Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Malam pun tiba, Nathan dan Melodi masih berada di sekitar danau, mereka bingung karena hujan belum juga reda.
Maria yang mengkhawatirkan keadaan mereka langsung menelpon dan mengatakan kalo ada sebuah tempat kecil yang tak jauh dari tempat itu, karena mereka tidak mungkin kembali saat ini.
Nathan dan Melodi pun pergi ke tempat yang di maksud oleh Maria. Mereka bertemu dengan seorang lelaki paru baya, "selamat malam",sapa Nathan.
Lelaki paru baya itu membungkukkan kepalanya,"malam tuan dan nyonya, perkenalkan saya willy, tadi Maria sudah memberi tahu kalo tuan dan nyonya ada di sekitar sini".
"kamu kenal Maria?",tanya Nathan.
"tentu tuan, dia adalah adik saya, kebetulan kami sudah bekerja di sini lumayan lama".
"oh syukurlah...ehm tadi siang kami sedang menikmati danau namun tiba-tiba hujan dan kami tidak bisa kembali akhirnya menepi ke sini",jelas Nathan.
Willy mengangguk paham lalu dia berkata,"jangan takut tuan, tempat ini masih bagian dari villa, jadi ini masih milik tuan dan nyonya". Melodi dan Nathan saling melirik,"baiklah kalo begitu silahkan masuk tuan, keperluan tuan dan nyonya sudah saya siapkan".
"terima kasih Willy"
Nathan dan Melodi pun masuk ke dalamnya, mereka langsung mengganti pakaian masing-masing dengan pakaian yang sudah di sediakan.
Nathan duduk di atas ranjang sambil memainkan ponselnya, sedangkan Melodi dia masih berdiri di kamar mandi sambil menghadap cermin.
"gila...ini tidak mungkin aku kenakan di hadapan kak Nathan",ucap Melodi.
Dia memakai lingerie yang tersedia di tempat itu, menurutnya ini terlalu terbuka dan seksi, apalagi Nathan bisa melihat lekuk tubuhnya,"apa ini...kenapa di tempat seperti ini ada pakaian yang tak bermoral, apa jangan-jangan ini ulah Maria", Melodi masih berpikir dengan pakaiannya saat ini, tidak mungkin dia memakai pakaian basahnya kembali.
Di luar sana Nathan mulai mengkhawatirkan Melodi yang tak kunjung keluar," Mel...",panggil Nathan.
Melodi pun semakin bingung,"iya kak...sebentar lagi aku keluar", Melodi tidak bisa apa-apa lagi selain pasrah,mau tidak mau dia harus memakainya.
Pintu kamar mandi mulai terbuka, dan Melodi pun mulai menampakkan dirinya. Dengan malu dia berjalan ke arah ranjang.
"maaf aku lama sekali".
Nathan yang sedang asyik dengan ponselnya pun seketika menoleh, matanya tertuju pada Melodi yang tengah berdiri tak jauh dari tempat duduknya.
Nathan terperangah, matanya tak berkedip sekalipun, baginya Melodi begitu cantik dan seksi," kak ..."
Nathan tersadar lalu dia menggelengkan kepalanya," maaf hanya ini yang bisa aku pakai",lirih Melodi sambil menundukkan kepalanya.
Nathan pun menjadi salah tingkah dia tidak berani untuk menatap Melodi karena sesuatu sudah bangun.
Nathan pun mulai melangkah untuk masuk ke dalam kamar mandi namun sayang kakinya terpeleset hingga bertabrakan dengan Melodi.
Melodi pun tidak bisa menjaga keseimbangannya dan dia hampir terjatuh namun dengan sigap Nathan menariknya dan akhirnya mereka saling berpelukan.
Keduanya terdiam sejenak, menikmati kehangatan yang di timbulkan dari tubuh masing-masing.
Mata Nathan dan mata Melodi bertemu,bahkan mereka begitu dekat,kening mereka pun saling menempel dan hembusan nafas yang begitu terasa.
Suasana malam dan dingin membuat hasrat mereka bergejolak, Nathan mulai perlahan mencium bibir Melodi dengan lembut.
Kegiatan kemarin malam kini terulang kembali, mereka saling memberikan kehangatan satu sama lain.
"Mel...aku...menginginkannya",bisik Nathan di sela-sela sentuhannya.
Dengan segala kesadaran Melodi pun mengangguk dan pasrah dengan apa yang akan suaminya lakukan.
Nathan menatap mata Melodi lalu menatap tubuh istrinya, perlahan baju seksinya di buka sambil memberikan kecupan kecil dari bibirnya.
Sedangkan Melodi dia menutup matanya menikmati rasa yang berbeda hingga meloloskan desahannya.
