Seorang gadis bernama Alisya putri yang kini masih duduk di kelas satu sekolah menengah atas, terpaksa harus menikah dengan pria yang di jodohkan dengan kakaknya. Alisya rela berkorban demi kakaknya yang bercita cita menjadi dokter. apakah Alisya mampu menjalani kehidupannya sebagai seorang istri di usia yang terbilang sangat muda, karena umurnya memang belum genap berusia tujuh belas tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar di rumah Kheano.
"Lo pada ngapain ngelihatin gue kayak gitu??" cetus Kheano berusaha bicara sedatar mungkin walaupun sebenarnya ia masih bingung menjawab apa karena dari tatapan Andi, Arya serta Bobi sudah meminta jawaban.
"Dia anak teman nyokap gue, untuk beberapa hari ini dia nginap di rumah gue soalnya orang tuannya lagi keluar negeri" secepat kilat Kheano memutar otak dan akhirnya alasan itu yang melintas di pikirannya. dan jawaban Kheano di anggukan oleh Alisya.
"Huuuuhhh" Bobi menghela napas dalam sebelum kembali bersuara.
"Kenapa Lo nggak bilang dari awal sih Khe, kalau Lo udah kenal sebelumnya sama bidadari gue" ucap Bobi sembari menatap Alisya kemudian Kheano bergantian.
"Memangnya penting gue cerita ke Elo." jawab Kheano yang kini kembali sibuk menatap layar laptopnya.
Sementara Alisya yang masih sedikit berjongkok untuk menyajikan minuman serta cemilan di meja hanya bisa diam.
"Thank you ya Alisya." ucap Arya ramah ketika Alisya hendak berdiri.
"Alisya..." ucap Bobi ketika Alisya sudah melangkah berlalu meninggalkan mereka.
"Iya kak" Alisya pun menoleh saat mendengar seruan Bobi.
"Gabung bareng kita aja yuk!! biar tambah rame" lanjut Bobi dengan mengukir senyum semanis mungkin berharap agar gadis itu menerima ajakannya.
"Lain kali saja ya kak.... Soalnya Alisya juga masih banyak tugas dari pak Baroto." jawab Alisya jujur.
"Kenapa nggak belajar bareng aja, kali saja kita bisa bantuin kamu" Bobi masih juga belum menyerah membujuk Alisya agar gabung bersama mereka, sementara Alisya hanya tersenyum.
"Nggak perlu kak....lagi pula kalau sampai pak Baroto tahu kalau Alisya di bantu sama orang lain mengerjakan tugas dari beliau bisa gawat." ucap Alisya secara tidak langsung menolak tawaran Bobi, kemudian berlalu meninggalkan Kheano serta ketiga sahabatnya.
"Gaya banget sih Lo pake mau bantuin Alisya segala... nilai Lo aja pas pasan gimana kabarnya nilai Alisya nanti kalau di ajarin sama Lo." timpal Arya kemudian di sambut tawa kedua sahabatnya yang lain termasuk Kheano yang tadi hanya diam pun sejenak ikut tertawa. sementara Bobi yang merasa terdzholimi Oleh ketiga sahabatnya hanya mengerucutkan bibirnya.
"Tega banget sih Lo pada ama gue." kata Bobi yang merasa di ledek oleh ketiga sahabatnya.
Satu jam berlalu tugas serta kegiatan belajar mereka malam ini pun usai. Kheano hendak mengantar ketiga sahabatnya yang pamit kembali ke rumah masing masing.
"Khe" kata Bobi saat Kheano mengantarkan ketiganya sampai di teras rumah.
"Hem" jawab Kheano santai.
"Gue nitip ya." lanjut Bobi cengengesan.
"Lo pikir gue mau ke Mall pake nitip segala." jawab Kheano dengan nada di buat buat ketus.
"Maksudnya Gue nitip bidadari gue." lanjut Bobi yang masih terlihat cengengesan tidak jelas, sementara Arya serta Andi menggeleng dengan senyum kecil melihat tingkah Bobi yang terlihat begitu kasmaran dengan sosok Alisya.
"Enak aja Lo ngomong, Lo pikir gue security-nya." cetus Kheano yang sebenarnya mulai kesal karena sejak tadi Bobi selalu saja membahas Alisya, seorang gadis yang sudah sah menjadi istrinya.
"Bro kalau cinta itu jangan kelewatan!! entar Lo bisa gila lagi kalau tuh cewek udah punya gebetan." timpal Arya asal pada sahabatnya itu, saat hendak menghidupkan mesin motornya.
"Selagi janur kuning belum terpasang, aku masih punya kesempatan mendapatkan bidadari impianku." ucap Bobi dengan raut wajah berseri-seri.
"Sudah sudah... sebaiknya Lo pada balik gih sekarang, sudah pukul sebelas nih besokkan harus sekolah!!" ujar Kheano menengahi obrolan non faedah dari para sahabatnya.
"Ya udah kita balik ya Khe." ujar ketiga Sahabatnya hampir bersamaan, sebelum meninggalkan kediaman mewah milik orang tua Kheano.
Setelah melihat motor ketiga sahabatnya menghilang dari pandangan Kheano segera masuk. sebelum kembali ke kamar Kheano lebih dulu mengambil buku serta laptopnya yang tadi masih terletak di meja ruang keluarga. setelah itu Kheano berlalu ke kamarnya dengan membawa serta buku dan laptopnya.
"Khe..apa teman teman kamu sudah pulang nak??" tanya nyonya Tasya saat berpapasan dengan putranya di tangga.
