NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 Tidak Bisa Berkutik.

"Lalu apa itu memang benar?" tanya Nindy yang masih berusaha memastikan pada ibu kandungnya itu.

"Sudahlah kamu tidak perlu lagi melanjutkan apa yang telah diperintahkan Haris kepada kamu karena itu sudah tidak berguna lagi, kamu juga tidak perlu tahu lanjutannya dan anggap saja apa yang kamu temukan tidak pernah kamu temui," ucap Tami yang membuat Nindy menganggukkan kepala.

"Dari apa yang Mama katakan sepertinya memang benar bahwa Rudi pernah mentransfer sejumlah uang yang sangat besar ke rekening Mama. Tetapi kenapa Mama tidak menjelaskan secara rinci kepadaku dan sejak kapan mereka berdua bekerja sama," batin Nindy yang justru mencurigai sesuatu Namun dari wajahnya terlihat bahwa dia tampak tidak peduli dengan hal tersebut. Dia juga tidak ingin merusak perayaan mereka.

*****

Mentari pagi kembali tiba. Kondisi Haris benar-benar bisa diselamatkan. Setelah Haris dipindahkan ke ruang perawatan yang mana kondisinya semakin membaik dan ternyata pagi ini sudah bisa pulang yang membuat Nara jelas-jelas sangat bahagia dengan doa-doanya yang dikabulkan.

Dokter Sagara dengan berbaik hati yang mengantarkan Nara dan juga Haris. Ketika mereka keluar dari mobil Sagara pertama membantu Nara untuk turun terlebih dahulu dan kemudian dia membantu Haris yang memapah harus memasuki rumah dan duduk di ruang tamu.

"Terima kasih Dokter sudah dengan berbaik hati mengantarkan saya pulang," ucap Haris yang terlihat begitu masih sangat lemah sekali dengan kesehatan yang belum stabil.

"Tidak perlu berterima kasih tuan! Saya sangat senang bisa membantu tuan dan kebetulan juga rumah kita satu arah," jawab Sagara.

"Apapun itu saya sudah membuat Dokter repot. Maafkan saya," ucap Haris.

"Saya sangat senang sekali jika direpotkan orang-orang," sahut Sagara dengan nada bercanda.

Nara yang sejak tadi berada diantara dua pria itu tampak tersenyum yang melihat terus ke arah Sagara dengan tatapan mata yang penuh dengan kekaguman.

Haris melihat di sekitarnya, "kenapa rumah ini sepi sekali seperti tidak ada penghuninya," ucap Haris yang memang baru menyadari sejak tadi di depan dia tidak melihat sopir pribadinya dan juga tidak ada tukang kebun atau pelayan yang membukakan pintu

"Bukankah para pelayan sedang libur, Om?" sahut Nara yang membuat Haris mengerutkan dahi.

"Libur!" sahut Haris tanpa kebingungan. Nara menganggukkan kepala dengan santai.

"Siapa yang meliburkan mereka dan ada acara apa sehingga harus libur! kalau ada acara besar yang mengharuskan pelayan untuk pulang kampung itu pun secara bergantian karena tidak pernah rumah ini kosong dengan pelayanan," ucap Haris kebingungan.

Nara mengangkat kedua bahunya. Nara benar-benar mencurigai apa yang terjadi pada ayahnya yang membuatnya kembali ke rumah saat hari masih berada di rumah sakit. Dia akhirnya mengetahui bahwa seluruh karyawan di rumah itu diliburkan oleh Tami.

"Pokoknya kita langsung gerak ketika produk itu sudah launching!" ucap Nindy dengan suara tawa yang terdengar membuat pandangan mata Haris, Nara dan Sagara menoleh ke arah suara tersebut yang mana Nindy dan Tami baru saja pulang ketika keduanya bersenang-senang.

Tawa ibu dan anak itu seketika menjadi pudar yang berubah menjadi wajah yang schok seperti melihat hantu ketika melihat Haris berada di sana dan terlihat baik-baik saja.

Nindy dan Tami saling melihat, penuh dengan pertanyaan di kepala mereka.

"Dari mana kalian?" tanya Haris.

Dua orang itu terlihat semakin ketakutan dengan menelan saliva.

"Bagaimana bisa dia masih baik-baik saja! Tidak mungkin," batin Tami.

"Mama mengatakan kalau Papa sudah tewas dan apa ini? Apa ini hantu," batin Nindy.

"Syukurin memang enak," batin Nara dengan tersenyum puas melihat kedua orang itu yang ketakutan.

