Season 2 : Rayuan kelas Kakap
183 Season 2 : Keinginan Judi
184 Season 2 : Jamu Edasss
185 Season 2 : Suami yang malu malu
186 Season 2 : Hati Suami
187 Season 2 : Lebih baik Panci
188 Season 2 : Pasutri
189 Season 2 : Orang Aneh
190 Season 2 : Si Manja
191 Season 2 : Korban TV
192 Season 2 : Manis
193 Season 2 : Tidak terkalahkan
194 Season 2 : Pelukan Hangat
195 Season 2 : Pembantu
196 Season 2 : Perhatiannya Judi
197 Season 2 : Golok Gergaji
198 Season 2 : Terasi
199 Season 2 : Mangga
200 Season 2 : Permintaan Maaf
201 Season 2 : Ember Bocor
202 Season 2 : Gagal
203 Season 2 : Made in Raja Ampat
204 Season 2 : Anak Judi
205 Season 2 : Pengamatan Oma Asih
206 Season 2 : Judi yang kena
207 Season 2 : Menginjak
208 Season 2 : Pertengkaran kecil
209 Season 2 : Bayi Besar
210 Season 2 : Borongan
211 Season 2 : Oma
212 Season 2 : Teman Lama
213 Season 2 : Tukang Bubur
214 Season 2 : Penenang
215 Season 2 : Manusia yang Rindu
216 Season 2 : Tidak mengakui
217 Season 2 : Operator
218 Season 2 : Peringatan
219 Season 2 : Bimbang
220 Season 2 : Kebohongan pertama
221 Season 2 : Masalah
222 Season 2 : Oma yang terkejut
223 Season 2 : Kegelisahan Oma
224 Season 2 : Teman Lama
225 Season 2 : Masih jadi Rahasia
226 Season 2 : Terbongkar
227 Season 2 : Rasa sakit
228 Season 2 : Pengaruh buruk
229 Season 2 : Karma
230 Season 2 : Kembali ke Indonesia
231 Season 2 : Pelukan Pertama
232 Season 2 : Persiapan Tidur
233 Season 2 : Sendirian
234 Season 2 : Hadiah Menarik
235 Season 2 : Keinginan
236 Season 2 : Akhirnya
237 Season 2 : Akhir
238 Papah Mertua (New Story)
239 Suami Untuk Kirana
240 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Mengawali
2
Berharap
3
Kehilangan
4
Kepedulian Kecil
5
Untuk Mereka
6
Tetap Mencintainya
7
Pertemuan Pertama
8
Permintaan
9
Makian
10
Ditinggalkan
11
Sang Pelindung
12
Kesakitan Lainnya
13
Tamparan
14
Harus Pergi
15
Jatuh dan Terlelap
16
Dalam pemikirannya
17
Mati Satu
18
Bayi
19
Nadia Praja Diwangsa
20
Kesempatan
21
Keputusan Alan
22
Permohonan
23
Menjauh pergi
24
Tempat Baru
25
Hilang Arah
26
Masih di fase ini
27
Kunjungan
28
Tidak diduga
29
Bingung
30
Setitik Cahaya
31
Keluar jalur
32
Pada Pendirian
33
Ditemukan
34
Permulaan lagi
35
Kesibukan di Malam Hari
36
Keributan
37
Harus Pergi
38
Memulai lagi
39
Semua cara
40
Dibalik kejadian
41
Baju Baru Inanti
42
Dibalik ketengilannya
43
Kalender Maaf
44
Bergadang Malam
45
Mainan untuk Adam
46
Masih Jutek
47
Keluarga Gesrek
48
Video Kuda-kudaan
49
Tameng untuk Inanti
50
Mata tajam Alan
51
Sang Leader
52
Alasan Dibeci
53
Perlindungan yang tidak tersampaikan
54
Terang terangan
55
Kemarahan Alan
56
Lengket pada suami
57
Setelah Kejadian
58
Permintaan Eyang Sekar
59
Flashback part 1
60
Semakin dekat
61
Flashback part 2
62
Masih ada Jarak
63
Mendadak Baik
64
Semanis Madu
65
Perubahan Hati
66
Martabak Berhadiah
67
Minta Bantuan Mamah
68
Mertua Terbaik
69
Persetujuan
70
Dalam gelora Puncak
71
Kehilangan fokus
72
Sepasang Suami Istri
73
Alat tempur
74
Pengganggu
75
Asal Usul Sang Suami
76
Masih jadi pengganggu
77
Buah hati tersayang
78
Saling Menemani
79
Meriam Nadia
80
Tuan Tajir
81
Negoisasi
82
OTW
83
Sekretaris Boss
84
Teman Suami
85
Penangkal Rindu
86
Kekuasaan Alan
87
Tidak Peka
88
Pemimpin keluarga
89
Menuju Kebaikan
90
Teman Lainnya
91
Perpisahan
92
Pelukan Jarak Jauh
93
Ketakutan Alan
94
Petuah yang dilanggar
95
Yang pertama ditemui
96
Mendapatkan secara paksa
97
Petuah yang dipertanyakan
98
Gagal total
99
Merah Seksi
100
Si mungil
101
Peredam suara
102
Luka lama
103
Berdamai dengan Masa Lalu
104
Dibalik semua ini
105
Sisi Buruk
106
Modus lainnya
