Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.
Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.
Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32: Pilihan
Bagaimana mungkin salah satu orang kepercayaan Rong Sheng ada di tempat itu? Dan kenapa dia tertangkap? Padahal Rong Sheng tidak memerintahkan apa-apa... lalu, kenapa? Kenapa dia ada di tempat itu?
"Bukankah wajah ini tidak asing bagi pangeran?" tanya Kaisar Longwei. "Pangeran pasti mengenalnya dengan baik. Dia adalah salah satu orang kepercayaan pangeran. Dan dia pun juga sudah mengaku jika penyerangan tadi malam dilakukan atas perintah dari pangeran," ungkap Kaisar Longwei.
"Benar-benar tidak bisa dipercaya! Padahal pangeran adalah seorang pejuang yang tanguh. Lalu, kenapa? Kenapa pangeran mengambil jalan seorang pengecut seperti ini? Saya benar-benar kecewa, pangeran."
Rong Sheng benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata. Bagaimana mungkin orang itu ada di sana? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Rong Sheng. Dan yang lebih penting, bagaimana dia bisa mengatakan jika Rong Sheng adalah dalang dari penyerangan terhadap istana Kaisar Longwei tadi malam?! Benar-benar tidak bisa dipercaya!
"Kau! Berani-beraninya memfitnah diriku! Apa kau ingin mati? Tarik kembali kata-katamu!" seru Rong Sheng.
"Tenanglah, pangeran. Jangan terlalu keras seperti itu. Biar aku tanyakan, apa saja yang telah terjadi kemarin malam. Biar kita semua dengar bersama apa yang sebenarnya terjadi." Kaisar Longwei berdiri, mendekat kepada pria yang tubuhnya penuh dengan luka bekas siksaan.
"Sekarang, katakan, siapa yang telah memberikan perintah kepadamu untuk melakukan serangan di istana kemarin malam? Jawab dengan jujur!" Kaisar bertanya kepada pria itu.
Dengan suara yang lemah, pria itu menyebut satu nama. Dan nama itu, Rong Sheng.
"Kami semua diperintah oleh Pangeran Rong Sheng," jawabnya dengan suara yang lemah. Dengan tangan yang penuh darah, dia menujuk ke arah Rong Sheng yang berdiri di samping Mei Lin.
Rong Sheng benar-benar dibuat tertegun. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Yang dikatakan pria itu tidak benar. Tetapi, saat ini Rong Sheng tidak punya bukti yang bisa membela dirinya. Dia benar-benar telah terjebak!
"Pria itu berbohong, kaisar! Dia tidak berkata jujur. Dia sengaja menjebak Pangeran Rong Sheng! Bukan seperti yang dituduhkan pria itu. Kedatangan kami berdua ke sini... itu, karena hal lain! Tidak ada kaitannya dengan penyerangan tadi malam!" seru Mei Lin, berusaha untuk membela Rong Sheng.
"Bagaimana saya bisa percaya dengan kata-kata tabib? Apa kalian berdua memiliki bukti yang bisa membuktikan kata-kata kalian adalah benar? Jika kalian memiliki buktinya, maka saya akan melepaskan kalian berdua. Dan jika tidak ada, terpaksa kalian harus ditahan di sini untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kalian!" kata Kaisar Longwei.
"Kami... kami memang tidak punya bukti. Tapi, kaisar bisa percaya kepadaku. Aku tidak mungkin berbohong. Kedatangan kami ke sini karena ingin mencari kakakku. Kami datang karena mendapatkan informasi bahwa dia pernah terlihat di sini. Kami hanya ingin memastikan hal itu!" Mei Lin bersusah payah, berusaha untuk meyakinkan Kaisar Longwei. Tapi, semua usaha itu hanya akan sia-sia saja.
"Apa maksudnya dengan 'kakakmu'? Apa kakakmu ada di sini juga?" tanya Kaisar Longwei.
Mei Lin mengangguk. "Benar, kaisar. Kakakku ada di dunia ini. Lima tahun yang lalu, dia dinyatakan hilang. Tidak ada petunjuk tentang hilangnya dia. Lalu, belum lama ini, aku baru menemukan benda milik kakakku. Benda itu ada di dunia ini, jadi... kemungkinan besar dia juga terjebak di dunia ini." Mei Lin terpaksa harus mengungkapkan rahasia itu kepada Kaisar Longwei, berharap dengan hal itu ia akan percaya, lalu melepaskan Rong Sheng dan dirinya.
