Hai gusy, harap maklum ya novel ini masih banyak typo, karena masih dalam tahap revisi, revisi lambat!
Seorang guru beladiri perempuan termuda yang masih berumur 19 tahun di kota X terpaksa dieksekusi hukum mati, karena dituduh sudah menjual informasi tentang perguruan mereka, dia adalah guru beladiri termuda sepanjang sejarah perguruan mereka, siapa sangka setelah dihukum mati perempuan itu memiliki kesempatan kedua untuk hidup, sayangnya dia bertransmigrai ke dalam tubuh seorang gadis SMA yang cupu dan kerap sekali dibully.
Saat sudah berada di dalam tubuh gadis cupu itu, gadis itu di hadapan dengan dua masalah di dua tempat yang berbeda.
Bersamaan dengan itu Laura bertemu dengan seorang guru muda yang mungkin bisa membantu dirinya keluar dari beberapa masalahnya.
Penasaran dengan kisah Laura? kuy kepoin hanya di Noveltoon!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Cctv
Bismillahirohmanirohim.
Laura sudah hampir 3 hari ini menjalani kehidupannya sebagai Liana dengan tenang, sudah 3 hari ini pula tak ada yang mencari gara-gara pada dirinya.
Dari mulai ketua Sinta yang ada di perguruan Kalam kilat, hingga di sekolah Jessica dan Gina, sampai di rumah kakak sepupunya Vano. Mereka sudah 3 hari ini tidak mencari gara-gara pada Liana.
Laura tahu, walaupun mereka sudah 3 hari tidak mengusik dirinya, pasti sudah ada rencana yang akan menjebak dirinya dikemudian hari. Apalagi mengingat nanti malam acara ulang tahun Jessica, dan di perguruan Kalam kilat sudah beberapa hari ini melakukan persiapan untuk lomba mendatang.
Laura merasa disaat lomba itu dimulai, nyawanya dalam bahaya, banyak memungkinkan jika ketua Sinta sudah menyiapkan beberapa hal untuk melukai dirinya.
Laura berjalan santai dia ingin pergi ke Rooftop sekolah, saat tengah asyik berjalan menuju rooftop sekolah samar-samar Laura mendengar ada orang yang sedang membicarakan dirinya.
"Jessica gue udah menyelesaiin semuanya, gue yakin kali ini Liana akan masuk ke dalam jebakan kita dan gue yakin Liana akan malu diacara nanti malam" ucap seorang, Laura tidak mengenal suara siapa itu.
Laura mengerutkan dahi Liana binung, lalu dia kembali mendengar suara yang berbeda, kali ini Laura tahu itu suara Jessica. "Bagus, gue suka kerja lo, mana flasdhisk nanti malam gue yakin si cupu itu akan sangat malu"
Laura yang mendengar perkataan Jessica tersenyum simpul, Laura mengurugkan niatnya pergi ke rooftop, Laura segera pergi dari tempat itu sebelum ketahuan.
Tujuan Laura saat ini pergi ke ruang cctv, dia akan mengambil bukti saat dirinya hendak ditabrak Jessica dan Gina beberapa minggu lalu, tapi Liana tak bisa langsung ke ruang cctv, jika dia kesana pasti dirinya harus memiliki berbagai alasan untuk bisa melihat rekaman cctv itu.
Laura berpikir sejenak, sampai dirinya berhasil menemukan sebuah ide, dengan segera Laura merogoh handphonenya yang ada di dalam saku.
Laura menggerakkan jari-jari Liana lincah diatas kaybord handphonenya dengan lincah, entah apa yang Laura lakukan pada handphonenya itu, sampai 5 meint kemudia setelah meunggu dengan sabar, seluruh cctv di sekolah itu berhasil Laura rentes, bahkan cctv di ruang kepal sekolahpun berhasil dia rentes, Laura senyum dengan suringah karena dia berhasil.
"Yes! Akhirnya" Laura sangat senang.
Kini Laura kembali ingin menuju rooftop sekolah untuk melihat apa saja yang ada di dalam rekaman cctv dia dapat itu, dengan perasaan senang Laura segera menuju rooftop.
Sampai di rooftop Laura mencari posisi ternyaman untuk menonton cctv sekolahnya, bagi Laura mungkin apa yang ada di dalam cctv itu lebih menarik perhatiannya dibandingkan dengan drama-drama yang lagi viral akhir-akhir ini.
Setelah mendapatkan posisi ternyaman Laura segera menonton rekaman cctv itu, pertama dia melihat lebih dulu siapa yang sudah menabraknya beberap minggu lalu dan benar tebakan Laura, jika Jessicalah pelakunya.
