Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"apa yang dia beli?" tanya Liam penasaran.
"Sepasang kancing manset yang harganya dua puluh juta," ucap Tara lagi.
"Ck, mungkin dia ingin aku segera memakai jas, dan mengantikan posisi papa nya," ucap Liam penuh percaya diri.
"Bisa jadi, semua ini sengaja dia lakukan karena ingin memberimu kejutan yang besar," ucap Tara yang ternyata percaya diri nya lebih besar dari Liam.
"Lihat saja, setelah dia memberikan semua yang aku inginkan selama ini, aku akan memberinya pelajaran untuk semua yang telah dia lakukan beberapa hari terkahir padaku dan juga padamu," ucap Liam dengan sorot mata penuh dendam.
"Aku tidak sabar ingin memiliki semua yang dimiliki Flora, aku ingin kekayaan dan kemewahan nya itu jadi milikku," sambung Tara.
"Kau tenang saja, aku akan mengabulkan semua permintaan mu setelah rencana kita berhasil," ucap Liam lagi.
"Kau janji kan setelah mendapatkan semuanya kau akan menikahi ku?" ucap Tara lagi.
"Tentu saja, kau adalah penyelamat ku, aku akan menikahi mu," ungkap Liam masih tengelam dalam kebodohan nya.
"Tapi yang membuat ku bingung adalah, kenapa tiba-tiba Flora kembali mendekati Wenda, aku sudah susah payah menghancurkan hubungan mereka, tapi kenapa dia malah berbaikan sekarang," ucap Tara mulai gundah mengingat hubungan Flora dan Wenda yang kini membaik.
"Kurasa tidak, dia hanya ingin membuat kita marah karena kita tidak menyukai Wenda, sudahlah sayang jangan memikirkan hal itu, yang penting nanti malam kita datang," bisik Liam yang kemudian kembali menarik selimut.
Sementara itu di sisi lain ...
"Nona, astaga kenapa lemari nya di obrak abrik seperti ini?" tanya Mery yang saat itu masuk ke dalam kamar Flora. Ia di buat kaget dengan isi lemari yang berantakan di luar.
"Astaga ibu asuh, kenapa kau lama sekali kemana saja? Aku sudah membutuhkan mu sejak tadi," rengek Flora sepertinya anak manja pada umumnya.
"Maafkan aku, aku sedang sibuk mengurusi bahan makanan yang baru masuk ke gudang makanan dari tadi pagi," ungkap Mery segera menghampiri Flora, dia masih belum tau apa penyebab gadis cantik nya itu jadi sperti ini.
"Huh, bi kenapa isi lemari ku semuanya seperti ini, dress putih, tok putih dan kebanyakan baju ku warna putih semua, jelek sekali," ucap Flora mengumpat.
Mary menatap isi lemari tersebut dan segera menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan perlahan.
"Nona lupa? Liam sangat suka perempuan yang mengenakan pakaian putih, terlihat bersih, polos dan lembut, karena nona ingin menyenangkan nya, nona menganti semua pakaian nona yang berwarna hitam dengan pakaian ini, sehingga nona sering di bilang meniru Tara," jelas Mery dengan wajah kesal.
Flora seketika terdiam sambil menatap semua pakaian putihnya itu, ia hampir lupa kalau selama ini apapun yang di sukai Liam selalu ia usahakan termasuk memakai pakaian putih yang sama dengan Tara. Tidak ada pakaian mewah semuanya dres sederhana karena ia tau kalau Liam tidak suka dengan orang yang terlalu pamer.
Beberapa kali Liam selalu mengomentari pakaian Flora jika terlihat terlalu mewah.
"Astaga bodoh dan memalukan sekali, bi tolong kumpulkan semua pakaian jelek ini, bakar saja, aku akan meminta seseorang untuk mengirim pakaian baru untuk ku, yang jelas aku tidak mau pakaian lusuh apalagi warna putih," ucap Flora sambil menepuk-nepuk jidatnya.
"Ba-baik nona," ucap Mery tampa berfikir panjang mengerjakan pekerjaan yang di berikan Flora tampa banyak tanya.