Kheano menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan mamanya.
"Iya mah" jawab Kheano.
"Ingat Khe perlakukan Alisya dengan baik!! karena dia sekarang istri kamu nak, kamu bertanggung jawab atas dirinya dunia akhirat." nyonya Tasya tak henti hentinya memberi petuah pada putra sulungnya tersebut sembari mengelus lembut punggung Kheano.
"Iya mah" jawab Kheano sedikit menunduk, karena merasa dia belum menjadi seperti yang di inginkan orang tuanya.
"Ya sudah nak, sekarang kamu masuk ke kamar, Alisya pasti sudah nungguin kamu dari tadi!!" seru Nyonya Tasya sebelum melanjutkan langkahnya begitupun dengan Kheano.
"Ceklek" Kheano membuka handle pintu kamar di lihatnya Alisya masih sibuk menata pakaiannya ke dalam lemari, mengingat kemarin ia belum sempat menata pakaiannya karena kembali dari hotel sudah malam kemudian pagi harinya harus ke sekolah.
"Jangan terlalu di ladeni si Bobi itu!!" mendengar kalimat yang di lontarkan suaminya membuat Alisya langsung menoleh heran.
"Maksud kakak??" tanya Alisya penasaran dengan maksud dari ucapan Kheano.
"Jangan terlalu di ladeni si Bobi itu, dia itu playboy"!! lanjut Kheano yang hendak ke kamar mandi.
"Maksud kak Khe apa sih, aku nggak ngerti?? lagi pula siapa juga yang peduli dengan kak Bobi." gumam Alisya lalu mengambil sebuah bed cover dari lemari.
Mungkin karena terlalu banyak tugas saat menghadapi ujian nasional membuat Kheano menjadi gerah sehingga ia kembali mandi walaupun tadi dirinya sudah mandi.
"Kamu ngapain di situ??" Kheano terkejut ketika keluar dari kamar mandi menemukan Alisya sudah berbaring dilantai dengan beralaskan sebuah bed cover.
"Ya mau tidurlah kak, masa' malam malam begini Alisya mau Yoga." jawab Alisya sekenanya.
"Saya juga tahu kamu lagi tidur. tapi yang saya tanya itu ngapain kamu malah tiduran di situ??" cetus Kheano.
"Alisya tahu Kakak nggak nyaman tidur seranjang dengan Alisya. kalau kakak nggak nyaman seranjang dengan Alisya, masa iya kakak yang tidur di lantai, inikan kamar kakak." Alisya tetap tersenyum, walau sebenarnya ia juga tidak yakin jika ia bisa memejamkan matanya saat hanya beralaskan sebuah bed cover di lantai yang dingin.
Sebenarnya di kamar Kheano ada sebuah sofa yang lumayan besar dan nyaman, namun entah kenapa saat pulang sekolah tadi sofa tersebut bagai lenyap di telan bumi, sebab baik Kheano maupun Alisya tidak tahu menahu dengan keberadaan sofa tersebut saat ini. namun feeling Alisya, sofa tersebut sengaja di keluarkan mama mertuanya dari kamar tersebut.
Alisya berpikir Kheano tidak nyaman tidur seranjang dengannya, bagaimana tidak sejak di hotel sampai dengan semalam tidur di kamarnya, Kheano selalu memutuskan tidur di Sofa. hanya malam pertama pernikahan mereka saja Kheano seranjang dengan Alisya, selebihnya Kheano selalu mencari alasan agar tidak seranjang lagi dengan istrinya tersebut. itu sebabnya Alisya memutuskan tidak lagi tidur di ranjang Kheano sebab merasakan ketidaknyamanan suaminya.
"Tapi_"~Kheano.
"Terserah kamu sajalah!!" lanjut Kheano. sebenarnya Kheano tidak tega melihat istrinya harus tidur di lantai dengan beralaskan sebuah bed cover, namun gengsi Khe yang setinggi gunung. tidak memungkinkan lebih dulu meminta Alisya untuk kembali ke tempat tidur.
Malam semakin larut baik Alisya maupun Kheano sulit untuk memejamkan mata. Kheano sesekali melirik ke arah istrinya yang tengah memeluk guling di bawah.
"Kamu belum tidur??" selidik Khe saat melirik istrinya masih membalikkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, sementara waktu kini telah menunjukkan pukul dua dini hari.
"Hem" hanya itu jawaban yang keluar dari bibir gadis cantik itu.
Beberapa menit kemudian kantuk pun merasuki Alisya hingga ia pun tertidur dengan sendirinya.
Jam stengah lima Alisya mengerjap ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. seketika mata Alisya membulat sempurna ketika mendapati dirinya tengah berbaring cantik di ranjang.
"Astaga....kenapa aku bisa ada di atas sih?? apa semalam aku naik sendiri ke sini, atau malah kak Khe yang menggendongku ke tempat tidur?? tapi apa mungkin kak Khe melakukan itu?? astaga Ca' nggak tahu diri banget sih Lo, gimana kalau kak Khe marah??" batin Alisya sambil menepuk nepuk kepalanya frustasi sebab berpikir dirinya sendirilah yang naik keranjang tanpa sadar semalam.
AKIBAT SUKA BANGET MENDAM PERASAAN,DAN PENGECUT,UNTUNG DI GREBEK, COBA SAAT PERJODOHAN DENGAN KHEANO,TIARA SETUJU, PASTI KAMU AKAN NYESEL SEUMUR HIDUP..