Mei Lin benar-benar tidak tahu jika semua usaha yang dia lakukan tidak akan ada gunanya. Karena, sejak awal, semuanya adalah rencana Kaisar Longwei. Mulai dari umpan untuk membuat Rong Sheng dan Mei Lin datang, lalu jebakan yang memojokkan mereka berdua... semua itu adalah rencana Kaisar Longwei untuk bisa mendapatkan Mei Lin!
"Bagaimana bisa kau yakin jika kakakmu ada di tempat ini?" Lanjut Kaisar Longwei bertanya.
"Karena hatiku berkata seperti itu. Di dunia kami... tidak ada tanda-tanda adanya dirinya. Tidak akan mungkin seseorang akan hilang begitu saja," jelas Mei Lin.
"Mungkin saja dia sudah mati!" sahut Kaisar Longwei.
Mei Lin berusaha menahan air mata. Kata-kata itu... kata-kata yang mengatakan sesuatu yang menakutkan tentang kondisi Mei Lan. Itu benar-benar menakutkan.
"Tidak, kaisar! Aku yakin dia masih hidup. Kalaupun dia mati, bukankah sudah pasti ada mayatnya? Lima tahun! Itu bukan waktu yang sebentar. Jika dia mati, mayatnya pasti akan ditemukan. Tapi, kali ini tidak. Karena itulah, aku yakin dia masih hidup!" Keyakinan Mei Lin benar-benar kuat. Dan dia tidak ingin mematahkan keyakinan itu.
"Baiklah. Kita anggap saja dia masih hidup," kata Kaisar Longwei. "Tapi, semua itu tidak ada hubungannya dengan masalah yang kita bicarakan saat ini!"
Mei Lin menggeleng. "Tidak, kaisar. Semuanya ada hubungannya. Bukakah sudah aku katakan? Kedatangan kami ke sini karena informasi yang kami dapat. Kami benar-benar tidak ada hubungannya dengan penyerangan tadi malam!"
"Yang Mei Lin katakan itu benar, kaisar. Kami benar-benar tidak ada hubungannya dengan penyerangan itu. Tolong percaya kepada kami," pinta Rong Sheng.
"Tidak, tidak. Tidak semudah itu. Penyerangan itu sudah menimbulkan banyak kerusakan dan banyak prajurit yang gugur. Jadi, saya tidak akan bisa mentoleransi hal ini. Kalian berdua... kalian akan mendapatkan hukuman yang sepantasnya didapatkan! Tidak terkecuali!" tegas Kaisar Longwei.
Mendengar hal itu, Rong Sheng langsung mengkhawatirkan Mei Lin. Dia tidak bisa membiarkan Mei Lin menanggung hukuman yang akan diberikan oleh Kaisar Longwei. Oleh karena itu, Rong Sheng berpikir untuk menerima hukuman sendiri.
"Jika kaisar ingin memberikan hukuman, aku akan menerima hukuman itu. Tapi, tolong... tolong jangan hukum Mei Lin. Dia tidak ada kaitannya dengan hal ini. Biarkan dia kembali ke Dinasti Xianhua. Biar aku yang menanggung semua hukumannya," pinta Rong Sheng.
Mendengar perkataan Rong Sheng, Mei Lin terkejut. Bukan hal yang benar untuk menanggung semua kesalahan itu sendiri, terlebih lagi, kesalahan itu tidak dibuat oleh Rong Sheng.
"Pangeran... apa yang kau katakan? Kenapa aku harus kembali? Kenapa harus kau yang menanggung semua kesalahan yang tidak kau lakukan?!"
Kaisar Longwei tersenyum melihat apa yang terjadi di antara Rong Sheng dan Mei Lin.
"Sepertinya kalian berdua tidak bisa memutuskan tentang hukuman yang akan saya berikan. Kalau begitu, izinkan saya memberikan pilihan kepada kalian berdua." Kaisar Longwei mendekat kepada Rong Sheng dan Mei Lin.
"Bagaimana jika kita membuat kesepakatan?"
"Kesepakatan? Kesepakatan seperti apa?" tanya Rong Sheng.
"Aku akan membiarkan Pangeran Rong Sheng kembali ke Dinasti Xianhua, tetapi dengan satu syarat! Tabib ini harus tetap tinggal di sini! Bagaimana? Tertarik?"
***
Bersambung.
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu