NovelToon NovelToon
Whispers Of A Broken Heart

Whispers Of A Broken Heart

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:581
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Kisah dewasa (mohon berhati-hati dalam membaca)

Rianti bekerja di perusahaan milik Bramantya, mantan suami adiknya. Menjelang pernikahannya dengan Prabu, ia mengalami tragedi ketika Bramantya yang mabuk dan memperkosanya. Saat Rianti terluka dan hendak melanjutkan hidup, ia justru dikhianati Prabu yang menikah dengan mantan kekasihnya. Di tengah kehancuran itu, Bramantya muncul dan menikahi Rianti, membuat sang adik marah besar. Pernikahan penuh luka dan rahasia pun tak terhindarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Keesokan harinya dimana media sosial meledak dengan satu video yang viral di mana Bramantya dan Rianti berciuman panas di trotoar depan lampu merah.

“CIUMAN BAK DRAMA KOREA! KONGLOMERAT BRAMANTYA CIUM SANG ISTRI DI DEPAN UMUM DAN WARGA BERSORAK MINTA RONDE 2!”

Banyak sekali orang yang berkomentar di media sosial.

“Ini baru cinta yang sesungguhnya!”

“Netizen: kapan nikah? Mereka: udah, ini honeymoon.”

“Ciumannya wangi duit.”

Sementara itu Prabu duduk di sofa sambil menonton video itu berulang-ulang.

Rahangnya mengeras dengan kedua tangannya mencengkeram ponsel sampai nyaris retak.

“RIANTI, SERIUS KAMU CIUMAN DI DEPAN UMUM?!”

Tryas yang sedari tadi memperhatikan dari dapur hanya bisa menghela napas.

Ia menyandarkan punggung ke meja, menatap Prabu yang jelas-jelas terbakar cemburu.

“Kalau kamu masih cinta sama dia. Kenapa kamu biarkan dia pergi, Prabu? Dan kenapa memilih aku?"

Prabu tidak menjawab pertanyaan dari istrinya dan da hanya menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Ia bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya.

Tryas tersenyum sinis saat melihat suaminya yang keluar dari rumah.

Sementara itu di rumah mama Dewi yang juga ikut melihat berita itu dari TV.

Rianti terlihat tertawa bahagia di dalam video, lalu mencium Bram dengan penuh cinta.

Mama Dewi tersenyum tipis saat melihat putrinya yang sudah sembuh.

Linda yang duduk tidak jauh dari sana menatap layar dengan wajah muram.

Mama Dewi mengintip sekilas ekspresi putrinya itu lalu bertanya tenang.

“Kamu cemburu, Lin?”

Linda tidak menjawab dan langsung masuk ke kamarnya.

Di dalam kamarnya Linda kembali membuka ponselnya dan melihat video viral itu sekali lagi.

"Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia, Kak." ucap Linda.

Linda memasukkan pakaiannya kedalam tasnya dan akan menyusul kemana Rianti pergi bulan madu bersama Bramantya.

Ia membuka jendela kamarnya dan melompat keluar.

Mama Dewi tidak menyadari jika Linda akan menyusul dan menghancurkan bulan madu Rianti.

Beberapa jam kemudian pesawat pribadi Bramantya mendarat di Male, Maldives.

Roda jet pribadi itu menyentuh landasan dengan mulus, disambut hamparan laut biru kehijauan dan langit cerah tanpa awan.

Rianti yang sedari tadi duduk di dekat jendela langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

“B-Bram, ini indah sekali…” ucapnya lirih dengan suara bergetar.

Bramantya tersenyum tipis sambil melepas sabuk pengamannya.

“Kita belum mulai, Sayang. Itu baru pemandangan dari atas.”

Rianti menangis sesenggukan sambil memeluk tubuh suaminya.

“Kenapa kamu baik banget sama aku sekarang?”

Bram mendekat, menyeka air matanya dengan ibu jari.

“Karena dulu aku bodoh. Sekarang aku mau tebus semuanya. Sampai kamu bosan dicintai.”

Rianti menutup wajahnya karena malu, tapi Bram langsung tertawa kecil.

BRUK!

Ia mengangkat tubuh istrinya begitu saja, menggendongnya bridal style seakan-akan mereka baru saja menikah hari ini.

“BRAM! Turunin! Dilihat orang!” seru Rianti panik, tapi sambil tertawa.

Pramugari dan petugas bandara yang melihat mereka tersenyum simpul sambil menunduk sopan.

Bram menjawab santai sambil berjalan menuruni tangga pesawat, masih menggendong istrinya.

“Biar semua orang tahu kalau kamu cuma milik aku seorang.”

Rianti memukul pelan dada Bram karena terlalu malu.

“Aku bisa jalan sendiri!”

“Terima kasih atas masukannya, tapi laporan sudah saya abaikan.” jawab Bram santai.