"Hmmmm, bukankah Mama sudah mengatakan untuk keluar sebentar," ucap Tami berpura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi dan langsung menghampiri suaminya.

"Tante kapan mengatakannya. Saat Om Haris di rumah sakit Tante saja tidak ada," ucap Nara.

"Rumah sakit! Maksudnya?" Tami berpura-pura seperti orang bodoh.

"Nyonya, kemarin malam Ara telah menghubungi saya, di mana Ara telah menemukan tuan Haris di ruang kerjanya yang sudah tidak sadarkan diri," ucap Sagara yang mengambil alih untuk menjelaskan.

"Apah!" pekik Tami yang terlihat begitu kaget.

"Jadi Papa masuk rumah sakit dan Nara kenapa kamu tidak memberitahu saya hah! ini adalah hal besar," ucap Tami berpura-pura bodoh yang malah menyalahkan Nara.

"Maaf nyonya, tapi Nara sudah menghubungi Anda dan Anda sama sekali tidak merespon apapun," ucap Sagara.

"Itu tidak benar," sahut Nindy yang ikut menyusul menghampiri Haris.

"Mama tadi malam menjemput Nindy di Perusahaan yang mana mobil Nindy mogok, kita memutuskan untuk menginap karena cuaca sedang tidak baik yang tidak memungkinkan untuk menyetir pulang. Jadi kita tidak tahu apa yang terjadi di rumah ini dan Nara sama sekali tidak menghubungi kami seperti sengaja melakukan hal itu," ucap Nindy yang memutarbalikkan fakta yang membuat Nara mengerutkan dahi terlihat sangat kesal dengan pernyataan Nindy.

"Benar. Pah! Mama benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan maka dari itu Mama kaget dengan papa dan ada orang lain di rumah ini," ucap Tami yang semakin mencoba untuk meyakinkan Haris.

"Nara kamu seharusnya menghubungi saya dan bukan malah diam saja sampai pagi, bagaimana jika terjadi sesuatu pada suami saya hah!" Tami kembali menyalahkan Nara yang berpura-pura khawatir.

"Mas kamu tidak apa-apa, Kan?" tanya Tami dengan air mata buaya yang sudah keluar.

"Maaf Nyonya, Tapi semua ini bukan kesalahan Ara. Dia masih sangat kecil dan saat menelepon saya dia penuh ketakutan. Ara juga saat berada di rumah sakit meminta saya untuk menghubungi Anda dan saya juga sudah melakukan hal itu, tetapi tidak ada respon sama sekali," ucap Sagara yang bersih tegas untuk membela Nara.

"Kapan aku melakukan itu dan padahal aku tidak meminta Dokter Sagara untuk menghubungi wanita ini yang adanya aku juga takut jika wanita itu ke rumah sakit dan semakin mencelakai Papa," batin Nara.

"Dari mana kamu tahu nomor telepon saya. Saya sama sekali tidak dihubungi!" tegas Tami.

"Tante harus periksa lagi," jawab Sagara dengan tenang.

"Sudah cukup hentikan semua ini! Saya ditemukan Nara dalam keadaan tidak sadarkan diri dan dilarikan sakit ke rumah sakit. Anak sekecil ini harus berjuang menyelamatkan nyawa saya dan kamu masih bisa menyalahkan dia dan bukannya berterima kasih di saat kamu tidak peduli kepada suami kamu," ucap Haris yang membuat Tami diam.

"Dan sejak kapan kamu menyuruh para pelayan di rumah ini untuk libur?" tanya Haris yang membuat Tami kaget.

"Apa maksud Papa? Mama tidak menyuruh mereka untuk libur," ucap Tami yang lagi-lagi tidak mengakui kesalahannya yang tetap saja berusaha untuk mengelak.

"Jika mereka tidak libur dan kenapa tidak ada satupun pelayan di rumah ini dan siapa yang menyuruh mereka libur karena saya tidak pernah menyuruh mereka untuk libur!" tegas Haris.

"Mama juga tidak menyuruh mereka untuk libur dan Mama juga heran kenapa rumah ini tampak sepi sekali saat baru pulang. Papa jangan hanya menyalahkan Mama. Siapa tahu saja terjadi sesuatu yang membuat pelayan tiba-tiba pergi dan kita hanya bisa mendapatkan jawaban dengan kebenaran ketika mereka sudah ada!" tegas Tami yang tetap tidak mengakui kesalahannya.

Bersambung.....

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!