NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Ella tengkurap di atas tempat tidurnya. Sejak kemarin dia selalu membaca berulangkali chat balasan yang Sendi kirimkan untuknya. Ella mengubah posisi menjadi terlentang dengan kedua tangan yang memegang ponsel miliknya.

"Mi sss you? itu i miss you nggak sih?" lirih Ella. "Ck, si Sendi iseng doang ngirim beginian ke gue pasti,"

Ella berusaha mengabaikan chat balasan dari Sendi itu dari kemarin, tapi Ella tidak bisa. Entah kenapa Ella selalu berulangkali membacanya di saat dirinya ada waktu untuk pegang ponsel. Seperti sekarang ini, Ella sudah rapih dengan seragam sekolahnya Ella juga sudah siap untuk sarapan bersama seperti biasanya. Tapi Ella menyempatkan melihat ponselnya dan kembali membaca chat balasan dari Sendi.

Tok

Tok

Tok

"El, sarapan yuk! Udah di tungguin Mama sama Papa tuh di bawah...!"

"Iya...!"

Ella menjawab dan langsung menyimpan ponsel miliknya di saku baju seragam. Ella beranjak dari tempat tidur lalu mengambil tas sekolahnya dan berjalan menuju pintu. Begitu pintu terbuka wajah ganteng Dicky langsung menyambutnya. Dicky tersenyum membuat senyuman ganteng itu menular ke bibir Ella.

"Wanginyaaa... Udah mandi ya?" tanya Ella.

Dicky mengangguk. Senyumannya masih terpasang seperti tadi. "Kamu cantik banget El. Tiap hari aja kita begini,"

Ella menutup pintu kamar dan mulai melingkarkan kedua tangan di lengan Dicky. Mereka mulai berjalan menuruni tangga untuk menuju meja makan.

"Begini apanya?" Ella tidak paham.

"Tiap hari aja aku nginep di rumah kamu. Biar aku bisa lihat kamu di pagi hari seperti sekarang ini."

Dicky mencubit gemas hidung Ella membuat pemilik hidung itu mengerucut sebal. Tapi malah terlihat lucu di mata Dicky. Dan memang benar semalam Dicky diminta menginap dirumah ini oleh orangtuanya Ella, uhuk, cieee.

"Kamu ih Mas. Jangan narik-narik hidung aku dooong, hidung aku udah gede tahu. Jelek entar kalau tambah gede lagi karena sering kamu tarik-tarik kayak tadi," Ella protes.

"Nggak janji deh aku, soalnya kamu beneran bikin aku gemes. Malah jadi pen cubit hidung kamu lagi ini, hehehe..."

"Ih, Mas Dicky mah nggak asik!" Ella sebal tapi malah membuat Dicky tertawa kecil.

Langkah mereka tak terasa sudah sampai di meja makan. Di sana sudah ada kedua orang tua Ella yang menunggu Ella sejak tadi. Dan mereka yang meminta Dicky memanggil Ella karena Ella tidak kunjung turun untuk sarapan.

"Lama banget perasaan. Keburu pingsan nih Papa," kata Papanya Ella saat melihat putrinya yang sudah mulai duduk di kursinya.

Ella nyengir, kemudian fokus pada sarapan paginya, begitu juga dengan yang lainnya. Mereka benar-benar menikmati sarapan mereka dengan penuh hikmat.

Hingga tak lama kemudian Ella dan Dicky selesai sarapan lebih dulu. Ella pamit pada Mama dan Papanya untuk pergi ke sekolah. Tentunya kali ini Ella di antar oleh Dicky dan pulangnya juga Dicky yang menjemputnya. Mendadak si Dicky jadi kang ojek saja. Tapi ojek ganteng.

"Jangan ngebut-ngebut ya Mas, biar rambut aku nggak berantakan banget," seru Ella, tepat di telinga Dicky karena mereka sedang dalam di perjalanan ke sekolah, takutnya Dicky tidak mendengar perkataannya jika tidak dengan jarak yang dekat seperti itu.

"Iya, Mas nggak ngebut kok."

Cekiiiiitttt

"Mas, apa sih..??!!"

Ella memukul bahu Dicky ketika Dicky tiba-tiba mengerem motornya secara mendadak. Membuat jantung Ella berdetak tidak karuan. Sungguh, tadi itu membuat Ella benar-benar terkejut dan takut.

"El, itu ada orang pingsan makanya aku ngerem mendadak. Kita turun bentar yuk!"

"Hah? Mana?"

Ella dan Dicky buru-buru turun dari motor dan menghampiri seseorang yang kata Dicky pingsan itu. Namun, begitu Ella dan Dicky menghampiri orang itu Dicky di buat terkejut saat melihat Ella yang langsung memangku kepala si orang yang pingsan itu.