107
Salah kode
108
Dingin dingin hangat
109
Menjaga dan mengamalkan
110
Melukis kenangan
111
Kenangan Baru
112
Pamer
113
Bimbang
114
Musuh
115
Sebuah Alasan Mengejutkan
116
Kedatangan Seseorang
117
kenyataan yang harus dihadapi
118
Kesalahan pahaman
119
Mengikuti Alur
120
Pertanda
121
Mesraan
122
Semakin Gundah
123
Akhirnya
124
Menua Bersama
125
Menembus Hujan
126
Season 2 : Awal
127
Season 2 : Tidak Direstui
128
Season 2 : Masih ada jarak
129
Season 2 : Anggota Keluarga Baru
130
Season 2 : Mencari Cara
131
Season 2 : Kasih tak Sampai
132
Season 2 : Salah rempah
133
Season 2 : Arang
134
Season 2 : Wahai Ijah
135
Season 2 : Pendekatan Oma Asih
136
Season 2 : Resep Baru
137
Season 2 : Perhatian Mas Judi
138
Season 2 : Jamu singset
139
Season 2 : Suami Impian
140
Season 2 : si Montok
141
Season 2 : Sesak
142
Season 2 : Kenangan terakhir
143
Season 2 : Sebagai Cerminan
144
Season 2 : Wacana
145
Season 2 : Rencana Gagal
146
Season 2 : Keinginan Oma
147
Season 2 : Sebuah Ujian
148
Season 2 : Menghadapi
149
Season 2 : Pergi
150
Season 2 : Menyerah
151
Season 2 : Surat
152
Season 2 : Ditinggalkan
153
Season 2 : Perasaan Judi
154
Season 2 : Perempuan terbuang
155
Season 2 : Menuju tempat lain
156
Season 2 : Surat untuk Suami
157
Season 2 : Ramalan
158
Season 2 : Rencana Judi
159
Season 2 : Tertangkap
160
Season 2 : Pelukan
161
Season 2 : Kejujuran hati
162
Season 2 : Petuah Mas Judi
163
Season 2 : Bibir
164
Season 2 : Keganasan Vanessa
165
Season 2 : Yang Pertama
166
Season 2 : Pasangan gaje
167
Season 2 : Loading
168
Season 2 : Perhatian Mas Judi
169
Season 2 : Kesadaran Diri
170
Season 2 : Menghadapi Bersama
171
Season 2 : Rayuan Maut
172
Season 2 : Menatap
173
Season 2 : Rayuan
174
Season 2 : Para Pengganggu
175
Season 2 : Bucinnya Brondong
176
Season 2 : Kejutan
177
Season 2 : Permintaan
178
Season 2 : Kemungkinan
179
Season 2 : Tujuan Hidup
180
Season 2 : Tidur
181
Season 2 : Gawat
182
Season 2 : Rayuan kelas Kakap
183
Season 2 : Keinginan Judi
184
Season 2 : Jamu Edasss
185
Season 2 : Suami yang malu malu
186
Season 2 : Hati Suami
187
Season 2 : Lebih baik Panci
188
Season 2 : Pasutri
189
Season 2 : Orang Aneh
190
Season 2 : Si Manja
191
Season 2 : Korban TV
192
Season 2 : Manis
193
Season 2 : Tidak terkalahkan
194
Season 2 : Pelukan Hangat
195
Season 2 : Pembantu
196
Season 2 : Perhatiannya Judi
197
Season 2 : Golok Gergaji
198
Season 2 : Terasi
199
Season 2 : Mangga
200
Season 2 : Permintaan Maaf
201
Season 2 : Ember Bocor
202
Season 2 : Gagal
203
Season 2 : Made in Raja Ampat
204
Season 2 : Anak Judi
205
Season 2 : Pengamatan Oma Asih
206
Season 2 : Judi yang kena
207
Season 2 : Menginjak
208
Season 2 : Pertengkaran kecil
209
Season 2 : Bayi Besar
210
Season 2 : Borongan
211
Season 2 : Oma
212
Season 2 : Teman Lama
213
Season 2 : Tukang Bubur
214
Season 2 : Penenang
215
Season 2 : Manusia yang Rindu
216
Season 2 : Tidak mengakui
217
Season 2 : Operator
218
Season 2 : Peringatan
219
Season 2 : Bimbang
220
Season 2 : Kebohongan pertama
221
Season 2 : Masalah
222
Season 2 : Oma yang terkejut
223
Season 2 : Kegelisahan Oma
224
Season 2 : Teman Lama
225
Season 2 : Masih jadi Rahasia
226
Season 2 : Terbongkar
227
Season 2 : Rasa sakit
228
Season 2 : Pengaruh buruk
229
Season 2 : Karma
230
Season 2 : Kembali ke Indonesia
231
Season 2 : Pelukan Pertama
232
Season 2 : Persiapan Tidur
233
Season 2 : Sendirian
234
Season 2 : Hadiah Menarik
235
Season 2 : Keinginan
236
Season 2 : Akhirnya
237
Season 2 : Akhir
238
Papah Mertua (New Story)
239
Suami Untuk Kirana
240
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!