NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Makan Bersama.

Dirga Masih menyetir tiba-tiba melihat ke sebelah kirinya dengan dahi mengkerut.

"Bukankah itu mobil Valery," gumam Dirga ketika mengenali mobil dari Managernya itu.

Dirga terus memperhatikan dan ternyata melihat ada seorang pria berdiri di hadapan Valery.

Dirga sampai memberhentikan mobilnya, melihat dari kaca spion tersebut untuk melihat siapa pria itu. Dirga ternyata mengingatnya ketika dibayangannya pria tersebut tak lain pria yang pernah Dirga lihat datang ke kantor bertemu dengan Valery.

"Bukankah dia?" ucapnya penasaran dengan menghela nafas.

"Bukankah Valery sudah mengirim uang 2 hari yang lalu dan bahkan di kartu ATM sebelumnya juga masih ada uangnya," ucap Valery dengan wajahnya terlihat frustasi.

"Uang yang tersisa di kartu ATM itu tidak seberapa. Kamu jangan pelit -pelit kepada ayah sendiri. Kamu sudah menghabiskan kehidupan saya tidak menghirup udara bebas dan sekarang kamu ingin perhitungan kepadamu saya," ucap Anton.

"Tetapi Valery tidak punya uang sebanyak itu. Valery juga harus memikirkan biaya ibu di rumah sakit," jawabnya.

"Ibu kamu diruma sakit mana?" tanya Anton.

Valery kesulitan menelan ludah dan seperti ada ketakutan ketika memberitahu ibu kandungnya berada di mana yang memang Anton tidak mengetahuinya.

Anton mendekati Valery membuat Valery refleks mundur.

"Katakan di mana istriku dirawat?"

"Bukankah sebagai suami aku harus melihat keadaannya," ucap Anton.

"Papa tidak perlu tahu di mana keberadaan ibu dirawat yang terpenting Ibu baik-baik saja dan papa tidak perlu mengganggunya," ucap Valery dengan gugup.

"Kamu jawab saja di mana ibu kamu berada? Kamu," ucap Anton terlihat memaksa.

Dan bahkan langkah Anton semakin dekat yang membuat Valery semakin takut, tiba-tiba punggung Valery terbentur seseorang yang membuatnya menoleh ke belakang dan ternyata itu adalah Dirga. Valery cukup kaget melihat adanya Dirga di sana.

"Dirga!" lirih Valery dengan mata melotot dan Valery kembali melihat ke arah Anton, kedatangan Dirga justru membuatnya semakin takut.

"Siapa kau?" tanya Dirga yang sudah berdiri di hadapan Anton. Anton memperhatikan penampilan Dirga dari bawah sampai atas.

"Dirga!" Valery tiba-tiba saja berdiri di depan Dirga.

"Tidak siapa-siapa. Dia hanya penggemar yang kebetulan pernah melihatku bersama-sama salah satu artis di Perusahaan kita. Jadi sudah hiraukan saja," ucap Valery panik menghalangi Dirga agar tidak saling berbicara dengan Anton.

Dirga kurang percaya dengan apa yang dikatakan Valery dan apalagi Anton juga terlihat tersenyum, seolah memiliki maksud.

"Nanti saya akan sampaikan salam Anda kepada idola Anda. Sekarang pergilah!" ucap Valery mencoba untuk memberikan kode mata kepada Anton agar Anton segera meninggalkan mereka berdua.

"Oke, saya tunggu!" ucap Anton masih bisa diajak kerjasama dengan mengedipkan sebelah matanya dan kemudian langsung pergi.

Dirga masih terus memperhatikan pria tersebut yang sejak tadi pria itu senyum-senyum saja dan masih melihat kerah Dirga. Dari penampilannya lebih seperti seorang preman.

"Kenapa kamu berada di sini?" tanya Valery mengalihkan situasi tersebut agar Dirga tidak terlalu kepikiran.

"Aku pernah melihatnya di kantor ternyata laki-laki yang sama?" tanya Dirga memastikan.

"Benarkah! Berarti orang itu benar-benar sangat mengidolakan artisnya sehingga sering terlihat di kantor," ucap Valery tersenyum berpura-pura tidak mengenali Anton.

"Tetapi waktu itu aku melihatnya berbicara dengan kamu," ucap Dirga.

"Oh iya. Aku bahkan sampai tidak mengingatnya, kamu tahu sendiri banyak sekali orang-orang yang mengenaliku karena aku menaungi beberapa artis terkenal dan termasuk kamu, jadi jelas sangat banyak sekali yang menitipkan salam melalui aku, tetapi kamu jangan khawatir orang tersebut idolanya bukan kamu," ucap Valery paling pintar mengendalikan situasi dan bahkan terlihat tenang berbicara.