"El, kamu kenal?" tanya Dicky.

"Kenal. Ayo Mas kita bawa dia ke rumah sakit. Dia ini teman sekolah aku,"

Dicky menurut dan kebetulan ada taxi lewat tidak jauh dari mereka. Dicky dan Ella membawa dia yang tidak lain adalah Sendi ke dalam mobil taxi dengan Ella yang ikut di sana. Ella memangku kepala Sendi.

"Mas, kamu bawa motornya, buntuti aku ya?" kata Ella saat pintu taxi sudah di tutup oleh Dicky namun kaca jendelanya masih terbuka.

"Iya, yaudah, jalan pak," pinta Dicky pada sopir taxi.

Tak lama mobil taxi itu pun berjalan menuju rumah sakit terdekat dengan Dicky yang mengekor di belakang mobil taxi itu menggunakan motornya Ella.

"Lo kenapa Sen? Kenapa lo bisa pingsan di jalan begini, kening lo juga panas banget ini," Ella panik dan juga khawatir.

...----------------...

"Coba deh lo telpon. Barangkali dia tersesat,"

"Buset dah. Emang dia di hutan? aneh lo badak!"

Ridho menatap Agel geli kemudian menempelkan ponsel di telinganya. Dia menghubungi seseorang yang sudah ada janji dengannya katanya orang itu akan pergi ke rumahnya. Tetapi sudah hampir satu jam lamanya orang itu tidak kunjung datang makanya Agel dan Ridho kelabakan menunggunya. Karena Agel dan Ridho sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Nggak di angkat cuy, gila ya si Sendi ini. Dah lah kita sekolah aja. Gue nggak mau telat." kata Ridho dan mulai melajukan motornya untuk menuju ke sekolahan. Sedangkan Agel mengikuti Ridho di belakang dengan motornya, mereka berdua berangkat sekolah bersama-sama.

...----------------...

Ella berdiri menatap wajah Sendi yang pucat. Tubuhnya terbaring lemas di atas brankarrr rumah sakit. Dokter tadi sudah memeriksanya dan kata beliau Sendi hanya terkena demam tinggi jadi tidak ada yang perlu terlalu di khawatirkan. Tadi dokter juga sudah memberi obat untuk Sendi dan harus di konsumsi setelah Sendi terbangun nanti.

Ella menoleh ketika mendengar suara pintu ruangan di buka. Ella tersenyum saat kedua matanya bertemu dengan tatap mata Dicky. "Udah?"

"Udah kok. Terus gimana?"

"Gimana apanya?"

"Kamu jadi bolos sekolah. Ini udah lebih dari jam tujuh lho, El." Dicky menatap jam di lengan kirinya lalu menatap Ella lagi.

"Ya udah lah nggak papa. Nanti kalo mama sama papa nannya jawab aja seadanya."

"Eghhh...."

Ella dan Dicky menoleh saat mendengar rintihan dari Sendi yang terbaring di atas brankarrr. Ella dan Dicky mendekat dan menatap intens Sendi yang mulai membuka mata sesekali bibir kering nan pucat itu bergerak pelan seperti menghela napas.

"Sendi, lo udah bangun? Lo denger suara gue kan?" ~ Ella.

Sendi mengangguk dan kedua matanya yang sempat akan terbuka itu kembali memejam. "Gue pusing. Pusing banget. Dingin." lirihnya tapi Ella dan Dicky masih bisa mendengarnya.

"Lo demam tinggi. Wajar kalo lo ngerasa begitu. Bentar, gue beliin wedang jahe dulu ya." kata Ella yang langsung menatap Dicky yang berada di sampingnya. "Mas kamu tungguin temenku dulu ya,"

Tanpa menunggu jawaban dari Dicky lebih dulu Ella pergi begitu saja membuat Dicky hanya bisa diam menatap kepergian Ella itu dengan perasaan aneh yang mulai merayap di hatinya.

1
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
Ilham
BG lanjut
Cakrawala: oke...............
total 1 replies
ADEF
kasian banget masa diusir
Aksara_Dee
anakmu sakit pak Roni
ADEF
lah kok gitu si ayah
ADEF
hahaha
ADEF
emang ganteng si sendinya ya
ADEF
dasar si Agel
ADEF
sdorang ibu tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. dia rela tidak makan asal anaknya makan. biasanya. ssmangat sen selalu sabar ya
ADEF
wadidaw dicky oh ya elaaah
ADEF
sendi keren nggak pelit sama cewek
ADEF
mau
ADEF
knp debar
ADEF
tega bngt
ADEF
kasihan bngt sendi
ADEF
emosian si ayah nggaj suka gue sama dia
ADEF
bensin 12 500 mie ayam 12 ribu. abis dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!