NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:180.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 22

"Lho Dok, belum pulang juga?"

"Oh Aisya, iya sebentar."

Aisya mengerutkan alisnya ketika mendapati Zein yang duduk di coffe shop sendirian. Saat ini adalah jam pulang ke rumah. Yang dia tahu Zein tidak ada jatah jaga malam, jadi seharusnya pria itu sudah pulang sejak tadi.

Namun agaknya Zein masih ingin berada di rumah sakit. Hanya saja Aisya melihat ada yang tidak beres dari raut wajah pria itu.

Semua orang di departemen bedah syaraf tahu kalau Zein adalah pribadi yang menyenangkan. Dia juga ramah dan sering tersenyum kepada setiap orang, baik itu kepada pasien maupun kepada rekan dan juga juniornya.

Tapi kali ini Aisya tidak melihat Zein yang seperti itu. Wajah laki-laki itu sangat kusut dan seolah yang ada di sana hanya sekedar raganya. Entah dimana saat ini pikirannya berada.

Hal tersebut tentu bukan urusan Aisya dan dia tidak mau tahu juga. Namun saat dirinya hendak pergi, Zein tiba-tiba menarik tangannya.

"Aisya, bisakah kamu duduk di sini sebentar?"

Aisya melihat ke arah jam yang melingkar di tangan kanannya. Ia rasa dirinya masih punya sedikit waktu sebelum kembali ke tempat kerja.

Sreeek

Aisya menarik kursi lalu duduk di sana. Dengan tenang dan sama sekali tidak memiliki rasa canggung, Aisya meminum es kopi yang baru saja dibelinya.

"Ais, apa kamu sudah pernah pacaran? Sekarang kamu punya pacar tidak."

"Tidak punya dan belum pernah."

Jawaban Aisya sangat datar. Tapi Zein sudah tahu, gadis di depannya itu memang demikian. Setiap diajak bicara maka hanya akan menjawab dengan jawaban seperlunya.

"Haaah begitu. Tapi Ais, kamu tahu tidak alasan mengapa tiba-tiba pacar kamu yang sudah berpacaran dengan kamu tiba-tiba meminta putus."

Sreeet

Aisya langsung mengalihkan matanya dari gelas kopi ke Zein. Alisnya berkerut yang mana maknanya bisa Zein ketahui.

"Iya, putus. Alifa tadi siang datang kemari. Dia meminta putus dengan ku.Asli aku bingung sekali. Apa aku buat salah sama dia. Apa ada sesuatu dari kekurangan ku sama dia sehingga dia minta putus. Padahal aku serius sama dia."

Ingatan Zein menerawang ke beberapa jam sebelumnya. Tepat jam makan siang, Alifa datang untuk bertemu dengan nya. Sebenarnya sudah dari pagi Alifa mengirimi Zein pesan minta untuk bertemu.

Zein tentu sangat senang. Terlebih selama seminggu ini dia sama sekali tidak tahu kabar Alifa. kekasihnya itu tidak membalas semua pesan dan panggilannya telpon dari nya.

Hanya saja ketika bertemu Zein merasa ada sesuatu yang lain dari kekasihnya itu. Tatapannya dingin dan raut wajahnya nampak satar. Sungguh sangat berbeda dari pertemuan terakhir mereka.

"Hai sayang, maaf ya nunggu. Tadi aku baru saja ada operasi."

"Tidak apa, aku juga baru saja datang kok. Ehmmm langsung saja ya Bang. Aku kemari karena mau menyampaikan sesuatu sama kamu."

Zein memerhatikan dengan seksama apa yang akan dikatakan oleh Alifa. Meskipun saat ini hati kecilnya terasa sangat gelisah, namun dia mencoba menepisnya.

"Ya, katakan saja. Aku akan mendengarkannya."

"Bang, aku rasa kita sudah tidak bisa sama-sama lagi. Setelah aku pikir-pikir, rasanya kita sama sekali tidak cocok. Aku hanya tidak bisa berada di sisi mu menunggu. Dan aku juga mau fokus dengan kuliahku. Jadi sebaiknya sekarang kita masing-masing untuk meraih apa yang jadi cita-cita kita. Maaf Bang, hubungan kita hanya bisa sampai di sini saja."

Degh!

Zein tentu terkejut. Dia tahu persis bahwa mereka sama sekali tidak memiliki masalah. Selama ini pun mereka berhubungan dengan sangat baik meskipun tidak sering bertemu.

Jadi, Zein sangat kebingungan sekarang dengan permintaan putus dari Alifa. Namun entah mengapa dia pun tidak ingin banyak bertanya. Jika memang Alifa ingin mengakhiri hubungan mereka, ya sudah mau bagaimana lagi.

"Baiklah kalau itu yang kamu mau. Terimakasih untuk satu tahun yang luar biasa ini. Semoga belajarmu lancar."

Hal tersebut lah yang membuat Zein termangu duduk di coffe shop sekarang ini. Dan dia sedang menanyakan tentang putusnya dirinya kepada Aisya.

"Dokter Zein putus dengan Alifa?"

"Iya, dia tadi siang datang untuk berkata demikian."

"Mungkin dia tidak suka dengan profesi Anda sebagai dokter. Semua orang tau kalau proses menjadi dokter yang sebenarnya memang banyak sekali waktu yang tersita baik dengan keluarga, sahabat ataupun kekasih. Kesimpulan saya adalah, mungkin mantan pacar Dokter Zein adalah wanita dengan tipe yang selalu ingin diperhatikan dan itu tidak bisa dilakukan oleh Dokter Zein. Ya itu sih hanya dugaan saya saja lho ya. Sudah jam segini, permisi Dok saya harus kembali bekerja."

