18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasar malam
"Tadi Dia ngomong apa aja ke kamu?" tanya Ando sembari meminum es tehnya yang tinggal setengah, saat ini keduanya sedang memakan soto mie langganan Ando diwarung tenda, di area pasar malam.
"Siapa?" tanya Nada bingung.
"Marissa." ucapnya malas.
"Oh, mantan pacar kamu itu? nggak apa- apa, dia cuma ngajak kenalan doang, eh tapi ngomong-ngomong dia kayanya masih cinta banget deh sama kamu, terbukti kan dari gerak-geriknya juga, dia pasti belum rela."
Ando mendelik tak suka, "Aku itu sama dia nggak pacaran Nad!"
"Iya sekarang!"
"Aku serius Nad, dia ngaku-ngaku jadi pacar aku disekolah, aku cuma ngiyain aja, karena nggak tega, takut dia malu sama teman-temannya. tapi sampe sekarang dia masih nganggap masih berhubungan."
"Salah sendiri Php in anak orang!" ucap nya jutek, Menggulung mie dengan garpu lalu memakannya.
"Nggak gitu juga," mendorong mangkok miliknya yang telah kosong, lalu meneguk es tehnya hingga tandas.
"Abis ini mau kemana?"
"emmz, masih mau lihat-lihat boleh?" ucapnya bersemangat, mendorong soto mie yang masih tersisa setengah.
"Boleh, tapi abisin dulu makannya!" menunjuk mangkok didepannya dengan dagunya.
"Kenyaaang!" ucapnya berlagak manja.
"Yaudah tunggu bentar, aku bayar dulu makanannya."
"Bang soto mie 2 berapa?"
" Harga, masih kaya biasanya elaah lu lagaknya kaya baru pertama beli aje.!"
"Hehe, siapa tahu kan 2 minggu nggak kesini, harganya naik 10% bang." menyerahkan selembar kertas berwarna biru.
"Bisa aje lu," ucapnya terkekeh, tangannya terulur menerima selembar uang 50ribuan dari tangan Ando.
"Nggak usah kembalian bang, sisanya buat si hanum aja jajan, Oh iya tumben tu bocah nggak ada disini?" celingukan mencari keberadaan hanum.
"Kagak ikut dia, lagi belajar ngaji sama abangnya dirumah ustadz somad."
"Oh gitu yaudah bang, pamit nih soalnya Nada pengen jalan-jalan keliling pasar malam katanya."
"Oh itu cewek elu Namanya Nada Ndo, cakep bener! jangan disia-sia in lu, udah cocok dah itumah gue setuju sama pilihan elu, ngomong-ngomong makasih nih, lu udah sering banget ngasih uang jajan buat si hanum, baek bener. muga-muga cepat ke gantiin ye.!"
"Iya bang, Aamiin."
"Hati-hati lu, bawa anak orang jangan diapa-apain." teriak bang dahlan.
Ando hanya melambaikan tangan, karena posisinya sudah agak jauh.
"Yakin kamu nggak akan kecapean keliling pasar malam terus?" tanya Ando saat sudah berjalan melewati beberapa warung tenda yang menjual aneka barang, dan makanan.
"Nggak kok, aku senang malah, terakhir waktu ke pasar malam itu, waktu umur aku 7 tahun. itu juga bareng kak burhan, mama sama papa mana pernah ajak aku ketempat beginian, dua-duanya sibuk kerja, sekalinya pergi ke mall terus bosen!"
"Aku fikir, kalau aku ajak kamu kesini, kamu bakal nolak, dan bikin kamu nggak nyaman, karena kebanyakan cewek kan, lebih suka nongkrong di Cafe-cafe atau shopping gitu di Mall."
"Kata siapa nggak juga!"
"Syukur kalau gitu." ucap Ando tersenyum hangat.
"Kamu mau beli apa, mumpung lagi disini?"
Ando melirik Nada yang sedikit menggigil karena memakai dress selutut tanpa lengan.
"Aku pengen nyobain permen kapas enak kayanya ya?" matanya berbinar menatap puluhan permen kapas yang terikat dan mengapung seperti balon.
"Ayo," ando menarik tangannya menuju tukang permen kapas.
"Berapaan bang?" tanyanya.
"10 rebuan"
"Yaudah saya mau 2 bang." menyerahkan uangnya dan mengambil 2 kantong permen kapas berwarna pink dan hijau.
"Makasih bang."
"Yo sama-sama."
"Kita duduk disana aja yuk," ajaknya menuju kesamping wahana rumah hantu.
Ando mengambil 2 buah kursi plastik yang tersedia disana, entah milik siapa, ia membuka jaket jeansnya dan memakaikan nya pada Nada.
"Biar nggak kedinginan." ucapnya.
sementara Nada terbengong dengan wajah memanas.
Assalamu alaikum😊😊
salam cinta untuk kalian tersayang😗 semoga selalu sehat dan berada dalam lindungan Allah swt.
terimakasih author ucapkan buat para readers yang sudah berkenan membaca "Suamiku Anak Sma" semoga dapat menghibur ya!🤗
*Haturnuhun😊😘