NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : LOFY

"Vio...! Handphone Lo bunyi tuh!" teriak Dian yang sedang duduk di atas ranjang sambil terus menggulir layar ponselnya untuk mengecek aplikasi jodoh yang dia ikuti.

Malam ini Dian memang menginap di rumah Viola setelah dipaksa. Karena sudah merasa sangat lelah juga setelah muter-muter dulu sebelum pulang akhirnya Dian mau dan mengiyakan ajakan sahabatnya.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, nampak Viola keluar dengan menggunakan kaos dan celana pendek diatas lutut. Dia langsung menghampiri nakas dan melihat ada panggilan masuk dari nomor tidak dikenal terpampang di layar ponselnya.

"Siapa ya?" gumam Viola yang kini sudah memegang handphone itu ditangannya.

"Angkat aja, kali aja penting," sahut Dian tanpa melepaskan tatapannya dari layar handphone. "Kali aja itu si Raka yang pakai handphone orang buat nelpon Lo."

Panggilan itu diam sejenak, hingga saat terdengar dering untuk ketiga kalinya, Viola menggeser tombol hijau dan meletakkan benda pipih itu di telinganya.

"Halo, Viola?" terdengar suara seorang pria yang sedikit tidak asing baginya.

"Ya,"

"Kamu bisa datang kesini nggak? Ini Raka mau ikut tanding balap,"

Viola terkejut, tubuhnya menegang, bibirnya terkatup rapat. Dian yang sedang asyik dengan aplikasi jodohnya langsung menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Halo... Ini Viola kan?" suara diseberang telepon sana kembali memanggil saat tidak mendengar ada suara sahutan.

"I-iya... Tolong kirimkan alamatnya, aku akan kesana sekarang."

Buru-buru Viola menurunkan kembali handphonenya setelah panggilan telepon itu terputus, dan tidak lama kemudian ada pesan masuk yang mengirimkan alamat dimana Raka sedang ikut tanding balap.

"Vi, kenapa sih Lo? Kok mukanya tegang gitu?" Dian turun dari ranjang dan segera berdiri.

"Anterin gue, Di. ini urgent!" tanpa aba-aba Viola langsung menarik pergelangan tangan Dian dan buru-buru membawanya keluar dari kamar.

Terlihat Tamara sedang duduk sendirian menonton televisi si ruang tengah. Wanita itu langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara langkah-langkah kaki menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Ma, Vio keluar dulu ya bentar!" teriak Viola, menoleh sebentar ke arah mamanya lalu melanjutkan kembali langkahnya.

"Iya hati-hati, tapi kalian mau kemana?"

Tidak ada sahutan lagi, bahkan Viola tidak menjawab pertanyaan Dian yang juga terus bertanya padanya tentang siapa yang tadi menelfonnya. Saat ini hatinya sedang benar-benar cemas, dia takut Raka sampai kenapa-napa.

Kecemasan terlihat jelas di raut wajah Viola, dia bahkan tidak bisa duduk dengan tenang dan beberapa kali meminta Dian untuk menambah kecepatan mobilnya.

Malam itu jalanan kota sudah cukup lengang karena jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Dian melajukan mobilnya sesuai instruksi arah dari Viola.

-

-

Sementara itu, Raka terus melaju motornya dengan kecepatan tinggi, berusaha untuk mencapai garis finish lebih dulu daripada lawan-lawannya. Dibelakangnya, Erik dan yang lainnya masih terus mengejar dengan konsentrasi penuh untuk mencapai kemenangan.

Teriakan para penonton semakin keras bersamaan datangnya motor yang dikendarai oleh Raka telah mencapai garis finish lebih dulu. Disusul oleh lawan-lawannya yang lain. Beberapa diantara mereka langsung menghampiri Raka dan memberikan selamat atas kemenangannya.

Erik membuka helmnya, menghela napas panjang dengan senyuman lebar diwajahnya. Untuk kesekian kalinya dia kembali kalah lagi dari Raka. Namun kali ini tidak ada kekecewaan, tidak ada kemarahan, melainkan rasa bangga pada seseorang yang dulu pernah dia anggap sebagai saingan.

"Ka." Erik datang menghampiri, tangan mereka saling menyambut begitu Raka turun dari motor. "Kali ini gue akan mengakui sesuatu, kalau Lo memang hebat."

Raka menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum, "Lo juga hebat kok. Dan Lo bisa ambil hadiahnya buat Lo aja, gue nggak butuh." Raka menepuk pundak Erik.

"Yakin Lo nggak mau? Ceweknya lumayan cantik loh," ucap Erik dengan nada sedikit menggoda, kedua alisnya dia naikan keatas.

"Nggak." jawab Raka yakin. Dia melepaskan sarung tangannya. "Cewek gue jauh lebih cantik, dan sepertinya Lo lebih butuh hadiahnya ketimbang gue."

