Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Key
Tadi sore setelah dia mual-mual Jessy memilih mengecek ke klinik terdekat, Jessy memberanikan dirinya untuk menerima konsekuensinya dari perbuatan nakal nya.
Jessy tidak menyangka jika fakta yang dia dapatkan itu tidak semudah yang dia pikirkan, dokter mengatakan jika Jessy hamil dua Minggu.
Dia tidak bisa menerima janin di dalam kandungan nya, apalagi mengingat siapa ayah dari janin nya ini.
"Tidak, aku tidak sudi menikahi pria bajingan itu, dia membuat ku tampak seperti jala*g yang menyedihkan!" gumam Jessy sambil menatap layar laptop nya.
Jessy terus membaca beberapa artikel di laptop nya, tekad nya sudah bulat jika dengan cara ini Jessy akan bisa kembali memulai hidup baru.
Tanpa bayang-bayang Daffin yang gila, dan tentunya Jessy berharap di kehidupan baru nya dia menemukan pria yang bisa memandang nya dengan hangat bukan dengan nafsu semata.
Jessy sudah menemukan nomer seseorang yang menjual obat itu, tanpa pikir panjang dia langsung menghubungi penjual nya.
"Halo"
"Bersama nona Jeje?"
"Iya, bisa di antar sekarang? ke cafe X"
"Bisa, tapi mungkin ongkos kirim nya lebih mahal dari biasnya, karena bagaimanapun ini ilegal"
Jessy menghela nafasnya panjang, lalu dia menunduk matanya melihat ke perutnya yang masih rata.
"Tidak apa, aku akan membayar nya dua kali lipat"
"Baiklah, saya akan kesana beberapa menit lagi"
Tut !
Panggilan terputus, Jessy sekali lagi menghembuskan nafas nya kasar.
"Jika tidak begini hanya aku yang menanggung aib nya sendiri, sedangkan dia? huh.. aku tidak perduli karena aku tidak menginginkan semua ini" ucap Jessy sambil beranjak dari tempat tidur.
Jessy membereskan cemilan nya, setelah itu dia mengganti pakaian nya menjadi kaos oblong dan jeans.
Saat membuka pintu di saat itu juga Jessy melihat Mom Yerin dengan wajah marah nya.
"Mau kemana?" tanya Mom Yerin.
"Keluar sebentar" balas Jessy santai.
"Ck, entah ini takdir atau apa tapi kamu dan Daffin sama-sama menolak nya" Mom Yerin menggembungkan pipinya sebal.
"Apa?" Jessy menghentikan langkah kaki nya.
Mom Yerin mengangguk dengan malas, lalu menjelaskan akan Daffin yang menolak perjodohan ini.
Dan Mom Yerin pun juga mengatakan jika bukan hanya Daffin yang menolak, tapi Jessy juga menolak perjodohan nya.
"Itu tandanya kita memang tidak berjodoh Mom" kata Jessy tersenyum senang.
"Ya mungkin saja, tapi kamu belum putus harapan sayang, Mommy dan Aunty Tara berniat menjodohkan kalian tahun depan, itupun jikaq kalian berdua belum punya pasangan" jelas Mom Yerin lagi.
Jessy mendengar itu hanya tersenyum kecil.
"Dan aku berharap kita tidak berjodoh meski pun sekarang ataupun nanti" gumam nya sambil berjalan cepat menuruni tangga.
Beberapa menit berlalu..
Akhirnya Jessy sampai di cafe X, Jessy tidak masuk melainkan dia duduk menunggu barang yang akan di beli nya.
"Nona Jeje" panggil seseorang.
"Iya" Jessy melihat kurir nya.
Dan setelah mendapatkan barang nya Jessy langsung membayar, tak lupa dia menambahkan sejumlah uang untuk pria yang mengantarkan barang nya.
Jessy berniat pulang tapi saat sedang berjalan ke mobilnya Jessy melihat seseorang yang dia kenal.
"Key!" panggil Jessy.
Key yang sedang mencari Om nakal nya menghentikan langkah kaki nya, dia melihat ke kanan dan tidak melihat siapapun.
Sampai akhirnya..
"Key, sedang apa?" tanya Jessy ramah.
Key melihat Jessy, dia mengingat-ingat siapa sosok gadis cantik yang ada di depan nya itu.
"Kamu siapa?" tanya Key bingung.
"Ck, kamu lupa aku? aku Jessy teman masa kecil kamu saat di rumah aunty Tara" Jessy menjelaskan.
Key terdiam nampak mengingat-ngingat hingga akhirnya dia mengingat sosok gadis cengeng yang suka menangis karena berebut mainan dengan nya.
"Astaga, seriusly? kamu Jessy" tanya Key antusias.
"Ya, kamu ngapain disini bukan nya di New York?" tanya balik Jessy.
"Aku pulang satu Minggu yang lalu untuk urusan perusahaan Daddy, dan sekarang aku sedang berkunjung ke rumah Opa dan Oma ku" jelas Key.
Karena tidak nyaman mengobrol sambil berdiri Key pun mengajak Jessy ke cafe, sebenarnya Jessy menolak tapi karena Key memaksa dia pun akhirnya setuju.
Lagi pula saat ini Jessy butuh ketenangan, dan dia rasa minum coklat hangat bukan hal buruk untuk membuat pikiran nya lebih rileks.
Keduanya mengobrol banyak tentang keseharian mereka, Jessy juga menceritakan tentang dirinya yang baru lulus setelah 5 tahun menjadi kuliah nya.
"Kamu tadi bilang lagi berkunjung ke rumah Oma Opa kamu kan? siapa? Aunty Tara?" tanya Jessy.
"Ya siapa lagi, kan Oma Opa aku itu mereka, lebih tepatnya Opa Darrel adalah adik dari Opa Bastian, jadi aku manggil mereka Oma Opa juga" jelas Key.
Jessy mangut-mangut, jika Key tinggal di rumah aunty Tara itu tandanya Key juga tau akan perjodohan nya, begitulah pikiran Jessy sekarang.
"Oh iya Jess kamu tahu nggak? aku kesini sebenarnya buat cari Om Daffin, dia kabur karena nggak mau di jodohin, heran aku padahal apa yang dia tunggu lagi? umur udah pas terus dia juga udah mapan, nunggu apa lagi coba. huh.. jangan-jangan Om Daffin seperti ini karena dia udah di kutuk sama cwek yang sudah dia renggut kesucian nya lagi" cerocos key panjang kali lebar lagi.
Uhuk !
Jessy yang mendengar ucapan Key sangat kaget, dia langsung terbatuk-batuk karena Key seperti sedang menyindir pada nya.
Aku wanita bodoh itu, dan aku mengutuknya menjadi jomblo seumur hidup. ucap Jessy tertahan karena dia tidak mau mengakui aib nya.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
