suatu malam di sebuah acara keluarga "tuan muda anda telah kembali" seketika keadaan menjadi hening sebagian ada yang berlutut sebagai lagi menjadi ketakutan.
seorang tuan muda yang harus mengembara bertahun tahun akibat pertikaian di dalam keluarga besarnya. tuan muda yang seorang petarung juga memiliki wajah yang tampan banyak menyelamatkan wanita cantik sehingga dia selalu di kelilingi gadis gadis cantik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 23 BERTEMU JACK KEMBALI
"nona luka sobek di kepalamu sudah hampir sembuh kamu hanya perlu menunggu sampai besok malam agar lukamu benar-benar telah sembuh" ujar Steven sambil mencabut jarum peraknya dan memasukan ke dalam tas ranselnya.
Angel sangat terkejut dan dia mencoba memegangi kepalanya yang sobek akan tetapi dia hanya menemukan sisa bekas goresan kecil di kepalanya.
Angel tidak bisa mempercayainya bagaimana mana mungkin selama Steven mengobatinya dia tidak merasakan sakit sama sekali bahkan kini lukanya nyaris sembuh total.
"kamu sangat hebat bahkan dokter terbaik pun tidak dapat menyembuhkan luka sobek secepat ini" ucap Angel.
"guruku yang mengajariku" jawab Steven. kakek tua itu selain mengajari Steven tentang bela diri tapi juga mengajarkan tentang ilmu pengobatan dengan tujuan bila terluka dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
Steven telah selesai mengobati Angel dan mulai berdiri bergerak dari belakang Angel menuju kedepannya. Angel pun juga segera berdiri.
Rasa kagum Angel tidak bisa di tutupi ia terus melihat kearah Steven. Angel merasakan bahwa dirinya mulai menyukai Steven.
melihat bekas darah masih tersisa di rambut dan kening Angel, Steven segera mengeluarkan sebuah baju lamanya dari dalam tas ranselnya. Baju itu adalah pakaian lama Steven yang di simpan dalam tasnya tadi pagi ketika dia selesai membeli baju baru dari sebuah toko.
"maaf aku tidak punya sapu tangan kamu bisa menggunakan baju ini untuk membersihkan bekas darah di wajahmu" ucap Steven sambil menyodorkan baju lusuh miliknya.
"terima kasih" jawab angel sambil mengambil serta membersihkan bekas darah dari wajah dan kepalanya menggunakan baju yang di berikan oleh Steven.
Beberapa saat kemudian bekas darah itu telah di bersihkan dari wajah Angel. Terlihat di sana wajah Angel yg begitu cantik setelah di bersihkan dari noda darah itu.
"wah aku tidak menyangka wanita ini begitu cantik ternyata, tidak kalah dari mereka" ujar Steven dalam hati sambil membayangkan Laura, Alena serta Rena dan membandingkannya.
"perkenalkan namaku Angel" ucap Angel sambil mengulurkan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih memegangi baju yang di berikan oleh Steven.
"namaku Steven" jawab Steven sambil menjabat tangan Angel dan merasakan bahwa tangan Angel begitu lembut dan halus
Angel terus memperhatikan wajah Steven sambil melamun, "selain jago dalam berkelahi juga pandai dalam pengobatan dan juga yang terpenting ternyata pria ini sangat tampan tampaknya aku mulai jatuh hati padanya" pikirnya.
jabatan tangan itu berlangsung cukup lama karna Angel seperti terasa enggan untuk melepaskannya sedangkan Steven tidak enak juga untuk melepaskannya terlebih dahulu.
"bagaimana dia bisa mencabut tangannya bila Angel tidak mencabutnya terlebih dahulu" pikirnya akan sangat tidak sopan jika pria lebih dahulu melepaskan jabat tangan sebelum wanita.
Tidak lama kemudian terdengar suara raungan rombongan mobil yang melaju dengan cepat sehingga membuat Angel sadar dan langsung mencabut tangannya.
Angel dan Steven mulai melihat ke arah rombongan mobil itu. Terlihat di sana beberapa mobil sedan sedang menuju ke arah mereka dengan cepat.
"cit" bunyi rem mobil yang berhenti beberapa meter dari Steven dan Angel. Angel mulai mengenali mobil itu ketika melihatnya sudah dekat dan berhenti.
