NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:398
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembang desa

Jalanan daerah ini semuanya masih tanah asli, bebatuan dan lumpur kalau hujan. Kegiatan orang-orang sekitar adalah pergi ke ladang atau kegiatan lainnya layaknya manusia bersosial tinggi. Renjana dan Arjuna berjalan menyisiri jalanan sesuai dengan arahan Renjana bahwa mereka akan pergi ke rumah nenek Renjana hanya untuk melihat ibunya pada masa ini. sebenarnya Renjana ingin melihat ayahnya lebih dahulu tapi rumah ayahnya melewati rumah ibunya, sehingga Renjana mendahulukan mengunjungi ibunya.

“Disana.” Renjana menunjuk sebuah rumah yang berdiri di antara tanaman-tanaman liar, banyak anak berada disana. Entah itu masih anak-anak atau balita terlihat berbaur satu sama lain.

Hingga seorang gadis mengenakan pakaian lusuh keluar dari dalam rumah membawa piring menghampiri anak kecil yang sedang bermain di halaman depan.

“Ibu.” Sebut Renjana yang membuat Arjuna melihat ke arah pandang yang sama.

Gadis yang sangat cantik, sejujurnya antara Renjana dan wanita itu jauh berbeda, walaupun memakai pakaian lusuh tapi dia sangat cantik. Tubuhnya mungil ramping dan kulitnya juga bersih mengingat dia hidup di tahun 1981 dengan daerah yang terbelakang dan akses kemanapun sulit.

“Cantik.” Ucap Arjuna yang membuat Renjana menoleh ke belakang dimana Arjuna berdiri.

“JANGAN MACAM-MACAM, DIA PUNYA AYAHKU!.” Bentak Renjana dengan wajah kesalnya membuat Arjuna tersenyum, ketimbang melihat Renjana sedih, Arjuna lebih senang melihat Renjana yang marah dan banyak bicara dengannya mengenai hal menyebalkan.

“Pantas anaknya juga cantik.” Lanjut Arjuna yang membuat Renjana terdiam, pipinya memerah tapi Renjana langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

Namanya Sendu, anak kedua dari 8 bersaudara. Wajar untuk pasangan yang ada di jaman itu memiliki anak banyak, bahkan ada yang lebih dari itu. Alasannya bukan karena ingin memiliki anak, memang belum ada KB yang menganjurkan dua anak cukup dan faktanya banyak orang percaya bahwa banyak anak banyak rejeki, itulah kenapa pasangan di jaman itu berlomba-lomba memiliki banyak anak.

Sekarang Sendu berumur 16 tahun, sebelumnya Sendu bekerja di luar kota ikut dengan salah satu pengusaha kecil, tapi gadis itu akhirnya memutuskan kembali ke rumah karena alasan melanjutkan sekolahnya. Tapi faktanya memang benar bahwa Sendu melanjutkan sekolah, hanya saja atas kemauannya sendiri. Sendu berbeda dengan anak remaja seumurannya yang ada disini, dia pintar dan rajin belajar, disaat teman-temannya memilih untuk segera menikah, dia masih ingin bersekolah walaupun hanya sebentar.

Sendu menoleh ke arah Renjana dan Arjuna berdiri, Renjana langsung membalik badannya menghadap ke arah Arjuna.

“Kamu kenapa?.”

“Dia lihat kesini.”

“Pfft hahaha lihat pun ga akan kenal sama kamu.”

“Iya juga sih.” Renjana kembali menoleh kebelakang dan masih menemukan Sendu yang melihat ke arahnya sambil tersenyum. “dia senyum ke aku?.”

“Mungkin, ayo lanjutin sekarang. Keburu sore, takutnya pulang kemaleman.”

Belum sempat mereka kembali berjalan, beberapa pria berumur sekitar 20 an keatas melirik kearah Sendu terang-terangan. Renjana yang melihat itu menatap tidak suka, Renjana hanya menyetujui Sendu dengan ayahnya saja. Mau setampan apapun pria lain, selama itu bukan ayahnya maka akan Renjana singkirkan.

“Matamu ga pernah liat cewek cantik apa!.” Ucapan Renjana membuat Arjuna langsung membekap mulut gadis itu, bagaimana bisa Renjana mengatakan hal tersebut pada orang asing di dekat mereka yang jelas pasti mendengarkan ucapan Renjana.

“Istri saya tidak membicarakan anda pak.”

“Pak?.”

“Mas maksudnya, ayo sayang kita pergi. Katanya kamu mau beli makan.” Arjuna merangkul Renjana dan mengajaknya pergi, namun wajah Renjana masih terlihat kesal walaupun mereka sudah menjauh.

Tiga meter sudah lumayan jauh, Arjuna melepaskan tangannya dari Renjana.

“Arghh nyebelin banget tuh orang.”

“Please nggak usah cari masalah Ren.”

“Bukan aku.”

“Tapi jaga sikapmu, jangan sampai ada yang notice dengan kehadiran kita berdua.”