Aisya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Zein dengan sejuta pemikirannya.

Ditambah Zein sedikit tidak bisa berkata-kata ketika mendengar Aisya bicara panjang lebar seperti tadi. Selama ini mengenal Alifa sebagai koas di sini, Zein baru kali ini mendengar Alifa bicara panjang.

"Haah, mungkin apa yang dikatakan oleh Aisya memang benar. Alifa tidak bisa dengan ku yang tidak bisa diajak jalan-jalan setiap waktu. Dia bosan selalu bertemu di rumah sakit. Mungkin dia memang butuh pria yang selalu ada buatnya. Ya sudah, kalau memang harus begini. Mungkin aku dan dia tidak jodoh."

Zein menghela nafasnya panjang. Dia berusaha menerima dan memaklumi semuanya meskipun tidak mudah.

Bagaimana tidak, hubungan yang dia rajut bersama berjalan sudah satu tahun. Zein pun sangat serius dan bersiap untuk melamar Alifa. Tapi sekarang semua angannya itu harus di pupus.

Meskipun tidak mudah, tapi sudah tidak ada yang bisa dilakukannya.

Zein bangkit dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan rumah sakit. Rasanya menjadi enggan untuk pulang ke rumah. Baru kali ini setelah sekian lama hidup di rumah sakit dia merasa berat untuk melenggang pergi meninggalkan tempat kerjanya itu.

Putus cinta ternyata rasanya tidak enak. Rasanya begitu sesak.

Itu bagi Zein, tapi tidak dengan Alifa. Saat ini gadis itu merasa sangat ega sekali. Dia seolah baru saja lepas dari belenggu yang menyesakkan.

"Aaah siapa sangka semuanya ternyata semudah ini. Aku benar-benar lega sudah mengatakan itu semua. Apa mungkin selama ini aku memang tidak menyukai Zein ya. Ah entahlah, yang penting aku sekarang sudah bebas. Rasanya benar-benar sangat luar biasa sekali. Haaaah."

Alifa tersenyum puas, dia menghirup udara kuat-kuat dan membuangnya perlahan. Seolah ada sesuatu yang lepas dari dirinya dan sekarang dia menemukan sebuah kebebasan.

"Kenapa, kok sepertinya senang begitu?'

"Oh hai, iya aku sedang senang. Akhirnya aku putus juga dengan dia."

"Begitu kah? Jadi apa sekarang kita bisa bersama."

Alifa tersenyum kepada pria yang sekarang ini tengah memeluknya dari belakang. Pria yang ia kenal selama beberapa minggu ini dan mereka menjadi begitu dekat.

"Zuhal, apa kamu benar-benar serius dengan ku? Aku tidak ingin jika kamu hanya bermain-main."

"Tentu saja aku serius. Aku sangat serius dengan mu. Bahkan jika kamu ingin kita segera menikah pun aku sangat siap."

Alifa tersenyum, dengan pria ini dia merasa sangat dicintai. Sungguh rasanya sangat berbeda dibanding dengan Zein.

"Kalau begitu, lamar aku. Mari kita menikah."

"Baiklah, seperti keinginan mu Tuan Putri."

TBC

1
Milka Budi
Luar biasa
Endang Sulistia
kurang sreg kalo nyebut tuan atau nyonya...
Endang Sulistia
ada gilanya si Hendra ini...
Endang Sulistia
mbak Rasti baik ya...
Endang Sulistia
emak,bapak sama anak sama aja...
Endang Sulistia
bang aji ...
Icha Arlita
asli ini keren abis pokoknya 👍
Endang Sulistia
kampret si Hendra nih...
Rahma Inayah
kok.cpt.end nya padhal bgus ceritanya knp gk sampai alifa dan aisyah menikah dan pny ank.ending yg bgus
Rahma Inayah
semakim km paksa semakim menjauh yg ada alifanya dela.tdk lh mudah melupkn aplgi meliht lngs kelakuan ibunya
Rahma Inayah
aisysh paham dgn hub orang serta peka yp dgn hub nya sendri gk peka ditembak dl oleh yash br peka
Dwi ratna
terharu dan sedih kasian aji gk punya ank kandung dong🤭
Rahma Inayah
walau aisyah tdk mendaptkn kasij syg seorng ayah wkt kecil tp stlh dewasa dtp kasih syg speak ayah aji bukan hanya sebagai ayah tp jg bs sebagai teman
kalea rizuky
lahh kok uda end kurang deh
Rahma Inayah
wida cnt kelapa dia cnt tp zuhal nyq gk knp napa.alias gk cnt sma aja cnt bertepuk sebelah tangan.tp km jgj senang dl zuhal mn tau wida blas debdam dgn menggunakan kekuasaan ortu nya.
Rahma Inayah
Semangat utk zuhai dan yash d perjuanan cnt kalian 👍👍👍
Rohmi Yatun
waaahh udah selesai aja nii... makasih Thor.. ditunggu karya barunya yaaa🌹👍
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya happy ending, semua nya udah dapat pasangan tapi kok nggak sampai nikah iya mereka,di tunggu boncap nya kakak Author 🙏❤️💪💪💪
Miss Typo
kok tau² dah tamat ini, mereka belum nikah lho thor. ada pertemuan pasti ada perpisahan tapi blm rela pisah dgn Aisya dll, walaupun dah dapet pasangan masing² tapi blm pada nikah, baru Dewi dgn aji nih
marie_shitie💤💤
yeeeeyyy akhirnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!