Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Cinta itu pula yang menorehkan luka.
Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.
Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.
Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.
Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.
Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.
Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.
Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?
Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Tebakanku benar, kan? Papih pasti mengirim mata-mata lagi untukku," tebak Tania karena Ahsam tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Nona, apa anda lupa saya selalu memantau posisi anda lewat ponsel Anda. Jadi berhentilah berpikir macam-macam," jawab Ahsam dengan mata yang terus fokus mengemudi.
Tania hanya mendekus mendengar jawaban Ahsan. Dia pun memilih diam dan tak bertanya lagi.
•••
Clara merasa benar-benar kesal karena rencana gagal total, dia tak bisa menahan amarahnya, kemudian Clara pun memberhentikan mobilnya di sisi jalan "Arghhhh ...." Teriak Clara sambil memukul-mukul kemudi mobilnya.
"Dasar manusia tidak berguna!" teriak Clara marah. Dia marah pada pelayan yang gagal memberi racun untuk Tania.
"Apa aku harus langsung saja menghabisi mu nona kecil," lirih Clara dengan tersenyum sinis.
Clara menyenderkan kepalanya di jok, dia memejamkan matanya sejenak. Dia tersenyum devil saat membayangkan dia bisa membunuh Tania dan mengawetkan jenajahnya seperti dia membunuh Felisih. Kemudian dia membayangkan akan memiliki Julian seutuhnya.
Clara tertawa terbahak-bahak saat dia membayangkan hidup bahagia dengan Julian. Dering ponsel menyadarkan Clara dari lamunannya.
"Julian ...." Lirih Clara saat melihat id si pemanggil yang ternyata adalah Julian.
"Aku menunggu mu di mansion," ucap Julian saat Clara menganggkat panggilannya. Lalu tak lama Julian pun mematikan panggilannya kembali tanpa mendengar jawaban Clara.
Clara tersenyum, dia merasakan senang bukan main, ini kedua kalinya Julian menelponnya setelah satu tahun pernikahan mereka. Dengan cepat, Clara pun memajukan kembali mobilnya untuk pulang ke Mansion.
Julian menggeram kesal saat tau Clara makan siang bersama Tania. Dia meminta orang mengawasi Clara. Julian khawatir jika Clara berbuat nekad pada Tania. Dan orang suruhan Julian mengabarkan bahwa Clara dan Tania makan siang bersama.
Namun, sayang. Orang suruhan Julian hanya menunggu di luar restoran. Hingga dia tak mengetahui tentang racun yang akan di berikan Clara pada Tania.
Julian tak ingin Clara lebih dekat dengan Tania. Sebab, dia tau bahwa Clara adalah wanita yang ambisius. Dan firasat Julian Clara sengaja mendekati Tania. Julian tak mau mengambil resiko. Dia akan bersikap tegas pada Clara.
Lamunan Julian buyar saat pintu terbuka dan Clara lah yang masuk.
"Julian, ada apa?" tanya Clara sambil mendudukan dirinya di sofa. Dan kini posisi Julian dan Clara berhadap-hadapan.
Julian bersidekap dan menatap Clara dengan tajam. "Kenapa kau mengajak Tania makan siang bersama?" tanya Julian tanpa basa-basi.
"kau memata-mataiku?" tanya Clara. Tiba-tiba wajah Clara menjadi pucat.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, katakan apa alasan mu mendekati Tania. Aku tau kau Clara. Kau tak mudah dekat dengan orang lain. Jadi katakan alasan mu kenapa kau mendekati Tania."
Mendengar pertanyaan Julian, Clara meradang. Dia tak bisa menahan emosinya. Dia pun berbalik menatap Julian dengan tajam.
"Lalu apa urusan mu bertanya tentang itu? apa suatu kesalahan jika aku mengajaknya makan siang dan dekat dengannya. Apa dia orang spesial bagi mu? ap ...." perkataan Clara terputus karena Julian memotong ucapannya.
"Ya, dia wanita spesial untukku. Sekarang aku tak ingin menutupi apa-apa lagi dari mu. Dia adalah wanita yang aku cintai selama ini. Karena kau lah aku terpaksa meninggalkannya. Ayo kita akhiri semua ini. Aku sudah muak dengan mu dan dengan pernikahan ini. Jangan berpikir kau yang tersakiti disini karena faktanya kau lah yang sudah menyakiti kami dan memisahkan kami. Aku akan segera mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan," jawab Julian. Dia pun bangkit dari duduknya. Sejenak dia menatap Clara yang tampak masih shock. "Jika kau menyentuh wanita ku sedikit saja, kau akan berhadapan denganku," ucap Julian lagi. Dia pun pergi keluar dari kamar.
Duh, pantesan Clara ga mau lepasin uncle Julian ya, Uncle Juliannya aja ganteng banget.
Maaf ya, telat. Sebenernya ini udah up dari semalem tapi review-nya lama banget. aku pun ampe kesel nungguin ya. Tapi aku udah edit berkali-kali mudah2an ini lulus nya cepet
