NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:47.2k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Ardana (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan pria pilihan papa nya. Kedua nya sama-sama menawarkan sejuta ketenangan dan penawar lara.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Pagi itu toko kue Sweet&Sugar Cake milik Selena terlihat sedikit lebih ramai dari biasanya. Bel pintu terus berbunyi tiap beberapa menit, menandakan pelanggan yang masuk untuk membeli roti hanya untuk sekedar sarapan pagi.

Diarea meja kasir sudah dipenuhi banyak struk pembelian, dan aroma butter dari oven yang baru menyala membuat ruangan itu terasa hangat.

Sedangkan, Selena juga sudah sibuk dipantry. Ia menggulung lengan bajunya dan memeriksa adonan yang belum selesai ia bentuk. Tangannya bergerak dengan cekatan, meski pikirannya sibuk ke sana kemari.

Dan, Lily juga sudah kirim pesan sejak pagi buta, ia mengatakan kalau pelanggan mulai menanyakan pastry yang kemarin laris itu. Dan toko kue sendiri juga punya antrean pesanan yang tidak sedikit.

“Bu, pesanan pengantaran jam sembilan sudah saya susun semua. Tinggal dicek ulang,” ucap Dina tiba-tiba melangkah masuk dari pintu pantry, membawa clipboard seperti biasanya.

Selena mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari adonan. “Oke, nanti aku lihat. Kita harus pastikan semuanya pas ya, Din. Hari ini bakal ramai.”

“Ramai terus, Bu.”Jawab Dina sambil tertawa kecil. “Kalau Ibu kerja di dapur gini, staf di luar aja ikut semangat.”

Selena tersenyum tipis. “Aku cuma bantu sedikit. Sudah lama nggak turun tangan, jadi kangen.”Ujarnya seraya menepuk tepung dari tangannya dan beranjak menuju rak bahan, mengambil butter tambahan. Tapi sebelum ia kembali ke meja adonan, ponselnya yang ia simpan di saku apron berdering.

Selena berhenti sejenak. Merogoh saku apron dan melihat siapa yang menghubunginya.

Nama 'Ibu Ratna - Lawyer', terpampang jelas dilayar ponselnya.

“Din, aku angkat dulu ya,” ucap Selena pelan mendongak menatap kearah Dina.

Dina menganggukkan kepalanya lalu melangkah keluar, ia menutup pintu pantry pelan agar mengganggu pembicaraan Selena dan penelpon.

Begitu Dina pergi, Selena segera menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya. “Halo, Bu Ratna.”sapa nya lebih dulu

“Selena, selamat pagi. Maaf menghubungi mu di jam sibuk seperti ini, tapi ada kabar yang harus kamu tahu.”Kata Ibu Ratna dari seberang telepon

Selena memegang ujung meja dengan satu tangan nya. “Tentang sidang ya Bu?”

“Ya Sel. Jadwalnya sudah keluar.”

Selena diam sepersekian detik seraya melipat bibirnya kedalam. Dapur yang semula hangat tiba-tiba terasa lebih sempit.

“Kapan, Bu?”Tanya Selena lirih tapi masih bisa terdengar dengan jelas.

“Jumat depan, jam sembilan pagi. Sidang pertama, pembacaan gugatan.”Jawab Bu Ratna

Seketika saja, tubuh Selena menegang ditempat, udara dipantry semakin terasa menyesakkan dada. Tanpa sadar, air matanya tiba-tiba jatuh dari pelupuk matanya tapi dengan cepat Selena langsung menghapusnya. Ia berdehem pelan lalu mengangguk. “Baik, Bu. Saya hadir.”

“Nanti sore saya kirimkan surat panggilan sidangnya ya, supaya kamu bisa cek waktunya.”

“Iya, terima kasih.”

Setelah itu, sambungan telepon pun berakhir. Bahu Selena seketika langsung melemas seiring dengan hembusan nafas panjangnya, ia perpegangan pada tepian meja menatap kembali layar ponselnya yang menampilkan foto dirinya sendiri, bukan lagi menampilkan foto pernikahannya bersama Erlan.

"Kuat Sel.. Kamu harus kuat. Setelah semua ini selesai, kamu harus bisa menjalani hari-hari mu seperti sedia kala... " Ucap Selena lirih seolah tengah memberi semangat untuk dirinya sendiri.