Pakaian pun terlepas, Nathan memandangi tubuh mulus sang istri, lalu dia pun ikut melepaskan pakaiannya.
Nathan membaringkan tubuh Melodi dan mulai menggerakkan tubuhnya, sempit yang dia rasakan namun dia tetap melakukannya perlahan tapi pasti hingga akhirnya dia berhasil membobolnya.
"aakkkhhhh...",jerit Melodi kesakitan hingga mengeluarkan air matanya.
Nathan mengecup kening Melodi untuk meredakan rasa sakitnya,"terima kasih Mel...kamu sudah jadikan aku orang pertama yang melakukannya",ucap Nathan.
"aku menjaganya untuk suami ku",lirih Melodi.
Nathan tersenyum,"baiklah aku akan mencoba menggerakkannya, tahan ya di awal pasti sakit tapi itu akan berubah ",ucap Nathan dan Melodi pun menganggukkan kepala lalu menarik nafas.
Nathan mulai menggerakkan badannya dengan perlahan dan lama kelamaan menjadi agresif hingga Melodi mengeluarkan desahan-desahan kenikmatan.
Malam ini adalah malam pelayaran kapal mereka, momen indah yang tidak akan terlupakan dimana benih-benih cinta akan tumbuh.
Nathan terus menggerakkannya hingga sesuatu yang mendorongnya ingin keluar, desahan panjang keluar dari mulut Nathan dan akhirnya lelaki itu terkulai lemas di atas tubuh istrinya.
Nathan mencium seluruh wajah Melodi,dia bersyukur menikahi Melodi yang menjaga kesuciannya.
"terima kasih Mel...mulai hari ini kita akan selalu bersama, dan aku janji akan menjadi suami yang baik untuk mu",bisik Nathan.
Melodi pun tersenyum, malam ini dia pasrahkan hidupnya pada sang suami, bagaimana pun Nathan akan menjadi lelaki yang harus melindunginya.
Keesokan harinya, mentari pagi menyinari kamar yang di tempati Melodi dan Nathan, mereka masih bergumul di bawah selimut.
Maria pun sudah berada di tempat itu, dia membawa beberapa paperbag untuk nyonya dan tuannya.
Selang beberapa menit keduanya bangun bersamaan, Nathan menatap wajah Melodi yang tampak cantik namun pemilik wajah itu tersipu malu dan menutup wajahnya dengan selimut.
Nathan tersenyum, mungkin mulai hari ini menggoda Melodi adalah aktivitas barunya, "keluarlah Melodi...apa hari ini kamu lupa dengan permintaan ku?", tanya Nathan.
Melodi pun membuka selimut yang menutupi wajahnya,"permintaan apa?".
Nathan langsung meraba bibirnya sendiri dan Melodi pun langsung mengerti,"apa harus sekarang?".
Nathan menganggukkan kepala,"ya jelas sekarang, mendekat pada ku Melodi",ucap Nathan sambil menarik tubuh Melodi.
Keduanya sudah saling berhadapan,Nathan tak henti-hentinya menatap Melodi,"jangan melihat ku seperti ini, aku jadi malu",ucap Melodi.
"aku ingin...."
Eummmphh...
Nathan membungkam bibir Melodi dengan bibirnya, seketika mereka menutup matanya menikmati kegiatan di pagi hari, namun sayang suara ketukan di pintu mengganggu, mau tidak mau Nathan harus melepaskannya.
"sial...",umpat Nathan kesal namun Melodi hanya terkekeh.
"cari tahu siapa yang ingin bertemu kita, siapa tahu mereka akan memberikan sesuatu untuk kita",ujar Melodi.
"entahlah, tapi aku akan melihatnya, kamu tunggu saja disini",ucap Nathan dan Melodi pun menganggukkan kepalanya.
Nathan beranjak dari tidurnya lalu dia memakai pakaiannya dan membuka pintu,"oh Maria aku kira siapa yang pagi-pagi sudah mengganggu ku",ucap Nathan.
Maria tersenyum,"maafkan saya tuan tapi saya harus memberikan ini untuk tuan dan nyonya",ucap Maria sambil memberikan paperbag yang dia bawa.
"terima kasih Maria".
"baik kalo begitu saya pamit pergi".
"tunggu Maria...apa kau akan pergi ke villa sekarang?"
"memangnya kenapa tuan?",
"tidak ada apa-apa hanya saja aku ingin kamu yang bersihkan tempat ini setelah kami pergi".
"tentu tuan saya akan ke villa setelah tuan dan nyonya pergi".
"sekali lagi terima kasih Maria..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Skip ya kalo menurut kalian ini terlalu vulgar 🙏