NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

  Lucas, Olivia, dan Nafisha duduk hening di ruang keluarga.

  "Mom, panggil anak-anak ke sini," perintah Lucas dengan suara tegas yang tak bisa ditawar. 

  "Iya, Dad," balas Olivia lembut, berdiri pelan dari duduknya. 

  Namun langkahnya terhenti sejenak saat Liam dan Amelia sudah turun dari lantai dua sebelum dia sempat sampai di tangga. 

  "Nggak perlu, Mom. Kami sudah ada di sini," kata Liam sambil menggandeng erat tangan adiknya, menapaki anak tangga dengan pasti.

  Senyum hangat merekah di wajah Olivia. "Ayo, kita ke sana. Nafisha sudah datang," ujarnya penuh harap. 

  Liam dan Amelia mengangguk, tanpa kata mereka mengikuti Olivia kembali ke ruang keluarga. 

  Sementara Nafisha, matanya tak lepas menatap tiap sudut rumah. Kekagumannya menggelegak, hati kecilnya berdebar tak karuan.

 “Rumah keluarga Smith besar dan megahnya hampir setara keluarga Parker…” pikirnya dengan mata yang berbinar-binar, seolah menemukan dunia baru penuh harapan di balik dinding-dinding itu.

  Sesampainya di ruang tamu, Olivia, Liam, dan Amelia duduk berhadapan dengan Nafisha dan Lucas yang sudah menunggu. 

  Olivia menarik napas panjang, matanya penuh harap sekaligus gelisah. "Amelia, ini Nafisha, putri kandung kami yang telah hilang selama bertahun-tahun," ucapnya pelan, suaranya bergetar menahan beban masa lalu yang tak pernah pudar. 

  "Dan Nafisha, ini Amelia, putri kami juga. Kalian harus bisa berdamai, untuk keluarga ini."

  Namun yang terjadi justru sebaliknya. Tatapan Nafisha dan Amelia bertemu, bukan berisi hangat persaudaraan, melainkan bara permusuhan yang mengancam. 

  Kedua mata itu menyala penuh kebencian, mengiris keheningan yang menyesakkan. Udara di ruangan itu seketika membeku, seolah sebuah pertarungan sunyi telah dimulai tanpa kata.

  Liam menatap tajam pada mereka berdua, merasakan getar gelisah yang perlahan menyusup ke relung hatinya. 

  Ketenangan yang selama ini menyelimuti keluarga itu seolah retak perlahan, tersayat tajam oleh kehadiran Nafisha yang kini mulai mengusik kedamaian yang sudah lama terjaga.

  Dia tahu, badai baru akan segera menghantam rumah itu, dan tidak ada lagi jalan untuk kembali ke masa lalu yang penuh harmoni.

  Nafisha melangkah maju dengan tenang, tangannya terulur perlahan ke arah Amelia, senyum manisnya terlukis sempurna seolah tak ada sedikit pun bayang permusuhan yang pernah ada di antara mereka. 

  "Hallo, Amelia. Aku Nafisha Aurellia. Salam kenal," suaranya lembut, tapi penuh keyakinan yang menusuk.

  Lucas, yang berdiri di samping, menegaskan dengan nada dingin, "Jangan lupa, sekarang kamu adalah putri keluarga Smith. Jadi, nama lengkapmu sekarang Nafisha Aurellia Smith."

  Senyum Nafisha melebar, tapi ada kilatan kemenangan di matanya sebuah pernyataan tanpa kata bahwa dialah satu-satunya putri keluarga Smith. Dia ingin Amelia tahu, tak ada ruang untuk bersaing. 

  Di sisi lain, Amelia berdiri terpaku, tak punya pilihan selain menerima tangan Nafisha dan menjabatnya dengan erat. Senyumnya dipaksakan, tipis, hampir retak.

  "Hallo, Nafisha. Aku Amelia Smith Salam kenal juga. Semoga kamu betah di sini," ucapnya dengan suara yang bergetar, menyembunyikan gelombang amarah dan kecewa yang membakar di dalam dada.

  Malam itu, persaingan mereka tidak lagi sekadar bisik itu adalah perang yang tak terelakkan.

...****************...

  Beberapa hri berlalu, sebentar lagi adalah hari natal, dan hari ini Cassia bersama teman-temannya akan pulang ke kampung halaman.

  "Akhirnya, Amerika tunggu kami!" teriak Arzhela dia benar-benar bersemangat.

  "Zhel, jangan berisik!" tegur Rose, dia menoyor pelan kening Arzhela hingga membuat gadis cantik itu berdecak kesal.

  Sedangkan yang lain hanya terkekeh lucu dan setelah itu mereka kembali melanjutkan langkahnya.