Hari itu juga pakaian putih milik Flora di lenyap kan dan di ganti dengan gaun-gaun mewah, dres mewah berwarna merah dan juga hitam, ia kembali ke stelan pabrik sebagaimana seorang nona muda dari keluarga kaya yang terhormat.
"Oke semuanya sudah cantik, begini baru bagus," ucap Flora lega setelah melihat isi lemari pakaian nya yang di penuhi dengan pakaian mewah yang baru dan bermerek.
"Sekarang apa lagi yang harus aku lakukan nona?" tanya Mery ikut lega.
Flora menatap Mery dan kemudian mendekati nya.
"Ibu asuh, kak Daniel suka wanita yang berpenampilan seperti apa?" ucap Flora untuk yang pertama kalinya.
"Waduh, kalau itu aku tidak tau nona, seorang tuan muda seperti tuan muda Daniel yang dingin dan irit bicara, tidak mungkin mengatakan dia suka wanita seperti apa, dia hanya menyukai nona," ungkap Mery sambil garuk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
"Huh, ya sudah lah, kalau begitu kau istirahat saja, aku akan menanyakan hal ini kepada orang yang seharusnya tau," ucap Flora yang tak lain adalah Hans, itulah orang yang dia maksud.
"Baiklah nona," Mery pun meninggalkan kamar Flora.
Tak butuh waktu lama, Flora menghubungi Hans, hans yang saat ini sedang berada di kantor sama sekali tidak sempat melihat ponselnya dan akhirnya telpon dari Flora sama sekali tidak di angkat.
Seharian Flora sangat gusar karena sama sekali tidak tau type seperti apa yang diinginkan Daniel, dia hanya berkaca dan terus mencoba satu demi satu dress sambil mengingat type seperti apa yang di sukai Daniel.
Sampai malam hari pun telah tiba ...
"Nona, kau sangat cantik, mau kemana?" tanya Mery yang saat itu baru saja selesai membantu Flora berdandan.
Ya, Mery memang tidak tau kalau Flora ingin pergi bersama dengan Daniel.
"Aku mau ke villa kak Niel, oh ya ibu asuh tolong bilang ke papa, mungkin malam ini aku akan pulang terlambat," ucap Flora yang kemudian berdiri dari duduknya mengambil tas dan paper bag yang berisi kancing manset hadiah untuk Daniel.
Mery yang mendengar nama Daniel segera tersenyum dan mengangguk paham.
Setelah berpamitan dengan Mery, Flora pun meninggalkan rumah, ia pergi bersama sopir pribadinya untuk menghampiri Daniel.
Tak ingin mengirim pesan, Flora memilih untuk menjemput Daniel acara langsung ke villa nya.
Sementara itu di restoran Wenda.
"Boss di luar ada beberapa orang yang mengaku teman dan kekasih nona Flora, mereka memaksa masuk," ucap salah satu karyawan kepada Wenda.
"Hah? Siapa? Apakah mereka bersama Flora?" tanya Wenda sedikit bingung.
"Tidak boss, mereka tidak bersama nona Flora," jelas sang karyawan.
"Bawa aku ke sana," Wenda segera berdiri dan berjalan cepat menuju tempat dimana beberapa orang itu kini sudah menunggu.
Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di sana.
"Apa-apaan kalian? Kenapa datang dengan orang sebanyak ini?" tanya Wenda seketika mengetahui siapa yang ada di hadapannya saat ini.
"Kau sengaja kan membuat kami di tahan dan menunggu di sini? Flora sudah memesan ruang VIP untuk merayakan ulang tahun Liam, ayo cepat antar kami ke sana," ucap Tara dengan tatapan tajam.
Wenda yang mendengar itu seketika paham, beberapa orang yang ada di hadapannya saat ini sudah jelas sedang salah paham, sama seperti Flora ia pun mulai memiliki niat untuk mengerjai mereka.
****
Kalau ada typo mohon di koreksi teman-teman agar author bisa memperbaiki nya.
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.