Setelah itu, Selena kembali menyimpan ponselnya kedalam saku apron. Kemudian, ia kembali fokus pada adonannya.

Ruang pantry kembali terasa sunyi selain hanya suara dari oven. Sunyi yang membuat Selena punya waktu sebentar untuk menenangkan diri.

Namun, tiba-tiba saja Dina muncul lagi dari balik pintu sambil membawa tablet.

“Bu… ini ada orderan masuk. Kayaknya urgent banget.”kata Dina berjalan mendekat

Selena mengangkat wajahnya menoleh sekilas kearah Dina. “Orderan apa?”

Dina menyodorkan tablet itu pada Selena.“Orderan dari rumah sakit Mentari Medika.”

Deg!

Sontak saja, Selena langsung menghentikan aktivitas nya, ia melirik menoleh kearah Dina. Tanpa diberitahu, Selena sudah tau tempat itu. ltu adalah tempat Erlan dulu bekerja. Tempat yang tidak pernah ia rencanakan untuk berhubungan lagi, bahkan lewat hal sekecil orderan kue sekalipun.

“Banyak?” tanya Selena datar sambil menerima table itu dari tangan Dina.

“Banyak, Bu. Untuk acara internal besok siang. Jumlahnya lumayan besar.”Jawab Dina

Selena diam sejenak. Matanya membaca detail orderan itu satu per satu, sementara jantungnya berdetak melambat, seperti merasakan sesuatu yang mengganjal menggerogoti perasaannya.

Melihat keterdiaman Selena, Dina ragu-ragu untuk bertanya. "Bagaimana Bu Sel? Apa kita sanggup ambil orderannya?"

Selena menutup tablet itu pelan. “Sanggup. Kita ambil saja orderannya,Din". Jawabnya seraya menyerahkan kembali tablet itu pada Dina.

Mendengar itu, Dina mengangguk lega. “Baik, Bu. Nanti saya koordinasikan.”

"Hmm..." sahut Selena hanya berdehem

Setelah itu, Dina lekas keluar dari pantry sambil mengetik sesuatu di tabletnya, meninggalkan Selena yang kembali berdiri di depan adonan. Namun, setelah pintu tertutup, tangan Selena tidak langsung bergerak lagi. Ia hanya menatap adonan yang setengah jadi itu, seolah kehilangan minat beberapa detik.

Orderan dari tempat itu.

Tempat yang ingin ia lupakan.

Tempat yang rasanya ikut berdiri sebagai saksi ketika rumah tangganya runtuh.

Selena menarik napas pelan, mencoba mengusir rasa sesak yang kembali merayap tanpa permisi. “Kerja, Sel… kerja,” gumamnya lirih, memaksa dirinya untuk bergerak.

Tangannya akhirnya kembali menyentuh adonan, membentuknya perlahan. Gerakannya lebih pelan dari tadi, tapi tetap teratur. Setiap kali menguleni, pikirannya mencoba menepis bayangan-bayangan lama yang muncul seperti asap dari oven.

Tidak lama, pintu pantry diketuk dua kali sebelum terbuka pelan da Pak Ardi muncul, rambutnya sudah tertutup topi koki dan tangan kiri nya membawa loyang kosong sedangkan tangan kanan masih memakai sarung oven tebal.

“Bu Sel,”panggil Pak Ardi“oven kedua sudah warming up. Kalau mau batch tambahan, tinggal kasih kode.”Ujarnya seraya meletakkan loyang kosong disamping Selena

“Saya lanjut cek chiller, ya.” Tanpa menunggu sahutan dari Selena, pak Ardi langsung berlalu begitu saja keluar dari pantry.

Tapi, baru saja pintu pantry tertutup. Terdengar lagi suara ketukan dari luar nya dan pelakunya adalah Dina.

“Bu Sel, maaf… saya ganggu lagi,” ucap Dina masuk pelan sambil membawa catatan baru.

“Saya sudah konfirmasi ke rumah sakit. Mereka minta beberapa menu khusus untuk acara besok. Dan, bagian konsumsi bilang mereka minta semua rotinya dari toko kita saja, Bu.”Imbuhnya

Selena mengerjapkan mata, sedikit terkejut. “Semua?”

Dina mengangguk. “Iya Bu. Katanya mereka sudah coba beberapa roti ditempat lain, tapi yang paling cocok cuma produk kita.”

