Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ribut
Akhirnya perseteruan dan perkelahian terjadi antara dua geng itu bahkan anggota Black Devil itu sudah turun tangan.Devano sudah kehabisan tenaga karena sudah beberapa kali kena tendangan dan pukulan dari Kevin.Hingga akhirnya Devano pasrah saat dirinya terus di pukuli dengan membabi buta bahkan darah segar sudah keluar dari mulut dan hidung Devano.
"DEVANO," teriak Arjuna yang menghampiri Devano yang sudah terjatuh ke tanah.
"NA_Fi-SHA," Ucap Devano sebelum tak sadarkan diri.
"DEVANO," TERIAK NAFISHA SAAT MELIHAT DEVANO YANG PINGSAN TAK SADARKAN DIRI.
"Anjing bangsat lo pada, sini lawan gue pengecut," teriak Nafisha sambil memukul Kevin dengan membabi buta.
Bugh bugh bugh bugh bugh krek bugh bugh bugh bugh krek.
Wajah Kevin pun sudah babak belur bahkan darah pun sudah menetes setetes demi setetes di pelipisnya, Kevin juga memuntahkan darah segar dalam mulutnya hingga hidung nya sudah keluar darah dengan banyak, akan tetapi Nafisha tak kenal ampun bahkan dengan keadaan Kevin yang sudah tak berdaya seperti itu pun Nafisha tetap memukulinya.
"Queen sudah, lo bisa bunuh orang," ucap Bagas sambil menarik Nafisha ke belakang.
Semua orang terkejut dengan tingkah Nafisha yang brutal bahkan semua anak Geng Arion dan kapak merah sudah tak bisa berkata-kata.
"Awas saja jika terjadi sesuatu sama Devano, maka gue gak akan memaafkan kalian bahkan gue sendiri yang akan turun tangan untuk menghajar kalian semua," kata Nafisha dengan tegas memperingati anggota Kapak Merah.
"Queen udah," ucap Bara akan tetapi tidak di hiraukan oleh Nafisha.
Hingga akhirnya Arjuna angkat suara.
"Nafisha Azzahra berhenti," Arjuna mendekat ke arah Nafisha memeluknya dari belakang dengan erat untuk menghentikan aksi gila Nafisha.
Nafisha yang mendengar teriakan Arjuna pun langsung berbalik memeluk Arjuna tak kalah erat.
"Kak Devano Kak, Hiks hiks." Pecah sudah tangisan Nafisha di dalam dada Arjuna.
"Sudah Fisha Devano hanya pingsan saja, sekarang lebih baik kita bawa Devano ke markas, " kata Arjuna menenangkan Adik iparnya.
Nafisha menyusut air matanya dan melepaskan pelukannya dari Arjuna.
"Maaf Kak,"
"Iya gak papa,"
Matanya Nafisha tertuju ke arah Devano, setelah itu satu detik kemudian Nafisha berlari kearah Devano yang sudah terkulai lemas tak sadarkan diri.
Nafisha langsung terkulai lemas badannya pun merosot ke tanah, tangan Nafisha bergetar saat tangan nya menyentuh tubuh Devano dan memeluknya.
"Devano bangun Dev, Bangun," teriak Nafisha. Tangannya terus saja menggoyangkan tubuh Devano tapi dia tidak kunjung sadarkan diri.
"Bagas, mana kunci mobil yang udah gue siapkan," teriak Nafisha dengan keras.
"Ini Queen," jawab Bagas sambil menyodorkan kunci mobilnya.
"Bantu gue angkat Devano," lanjutn Nafisha kepada Bagas.
Bagas hanya menuruti saja perintah Nafisha yang hilang kendali itu mengangkat Devano kedalam mobil milik Nafisha.
Nafisha menjalankan mobilnya kearah markas Black Davil, karena tempat itulah yang terdekat dengan Sircuit, bahkan Nafisha juga menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata- rata, semua anak geng Black Davil dan Arion mengikuti Mobil Nafisha dari belakang , hingga mobil tersebut telah sampai di depan rumah yang kumuh dan tak layak pakai, begitu juga dengan yang lainnya.
" Bang Juna bantu gue angkat Devano, Dan lo Gas bukakan pintu," kata Nafisha kepada kakak ipar ada juga sahabatnya.
Mereka membantu mengangkat Devano memasuki markas Black Davil.
"Itu si bos mau di bawa kemana kok ke rumah kumuh kayak gini?" tanya Aldino dengan heran.
"Gue juga heran, tapi kita ikuti saja mereka," jawab Deren menatap ke arah Nafisha dan yang lainnya.
"Oke,"
Nafisha membaringkan Devano di kursi ruang tamu tak lupa dia juga menyuruh Xavier untuk mengambilkan air panas.Anak geng Arion begitu terkejut saat mereka masuk kedalam rumah kumuh tersebut, ternyata didalam nya begitu menakjubkan bahkan berbanding terbalik dengan keadaan di luar rumah.
"Waw , menakjubkan sekali, ternyata didalamnya begitu mewah." kata Alvin berdecak kagum menatap setiap sudut ruangan itu.
