Empat tahun telah berlalu, Yollanda Amber dengan Arkana Charles resmi bercerai. Dari pernikahan hasil perjodohan yang masih di bangku SMA kelas tiga untuk Yollanda.
Seusai bercerai mereka berdua sibuk dengan cita-cita nya sendiri, dengan melanjutkan kuliah nya di luar negeri.
Selama satu tahun bersama, belum ada tanda-tanda benih cinta bertumbuh dan berakhir perceraian.
Bagaimana selanjutnya nya ketika mereka berdua bertemu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 23
Yolla menelan saliva nya, Dia tidak berani menatap ke arah Arka.
''Menunggu mantan istri, berarti dia sedang menunggu diri nya.'' Pikir Yolla, ''Ah rasa nya itu tidak mungkin.'' Dia masih mengingat betul, perselingkuhan nya yang berujung perceraian. Meskipun itu ada sebagian dari doa nya.
Yolla kembali teringat lagi, ucapan dari Lula sang asisten nya itu.
''Selama setahun, apa tidak ada rasa cinta sedikit pun di hati mu, untuk mantan suami mu, ?''
''Entah lah. ''
''Itu bukan jawaban Yolla, '' Membuat Yolla terdiam.
''Arkana Charles itu tampan, kaya raya. Kamu aja yang tidak melihat nya karena kamu terlalu membenci keluarga nya.''
''...... ''
''Cinta itu sudah hadir di hati mu, namun kamu selalu membunuh nya sebelum bertumbuh.''
''Coba kamu perbaiki hubungan mu dengan mantan suami kamu, bahkan sekarang kamu sudah menikah lagi dengan nya.'' Saran Lula, ketika sudah berhasil mendesak Yolla untuk bercerita di Apartemen saat mengambil barang.
Ke sadaran Yolla kembali, saat mendengar Dokter Dimas bertanya soal pernikahan nya dengan Arka.
''Kamu serius sudah menikah lagi, dengan siapa, ?'' Tanya Dokter Dimas.
Membuat jantung Yolla mau melompat dari tempat nya.
''Hmm,, Sudah_______''
Uhuk
Uhuk
Yolla kembali tersedak, dengan cepat meraih gelas yang di sodorkan oleh Arka tadi, hingga tandas tak tersisa.
''Kamu kenapa Dokter Yolla, ? Hati-hati makan nya, '' Tanya Dokter Dimas, yang belum tau bahwa Yolla mantan istri nya dan sekarang sudah menjadi istri nya lagi.
Arka menyunggingkan ujung bibir nya saat melihat reaksi Yolla, setelah mendengar ucapan nya yang belum selesai.
''Gak apa-apa Dok, '' Jawab Yolla setelah tenggorokan nya kembali netral.
''Makan nya tuh pelan-pelan, sedari tadi kok kesedak melulu. ''
''Iya Dok maaf, seperti nya saya sudah selesai, kalau begitu saya permisi dulu, '' Ucap Yolla mulai beranjak dari tempat duduk nya.
''Ok, silakan. '' Jawab Dokter Dimas. Sedangkan Dokter Arka tidak menjawab.
Setelah kepergian Yolla.
''Kamu tuh baik dikit napa pada anak didik om kamu, orang pamit tidak kamu jawab.'' Seru Dokter Dimas pada Arka.
''Nanti juga ketemu lagi di ruang operasi atau rapat. '' Jawab Arka, kemudian melirik sekilas ke arah jam canggih milik nya. ''Ya udah aku mau ke ruang operasi dulu, '' Pamit nya berdiri sambil menepuk bahu Dimas berlalu pergi.
''Duh penyakit banget nih, kalau habis makan suka nya ngantuk. Tetapi kalau tidak makan nanti di ruang operasi bisa kelaparan. '' Gumam Yolla, saat sedang mencuci tangan sebelum masuk ke dalam ruang operasi.
''Kalau ngantuk tidur saja. '' Sahut Arka dingin, yang tiba-tiba ada di samping Yolla dengan mencuci tangan juga, Lagi dan lagi mampu membuat Yolla terkejut oleh nya.
''Eh, enggak kok Dokter Arka. '' Jawab Yolla gugup, kemudian dia berpura-pura mencuci tangan nya lagi.
''Kalau di ruang operasi kamu harus lebih fokus, jangan fokus ke arah laki-laki lain yang lagi sendirian.'' Sindir Arka kesal, ''Ingat, udah punya suami. '' Bisik Arka berlalu pergi.
''Baik Dok, '' Jawab Yolla sedikit kesal, ''Maksud nya apa coba, ?'' Meskipun dia bukan Dokter yang membimbing dia. Dia tetap menghormati sebagai Dokter yang lebih tua dan juga pemilik Rumah Sakit tempat dia koas.
Dan kebetulan sekali hari ini operasi nya cukup ringan, hingga Yolla bisa turun tangan dan bisa mendapatkan tugas dalam operasi tersebut.
Meski sudah beberapa kali ikut operasi, Yolla masih saja sangat gugup ketika harus menjadi asisten Prof Herman langsung. Apa lagi Prof Herman yang langsung menjadi pemimpin nya.?
''Releks, jangan gugup, '' Bisik Arka di sebelah Yolla.
Yolla tersenyum, ''Iya, Dokter Arka. ''
Bagi para Dokter muda, bisa ikut operasi merupakan sebuah kebahagiaan. Sebab, tidak semua Dokter muda sering mendapatkan kesempatan di ajak untuk ikut operasi.
Di tambah ada nya Dokter residen yang juga ingin ikut pratek langsung di ruang operasi. Mereka kesal sekaligus iri saat melihat Yolla yang mendapatkan kesempatan seperti itu.
Sebelum di mulai Prof Herman memimpin doa lebih dulu. Kemudian saat Prof Herman mengatakan mulai, Dokter anastesi mulai melakukan tugas nya untuk membius pasien tersebut
Perjuangan Ucup mampir