Kemudian mereka berdua naik ke speedboat menuju villa di tengah laut.

Air jernih berkilau terkena cahaya matahari dengan angin laut meniup rambut Rianti pelan.

Ia menatap sekeliling seperti sedang bermimpi.

“Bram, kita beneran di surga?”

Bram menatapnya sambil tersenyum penuh makna.

“Kalau kamu ada di sini, artinya ini surga.”

Rianti langsung menoleh ke arah laut, menahan tawa karena geli mendengar gombalan itu.

Saat tiba di villa dimana sebuah villa kayu mewah dengan lantai kaca melihat langsung ke laut dan Bram kembali menggendongnya masuk.

“Bram! Aku bisa jalan!”

“Kontrak bulan madu: setiap masuk ruangan, kamu harus digendong.”

“Aku nggak pernah tanda tangan!”

“Terlambat. Kontrak berlaku otomatis sejak kamu cium aku di depan lampu merah.”

Rianti menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil tertawa.

Namun pelan-pelan ia melingkarkan tangannya ke leher Bram.

“Kalau gitu, jangan turunin aku dulu.”

Bram tersenyum puas sambil menatap wajah istrinya.

“Siap, Nyonya Cemburuan.”

Setelah itu Bramantya menaruh tubuh istrinya di atas tempat tidur.

Bramantya naik ke atas tubuh istrinya yang sedang rebahan.

"Sayang, boleh aku minta?"

Rianti mengernyitkan keningnya sambil menahan tawanya.

"Minta? Minta apa? Minta berenang atau minta.."

Bramantya yang gemas melihat istrinya yang bicara saja.

Ia pun langsung menutup mulut istrinya dengan mulutnya.

Bramantya memberikan ciuman khasnya kepada istrinya.

"B-bram..." suara desahan Rianti.

Bramantya yang sudah tidak sabar langsung membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh istrinya.

Tangan Bramantya mulai berjalan-jalan ke tubuh Rianti.

Rianti yang mendapatkan sentuhan tangan dari suaminya langsung meliuk-liukkan tubuhnya seperti cacing kepanasan.

"Apakah kamu sudah siap,sayang?" bisik Bramantya ke telinga Rianti.

Rianti menganggukkan kepalanya sambil mencengkram erat punggung suaminya.

BLUSH!

"Bram...."

Bramantya tersenyum tipis saat melihat istrinya yang sedang mendesah memanggil namanya.

Ia pun langsung melakukannya dengan tatapan penuh cinta.

Suara desahan mereka terdengar jelas di dalam kamar.

Bramantya membolak-balikkan tubuh istrinya yang sudah kewalahan.

Sampai akhirnya setelah dua jam kemudian mereka kelelahan.

Rianti memeluk erat tubuh suaminya yang sedang mengatur nafasnya.

"Terima kasih, sayang. Istirahatlah dulu." ucap Bramantya.

Rianti yang kelelahan sudah memejamkan matanya.

Sementara itu di bandara dimana Linda tidak sengaja bertemu dengan Prabu.

Linda menyeret kopernya dengan langkah cepat. Wajahnya pucat namun matanya menyala penuh tekad.

“Kak Rianti pikir bisa kabur dan bersenang-senang? Hah. Kita lihat nanti siapa yang tertawa terakhir.”

Namun saat ia hendak menuju loket tiket, seseorang tiba-tiba berdiri menghadangnya.

Pria itu mengenakan hoodie hitam dan topi, seolah berusaha menyembunyikan identitasnya.

“Kamu, ngapain di sini?” tanya Linda tajam.

Prabu mendengus pelan, matanya juga sama-sama merah karena kurang tidur.

“Aku yang seharusnya tanya itu. Kamu mau kemana?”

Linda menatapnya tanpa ragu dan menjawab pertanyaan dari Prabu.

“Aku mau ke Maldives. Aku mau buktikan kalau Kak Rianti tidak pantas bahagia—”

Belum selesai bicara, Prabu mencengkeram lengannya keras.

“Kalau ada yang menghancurkan hidup Rianti… itu harusnya aku, bukan kamu.” ucap Prabu dingin.

“Jangan sok pahlawan! Kamu juga nggak rela kan lihat mereka mesra-mesraan begitu? Bagaimana kalau kita kerja sama?”

Prabu mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataan dari Linda.

“Kerja sama?”

Linda mengangguk pelan, mencondongkan tubuhnya, berbisik:

“Kamu ingin Rianti kembali. Aku ingin Bramantya kembali juga. Kita punya tujuan yang sama.”

Prabu menatap Linda lama. Ada keraguan, tapi juga amarah yang menumpuk.

Prabu mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Linda.

“Baik. Kita hancurkan mereka.”

"Selamat datang di tim penghancur bulan madu.” ucap Linda sambil tersenyum licik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!