NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Hadiah Tak Terduga dan Kesempatan Emas

Setelah menyelesaikan misi pengantaran paket misterius dengan sukses, Iyan pulang ke rumah dengan senyum lebar. Dia merasa seperti pahlawan, dan yang terbaik adalah dia mendapatkan uang sebagai hadiah tambahan. Dalam perjalanan pulang, dia merenungkan betapa sepesialnya hidupnya sekarang berkat Nuxee.

Setelah makan malam, Iyan duduk di ruang tamu sambil berpikir tentang misi selanjutnya. “Nuxee, ada rencana apa yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan hadiah besar selanjutnya?” tanyanya sambil memandang sekeliling rumah sederhana mereka.

“Nanti sore, akan ada misi baru! Kali ini, kamu harus membantu organisasi lokal mengumpulkan sumbangan untuk anak-anak yatim. Hadiah dari misi ini bisa berupa dana untuk Ojek Asyik yang cukup untuk memulai usaha kamu!” Nuxee menjawab.

“Wow! Itu keren! Dana untuk usaha? Berarti aku bisa mendapatkan lebih banyak motor dan mungkin… juga bisa mewujudkan impian punya perusahaan sendiri!” Iyan meloncat kegirangan.

Dengan semangat yang berkobar, Iyan bergegas ke sekolah keesokan harinya. Dia menemui teman-temannya di SMA Budi Kasih, siap untuk memberikan kabar baik. “Teman-teman! Aku ada misi baru! Kali ini kita bisa membantu anak-anak yatim!”

“Sebelum itu, pastikan kamu bukan hanya melakukan pameran pizza atau es krim!” Udin mengelus dagunya sambil menahan tawa.

“Tenang saja! Ini lebih dalam. Kita akan mengumpulkan sumbangan untuk mereka! Dan jika kita melakukannya dengan baik, aku berpotensi mendapatkan dana untuk Ojek Asyik!” Iyan menjelaskan penuh semangat.

“Wah, jadi kita punya peluang untuk bikin perusahaan tukang ojek?” Joko berkomentar. “Keren! Mari kita jadi miliarder!”

“Yang benar saja! Kita kan mau pakai uangnya untuk anak-anak yatim!” Mira menekankan.

“Yuk! Seneng-seneng sambil ngumpulin uang sumbangan!” Sari menambahkan dengan optimisme.

Setelah berdiskusi, mereka sepakat untuk menggelar acara amal kecil di sekolah. Mereka mulai merencanakan segala sesuatunya, termasuk mengumpulkan donasi, membuat poster, dan mengatur kegiatan yang menyenangkan untuk menarik perhatian semua orang.

Saat hari acara tiba, semua teman Iyan bertugas di pos masing-masing. Udin dan Encep mendekorasi tenda dengan ceria, sementara Mira dan Sari membuat poster yang menarik. Iyan merencanakan untuk mengadakan permainan dan undian agar lebih banyak siswa mau berdonasi.

“Yo, mari kita mengumpulkan uang dan membuat acara ini seru! Siapa yang mau jadi pembawa acara?” Iyan mengumumkan.

“Aku! Ayo, kita buat acara ini lebih menarik! Kita bisa melakukan mega siaran langsung!” Joko bersikap semangat.

Di tengah acara, Iyan memimpin permainan menarik dan menghibur semua orang. “Ayo, jangan ragu untuk berdonasi! Satu klik bisa membantu banyak anak!” dia menawarkan dengan percaya diri.

Satu per satu siswa mulai menyetor uang, dan suasana semakin riuh. Ketika Iyan menerima donasi dari seorang siswa yang sepertinya banyak memberi, dia terkejut.

“Wow! Terima kasih banyak! Dengan donasi ini,kita pasti akan menyalurkan dana ini kepada orang yang tepat!” Iyan merasakan semangatnya melambung.

Tak lama setelah itu, acara berjalan dengan baik dan semua bersenang-senang. Ketika hari beranjak petang, Iyan merasa bangga melihat semua orang terlibat dalam kebaikan.

Setelah acara berakhir dan donasi tergumpul, Iyan kembali berdoa untuk misi selanjutnya. “Semoga semua ini membuahkan hasil yang baik!” dia berbisik kepada Nuxee di dalam pikirannya.

“Siap, Iyan! Dengan semua usaha ini, kamu akan menerima hadiah yang layak!” balas Nuxee, siap memberi kejutan.

Waktu berlalu, dan Iyan mendapat kabar bahwa sumbangan yang terkumpul lebih banyak daripada yang dia bayangkan. Saat pulang, ada tumpukan amplop di meja makan yang dibawa ibunya.

“Ibu, ini mungkin hasil pengumpulan yang berhasil! Keren, ya?” Iyan merasa excited.

“Lihat hasilnya!” Ibu Iyan tersenyum bangga, membuat Iyan semakin bersemangat.

Melihat amplop-amplop itu, Iyan berpikir tentang semua kesempatan yang akan datang.