Tiba-tiba Laura tertarik dengan cctv yang ada di gudang, Laura terbelak kagat dia baru tahu jika digudang kecil di sekolahnya memiliki cctv.
"Jangan-jangan rekaman saat gue membalas perbuatan Jessica yang ada di dalam flahsdisk tadi" pikir Laura.
"Nggak Laura kamu punya cara agar bisa menggagalkan rencana Jessica, ayo berpikir Laura! Tidak ada waktu lagi nanti malam acarnya"
Walaupun sudah sedikit panik Laura tetap bisa bersikap dengan tenang. Laura terdiam sejenak agar dirinya bisa lebih rileks, jika dirinya lebih sedikit tenang Laura bisa berpikir dengan jernih.
Lama Laura temenung sampai mungkin hampir 10 menit setelahnya Laura mengingat sesuatu, Laura ingat disaat Jessica dan Gina menyiksa Liana, ketika dirinya belum bersatu dengan tubuh Liana.
"Akhirnya aku menemukan jalan keluar juga"
Laura segera merentes kembali cctv di gudang yang sudah terlewatkan hampir berbulan-bulan. "Kenapa jejaknya sudah dihapus semua" bingung Laura.
Dalam keadaan bingung dia masih tetap berpikir dengan jernih. "Pasti Jessica yang sudah menghapus jejaknya"
Laura akhirnya memulihkan rekaman cctv beberapa bulan yang lalu, tak butuh waktu lama Laura berhasil memulihkan rekaman cctv beberap bulan lalu yang terjadi di gudang.
Di dalam rekaman itu jelas sekali Liana yang sedang dibully habis-habisan oleh Jessica dan Gina, rekaman itu tak sampai pada Laura yang menepati tubuh Liana, karena setelah Jessica dan Gina pergi jejak cctv itu sudah dihapus.
"Selesai juga, aku tidak sabar menunggu drama spesial nanti malam"
Laura tak langsung beranjak dari
rooftop, dia masih menonton rekaman cctv dibeberapa tempat di sekolah itu, banyak hal yang Laura temui, sampai saat tanyan tengah asyik memindakah rentasan cctv itu, tiba-tiba jari Liana menggeser di ruang kepala sekolah.
Laura yang penasaran ada apa di ruang kepala sekolah mengarahkan cctv ke ruang kepala sekolah akhirnya.
Pertama menonto tak ada apa-apa, sampai dimenit ke 3 Laura melihat kelakuan tak baik dari kepala sekolah mereka, ternyata papa Jessica yang merupakan kelapa sekolah itu melakukan korupsi..
"Ternyata benar buah jatuh tak akan pernah jauh dari pohonnya" ucap Laura..
Laura tak habis pikir pak kepala sekolah bisa melakukan hal tidak baik seperti itu, padahal semua orang percaya pada kepala sekolah.
Laura segera menyimpan semua bukti-bukti itu, jika Jessica macam-macam pada dirinya maka Jessica akan tahu sendiri akibatnya.
Setelah semua kegiatannya selesai Laura segera beranjak dari rooftop, tak lupa Laura juga sudah memulihkan cctv sekolah seperti tidak terjadi apa-apa.
"Huh seneng banget gue" ucap Laura segera bangkit dari tempat duduknya.
Laura melangkah dengan santai ingin keluar dari rooftop sekolah, tanapa memperhatikan jalannya...
Dug
"Auw" ringis Laura sambil mengelus-elus dahi Liana, Laura tidak tahu apa yang dia tabrak
"Siapa sih yang narok tiang di tengah jalan kayak gini" gerut Laura dia belum sadar jika yang dirinya tabrak adalah orang.
"Hmmm" dehem orang yang ditabrak Laura..
Laura mendongkokkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah dia tabrak, bukan lebih tepatnya siapa yang sudah menghalangi dirinya.
"Pak Glen, kenapa bapak selalu ada dimana-mana sih" gerut Laura.
"Bapak ngikutin saya ya" tuduh Laura, mendapatkan tuduhan dari gadis di hadapannya ini tentu saja Glen tak terima.
"Saya setiap hari juga kalau waktu istirahat selalu pergi ke rooftop"
"Tapi tunggu ini baru jam istirahat kenapa kamu sudah ada di sini, kamu bolos Liana!"
"Heheh, nggak kok pak saya cuman nggak dengar lonceng masuk, kirain barusan itu baru lonceng masuk, eh, taunya sudah istirahat aja" jawab Laura sambil nyengir.
Kenapa harus bertemu dengan guru BK disaat seperti ini, pikir Laura tidak pas sekali.
ini akun baru ku jd ulang lg level. yg dulu udah level 10