NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Hasrat Terlarang Suamiku

Berbagi Cinta : Hasrat Terlarang Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Cinta Dramatis Yang Sedih / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:36.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: JBlack

Pernikahan yang begitu sempurna dan seharusnya berakhir bahagia, seketika hancur, karena kehadiran sosok wanita lain di kehidupan mereka.

Perasaan Gibran Bara Alkhafi awalnya hanya untuk Almeera, kini terbagi dua, dengan wanita dari masa lalunya. Pesona Narumi, mampu membuat hasrat terlarang di dalam diri Gibran Bara Alkahfi, keluar tanpa terkendali.

Bagaimana nasib rumah tangga Gibran dan Almeera? Apakah pernikahan mereka akan bertahan atau berpisah?

Jadwal Update : Pukul 09.00 dan 14.00
Follow instagram Author : @myname_jblack

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salon Zelia

...Akan kubuktikan jika aku bisa lebih baik dari wanita yang merebut kebahagiaan keluarga kecilku....

...~Almeera Azzelia Shanum...

...🌴🌴🌴...

Hari minggu yang cerah adalah momen dimana Almeera memanfaatkan waktunya untuk kedua anaknya. Namun, karena ketiadaan Abraham dan Bia di rumah, membuatnya mau tak mau terpaksa mengiyakan ajakan Adeeva kemarin. Ya, kedua anaknya saat ini menginap di rumah mertuanya dan itu tentu membuat Almeera merasa kesepian. 

Waktu libur yang biasa dia lakukan bersama putri dan putranya akhirnya dia rubah untuk berkencan dengan dua sahabatnya. Ya, Adeeva mengajak bertemu dengan seseorang. Lebih tepatnya sosok sahabat yang lain dari asistennya itu.

Dengan penuh kehati-hatian, Almeera mengendarai mobilnya. Bergabung dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang dan terkesan macet. Ya, wajar aja sih, hari libur di kota besar tentu akan menjadi momen untuk berkumpul dengan seluruh keluarganya. Namun, untuk hidup Almeera, semua itu sudah sirna.

Dia hanya memiliki dua buah hati setiap liburan. Dia hanya menghabiskan waktunya dengan Abraham dan Bia. Lalu sekarang, ketika keduanya tak ada. Dia berusaha untuk memanjakan dirinya. Toh tidak setiap hari, hanya ketika rumahnya tak ada siapapun. 

"Ada dimana, Ra?" tanya Adeeva dari seberang telepon.

"Ini lagi dijalan, Va." 

"Cepetan! Lama banget sih," gerutu Adeeva tak sabaran.

"Iya iya. Tunggu aku, ini sudah jalan kok."

Almeera segera mematikan panggilannya sebelum sahabatnya itu menjawab. Bisa dibayangkan, raut wajah Adeeva pasti sudah memberengut dengan ocehan abstrak di mulutnya yang semakin terlihat menggemaskan. 

Jika boleh jujur, Almeera bersyukur dalam hatinya. Dia masih dipertemukan dengan sahabat yang tulus kepadanya. Sahabat yang selalu ada untuknya sampai kapanpun. Walau komunikasi di antara keduanya sempat terputus, adeeva tak berubah sedikitpun. 

Almeera benar-benar menyayangi sahabatnya. Hingga beberapa waktu lagi, dia juga akan menemui sahabatnya yang lain. Sahabat yang tak kalah bar-bar dengan Adeeva. Namun, dua orang itu, tidak perlu diragukan lagi akan kesetiaannya pada Almeera. 

Niat awal sebenarnya Almeera ingin mengajak kedua anaknya. Dia ingin membawa mereka berbelanja, main timezone dan menghabiskan waktu dengan bersama. Namun, kemarin tiba-tiba Ummi Mira datang dan menjemput mereka. Beliau mengatakan rindu pada kedua cucunya dan membuat Almeera mengizinkannya. 

Akhirnya hari ini dia sendirian berangkatnya. Ya, meski nanti ada Adeeva tapi tetap saja, pikirannya ada pada dua anaknya. 

Lalu hubungan Almeera dengan Bara?

Pasti kalian ingin tahu, 'kan?

Hubungan mereka berdua masih tetap sama. Almeera yang semakin dingin dan hanya akan berbicara ketika ada butuhnya. 