Setelah sukses dengan acara amal yang mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim, Iyan merasa sangat termotivasi. Setiap langkah yang dia ambil bersama teman-temannya di sekolah semakin membuatnya tumbuh dan berkembang. Begitu banyak hal baru yang terjadi pada hidupnya berkat Nuxee, sistem tukang ojeknya yang cerdas.

Keesokan harinya, Iyan duduk di bangku taman sekolah sambil berpikir. “Nuxee, setelah semua ini, apa misi selanjutnya yang bisa membantuku membayar hutang ayah?” Iyan bertanya penuh harap.

“Yakin kamu ingin tahu, Iyan? Kali ini ada misi yang bisa kamu dapatkan hadiah berupa perusahaan kecil! Ini akan sangat meningkatkan peluang Ojek Asyik! Nuxee menjawab.

“Perusahaan kecil? Itu akan sangat membantu! Apa persyaratannya?” Iyan bertekad untuk mengambil tantangan ini.

“Kamu perlu mengumpulkan data dan ide inovatif tentang bagaimana meningkatkan layanan Ojek Asyik untuk menarik lebih banyak pelanggan. Setelah misi selesai, kamu akan mendapatkan perusahaan!” Nuxee menjelaskan.

“Wow! Aku akan melakukan ini! Yakin bisa! Ini kesempatan yang tidak boleh terlewatkan!” Iyan berjanji pada diri sendiri.

Di sekolah, Iyan tidak sabar untuk berbagi ide tentang misi barunya kepada teman-temannya. “Teman-teman! Aku punya rencana baru! Kita akan mengumpulkan ide-ide inovatif untuk Ojek Asyik!”

Udin memiringkan kepala, “Ide inovatif? Apakah itu berarti kita akan mengganti motor menjadi pesawat terbang?”

“Tidak, Udin! Itu konyol! Kita perlu cara yang lebih realistis!” Iyan menjawab sambil menahan tawa.

“Jadi, semacam perangkat berbentuk robot yang bisa mengantarkan makanan sambil terbang?” Encep menambahkan dengan wajah serius, membuat semua tertawa.

“Robot pengantar? Kalau robot, kita bisa bikin siapa tahu merekrut robot untuk jadi tukang ojek!” Iyan menjawab sembari tertawa. “Tapi untuk saat ini, kita fokus pada ide yang praktis!”

Mira mengusulkan, “Bagaimana kalau kita buat aplikasi yang membuat Ojek Asyik lebih menarik? Misalnya, ada sistem poin!”

“Iya! Setiap rider dapat poin setelah setiap perjalanan, dan bisa ditukarkan dengan makanan atau hadiah!” Sari menambahkan optimis.

“Bagus! Mari kita buat presentasi yang menarik dan membawanya ke pangkalan ojek!” Iyan bersemangat.

Kegiatan pun dimulai. Mereka semua berkumpul di ruang kelas setelah jam sekolah, merancang presentasi dengan poster dan alat lainnya. Iyan sangat antusias ketika melihat hasil kerja timnya.

“Siap, ya! Kita harus semangat di bisnis ini!” Iyan menegaskan. “Kita bisa memiliki perusahaan sendiri!”

Di tengah suasana kreatif mereka, Joko berpura-pura menjadi orang kaya yang akan mendengarkan presentasi. “Selamat datang di Ojek Mewah! Apa yang kalian tawarkan?” dia berlagak berpidato dengan pretensi luar biasa.

“Dengan penawaran kami, layanan Ojek Asyik bisa jadi nomor satu di kota!” Iyan bergelora semangatnya.

Akhirnya, hari presentasi tiba. Mereka membawa poster-poster besar dan presentasi dengan semangat ke pangkalan ojek, siap untuk menunjukkan inovasi bagi Ojek Asyik. “Kota ini akan tahu tentang Ojek Asyik mulai sekarang!” Iyan berjanji.

Saat mereka mulai menjelaskan inovasi yang mereka rencanakan, pengemudi lain di pangkalan mulai memperhatikan. Iyan berteriak dengan kebanggaan, “Dengan ide ini, Ojek Asyik akan semakin dikenal dan dapat bersaing dengan layanan lain!”

“Apakah kamu bilang kita bisa hias Ojek dengan lampu-lampu? Jadi kita bawa lampu disco?” Udin menginterupsi, sama sekali tidak serius, membuat semua orang tertawa.

“Lamanya lampu disco, sayang,” Iyan menjawab sambil menggelengkan kepala. “Kita akan fokus pada kualitas, bukan hanya penampilan!”

Setelah beberapa waktu, mereka berhasil mendapatkan perhatian para pengemudi lain dan kemudian menjelaskan rencana mereka. Awalnya, banyak yang skeptis, tetapi ketika melihat semangat Iyan dan teman-temannya, semua mulai terlibat.

Setelah presentasi selesai, Iyan merasa puas. “Jika semua ini berjalan dengan baik, kita bisa mendapatkan perusahaan dan mewujudkan Ojek Asyik dengan lebih baik! Ini hanya awal.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!