  Roda-roda koper terdengar bergesek dengan lantai bandara London, para gadis cantik itu berjalan menyusuri bandara dengan senyum yang tak pernah surut.

  Mereka menggeret koper menuju tempat dimana pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Amerika terparkir.

  "Semuanya sudah siapkan? Yakin tidak ada tertinggal?" Cassia bertanya, dia menatap teman-temannya bergantian.

  "Tenang saja, semua aman!" jawab Arzhela yakin, dia mengangguk dengan senyum tipis.

  Mereka semua juga mengangguk memberikan jawaban memuaskan pada Cassia agar tak perlu kembali khawatir.

  "Cas," panggil Veronica, dia berjalan tepat di samping Cassia.

"Heem, ada apa?" tanya Cassia, dia melirik sedikit pada Veronica.

  "Apa kamu mendengar berita?" Veronica membuka obrolan kecil agar perjalanan menuju pesawat tak terlalu lama.

  "Berita apa memang?" kali ini Rose yang sejak tadi diam akhirnya kembali membuka suara setelah tadi dia membuka suara untuk menegur Arzhela.

  "Tentang Nafisha?" suara Veronica menggantung di udara dan itu berhasil membuat getaran halus tak nyaman di hati Cassia.

  "Memang apa? Kok aku tidak mendapatkan berita apapun?" Mutiara sampai mengambil ponsel, dia mengecek portal berita untuk mencari tahu apa berita besar tentang Nafisha kali ini.

  "Beritanya belum rilis di portal berita, Ara!" kata Veronica.

  "Lalu?" mereka menoleh meminta jawaban atas berita yang Veronica bicarakan.

  "Nafisha menjadi putri kandung dari keluarga Smith, dan apa kalian tahu? Kalau ternyata Amelia bukanlah putri kandung Smith," jawaban itu bagaikan bom dan itu membuat ledaka pada hati mereka.

  "What? Kamu yakin? Nafisha putri Smith?" Arzhela sampai menutup bibirnya karena tak terlalu percaya pada berita ini.

  "Iya, aku hari itu tidak sengaja mendengar ini saat melihat Liam dan Nafisha bicara di kampus secara diam-diam," ungkap Veronica dia yakin telinganya masih berfungsi dengan baik untuk mendengar pembicaraan itu.

  "Sudah! Kita kan mau kembali ke Amerika untuk bersenang-senang, kan? Sekarang fokus saja! Dan biarkan Nafisha itu!" kata Cassia, dia menatap teman-temannya yang akhirnya paham dan mereka berhenti menggosipkan Nafisha atas permintaan Cassia.

  Namun, di balik teguran itu, Cassia tersenyum dan bersorak di dalam hati, dia senang karena rencana yang ia susun akan membawa Nafisha kedalam kehancuran yang lebih menyakitkan dari masuk kedalam neraka itu sendiri, kematiannya semakin dekat dan Cassia harap semua berakhir sesuai keinginannya.

...****************...

Sedangkan di sisi lain.

  "Untuk apa kamu masuk kedalam kamarku?" Amelia bertanya, dia muak melihat Nafisha dan kesal saat gadis itu mendadak masuk kedalam kamarnya tanpa izin.

  "Seharusnya ini menjadi kamarku, Amelia, karena akulah putri sah keluarga ini," ujar Nafisha sinis.

  "Kau boleh putri sah Nafisha, tapi aku peringatkan!" Amelia berdiri menatap Nafisha dengan sinis,"Akulah yang mereka sayang," bisiknya pelan dengan senyum bak rubah licik berbulu kelinci.

  "Kau yakin mereka sayang kau?" Nafisha bertanya, dia tak kalah melontarkan kata tajam pada Amelia.

  "Tentu, apa perlu bukti? Kau akan tahu setelah melihat semua kasih sayang mereka."

Nafisha hanya diam, menatap Amelia dengan sinis. Namun, tanpa ia duga suara pintu kamar yang di buka pelan membuat Amelia segera menarik tangan Nafisha dan ia berpura-pura menjatuhkan diri seolah di dorong.

  Nafisha tentu kaget, dia menatap Amelia dengan bingung seolah mencerna apa yang Amelia lakukan?

  "Kenapa kamu jahat, Fisha? Aku kan hanya ingin bicara sebagai saudara denganmu," suara Amelia kecil, dengan wajah sendu yang tampak menyedihkan.

  "Ak-"

  "Lia?" seseorang memanggil dan itu menghentikan gerakan Nafisha yang akan bicara, ia menoleh di sana tepat didepan ambang pintu, ia menemukan Liam yang sedang menatap Amelia dengan khawatir.

  DEGH!

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!