Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 : Kedatang Alice tiba-tiba
Kalau bukan karena bawahannya menghubunginya Davin pasti bisa berduaan dengan Maura sekarang. Akhirnya Ia terpaksa masuk ke kamar mandi malam-malam begini. Tentu saja untuk menuntaskan sesuatu yang belum selesai.
Sementara Maura di kamar Cecil masih spot jantung tidak menyangka kejadian tadi terulang lagi. Ia merutuki dirinya yang dengan mudah terbuai dengan sentuhan Davin.
"Bodoh...bodoh...kenapa tubuhku tidak bisa menolaknya. Bagaimana jika tadi kami sampai pada hal yang lebih intim lagi. Tidak...tidak...Aku tidak mau. Memangnya hubungan kami apa coba..?" gumam Maura.
"Tapi..Apa om Davin menyukai ku seperti Aku menyukainya juga?" batinnya.
"Ya ampun...masa Aku suka sama om-om dan itu ayah sahabat ku sendiri," ucap Maura menepuk nepuk pipinya. Seperkian detik kemudian Ia tersenyum.
"Mungkin aku sudah mulai gila karena om Davin," gumamnya tersenyum bahagia hingga Ia tidak tau kapan tepatnya Ia tidur.
Pagi harinya Davin bergabung dengan Cecilia dan Maura di meja makan. Ia baru saja selesai mandi dan langsung menuju ruang makan karena sudah lapar.
"Pagi om.." sapa Maura.
"Pagi sayang..." tukas Davin sukses membuat Maura merona. Davin selalu saja menggodanya secara tiba-tiba.
"Anak daddy makan sendiri ya.." ucap Davin saat melihat Cecilia yang duduk diatas kursi tingginya makan sendiri. Anak itu biasanya minta disuapi tapi kali ini Davin melihat putrinya makan dengan tangannya sendiri. Anak kecil itu menatap Davin lalu tersenyum.
"Om mau makan apa, biar Maura siapkan," ucap Maura bangkit dari kursinya.
"Tidak usah Maura, kamu lanjut saja makannya. Om bisa mengambilnya sendiri," tukas Davin mengambil beberapa makanan ke dalam piringnya. Selama makan Maura hanya berbicara dengan Cecilia meskipun Ia merasa canggung karena Davin selalu menatapnya.
"Suprise..." pekik seseorang membuat mereka yang di ruang makan terkejut.
"Alice..." gumam Maura.
"Kakak..." panggil Cecilia senang. Ia mencoba turun dari bangkunya namun tidak bisa. Maura membantu Cecilia turun dari kursinya. Anak itu langsung berlari menghampiri Alice dan langsung memeluknya.
"Alice...kenapa kamu datang tidak mengabari daddy.." tanya Davin.
"Alice mau buat kejutan aja, hahahaa.." ujar Alice mencium pipi adiknya berulang kali karena sudah rindu. Ia menghampiri Maura dan duduk disampingnya.
"Aishh...kamu ya. Bisa-bisanya tidak mengabari ku lebih dulu" ucap Maura mencubit lengan Alice.
"Hahahaha...Aku sudah bilang ini kejutan" balas Alice tertawa.
"Kenapa kamu pulang...bagaimana dengan kuliah mu nanti?" tanya Davin.
"Mungkin Alice akan lebih sering pulang dad. Alice sedang mengerjakan tugas akhir jadi tidak ada kuliah lagi. Lagi pula Alice bisa mengerjakannya disini" jawab Alice.
"Baiklah..baiklah, asalkan kamu tetap fokus mengerjakannya disini. Bukan malah keluyuran dengan teman teman lama mu," ujar Davin.
"Tenang saja dad, aku janji akan fokus ke tugas akhir ku dan lulus tepat waktu," pungkas Alice.
"Kamu sudah makan belum?" tanya Maura.
"Belum Maura, aku sudah lapar banget ini.." jawab Alice. Setibanya di bandara, Alice langsung pulang kerumahnya tanpa sarapan.
"Ya sudah, aku akan siapkan makanan untuk mu," ucap Maura mengambil piring dan mengisinya dengan beberapa menu dan memberikannya pada Alice.
"Thanks" ucap Maura.
"Biar Aku yang menggendong Cecil, kamu makan saja," ujar Maura mengambil alih Cecilia dari Alice agar Alice lebih leluasa untuk makan.
.🤣🤣🤣