Pergi membawa luka datang membawa cinta. Tapi, siapa sangka ia kembali berduka. Cinta lama kembali hadir mencoba memeluk dan mengobati luka itu.
Erik Ramones, dokter kandungan tengah memperjuangkan cintanya, merebut kembali hati Rehuella Zipora. Perjalan cinta mereka berliku penuh air mata, canda dan tawa.
---
Naura Putri, di usia matang ia belum menemukan cintanya. Ada rasa takut untuk menjalin komitmen dengan seorang pria. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Abhichandra Damanik, perjaka usang dengan lebel gagal move on. Bagaimana cinta bisa menyatukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rehuella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Anna
Happy reading jangan lupa untuk tekan like dan voters ya.🙏👍
.
.
.
Setelah kepergian Erik, Ella langsung berjalan menuju kamarnya, segera Ella membersihkan dirinya, tak lama terdengar suara ayah Danu mengajak Ella makan malam, Ella pun segera turun menuju meja makan. Disana sudah ada Damar dan Sashi untuk makan malam bersama. makan malam pun di warnai dengan ocehan Damar yang tak henti- hentinya menggoda Ella, pukul delapan malam Ella sudah masuk kamarnya lagi, Ella ingin tidur lebih awal karena besuk ada kuliah pagi. Dia lalu melihat handphonenya tidak ada pesan masuk dari Erik,
" Kok, nggak ngasih kabar? " ucap Ella lirih sambil meletakkan handphonenya di meja nakas. Tak lama setelah Ella tertidur suara handphonenya berbunyi,
" Hallo, " ucap lelaki diujung telephone.
" Iya, hallo, " sejenak Ella melihat layar handphonenya " anna " , lalu mengernyit karena tidak mengenali suara lelaki itu.
" Maaf Mbak, apa ini handphone teman anda? " tanya laki- laki itu.
" Iya, benar pak, ada apa? " tanya Ella.
" Teman Anda mabuk di club xx, saya bingung karena teman Anda datang sendiri, " ucap lelaki itu. Ella melihat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
" Ow, iya Pak saya segera menjemput teman saya, bisa sharelocationnya? " ucap Ella lalu segera mengambil kunci mobil dan jaketnya.
" Iya Mbak, " ucapnya singkat.
Ella segera melajukan mobilnya ke club xx. setelah sampai tujuan Ella ragu untuk masuk karena dia belum pernah masuk club sama sekali.
" Bismillah, " ucap Ella lirih berjalan menuju club malam itu.
Ya Allah, maafkan Lala masuk ke sini, Lala hanya ingin menjemput teman Lala ya Allah, lindungi Lala ya Allah. doa Ella dalam hati.
Saat Ella masuk tatapan mata lelaki hidung belang tak henti- henti menatapnya.
" Perasaan sudah pakai baju tertutup dech, dasar lelaki, " ucap Ella lirih.
Setelah melihat tempat duduk Anna, Ella menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang sudah tidak sadarkan diri, duduk bersandar di pojok sofa.
" Bapak yang tadi telephone saya? " tanya Ella saat mendapati lelaki di samping Anna.
" Panggil saya Kenzie aja Mbak, sepertinya kita seumuran, " ucapnya setelah melihat Ella.
" Iya, maaf tadi saya bingung, jadi saya melihat pesan yang dia kirim terakhir, dan terakhir dari Mbak, makanya saya telephone Mbak, " lanjut laki-laki bernama Kenzie.
" Ow, iya Zie makasih ya, " ucap Ella sambil memberikan tips pada pelayan itu.
" Nggak usah Mbak, saya ikhlas kok, " ucap Kenzie.
" Nggak papa Zie ambil saja, bisa minta tolong lagi, bantuin bawa teman saya ke mobil! " pinta Ella pada Kenzie.
" Iya Mbak, ayo. " ucap Kenzie sambil mengangkat Anna.
" Makasih ya Zie, semoga Allah membalas kebaikkanmu, " ucap Ella.
Ella segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan janin Anna.
" Eh Mbak namanya siapa? " tanya Kenzie yang tak mendapatkan jawaban dari Ella karena sudah terlanjur pergi menjauh.
" Loe bodoh atau apa sih Ann, udah tau hamil, malah datang ke club minum-minuman kaya gitu, untung ketemu orang baik, coba kalau ketemu orang jahat akan jadi apa kamu, " Maki Ella yang tidak dapat di dengar Anna.
Setelah sampai di rumah sakit Anna langsung dibawa ke UGD. Ella duduk menunggu di kursi ruang tunggu.
