Kehilangan cinta di masa lalu membuat Jupiter kehilangan hasratnya kepada wanita, akan tetapi tuntunan keluarga untuk ia segera menikah membuatnya mencari calon istri dadakan. Hingga pilihannya jatuh kepada seorang gadis remaja yang tak sengaja ia temui. Bagaimana kehidupan Jupiter selanjutnya, ikuti terus ceritanya di Gairah Tuan Muda Impoten.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Kak Jupi..."
Namun, Jupiter sama sekali tidak mempedulikan Moza. Ia terus saja melancarkan aksinya. Melakukan apapun yang ia mau terhadap Moza. Moza pun hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Jupiter, pasrah tetapi menikmati itulah yang Moza lakukan. Jujur saja setiap sentuhan Jupiter membuat tubuhnya terasa melayang, baru kali ini ia merasakan sesuatu yang sangat luar biasa pada dirinya. Hingga tanpa mereka berdua sadari, kini tak ada penghalang apapun antara mereka berdua.
Yang Jupiter lakukan pun hanya mengikuti nalurinya saja, ia melakukan apapun yang ia inginkan pada diri Moza. Ia merasa jika istrinya ini adalah miliknya, hingga ia pun sangat menikmati dan juga terbuai dengan semua yang ia lakukan pada Moza. Tak ada yang terlewat, semuanya yang ada pada diri istrinya ia sentuh dengan penuh cinta serta kelembutan.
Hingga pada akhirnya, tanpa ia duga gagang sapu premiumnya kini dengan gagahnya siap melakukan aksinya. Sungguh sangat luar biasa, Jupiter bahkan tidak membayangkan jika miliknya akan tegak sempurna dan siap melakukan tugasnya. Tanpa menunggu lama, sang kunci pabrik mulai menerobos pabrik bayi milik Moza. Namun, itu tak semudah bayangannya yang ia pikir tinggal memasukan kuncinya lalu buka. Padahal sebenarnya ia harus membuka segelnya yang ternyata cukup susah hingga Moza pun meringis kesakitan saat benda tumpul itu menerobos pabrik bayinya. Hingga setelah beberapa kali mencoba Jupiter pun akhirnya mulai bisa menerobos segel pengaman milik Moza.
"Aaaarrrrkkkhhhhh..." pekik Moza, dengan refleks Jupiter langsung membungkam bibir Moza untuk mengurangi rasa sakit yang Moza rasakan. Setelah Moza agak tenang, ia pun mulai menggerakkan tubuhnya dan gagang sapu pun melaksanakan tugasnya.
'Ini sungguh luar biasa,' gumam Jupiter dalam hati.
Moza semakin mencengkramkan tangannya pada punggung Jupiter, karena ia merasakan perih di bawah sana. Semua rasa bersatu, antara sakit, perih serta nikmat luar biasa. Mereka berdua pun melakukan kegiatan mereka yang selama ini tertunda sampai beberapa jam ke depan. Hingga tubuh Moza terasa sangat lemas dan lelah.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Moza langsung tertidur dengan lelapnya. Tapi sepertinya Jupiter, masih ingin melakukan hal lebih lagi pada Moza. Tapi Moza menolaknya karena merasa sangat lelah. Jupiter terus menciumi seluruh wajah Moza dengan tersenyum senang.
"Kak Jupi aku lelah, besok lagi saja. Ya ampun aku baru tahu kalau bercinta itu melelahkan," ucap Moza sambil memejamkan matanya. Karena merasa kasihan, akhirnya Jupiter pun melepaskan Moza dan membiarkannya istirahat. Biarlah istrinya ini mengumpulkan dulu tenaganya, nanti ia akan melanjutkan lagi kegiatan ehem-ehemnya saat tenaga Moza sudah terkumpul.
*
*
*
Malam ini Venus pulang sangat larut dalam keadaan mabuk, ia tidak terima jika perempuan yang ia cintai menjadi milik kakaknya. Kenapa di saat ia mulai jatuh cinta, cintanya malah ia tambatkan pada seseorang yang salah. Kenapa ia jatuh cinta pada orang yang sudah menjadi milik orang lain, dan mirisnya adalah perempuan itu milik kakaknya sendiri.
"Sial!!!"
"Venus!" panggil Salma, sejak tadi ia memang sedang menunggu kedatangan putranya. Tidak biasanya Venus pulang larut dalam keadaan mabuk pula, apa putra kesayangannya ini sedang ada masalah. Tapi apa ...
"Kenapa Mah?" tanya Venus dengan berjalan sempoyongan, Salma pun langsung menuntun tubuh tinggi anaknya untuk segera ia bawa ke dalam kamarnya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau mabuk seperti ini?"
"Apa? Mabuk? Aku tidak mabuk Mah ... aku hanya sedang bersenang-senang saja." jawabnya dengan suara khas orang mabuk. Salma pun tidak banyak bertanya, ia dengan segera membawa Venus ke kamarnya dan membawanya ke atas kasur, dan menidurkannya.
"Ya Tuhan ... Venus apa kau terlalu frustasi karena keputusan Papamu? Bersabarlah sayang, Mamah akan berusaha merebut semuanya dari Jupiter, Mamah akan memberikan hak mu dan mengusir Jupiter bersama dengan istrinya yang menyebalkan itu!" ucap Salma sambil membelai lembut rambut Venus.
"Moza ... " lirih Venus, Salma yang sedang terdiam pun langsung melihat ke arah anaknya dengan seksama. Apa ia tidak salah dengar barusan. Apa barusan anaknya mengucapkan nama seseorang yang ia benci.
"Moza, aku mencintaimu." gumam Venus.
"Apa!"
*
*
*
Pagi pun datang menjelang, sinar matahari mulai masuk melalui jendela dan menghangatkan sebuah tubuh kecil yang masih meringkuk dalam selimut tebalnya. Akan tetapi sepertinya perempuan mungil itu mulai merasa tidurnya terganggu, karena ia merasa ada seseorang yang sedang memainkan salah satu anggota tubuhnya.
Moza pun mulai membuka matanya perlahan, biasanya saat ia membuka mata ia akan melihat wajah tampan suaminya. Tapi kini ia tidak melihat wajah suaminya, kemana dia pikirnya. Dan pagi ini tubuhnya terasa sangat sakit dan terasa remuk, Moza pun mulai menggerakkan tubuhnya. Akan tetapi saat kesadarannya mulai terkumpul ia merasakan dengan jelas ada seseorang yang bermain di sana. Moza pun kemudian menyingkap selimutnya dan melihat Jupiter sedang sarapan pagi dengan minum susu langsung dari pabriknya. Astaga ...
"Oh ya ampun, sekarang aku punya bayi besar."
****
Menurut kalian cerita Zein dan Aliana aku gabung disini atau pisah buku 🤔