Selena terdiam sejenak, mencoba menimbang-nimbang ucapan Dina.

" Ya sudah tulis saja semua permintaan mereka, Din,”ujar Selena pada akhirnya sambil menepuk tangannya untuk menghilangkan sisa tepung yang menempel. “Kita siapkan. Jangan sampai ada yang kurang.”

“Baik Bu, berarti hari ini kita bakalan kerja ekstra ya Bu... Capek!" keluh Dina bergurau

"Gak akan kerasa capeknya, Din kalo dapat tambahan bonus". Ucap Selena seraya melepas apron yang menempel ditubuhnya.

Mendengar kata 'bonus', seketika wajah Dina menjadi berbinar. Ia menatap Selena dengan penuh harap.

"Bu Sel mau kasih tambahan bonus yaa ?" ujar nya dengan hat-hati dan langsung diangguki oleh Selena.

"Iya, aku bakal kasih bonus tambahan buat semuanya". Sahut Selena seraya mengulas senyum cantik nya.

"Yess... terimakasih Bu Selena cantik!"

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih 🌹🎀

1
vnablu
pasti ada niat terselubung si Bayu aku jadi curiga kalau Bayu ini bukan dari keluarga sederhana..🤔🤔
Buna_Ama 🌹: kalo bukan dari keluarga sederhana terus keluarga apa ? missqueen 😫😫🤣🤣🤣
total 1 replies
Muslika
klo Selena tidak dg mas Bayu aku mundur alon2 bunaaa🤣🤣
Muslika
AW AW...Please tor jgn buat mas bayu tersakiti karna Selena milih Cokro dan LBH mntingin pertemanan y dg Lily aman🤭
anju hernawati
siapakah bayu sebenarnya ......
Naufal Affiq
pilihan ada sama mu sel,kau harus memikirkan perasaan bayu terhadapmu,bukan perasaan teman mu,yang pastinya bayu gak ada rasa sama lily teman mu itu ,padahal orang tua mendukung hubungan mu dengan bayu
Nurminah
maaf mundur Thor nanti ngintip aja
Buna_Ama 🌹: yaa silahkan , hati-hati dijalan 🤗
total 1 replies
Muslika
please yaa bun,jgn bikin plot twist mas Bayu jahat karakter y ..
Muslika: ya sudah....Alhamdulillah...new couple kita Bayu Selena
total 2 replies
Muslika
makin Ter Bayu Bayu akooh🤣🤣🤣please tak nak Selena with Cakra bun
anju hernawati
apa yang bayu sembunyikan ......
Dewi Anggya
knp jd misterius gini si Bayu
Buna_Ama 🌹
ini baru clue nya aja loh 😅😅
Rida Arinda
kayaknya Bayu org punya jg katanya keluarga sederhana lah tinggal d penthouse rahasia lg 🤔🤔🤔
Ika Susilowati
aduhhh masa seorang suami punya.pemikiran seperti itu setelah menikah 🤦‍♂️
Muslika
tuh Bun byak yg gak suka dg Cakra apalgi klo nyampe sele balik sama dia 😄
Buna_Ama 🌹: astaga kena serang pendukung Bayu 😫😫😫😫
total 1 replies
Muslika
klo ujung y sama Cakra aku stop baca..sesuai judul y ajaa etika hati memilih dan big no utk eks y Selena
Agunk Setyawan
aku sih pilih Abang bayu♥️
Agunk Setyawan
Selena ini tipe cewek aneh dicintai Bayu mlh masih mikirin Cakra yg g jelas masalah Lily itu urusan nanti cinta g bisa dipaksa biarpun Lily suka Bayu tp KLO Bayu g suka gak cinta mau bagaimana ,,cakra juga g jelas
anju hernawati
bayu pria limited edition ..........
Muslika
lebih baik di cintai oleh laki2 daripada harus n masih ke jebak dg perasaan masalalu apalgi masa lagi dg seorang pengecut n pecundang Cakra
Muslika
tim yg netral alias pilih Bayu Karna utk Cakra big no dari awal dia yg mau Selena dia juga yg pergi tanpa sebab menata masa depan tanpa masalalu baik itu mntan pacar ataupun mantan suami ,dg tanpa menoleh ke belakang hidup juga bisa terus berjalan realistis aja sebagai wanita
Agunk Setyawan: betul kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!