“Memangnya siapa yang peduli.”

“Kalau kamu tidak mau nurut, aku tidak akan mengantarmu. Kita kembali sekarang, kita nyoba balik ke sungai.”

Renjana memegang tangan Arjuna sambil menunjukkan wajah sedihnya, “Maaf, nggak lagi, janji.”

Melihat wajah Renjana dengan tatapan itu selalu membuat Arjuna luluh, jika Renjana tidak menunjukkan tatapan yang membuatnya kasihan, Arjuna juga tidak akan sampai di tempat ini karena menyelamatkan Renjana yang akan bunuh diri.

“Iyalah.”

Jarak antar rumah-rumah tidak jauh tapi juga tidak dekat, Renjana menunjukkan jalan menuju ke rumah ayahnya. Hanya Renjana yang tau seluk beluk area ini, sedangkan Arjuna tidak tahu apapun, dia malah heran kenapa rumah-rumah disini sangat tradisional dan terkesan lebih jauh dari peradaban. Arjuna tidak tahu bagaimana daerahnya di masa ini tapi Arjuna yakin sudah ada listrik, tapi disini tidak ada.

Praaangg!!!

Suara benda pecah yang di lempar keluar menghentikan langkah Renjana dan Arjuna, mereka berdua melihat ke arah satu rumah dan juga seorang pria yang keluar dari rumah itu ketakutan.

Renjana melangkahkan kakinya akan mendekat tapi di tahan oleh Arjuna, “Tetap disini.” ucap Arjuna yang sama sekali tidak mengurangi kekhawatiran Renjana.

“Aku akan membantunya, dia Ayahku!.” Bentak Renjana sambil menatap kearah Arjuna kesal.

Arjuna memegang kedua pundak Renjana “Kamu tidak akan mengubah apapun, jika hari ini berubah maka kemungkinan besar kedua orang tuamu tidak akan menikah, jadi tolong jangan lakukan apapun Renjana.”

Pada akhirnya Renjana hanya mengikuti ucapan Arjuna, melihatnya dari kejauhan. Renjana tidak tahu apa masalahnya hingga ayahnya menjadi sasaran amukan orang tuanya, terutama ibunya atau nenek Renjana yang menangis sambil marah-marah.

Sadewa Radenjaya, pria tampan berambut ikal, saat ini umurnya 21 tahun. Sendu pernah mengatakan pada Renjana bahwa anak di umur 20an tahun sudah banyak berkelana di luar rumah, selain kebanyakan sudah menikah dan berkeluarga, mereka juga banyak yang memutuskan meninggalkan rumah untuk mendapatkan pengalaman baru. Hanya saja selain umurnya, Renjana tidak tahu apapun tentang Sadewa.

“Ayah tidak pernah ke rumah nenek setelah menikah dengan ibu dan memilih pindah ke keluarga ibu, dia menjadi ayah yang bertanggung jawab tapi dia tidak menjadi anak yang baik, sekarang aku tahu kenapa dia seperti itu.” Ucap Renjana sambil melihat ke arah sadewa yang terus menunduk di bawah kaki ibunya.

“Renjana.”

Renjana tersenyum singkat, “Aku senang bisa melihatnya lagi.” Air mata Renjana jatuh, tapi gadis itu masih tersenyum. “Dia lebih kuat, kulitnya lebih bagus, dia juga tampan. Aku sangat senang.”

“Renjana...” Arjuna menatap Renjana dengan kasihan.

Kehilangan, Arjuna tidak pernah merasakan, keluarganya masih utuh, kedua orang tuanya masih hidup dan sehat. Arjuna tidak tahu bagaimana Renjana hidup, tapi melihatnya sekarang, rasanya sangat sakit hingga dia tidak bisa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Renjana. Arjuna kagum dengan gadis itu yang mampu bertahan walaupun pada akhirnya Renjana berusaha mengakhiri hidupnya sendiri.

Renjana mengusap air matanya dan kembali melihat ke arah Sadewa, pria itu sudah sendirian disana. Sebelumnya Sadewa sama sekali tidak bereaksi apapun, tapi sekarang pria itu menangis. Hampir saja Renjana melangkahkan kaki mendekat tapi mengurungkan niatnya sendiri. Renjana tidak pernah melihat ayahnya menangis, dia selalu menjadi pria kuat yang melindungi keluarganya dari masalah apapun.

“Surya meninggal waktu sampai di Sumatera, padahal sebentar lagi dia mau menikah.” Ucapan beberapa orang yang di dengar Renjana dan Arjuna menarik perhatian.

“Kasihan Sadewa, pulang sendirian. Ketimbang orang tuanya, Sadewa pasti lebih terpukul, kakaknya meninggal saat bersamanya.”

Renjana tidak pernah tahu perihal Sadewa, Renjana hanya tahu bahwa ayahnya memiliki beberapa saudara, hanya saja setahu Renjana, ayahnya adalah anak pertama dan dia hanya memiliki tiga adik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!