"Jadi benar dia hanya seorang penggemar?" tanya Dirga menatap mata Valery memastikan dari raut wajah yang terlihat masih panik itu.

"Lalu jika bukan penggemar siapa lagi?" Valery bertanya kembali dengan mengangkat kedua bangunnya.

"Valery, kamu harus hati-hati, terkadang penggemar memiliki obsesi yang sangat tinggi dan lihatlah bagaimana dia tiba-tiba mencegatmu di jalan, mungkin saya jika apa yang dia mau tidak dapat kamu penuhi dan janji yang kamu berikan kepadanya tidak kamu tepati dan bisa saja suatu saat nanti dia datang kembali kepada kamu dan melakukan hal bahaya kepada kamu," ucap Dirga tampak begitu sangat serius.

Tetapi Valery justru menanggapi dengan tersenyum membuat Dirga mengerutkan dahi.

"Kamu khawatir padaku?" tanya Valery.

Pertanyaan yang lembut itu justru membuat Dirga salah tingkah dan tiba-tiba saja matanya tidak melihat ke arah Valery lagi

"He, jangan terlalu percaya diri. Aku sama sekali tidak khawatir padamu. Aku hanya mengingatkan saja dan bukankah memang tindak kriminal akhir-akhir ini sangat meningkat," ucap Dirga mengelak.

Valery mendengar perkataan itu senyum-senyum semakin membuat Dirga mengerutkan dahi.

"Kau orang yang hampir tidak pernah tersenyum dan sekarang tersenyum mala seperti orang gila. Aneh," ucap Dirga kesal.

"Terima kasih Dirga sudah mengkhawatirkanku," ucap Valery.

Senyum di wajah cantik itu justru hal yang aneh bagi Dirga dengan Dirga menaikkan satu ujung bibirnya.

"Ayo makan!" ajak Dirga tiba-tiba.

"Kamu ingin mentraktirku?" tanya Valery.

"Tidak! Bukan aku tapi kamu. Bukankah uang muka dalam film yang akan aku bintangi sudah masuk rekening kamu dan seharusnya kamu mentraktir ku," ucap Dirga.

"Baiklah! kamu silakan silahkan pilih Restaurantnya dan kabari aku," ucap Valery yang ternyata tidak keberatan jika harus mentraktir Dirga.

"Naik mobilku saja," ucap Dirga.

"Lalu mobilku bagaimana?" tanya Valery kebingungan.

"Tidak akan hilang walau terparkir di sini," jawab Dirga.

Valery terlihat tidak yakin jika harus meninggalkan mobilnya.

"Sudah ayo cepat!" ajak Dirga yang pergi terlebih dahulu membuat Valery menghela nafas, mengambil tasnya dari dalam mobil.

"Aku yang bekerja keras dan dia terlebih dahulu menerima uang," oceh Dirga sembari berjalan menuju mobilnya yang sudah diikuti Valery. Valery tidak menanggapi dengan keluhan Dirga.

****

Dirga dan Valery sudah berada di salah satu Restaurant dekat laut. Mereka berdua menikmati makan malam mereka dengan masakan seafood yang sangat terkenal di ibukota.

Pelayan sedang menghidangkan berbagai jenis makanan siput di atas meja.

"Banyak sekali makanan ini, aku akan hubungi Jensen untuk ikut makan bersama kita," ucap Valery mengambil ponselnya.

"Tidak perlu!" tiba-tiba saja Dirga mencegah yang membuat Valery melihat serius ke arah Dirga.

"Aku mengajak kamu makan karena memang aku tidak ada teman, awalnya aku mengajak Jensen untuk makan dan dia sedang ada acara bersama dengan teman-temannya. Jadi percuma saja kamu menghubungi," ucap Dirga.

"Begitu ternyata," sahut Valery dengan mengangguk-anggukan kepala.

"Baiklah! kalau begitu kita nikmati saja makanan ini," sahut Valery yang tidak ingin basa-basi dan langsung menikmati makanan tersebut.

Karena menu siput mau tidak mau harus menggunakan sarung tangan plastik untuk menikmati makanan tersebut. Valery juga menggunakan tangannya dan sama dengan Dirga.

"Valery melupakan kejadian malam itu begitu cepat! Kenapa dia terus saja terlihat santai seolah-olah tidak terjadi apapun di antara kami. Jika dikatakan mungkin dia bisa melakukan hal itu dan pada nyatanya aku justru orang yang pertama melakukan hal itu kepadanya,"

"Disini aku adalah aktornya dan seharusnya aku yang bisa-bisa bersandiwara berpura-pura jika tidak terjadi apa-apa diantara kami. Tetapi kenapa justru aku yang mungkin terlihat jelas tidak bisa melupakan kejadian itu," batin Dirga.

Bersambung.....

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!