Keluarlah dari dalam dalam mobil itu puluhan orang yang di pimpin oleh satu orang berbadan besar dan berotot dengan ada bekas luka sayatan di pipinya.
puluhan orang itu memegang berbagai macam jenis senjata dimana ada yang membawa tongkat bisbol, ada yang membawa pedang dan juga ada beberapa yang membawa senjata api jenis pistol.
Puluhan orang itu memperhatikan sekeliling di mana banyak mayat yang berserakan dengan bekas luka yang mengerikan. Bekas darah berceceran di atas darah serta ada beberapa potongan tubuh. Pasti telah terjadi pertempuran yang hebat barusan di sini pikir mereka.
Puluhan orang itu segera bergerak maju melewati mayat-mayat yang tergeletak menuju ke arah Angel dan Steven.
"papa" teriak Angel sambil berlari menghampiri Jack dan langsung memeluknya.
Jack juga memeluknya Angel sambil mengelus-elus rambutnya. setelah itu Jack melepaskan pelukannya dari Angel.
Jack memperhatikan sekujur tubuh angel di mana dia melihat ada bekas darah di pakaiannya.
"Angel kamu tidak apa-apa kan tidak terjadi sesuatu padamu" tanya Jack cemas sambil memegangi pundak Angel.
Jack sangat menyayangi Angel karna Angel adalah satu-satunya anaknya dan satu-satunya keluarga yang dia miliki.
"aku tidak apa-apa papa aku baik baik saja coba lihat" ucap Angel dengan manja.
"baguslah jika kamu baik-baik saja, setelah papa membaca pesan darimu papa sangat khawatir dan segera pergi untuk menolong mu" ujar Jack yang khawatir.
"Angel di mana para pengawal yang papa tugaskan untuk melindungi mu" imbuh Jack sambil menanyakan nasib pengawalnya yang tidak terlihat di sekitar situ.
"mereka semua telah di bunuh pa oleh satu orang di sebelah sana dan aku juga sedikit mendengar bahwa orang itu adalah seorang petarung" jelas Angel sambil menunjuk ke sebuah gang.
"hanya kalah dengan seorang petarung" ucap Jack bingung. Pengawal itu adalah bawahan Jack yang terlatih dan memiliki kemampuan berkelahi yang baik apakah mungkin mereka hanya di kalahkan oleh satu orang saja dan orang itu di sebut sebagai petarung.
Jack yang mendengar kata Petarung seperti pernah mendengar tetapi entah di mana. Jack mencoba mengingat-ingat akan tetapi juga tidak bisa mengingatnya.
"lalu petarung itu di mana sekarang" tanya Jack yang mulai penasaran dengan cerita dari Angel.
"itu pa mayatnya Petarung itu yang tangannya sebelah sudah tidak ada" jawab Angel sembari menunjuk ke arah mayat Jon yang tergeletak.
Jack segera melihat ke arah mayat yang di tunjuk oleh Angel. pandangan Jack langsung tertuju pada sebuah mayat berbadan besar dan berotot yang hanya menggunakan kaos singlet.
Jon melongo melihat kondisi mayat tersebut di mana begitu banyak darah membasahi tubuhnya serta salah satu tangannya yang telah putus dan matanya yang masih dalam kondisi terbelalak.
"jadi mayat ini adalah mayat dari seseorang yang di sebut sebagai petarung" ucapnya dalam hati.
"lalu siapa orang yang telah membunuhnya" tanya Jack yang penasaran.
"itu pa orangnya dia sangat hebat sekali" jawab Angel sambil menunjuk ke arah Steven.
mendengar perkataan Angel Jack dan semua orang segera melihat ke arah Steven. "orang itu sepertinya tidak asing dan aku pernah bertemu dengannya tapi di mana ya" pikirnya dalam hati.
Jack dan Angel bersama bawahannya mulai berjalan mendekat ke arah Steven. ketika sudah begitu dekat Jack menyadari bahwa orang di depannya adalah orang yang beberapa hari lalu pernah menyelamatkannya dari racun yang mematikan. Walaupun Steven kini sedikit berbeda karena dia telah memotong rambutnya tetapi Jack langsung mengenalinya.
"kamu Steven" tanya Jack