"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Tok tok tok,,, ( suara ketukan dari pintu ruang kerja Hanna )
"Masuk" ucap Hanna singkat
Saat pintu terbuka, metta masuk dengan membawakan sebuah paper bag yang cukup besar dan juga makanan yang ada di tangan nya
"Permisi bos, tadi di bawah ada seseorang yang menitipkan ini pada saya, kata nya ini untuk anda" ucap metta dengan kepala yang menunduk
"Letak kan saja di sana, biar ku lihat nanti" ucap Hanna sambil menunjuk ke arah sofa yang ada di ruangan nya itu
"Baik Bos, tapi ini ada makanan dari tuan Roy, kata nya bos harus makan siang dulu karna bos tidak ada sarapan sejak pagi tadi nanti bos sakit"
"Baik lah, letakan di situ juga, sebentar lagi aku akan memakan nya, kau bisa keluar sekarang karna aku masih sibuk" ucap Hanna dengan nada yang dingin
"Baik Bos, kalau begitu saya permisi " ucap metta berpamitan berlalu keluar dari ruangan Hanna
Beberapa saat setelah Metta keluar, Hanna segera menuju paper bag yang di letakan metta di sofa itu, ia penasaran dengan siapa yang mengirim kan hadiah itu pada nya,,,
Saat ia membuka nya, di dalam nya terdapat sebuah gaun yang sangat indah dan cantik, juga terdapat sepucuk surat yang terselip di antara lipatan gaun itu,
Isi dari surat itu
( Hanna, aku mohon maaf kan aku, aku benar² tulus mencintai mu, aku ingin menikahi mu dan menjadikan mu sebagai ratu dalam hidup ku untuk selama nya, Aku dan Marisa sama sekali tak ada hubungan apa², dan aku menjadikan mu sebagai kekasih itu juga tak ada hubungan nya dengan pembatalan perjodohan itu,,, mama sebenar nya tak tau kalau aku sudah mencintai seorang wanita cantik dan berniat ingin menikahi nya, itu sebab nya ia ingin menjodohkan ku dengan Marisa, tapi aku sudah tegaskan pada mama jika aku tak menyukai Marisa dan hanya ada kamu dalam hati ku, aku telah jatuh cinta pada mu saat pertama kali kita bertemu, aku mohon beri aku satu kesempatan lagi, aku benar² bersungguh-sungguh ingin menjalin sebuah hubungan dengan mu, aku ingin kita bisa bersama selama nya,,,)
Setelah membaca surat itu,,, Hanna mengambil Ponselnya dan melihat ada banyak pesan masuk dari Rey dengan berbagai macam jenis kata², sebenar kemarin Roy sudah memberi tahu kan pada Hanna tentang kesalah pahaman nya dengan Rey, Hanna hanya sengaja ingin melihat seberapa serius nya Rey ingin menjalin hubungan dengan nya, Hanna Merasa sangat terharu dengan kegigihan Rey dalam berjuang untuk bisa mendapat kan maaf dari nya,
Hanna berencana untuk mengajak Rey bertemu malam ini dengan nya, namu kali ini tida di coffe atau pun restoran melain ka di rumah Hanna sendiri,
( Malam ini aku tunggu kamu di rumah ku jam 08:30, aku ingin bicara kan sesuatu dengan mu )
Terkirim ☑️
Setelah memastikan pesan itu terkirim, Hanna kembali meletakkan ponsel nya di atas meja dan menyantap makanan yang sudah di antar oleh metta tadi,,,
Beberapa saat kemudian, di tempat lain...
Sebuah notifikasi masuk ke ponsel milik Rey dan itu adalah pesan dari Hanna barusan, Saat Rey membuka dan membaca isi pesan itu, alangkah senangnya ia dan saking bahagianya Rey sampai melompat-lompat kesana kemari seperti anak kecil yang baru saja di berikan es krim dan permen .
.
.
.
BERSAMBUNG