Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke rumah mama.
*
*
*
*
"Ma.... Assalamualaikum...."teriak Ayana,saat sampai di dalam rumah mama Mira.
Ayana langsung saja ngeloyor masuk,mencari keberadaan sang mama.
"Ma...."teriaknya lagi.
"Waalaikum salam sayang...."jawab mama Mira,yang ternyata ada di dapur,bersama mbak Tiwi.
mereka berdua kompak sekali memasak,entah ada pesanan nasi kotak dengan menu apa,kok tumben jam segini mama Mira masih sibuk di dapur.
Padahal sekarang udah jam 14.00 siang.
"Apa kabar ma...?"tanya Ayana,sembari mencium pipi sang mama,kiri dan kanan.biarpun baru dua hari tidak ketemu sang mama,tapi sudah membuat kerinduannya menggumpal di dada.
"mama sehat sayang,kamu sendiri...?"Mama Mira melerai pelukannya,kemudian memindai tubuh sang putri,dari atas ke bawah.
Dimatanya,Aura wanita Ayana semakin terpancar,setelah menikah.wajah Ayana juga terlihat lebih berseri.
"Aya juga sehat ma, Alhamdulillah....."Ayana tersenyum kecil.kemudian dia bergelayut di lengan mama Mira dengan manja.
"ma,,Aya laper,ada makanan apa...?"rengeknya."mbak Tiwi,apa kabar mbak...gimana kabar Alif...?"
"Mbak sehat Aya,kabar Alif juga akhamdulillah,sehat juga...."jawab wanita 30tahunan itu.
Alif adalah putra semata wayangnya mbak Tiwi,yang diasuh orang tua mbak Tiwi di kampung.dia hanya menengoknya sebulan sekali.
"Kamu belum makan siang,kebetulan ibu lagi masak rendang daging sama telur puyuh balado .."Ujar mama Mira.wanita itu menarik kursi yang ada dimeja makan,kemudian menyuruh Ayana untuk duduk.
"Iya Ay,mama ada pesanan buat acara pengajian di rumah bu hajah Norma,,acaranya nanti habis Maghrib...."jelas mama Mira.wanita itu meletakkan satu buah piring,beserta sendok garpu nya di depan Ayana.
"Hajah Norma,yang rumahnya diujung gang bukan ma ..?"tanya Ayana,sambil mengambil nasi,beserta rendang buatan mama.
"Iya,bener.kamu makan dulu Ay,mama mau lanjutin goreng kerupuk udangnya..."ucap mama,sambil berlalu ke arah dapur.
"Mbak Tiwi,makan mbak...."teriak Ayana.
"Silahkan Ay,mbak udah makan tadi bareng sama ibu..."tolak mbak Tiwi,wanita itu sedang mengaduk masakan di atas kompor.entah apa yang sedang dimasaknya.
Dengan lahap Ayana menyantap makanannya,seperti orang yang tidak ketemu nasi selama berminggu-minggu.masakan mama Mira memang yang paling the best, kapan-kapan dia ingin kursus memasak sama sang mama.
Biar sekali-kali bisa masakin suami,masak dia terus yang melayani Ayana.biarpun laki-laki,masakan Arsen cukup enak.
Ayana selalu cocok dengan masakan yang diolah sang suami.
Pria itu juga tidak protes,karena sang istri yang hanya bisa memasak air itu.tapi lama kelamaan Ayana malu juga dengan sang suami,yang tidak hanya pintar di ranjang,tapi juga sangat lihai memegang alat-alat dapur.
Ayana sampai nambah dua kali,hingga akhirnya dia bersendawa dengan keras,saking kenyangnya.kalau sudah makan enak kayak gini,dia bahkan tak ingat kalau punya suami.
Drrtt ...drrtt...
Ponsel yang ada disebelahnya tiba-tiba berbunyi,dan muncul sebuah nama
"SUAMIKU calling ...
Ayana menepuk keningnya pelan,dia lupa kalau harus menghubungi sang suami,begitu tiba dirumah mama.karena tadi dia naik taksi,jadi Arsen merasa khawatir.
("Hallo sayang....)terdengar suara di seberang.
"Assalamualaikum,mas ..."sindir Ayana.
Arsen terkekeh(Waalaikumsalam,sayang kamu sudah di rumah mama)
"Sudah mas, maaf aku lupa ngasih kabar,habisnya aku laper mas,begitu nyampe langsung minta makan sama mama..."Ayana mengadu kepada suaminya.
("Hemm,,kasian istriku,memang tadi disekolah nggak beli makan,sayang....?)
"Nggak mas,tadi disekolah nggak laper..."
(ok lah,mas tutup dulu ya,ntar tunggu mas jemput ya,baru kita pulang sama-sama di apartemen.)
"Iya mas,, ya udah.met kerja ya,yang rajin kerjanya.jangan malas-malasan"Ayana terkikik geli.
(Iya sayang, istirahat gih..)
Dan Ayana menutup panggilan sang suami.Ayana mendorong kursinya ke belakang, kemudian dia beranjak sambil membawa piring kotor,bekas makan siangnya tadi.
Ayana membawanya ke dapur.berniat ingin mencucinya.
"Sudah,biarin aja dimeja Ay,nanti biar mbak yang nyuci..."kata mbak Tiwi,ketika melihat Ayana berdiri didepan wastafel.
"Nggak papa mbak,cuma satu piring aja kok..."ujar Ayana.
"Ma,Aya pamit masuk kamar dulu ya..."pamit Ayana.
"Iya sayang,istirahat gih..."jawab mama mira.
Ayanae bergegas menuju kamarnya,dia sudah rindu ingin merebahkan tubuh di ranjangnya itu.
Ranjang yang selama hampir seumurnya menemani tidurnya selama ini.
*
*
*
*