Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Rafka berjalan ke arah ruang tamu dimana masih banyak orang yang berkumpul, dia terus menggenggam tangan Karin, membuat semua mata tertuju pada Rafka, bagaimana tidak. Rafka paling anti berdekatan dengan wanita semenjak perceraiannya dengan Cristin, mama Ayu tersenyum melihat kedekatan itu.
"ekhem, kayaknya ada yang mau nyebrang deh tante?" tanya Brian ke mama Ayu dengan menaik turunkan alisnya.
Mama ayu paham dengan kode yang di berikan Brian, lantas ia langsung menjawabnya.
"emangnya nyebrang kemana Bri?" tanya balik mama Ayu.
"itu tuh, kayaknya ada yang mau nyebrang ke pelaminan nih, hihihi." tunjuk Brian ke arah Rafka dan Karin.
semua orang yang berada di sana terkikik mendengar ucapan Brian.
"hihi, sebentar lagi kayaknya tante mau punya mantu lagi nih, aduh senangnya." ucap Mama Ayu dengan wajah bahagianya.
"Kiki kamu keberatan gak kakak kamu sama anak om?" tanya papa william meminta pendapat Kiki.
"ya kalau Kiki mah terserah teh Karin, karena teh Karin yang bakal ngejalaninnya dan juga memutuskan masa depannya sendiri, asal teteh bahagia Kiki juga ikut bahagia." ucap Kiki.
papa William hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan jawaban yang di berikan oleh Kiki.
Karin yang mendengar bisik-bisik itu langsung melepaskan tangannya dari genggaman Rafka, dia menundukkan wajah yang sudah merah merona menahan malu disertai jantung yang berdebar tak karuan. sedangkan Rafka, dia memasang ekspresi santainya walaupun jantungnya pun sama berdebar nya dengan Karin.
deg! deg!
'aduh kenapa semua orang mengira aku pacarnya tuan Rafka? aduh, bagaimana ini aku malu sekali. ini lagi, jantung kenapa jedag jedug terus sih' batin Karin resah.
Karin duduk di sebelah si kembar, sedangkan Rafka duduk di dekat papa William.
"aunty darimana saja dari tadi aku cariin gak ada?" tanya Kenzi.
"emm, tadi aunty habis dari kamar mandi sayang." jawab Karin kikuk.
"aunty kata Daddy aunty itu sibuk gak bisa datang ke acara ulang tahun kita berdua, tapi, kenapa aunty tiba-tiba datang? apa Daddy berbohong padaku dan juga Kenzi?" tanya Kenzo dengan memicingkan matanya ke arah Rafka.
"iya, Daddy kalian juga bilang gitu ke Oma sayang." timpal mama Ayu mengompori cucunya, padahal dia juga tau alasan Rafka berbohong pada si kembar.
"enggak, siapa juga yang berbohong? nih Daddy ceritain yah.."
*flashback On*
2 hari sebelum si kembar ulang tahun, Rafka menyuruh Fajar menyiapkan dress yang cantik untuk Karin, gak hanya itu dia juga menyiapkan baju untuk Raisa dan Kiki.
"Fajar kau sudah menyiapkan apa yang ku perintahkan padamu?" tanya Rafka.
"sudah tuan." jawab Fajar.
"Fajar setelah makan siang kau antar aku ke cafe adikmu, dan sekarang kau tanya dulu apa Karin juga ada di sana apa tidak." perintah Rafka.
"baik tuan, saya akan menghubungi Lusi sebelum jam makan siang." jawab Fajar.
Jam makan siang sudah berlalu, sekarang Rafka dan Fajar keluar menuju tempat parkir. Fajar yang mengemudikan mobilnya menuju cafe milik adiknya, karena sebelum jam makan siang tiba Fajar menghubungi adiknya dan menanyakan keberadaan Karin, setelah mendapatkan kabar bahwa Karin ada di cafe dia langsung melaporkan kepada Rafka.
Rafka sampai di cafe dimana Karin berada.
Lusi yang melihat kakaknya datang bersama bosnya, langsung menyambutnya dan mengarahkan ke ruangan pribadinya. Fajar menyuruh Lusi untuk memanggil Karin Masuk ke ruangan pribadi itu.
"Rin kau ikut aku sebentar" ucap Lusi dengan menarik tangan Karin.
"eh eh, ini mau kemana? kerjaan ku masih banyak Lusi kamu ini main tarik aja." gerutu Karin.
"Udah deh ikut aja, urusan pekerjaan biar nanti saja di lanjutkan, yang penting sekarang kamu ikut dulu ke ruangan ku."ucap Lusi
Karin hanya diam saja tangannya di tarik Lusi ke ruangan pribadinya.
Karin terkejut melihat ada Rafka yang sedang duduk bersama kakaknya Lusi.
"kok tuan disini? si kembarnya mana" tanya Karin sambil celingukan mencari si kembar.
"mereka tidak ikut, aku kesini ingin menyerahkan pakaian untukmu." jawab Rafka menyodorkan sebuah paper bag.
"ini untuk apa?" tanya Karin heran.
"2 hari lagi si kembar ulang tahun, walaupun acaranya sederhana aku ingin kau memakai pakaian yang ku berikan itu. kalau nanti si kembar memintamu datang, bilang saja kau banyak pekerjaan, aku ingin memberi kejutan dengan datangnya dirimu. kau tau sendiri bukan mereka sangat dekat denganmu dan juga menyayangi mu, kuharap kau bisa hadir lusa di acara ulang tahunnya." jelas Rafka.
" jadi lusa si kembar ulang tahun? aku bahkan belum menyiapkan kado tuan, bagaimana ini? akan aku usahakan untuk hadir tuan." ucap Karin.
"tidak usah bawa kado, dengan kau hadir saja itu sudah menjadi kado untuk mereka, ajak juga adikmu dan juga Raisa" ucap Rafka.
"baik tuan, nanti akan saya sampaikan" ucap Karin.
"kalau begitu, terimakasih atas waktunya. saya harus pergi dulu, masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan." pamit Rafka.
"silahkan tuan, selamat bekerja"ucap Karin tersenyum.
Rafka yang melihat Karin tersenyum seakan memberikan suntikan energi yang tadinya mulai melemah kini menjadi full power lagi.
Rafka dan Fajar langsung pergi meninggalkan Cafe Lusi, dirasa tamu sudah pergi, Lusi langsung melihat apa yang sedang Karin buka dengan penasaran dia mendekatinya.
"astaga Rin, ini kan baju mahal limited edition bahkan ini di buat oleh desainer terkenal. ehh , btw kayaknya tuh bosnya kak Fajar suka deh sama lu Rin ?" Ucap Lusi terkejut melihat baju yang di pegang Karin.
"ya enggak tau juga, emang ini baju mahal ya? apa gak sayang uangnya ya lus?" tanya Karin.
"yang gue liat sih kayaknya dia suka sama lu, emang lu gak tau dia ini siapa?" tanya Lusi heran.
"taulah, dia itu Rafka William Adijaya kan?"
"tuh tau, baju kayak gini tuh gak mahal bagi dia, malahan nih ya satu mall aja dia bisa beli Rin."
Karin diam saja mendengar ucapan sahabatnya itu, karena menurut Karin mau kaya mau miskin juga bukan urusan nya. toh, Dimata tuhan semuanya sama kok.
*flashback off*
"begitu ceritanya" ucap Rafka menutup cerita.
si kembar menganggukkan kepalanya mengerti, sekarang yang terpenting adalah Karin sudah ada di sini.