" Bodohnya aku, gimana handphoneku bisa ketinggalan di mobil, " ucap Ella merutuki kebodohannya.
" Kenapa lama banget sich, " ucap Ella yang nampak gelisah karena pintu tak kunjung terbuka.
" Sayang. Kamu kok disini? siapa yang sakit? " ucap Erik yang melihat Ella sedang gelisah di depan ruang UGD.
" Riza kamu duluan saja, saya mau disini dulu, " ucap Erik pada asistan perawatnya itu, lalu di jawab dengan senyuman oleh Riza,
K**enapa ini , kok tatapan dan senyumannya seperti itu,apa aku melewatkan sesuatu. Ucap Ella dalam hati
" HEY ! malah bengong, " ucap Erik mengusap wajah Ella dengan tanganya.
" Ow, itu Anna dia tadi pingsan di club xx, dan ada orang yang memintaku untuk menjemputnya, karena aku takut terjadi apa- apa pada janinnya, makanya aku langsung bawa kesini, Mas baru selesai praktik ya? kok bisa sama Riza? " tanya Ella, Erik hanya tersenyum tipis karena merasa Ella cemburu dengan Riza.
" Iya, tadi pasiennya banyak, karena kemaren habis libur, Iya kita memang sering pulang bareng, kebetulan searah dengan kontrakkannya, " ucap Erik jujur.
" Ya sudah Mas pulang saja, aku mau jagain Anna dulu, " ucap Ella.
" Nggak Mas disini saja, nemeni kamu, " ucap Erik.
Tak lama seorang dokter keluar dari ruang UGD memberitahukan bahwa kondisi janin Anna lemah, jadi harus dilakukan observasi, agar bisa mendapatkan perawatan khusus, Ella langsung menyetujui permintaan dokter dan ikut tidur di rumah sakit menemanu sahabatnya.
Keesokkan harinya, Ella terbangun saat matahari menyilaukan matanya, lalu melihat ke arah ranjang, terlihat Anna yang masih tertidur dengan nyenyak.
" Mas cari sarapan dulu ya, " ucap Erik yang berjalan mendekat ke arah Ella.
" Iya, Mas nggak ke kampus hari ini? " tanya Ella.
" Nanti siang Mas kekampusnya, " Ella hanya mengangguk mengerti.
" Mas, bisa minta tolong kabari Kak Damar, handphone Lala kemaren ketinggalan di mobil, " ucap Ella.
" Iya nanti Mas kabari, Mas keluar sebentar ya, " ucap Erik lalu mencium kening Ella, Ella hanya tersenyum ke arah Erik.
Setelah Mas Erik pergi tak lama Anna pun terbangun, ia melihat ke arah samping kanan dan kirinya, lalu tersadar kalau dia sedang berada di rumah sakit.
" Udah bangun loe? " ucap Ella.
" Kok gue bisa disini? " tanya Anna.
" Loe gila ya, udah tau hamil malah pergi ke club. " ucap Ella tanpa menjawab pertanyaan Anna.
" Gue bingung La, Panji nggak mau tanggung jawab, dia minta gue gugurin bayi ini La, " ucap Anna sedih.
" Gila ya tu anak, " maki Ella.
" Biar nanti gue yang ngomong, " lanjutnya.
" Udah loe tenang, sekarang pikirin kesehatan janin loe saja dan yang terpenting jangan ulangi hal seperti semalam, loe tau gimana paniknya gue masuk ke tempat begituan, " jelas Ella.
" Apa paman dan tante sudah tau? " tanya Ella.
" Belum La, hanya kamu dan Panji yang tau, " Ella pun menghela nafas panjang.
" Pasti mereka kecewa banget sama gue La, " lanjut Anna.
" Bukan cuma mereka yang kecewa, tapi gue juga sebagai sahabat loe kecewa atas kelakuan loe Ann, tapi mau diapain juga semua sudah terjadi." ucap Ella.
" Maafin gue La, " ucap Anna
" Nggak perlu loe minta maaf ke gue, kesalahan loe bukan sama gue tapi sama Allah. " ucap Ella menasehati.
Tak lama Erik datang membawakan sarapan untuk Ella, Erik juga ikut menasehati kelakuan Anna dia juga kaget mendengar Panji tidak mau bertanggungjawab, karena terlihat dari gayanya sosok Panji bukan orang yang tega membunuh bayinya yang bahkan belum sempat lahir ke dunia.
Terimakasih jangan lupa votenya👍😊.