Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan keluarga Al
Al menatap cengo saat empat buah mobil berhenti tepat di depan lobi rumah sakit.Di mobil pertama keluar kedua orang tuanya dan Zulva sang adik.
Di mobil kedua ada sang daddy serta onty nya,di mobil ketiga ada sang oma dan opa serta nenek nya.Sedangkan di mobil terakhir ada Paman Yusuf,bibi Halwa dan onty Nafa.
Al di buat geleng-geleng saat sopir sang umma mengeluarkan beberapa paper bag dari bagasi mobil.
"Ya Salam,ini rombongan rabbani mau pengajian dimana?" Ucap Al membuat sang umma langsung mendelik tajam.
"Ngomong apa kamu bang? Bukannya salam malah ngeledek"
Al terkekeh kemudian menyalami seluruh keluarganya."Lagian umma ini gimana sih,di sini tempat orang sakit bukan tempat buat piknik.Pake bawa rombongan segali sih"
"Kamu tuh ya,dari tadi protes terus.Keluarga kamu juga mau nengok calon mantu umma.Jadi udah ya gak usah protes."
"Bukan gitu umma,Al gak enak sama pihak rumah sakit.Nanti gimana kalau sampai mengganggu kenyamanan penghuni lainnya.Al juga gak mau ya kalau nanti sampai pihak rumah sakit menegur Alisya karean tamu nya yang kebanyakan".
"Ck,gak usah lebay!"
"Tenang saja boy,daddy sudah meminta izin sama yang punya rumah sakit.Beliau sudah memberikan izin bahkan katanya suruh pakai lift vip saja"
"Gak usah ngadi-ngadi dad,Memangnya daddy kenal sama yang punya ni tempat?"
"Wah,kamu nyepelein daddy kayanya.Jelas kenal lah,kamu gak lupa kan kalau Pak.Arkana teman bisnis daddy dan abi mu "
"Oh iya Al lupa!" Al menepuk keningnya,ia lupa jika pemilik rumah sakit ini ialah Arkana,laki-laki yang kemarin membuatnya merasa panas.
"Udah ah,umma udah gak sabar mau ketemu mantu.Ayo ummi ,bu kita langsung masuk saja."
Zura langsung menggandeng Ummi dan Ibu Nay.Keduanya sudah tidak lagi muda,walaupun sudah berkepala 7 namun Ummi nampak terlihat bugar.Namun sayang abah Kyai tidak bisa ikut karena sudah mulai sakit-sakitan.
"Uncle Syam gak sekalian di ajak onty biar kaya seserahan " Ledek Al pada Nafa yang terlihat mengejek Al.
"Masih di jalan bang, uncle Syam berangkat dari rumah onty " Jawab Nafa enteng membuat Al semakin frustasi.
Ya Salam keluarga gue udah kaya mau seserahan aja,rame banget.Mana umma bawa hamppers banyak banget,di kira mau lamaran kali ya!
Dengan lemas Al membawa barang bawaan sang umma di bantu Ustadz Yusuf dan Naufal.Al hanya bisa pasrah melihat kekompakan keluarganya.Ia hanya berharap Alisya tidak syock melihat keluarganya yang baru sebagian ini.
Begitu terkejutnya Alisya saat pintu ruanganya terbuka lebar dan menampakan beberapa orang yang tidak ia kenal.Alisya berfikir jika orang-orang di depannya ini salah masuk ruangan.Namun saat pintu kembali terbuka dan memperlihatkan seseorang yang ia kenal masuk dengan beberapa paper bag yang sama di tangannya membuat Alisya yakin jika Al mengenal orang-orang tersebut.
"Assalamualaikum cantik " Zura terlihat senang kala melihat Alisya yang sudah sadar dan sedang duduk bersandar di ranjang.
Semua orang terkejut saat melihat bola mata Alisya yang nampak berbeda,terlihat begitu cantik.Terutama Naufal,dirinya sampai mengerutkan keningnya saat melihat bola mata Alisya yang nampak familiar.
"MasyaaAllah kamu cantik sekali nak" Ummi senang melihat calon cucu menantunya yang begitu cantik.Walaupun tertutup cadar namun ummi bisa melihat kecantikan yang terpancar dari wajah Alisya.
Alisya tersipu malu,jika para laki-laki yang memujinya membuat Alisya risih berdeda jika seorang wanita dewasa yang memujinya.Alisya menjadi merasa senang karena menurutnya ia seperti medapat pujian dari seorang ibu.
"Bagaimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Azzura pada Alisya yang menundukan wajahnya.