Bara juga demikian, entah kenapa tiga hari ini pria itu berubah. Biasanya dia akan mencoba menempeli Almeera meski dia menolak. Namun, kegiatannya beberapa hari ini hanya berdekatan dan menemani Bia. Menemani anak itu belajar membaca dan menulis. Lalu berenang bersama dan menghabiskan waktu berdua.

Lalu kadang, Almeera mendapati suami dan putranya berbicara serius. Entah apa yang mereka bahas, jika dia mendekat pasti pembicaraan keduanya selesai. 

Almeera hanya berharap. Semoga tak ada masalah diantara keduanya. Bagaimanapun sosok Bara kepadanya, dia adalah ayah yang baik. Dia ingin Abraham tidak membenci Bara meski dia tahu kelakuan ayahnya di luar sana. 

Mama berharap Abraham mengerti kondisi Papa, Nak. 

...🌴🌴🌴...

Sesampainya di mall, Almeera langsung memarkirkan mobilnya di basement. Lalu dia segera melangkahkan kakinya menuju dimana posisi sahabatnya itu berada. 

Saat Adeeva melihat kedatangan Almeera, perempuan itu langsung memeluknya dengan erat. Wajahnya memberengut menandakan jika dia begitu kesal.

"Maaf...maaf. Jalanan macet," kata Almeera sebelum temannya meracau. 

Adeeva mendengus tapi tak lama kepalanya mengangguk dan langsung menggandeng tangan Meera dan membawanya masuk. 

"Dari dulu aku gak pernah bisa marah sama kamu. Gak tau kenapa, meski telat aku maafin," celotehnya dengan bibir mengerucut. 

Almeera tak marah. Malah gadis itu terkekeh. Sejujurnya dia memang salah satu teman yang selalu datang telat. Namun, Adeeva yang baik tak pernah bisa marah padanya terlalu lama. 

"Jangan ketawa! Kamu pasti pake pelet, 'kan?" 

"Ngawur. Mana ada cewek cantik begini pake pelet?" balas Almeera tak kalah bercanda.

"Wahaha iya, Nyonya Gibran Bara Alkahfi. Anda semakin terlihat cantik, seksi, melehoy dan….mppp." Adeeva memukul tangan Almeera yang menutup mulutnya.

Gadis itu melototkan matanya ketika melihat sahabatnya itu tertawa.

"Iseng banget sih?" 

"Mangkanya cerewet banget," kata Almeera dengan tawa lepasnya.

Akhirnya keduanya melanjutkan langkahnya,enuju tempat dimana melakukan janji dengan seseorang. Dari posisi mereka sekarang, Adeeva menunjuk salah satu tempat dari bagian toko yang berjejer.

"Kenapa?" tanya Almeera yang tak paham.

"Kita bertemu di sana. Salon Zelia." 

Saat keduanya baru saja masuk. Suara teriakan memanggil nama keduanya memenuhi ruangan itu. Spontan kedua wanita itu menutup telinganya.

"Almeera," panggil seorang wanita cantik dengan tubuh molek. "I miss you."

Senyuman indah diberikan oleh Almeera. Dia memeluk sahabatnya ini dengan erat untuk meringankan kerinduan mereka saat ini.

"Miss you too," balas Almeera dan melepaskan pelukannya. "Apa kabar, Ze?" 

"Seperti yang kamu lihat!" Zelia memutar badannya. "Aku sehat dan baik." 

Almeera mengacungkan jempolnya. Lalu keduanya segera diajak masuk ke ruangannya agar tak mengganggu aktifitas pekerja dan pelanggan yang lain.

"Aku mau mewarnai rambut disini, Ze," kata Adeeva saat keduanya baru masuk ke dalam ruangan. 

Sedangkan Almeera, perempuan itu sejak tadi mengedarkan pandangannya. Sudah lama sekali dia tak datang ke salon. Terakhir kali mungkin sebelum dia menikah. Selama ini dirinya hanya salon-salonan sendiri di rumah dan itu membuat Meera menatap miris hidupnya

Bodoh kamu, Meera. Selama ini kamu melupakan perawatan tubuhmu hanya demi menuruti semua keinginan suamimu. Tapi lihatlah, dia yang memintamu diam di rumah ternyata tak lebih ubahnya seorang pengkhianat. 

