NovelToon NovelToon
Misteri Di Desa Tertinggal (1st & 2nd G)

Misteri Di Desa Tertinggal (1st & 2nd G)

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Petualangan / Tamat / Sudah Terbit / Eksplorasi-misteri dan gaib / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:28.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: kiya cahya

Key, gadis kota yang terpaksa pindah ke kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan ayahnya. Hal itu disebabkan karena kebangkrutan, yang sedang menimpa bisnis keluarga.

Misteri demi misteri mulai bermunculan di sana. Termasuk kemampuannya yang mulai terasah ketika bertemu makhluk tak kasat mata. Bahkan rasa penasaran selalu membuatnya ingin membantu mereka. Terutama misteri tentang wanita berkebaya putih, yang ternyata berhubungan dengan masa lalu ayahnya.

Akankah dia bisa bertahan di desa tertinggal, yang jauh dari kehidupan dia sebelumnya? Dan apakah dia sanggup memecahkan misterinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kiya cahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bus Misterius part 2

"Iya, ya. Kok kayaknya gak ada yang ngomong sampai belakang?" tanyaku heran.

"Ada yang gak beres niy, padahal mata dah ngantuk banget mo istirahat bentar," ucap Ical membuatku semakin khawatir.

"Eh, jangan tidur dulu Ical. Trus aku gimana? Waduh, kenapa dia bisa cepet banget tidurnya!"

Aku mulai panik, bingung mo minta tolong ke siapa. Ku coba memaksakan hp agar bisa menyala. Setelah sekian detik, sepertinya masih ada tanda-tanda bisa dinyalakan sebentar.

Kucoba membuka aplikasi warna hijau, semoga bisa terhubung ke mama. Ternyata bisa, dan segera ku tekan gambar kamera untuk videocall ke mama. Tak peduli semarah apapun, yang penting aku selamat. Itu saja.

Saat tulisan memanggil mulai tertera di layar, hal lain justru membuatku semakin ingin pergi dari sini. Tak kulihat seorangpun duduk di kursi seberang.

Saat ku toleh, mereka masih di sana. Tapi saat melihat hp lagi, tak terlihat seorangpun selain aku dan Ical. Nasib baik belum berpihak padaku. Nada memanggil belum berdering, hp sudah tak kuat mengeluarkan tenaganya untuk menelpon.

Keringat dingin mulai bercucuran. Terus ku coba untuk membangunkan Ical. Entah kenapa, tak ada bacaan ayat apapun yang bisa terucap dan teringat.

Kuberanikan diri memanggil pak sopir. Semoga saja dia bisa menghentikan laju bis ini, dan menurunkan kami.

"Pak, ma..maaf. Boleh kami turun di sini?" tanyaku, masih dengan keringat yang menetes deras di pelipis.

Tak ada jawaban yang kudapat. Tapi aku tak menyerah. Ku ulang pertanyaanku lagi.

"Maa...maa...af, pak. Apa kami boleh turun?"

Masih belum ada jawaban. Kukumpulkan seluruh keberanian untuk menyentuhnya. Semoga dia mau memperhatikan pertanyaanku tadi.

Dengan tangan bergetar, mulai kuangkat tangan dan kemudian menyentuh bahu kanannya. Dia mulai memutar kepalanya, dengan badan yang tetap menghadap ke depan.

"Aaaaa.......aaarghh."

Hanya kata itu yang terucap, dan semua menjadi gelap.

"Key, bangun. Ayo pulang. Kita sudah ada di tengah hutan menuju desa." ucap Ical membuatku terkejut seketika.

"Aduuhhh, jam berapa ini? Kenapa sepertinya sudah siang? Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Kamu tenang dulu. Kita jalan pulang saja. Aku juga gak tau, tadi saat bangun sudah ada di tempat ini." jawab Ical yang masih kebingungan.

"Baiklah, tapi kamu tahu jalan kan?"

"Kalau dari sini, aku sudah tau. Ayo, sebelum kita tersesat lagi." ajak Ical.

"Ternyata hutan ini lumayan panjang ya. Dah bikin kaki pegal aja niy." keluhku sambil terus berjalan mengikuti.

"Ya lumayan lah. Kan kamu sering lewat sini juga."

"Iya, kan naik mobil. Jadi gak terasa."

"Eh, itu kayaknya orang-orang desa lagi berjaga di perbatasan kampung. Ayo, kita ke sana." ajak Ical sambil menarik tanganku.

'Entah kenapa, dadaku merasa ada yang berbeda saat menyentuh tangannya. Kalau dipikir-pikir, si Ical anak yang baik, dan wajahnyapun lumayan kinclong macam abang Lee Min Ho versi ABG nya. Ahh, mikir apaan sih. Gak penting banget deh!'

"Pak, maaf mau tanya. Sekarang jam berapa ya?" tanya Ical kepada warga yang sedang duduk santai di pos perbatasan desa, yang seketika membuyarkan lamunanku juga.

"Kamu Haikal kan? Si Ical, cucu Mbok Darmi?" tanya salah satu warga.

"Iya, pak. Dan saya Key, putri Pak Bagyo. Apa bapak mengenal beliau?" tanyaku kembali sebelum Ical sempat menjawab.

"Walah, kalian sudah dicari dari dua hari yang lalu. Alhamdulillah, ternyata kalian pergi bersama to!" jelas salah seorang warga lain.

1
Ronati Pertiwi
lanjut
Ronati Pertiwi
seru lanjut thor
Ronati Pertiwi
kasihan ya gadis cantik diculik
Ronati Pertiwi
seru
Ronati Pertiwi
semilir angin
Ronati Pertiwi
wah makin seru
Ronati Pertiwi
lanjut thor seru
Ronati Pertiwi
m
Ronati Pertiwi
lanjut thor
Ronati Pertiwi
seram
Ronati Pertiwi
lanjut .
Ronati Pertiwi
lanjut sedih ya
Ronati Pertiwi
lanjut seru
Ronati Pertiwi
lanjut
gedang Sewu
lanjuuutttt
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais terlalu banyak bertanya
Ulfayanty Syamsu Rajalia
sdh ceroboh nekat lgi
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais in gk bisa baca ayat ya
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais jg terlalu gimana gtu ya
gedang Sewu
oo bgtu to ceritanya bahu lawean aku baru tau,terima kasih ya thor sdh di jelaskan lewat cerita ini...👍👍💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!