"Vin, semua kendaraan lo masukan kegarasi termasuk dengan motor Geng Arion, Supaya warga nggak curiga dengan tempat kita,"
"Baik Queen, "jawab Alvin yang langsung pergi menjalankan tugas dari Nafisha.
"Queen ini air panas dan lapnya," kata Xavier sembari menyimpan Baskon dan kain lap untuk membersihkan luka Devano.
"Hmm,"
Nafisha dengan telaten membersihkan luka di wajah Devano bahkan Nafisha dengan berani membuka baju Devano untuk melihat apakah banyak luka di badan Devano.Setelah mengobati lukanya, Nafisha langsung membalut luka Devano.
"Kalian bisa istirahat disini terlebih dahulu," kata Nafisha kepada semua anggota geng Arion.
"Iya,"
"Lo Nafisha anak baru kan?" tanya Aldino memberanikan diri untuk menanyakan rasa penasarannya.
"Iya, gue minta kalian bisa tutup mulut," jawab Nafisha dengan muka datar nya.
"Terus kenapa ini anak baru di Sekolah manggil lo Queen atau jangan -jangan...." Devan menghentikan ucapannya. Matanya melotot sempurna mengetahui rahasia Nafisha
"Ya gue ketua dari Black Davil,"
"APA? BBBBLLLACCCKKK DAADAVIL?"
Semua orang yang ada di sana terkejut saat mendengar Nafisha adalah ketua Black Davil kecuali anggota Black Davil yang begitu di takuti di Bandung bahkan mereka juga banyak yang mengidolakan Black Davil. Anggota Black devil itu begitu sangat misterius bahkan sampai saat ini tidak pernah ada yang tahu siapa ketua Black Davil itu.
"Iya," jawab Nafisha dengan santai.
Uhuk uhuk uhuk
Di saat mereka sedang berbicara Devano siuman dan terbatuk batuk.
"Dev," panggil Nafisha yang membantu Devano untuk bangun dari posisi terbaring menjadi duduk di sofa dan menyenderkan kepalanya ke belakang sofa.
"Minum Dulu Dev," lanjut Nafisha sambil membantu Devano untuk minum.
"Kenapa lo ada di Sircuit Nafisha?" tanya Devano dengan khawatir.
"Ya bisa lah orang aku selalu pantau kamu dari jauh bahkan aku juga udah tahu rencana mereka makanya aku bisa ada di sana, lagian kalau aku gak ada di sana kamu pasti sudah mati Devano," jawab Nafisha dengan santai.
"Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu adalah Queen Black Davil," kata Devano sambil mengerucutkan bibirnya menatap Nafisha dengan kesal.
"Kamu gak nanya Dev,"
Sedangkan mereka yang melihat interaksi Devano dan Nafisha di buat terkejut, entah sudah berapa kali mereka di buat terkejut dengan sikap Nafisha dan Devano, pasalnya Nafisha yang terlihat seperti wanita lemah ternyata itu hanyalah kedok Devano yang datar dan dingin sedingin kulkas 22 pintu bisa berbicara dengan panjang lebar bahkan dengan ekspresi yang berbeda-beda tidak seperti biasanya.
"Itu Devano kan." Tunjuk Aldino kearah sahabatnya.
"Bukan tapi arwah Nya," jawab Arjuna dengan kesal.
"Aaa gue kaget anjir, ternyata Devano bisa manis juga," ucap Devan.
"Huh Dunia terasa milik berdua "timpal Bagas
"Yang lain mah ngontrak " sambung Alvin.
"Aaaa mama gue mau pindah planet aja dekh gak kuat gue liat mereka berdua," kata Bara yang mendramatis.
" Queen ajak Devano istirahat gih di kamar lo, dari pada bikin semua orang baper," kata Xavier.
"Ini kunci kamar lo," Ucap Xevier sambil menyodorkan kunci kamarnya.
Nafisha hanya mengangguk saja dan memapah Devano berjalan menuju Kamar nya untuk beristirahat.
"Dan kalian bisa tidur di kamar kita,"
"Lo Arjuna bisa tidur di kamar gue,"Tunjuk Xavier ke arah Arjuna.
"Aldino lo di kamar Alvin,"
"Devan lo di kamar Bara,"
"Dan Deren lo di kamar Bagas,"
"Trus kalian gimana? tanya Arjuna.
"Tenang kita bisa tidur di mana saja toh ini juga tempat kita," jawab Bagas dengan santai
" Baiklah kalau begitu maaf merepotkan kalian,"
Semua anggota geng Arion pergi ke kamar yang sudah ditentukan di antar oleh Xavier dan Bagas. Di perjalanan mereka bahkan tak henti-hentinya membicarakan Nafisha dan Devano.
"Sebenarnya apa hubungan Nafisha dan Devano sih, kenapa mereka berdua begitu sangat akrab sekali, nggak mungkin kan mereka berdua pacaran, sedangkan kita tahu sendiri kalau Devano itu pacar Vania,"
biar tau rasa devan
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..