Erik tertawa, "Oke, oke. Thanks Ka. Kalau gitu gue cabut duluan,"

Beni dan hanya lainnya segera menghampiri Raka setelah sahabatnya itu selesai ngobrol dengan Erik. Mereka memberikan selamat dan pelukan singkat.

"Gila, keren Lo, Ka. Setelah sekian lama nggak pernah ikut tanding tapi Lo masih tetap bisa ngalahin si Erik." Roy berdecak kagum, menatap Raka penuh rasa bangga.

"Cuma lagi hoki aja," jawab Raka. "Tapi Erik juga keren, lumayan ada peningkatan." lanjutnya.

"Oya, habis ini Lo mau kemana?" tanya Ezar. "Kita nongkrong dulu buat ngerayain kemenangan Lo gimana?"

"Kayaknya nggak bisa deh, soalnya gue harus---"

Raka tidak melanjutkan ucapannya saat seseorang tiba-tiba menyentuh pundaknya dari arah belakang, memberikan tamparan keras begitu dia berbalik.

Plakkk...

Suasana mendadak hening. Tatapan semua orang kini tertuju pada seorang gadis yang sedang berdiri dengan mata berkaca-kaca. Tatapannya tajam, penuh amarah dan rasa takut. Kedua tangannya mengepal kuat disisi.

"Kamu tahu kalau balapan itu bahaya?" ucap Viola dengan nada keras. "Kalau kamu terluka parah atau kehilangan nyawa bagaimana?! Kenapa kamu tidak memikirkan perasaan aku!"

Raka mencoba untuk menenangkan Viola, namun tangannya segera ditepis oleh gadis itu ketika dia hendak menyentuh lengannya.

"Apa kamu tahu aku khawatir, aku cemas, aku takut," ucap Viola dengan suara bergetar, air matanya berhasil lolos begitu saja. "Tapi kamu disini sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan aku. Kenapa? Kenapa Raka!"

"Vio, dengarkan aku dulu," Raka berusaha mendekat, namun Viola melangkahkan kakinya mundur seakan ingin memberikan jarak diantara mereka.

Pandangannya kini menatap ke sekeliling, melihat semua orang kini sedang menatap ke arahnya. "Biarkan aku sendiri," ucap Viola dengan nada yang dingin, "Aku butuh waktu untuk sendiri."

Viola merasa tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, air matanya terus menetes deras bersamaan dengan langkahnya pergi meninggalkan tempat itu. Rasa kecewa, takut dan marah kini tengah bercampur jadi satu dalam dirinya.

...🍁🍁🍁...

1
〈⎳ FT. Zira
mana ini up nyaa
〈⎳ FT. Zira
dah abiss aja🥲
〈⎳ FT. Zira
bahagia Vio sederhana kok Ka,, makan di pinggir jlan asal ama ayang dah nikmatnya luar biasa/Awkward/
〈⎳ FT. Zira
duhh.. gombal ah😆
〈⎳ FT. Zira
sayangnya aku/Awkward//Awkward//Awkward/
Felycia R. Fernandez
makin penasaran...
papa nya Viola juga bernasib sama ma Vio,di tipu teman
Ana Oolvae
up nya kog semakin lama yaaaa
pdhl ceritanya bagus dan sangat dinanti2
dewidewie
kayaknya dah menuju end/Proud/
Zhu Yun💫: Masih lumayan panjang... cuma update santai /Grin/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sepaket emang dah ini VioRa../Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Sesama Bucin /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
uyeee... Vio tegass
〈⎳ FT. Zira
orang yg sudah membuat bapakmu masuk penjara Vio.. sembur gih sembur..
bapak ulet bulu juga
Zhu Yun💫: Panen sekalian 🌽 nya... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
1 m aja aku gak pernah liat,, apalagi sampe 50 m yak/Sweat/
Zhu Yun💫: Seember lihatnya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Kalau 1M aku pernah lihat pas jamannya masih kerja di finance,,,, kalau 50M aku hanya mampu membayangkan saja /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
finaly... Raka menemukan titik terangnyaa
Felycia R. Fernandez
good Viola...
pengusaha kok ngemis...
kayak gak ada laki laki lain aja,
anak dan bapak sama aja...
semoga cepat kebongkar,biar Tiara malu dan bapaknya masuk penjara
Zhu Yun💫: Udah sepaket bapak dan anak itu kak 🤭🤣🤣✌️
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
lah.. udah habiss/Sweat//Sweat//Sweat/
〈⎳ FT. Zira
yakin bisa nglawan yg masih muda? gak takut encok pinggangmu
〈⎳ FT. Zira
sampe dapet yg cocok.. pluss berhasil move on../Proud/
〈⎳ FT. Zira
padahal kan Vio gak salah. kan cinta gak bisa dipaksa
〈⎳ FT. Zira
kupikir aku udh baca. trnyata aku ketiduran/Facepalm//Facepalm//Hammer//Hammer//Hammer/
dewidewie
Ada yang kebakar tapi bukan kayu apaan nich/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!