"Alhamdulillah tante sudah mendingan" Suara Alisya terdengar seperti bisikan namun masih bisa terdengar oleh mereka.
"Alhamdulillah,umma senang dengarnya.Pokoknya kamu harus semangat biar cepat sembuh dan sehat.Semangat terus ya " Zura mengusap lembut kepala Alisya membuat Alisya diam mematung.
Entah kenapa mendapat sentuhan dari Zura terasa begitu hany dan nyaman.Belum pernah dirinya mendapat perlakuan seperti itu,ibunya selalu menyiksanya tanpa belas kasih."Terimakasih tante"
"Kamu pasti bingung ya sama kedatangan kami?" Pertanyaan Zura membuat Alisya mengangguk."Perkenalkan kami keluarga besar Al"
"Saya umma nya Al yang abi nya Al bersama adiknya Al.Dan ini kedua nenek Al dan itu opa Al.Dan yang di belakang umma itu para uncle dan onty nya Al "
ALisya di buat terperangah mendengar penjelaan wanita di depannya ini.Tidak menyangka wanita di depannya ini adalah orang tua dari Al,Zura terlihat masih muda.Jika bersanding dengan Al bukan seperti ibu dan dan anak tapi seperti adik kaka.Bahkan dengan sang abi pun sama.
"Sebelumnya umma mau minta maaf sama kamu,atas kelancangan anak umma yang sudah menyentuhmu.Umma tau itu kejadian tidak di sengaja namun tetap saja anak umma memang salah "
Alisya hanya terdiam,perasaannya tidak enak.Apakah orang ini akan menyalahkannya dan menuntutnya.
"Umma tau kamu juga pasti terkejut dan marah,umma maklumi kalau kamu mau marah sama anak umma.Tapi kedatangan umma kesini bukan hanya untuk menengok mu.Tapi juga ada satu hal yang ingin kami sampaikan "
Zura diam sesaat melihat respon Alisya,namun Alisya hanya terdiam membuat Zura terseyum dan melanjutkan ucapannya. "Walaupun terkesan tidak di sengaja karena suatu hal tapi bagi kami tetap saja anak kami salah.Perbuatannya tidak bisa di benarkan,secara tidak langsung Al sudah menyentuh apa yang ham baginya.Umma tidak mau anak umma semakin mendapat dosa san umma juga tidak mau kamu menjadi rendah dengan kejadian kemarin makan dari itu umma sebagai orangtua Al meminta beribu-ribu maaf dan juga Al siap bertanggung jawab atas perbuatannya "
"Tante saya tau itu kejadian tidak di sengaja,itu terjadi karena Ka Al ingin melindungi saya,saya yang seharusnya berterima kasih pada Ka Al.Terima kasih banyak juga karena ka Al dan keluarga sudah mempunyai itikad baik pada saya tapi saya rasa Ka Al tidak perlu bertanggung jawab dengan lebih,ini hanya sebuah kecelakaan.Aku tidak apa-apa tante."
"Tapi bagi keluarga kami Al tetap salah dan harus bertanggung jawab.Jadi umma mohon perkenankan Al untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya."
"Sekali lagi tidak perlu tante"
Zura bisa melihat sorot mata takut dan sakit dari mata Alisya.Terlihat dari tatapannya gadis ini penuh luka.Zura menarik Alisya ke pelukannya,ia tau ini terlihat egois namun setelah tau bagaimana kehidupan Alisya sebenarnya membuat tekad Zura bulat.
"Apa yang sebenarnya menjadi alasan kamu menolak pertanggung jawaban dari Al?" Nada lembut serta usapan lembut di kepala Alisya seketika membuat air mata Alisya tak terbendung lagi.
"Keluarga! Tante belum mengenal saya,saya yakin jika tante tau bagaimana saya pasti tante akan menyesal sudah berbuat seperti ini pada saya.Saya tidak pantas mendapat perlakuan seperti ini dari Ka Al dan keluarganya.Jadi sekali lagi saya mohon maaf,saya tidak bisa"
Alisya,dalam nada bicaranya terdengar berat seakan sebuah beban sedang di pikulnya.Azzura tau itu,makanya ia tetap memaksa Alisya agar mau menyetujui nya.
"Kalau misalkan kami sudah tau kehidupanmu dan tetap pada keputusan kami untuk Al menikahi mu bagaimana?"
"Saya rasa itu mustahil."
"Tapi kenyataanya kami sudah tau!bahkan kejadian yang dari dulu sering terjadi pada mu pun kami tau."
Alisya terkejut mendengarnya,bagaimana bisa mereka tau kehidupannya dari dulu.Apakah ucapan wanita ini hanya bualan saja?
aja