"Ra...Almeera."

"Ya." Almeera spontan tersadar dari lamunannya. 

Dia menatap dua sahabatnya yang berdiri di depannya.

"Kamu kenapa?" kata Zelia menatapnya penuh selidik. "Kamu ada masalah?"

Almeera menggeleng.

"Meera hidupnya bahagia, Ze. Suami sempurna seperti Kak Bara. Terus punya dua anak yang lucu. Uhh bahagia banget, 'kan?" 

Zelia mengangguk. Kedua orang itulah yang menjadi saksi hubungan dia dan Bara. Bagaimana dulu dua orang yang berbeda agama saling mencintai dan tetap bertahan. 

"Udah. Kenapa jadi bahas aku?" kata Almeera mencoba mengalihkan. 

Zelia dan Adeeva terkekeh. Keduanya tertawa karena melihat wajah Almeera yang pura-pura ngambek.

"Sorry...sorry," kata Adeeva dengan senyum centilnya. "Oh iya, kamu mau ngapain, Ra?" 

"Hah maksudnya?" 

"Kamu kesini mau apa?" tanya Zelia dengan tersenyum. "Maksud aku, kalau Adeeva mau mewarnai rambut. Kamu mau apa? Aku bakalan kasih gratis loh." 

Almeera terkekeh. "Beneran gratis nih?" 

"Hee beneran. Kalau dulu mah kamu yang sering traktir aku sama Adeeva. Sekarang gantian! Ini salon punyaku, jadi kalian boleh ngelakuin apapun." 

"Woo yeyy." Adeeva bertepuk tangan.

Gadis yang bekerja dengan Almeera itu bergoyang kesana kemari. Seakan dia baru saja menemukan harta karun yang membuatnya bahagia.

Sedangkan Almeera, dia masih terdiam. Namun, sampai matanya tertuju pada pantulan dirinya di cermin yang ada di ruangan Zelia. Ya, dia harus melakukan perawatan lagi. Melakukan yang terbaik dan memanjakan dirinya sendiri.

"Aku pilih perawatan wajah dan rambut." 

"Wooo." Adeeva bersorak kencang. "Biar makin melehoy ya, Ra."

Bukan melehoy, Va. Tapi untuk membuktikan jika aku bisa lebih baik dari wanita yang merebut suami dan ayah dari anak-anakku. 

~Bersambung

Mbak Meera mah gak perlu warnain rambut, rambutnya dah coklat, hahaha. Dirawat aja mukanya, Mbak. Biar gak kusem hihi.

Nanti nyampek rumah, biar Mas Bara menganga tu mulutnya.

Masih santai, takutnya kalau tiap bab meledak, authornya disumpahin haha.

Kabur.

Jangan lupa klik like, komen dan vote yah. Biar author semangat ngetiknya.

1
Zafir Nadin
Kesekian kali baca novel ini dan selalu kesal dan jijay sama bara,iyuhhh bara lu ga cukup satu istri aja ape gimane😐
L A
jangan² pria inisial F ini target nya Jimmy 🤔
L A
🤣🤣🤣🤣🤣
Cha Cha
kalo dulu benihmu di buang buang ya bara
Cha Cha
karna dirimu cuma memikirkan kebahagian kamu sendiri egois👊
Cha Cha
kamu emang gampang di bodohi istri ularmu
Cha Cha
kamu aja yg kurang bersukur uda punya yg cantik masi aja serakah
Retno Isusiloningtyas
baru tau tulisan kakak J
bagus .. bagus .. karyanya

pertama baca novel anaknya
fany threeboy
aku baru baca aaaaaaaaa. rasanya pen banting hape taauuuu.. /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
fany threeboy
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Yeni susilawati
khilaf apa doyan
Yeni susilawati
Basi...
Queen Sha
kalau kamu kerupuk atau rempeyek, bisa dipastikan kamu bakal tak kunyah2 tanpa jeda Bar... gemesh
Hr sasuwe
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Vitriani
Luar biasa
Komariyah
Kecewa
Komariyah
Buruk
Evi
zaman sekarang perasaan harus dibarengin logika
Evi
itu lah kenapa dibilang tdk ada persahaban yg murni antara laki-laki dan perempuan Krn diantara salah satu a pasti memakai perasaan
Fifi Omar
ya allah sesak di dada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!